Ten Years - Bab 19 Kamu Sangat Baik (2)
Meskipun, orang lain mungkin tidak tersenyum kepadanya, tetapi, dia sudah pernah bekerja keras, merindukan kebaikan orang lain kepadanya. Untuk yang lain, lebih baik tidak menyesalinya, dan untuk orang lain, dia tidak berdaya, dan tidak ingin memikirkannya.
"Aurora, bisakah kita berdiskusi?" raut wajah Calvin sangat serius, tatapan matanya sangat hangat.
"Apa?" Aurora tersenyum, memiringkan kepalanya. Dia sedang mengerjakan soal latihan, dan Calvin membuka pintu kamarnya.
"Lain kali kamu jangan memasak makanan dengan enak." Calvin mengerutkan kening, dan menghela nafas.
"Kenapa?" Aurora bingung.
"Wesley Yan setiap hari merebut kotak bekalku, aku setiap hari hanya makan roti." jawab Calvin dengan sedih.
Bibi Zhang berasal dari utara, masakannya memiliki rasa yang sangat kuat, dan makanan yang dimasaknya sangat asin. Namun, Keluarga Wen sangat lembut dan sopan, dan mereka sangat menghormati orang tua yang telah melayani Keluarga Wen seumur hidup, dan mereka tidak pilih-pilih makanan.
Jika masakan Bibi Zhang, Wesley Yan tidak akan pernah merebut kotak bekalnya, tetapi sekarang Aurora yang masak, Wesley Yan semakin senang, dan membuatnya sangat tidak berdaya.
"Kalau begitu aku akan memasak lebih banyak." Aurora tersenyum.
"Nah, kotak bekalnya." Calvin juga tertawa, wajahnya yang tampan, dan lesung pipi yang dalam, dia mengeluarkan kotak bekal plastik dari belakang tubuhnya, seperti sudah disiapkan sebelumnya.
Kotak bekal itu, warna merah muda, bergambar seekor babi kecil yang memakai topi merah beserta bunganya, sangat Wesley Yan.
Aurora menghela nafas.
Sama sekali tidak sulit, jika harus menambah 1 porsi Wesley Yan ketika dia sedang memasak. Dengan tiba-tiba Calvin mengatakan seperti itu, mungkin karena Wesley Yan malu, jadi dia berdiskusi dengan Calvin, lalu memutar-mutar pembicaraan, agar dia bisa mengatakannya dari mulutnya.
Remaja itu, jika dia tidak berdiskusi dengan Calvin, dan langsung mengatakannya kepada dia, bagaimana mungkin dia akan menolaknya? Mungkin, Wesley Yan merasa dirinya tidak akrab dengan dia, tidak enak untuk meminta, apalagi sangat memalukan untuk meminta makanan dari gadis, jadi dia meminta bantuan Calvin.
Orang ini, sangat pemalu.....
Aurora menatap Calvin, mengambil kotak bekalnya: "Wesley Yan, ingin makan apa?"
"Oh, Wesley berkata dia ingin makan iga bakar, iga rebus, iga dengan melon dingin, iga kukus ..." Calvin berkata tanpa berpikir, setelah selesai bicara, dia melihat ekspresi Aurora yang tak berdaya, dan merasa bahwa keinginan Wesley Yan sangat berlebihan, mukanya memerah.
"Uhuk uhuk......" Calvin tiba-tiba merasa bersalah.
"Baiklah, aku sudah mengetahuinya......" iga bakar, iga rebus, iga dengan melon dingin, iga kukus, dia berani bertaruh bahwa sebelum Wesley Yan memberitahu Calvin dia pasti berpikir sangat lama. Aurora tersenyum, tanpa sadar dengan lembut mengetuk hidung babi kecil di kotak bekalnya.
"Ah, Aurora, tolong bantu Wesley Yan di kelas, jangan biarkan dia tidur di kelas." kata Calvin dengan tenang.
"Wesley Yan, kenapa, mengulang lagi?" Aurora bingung.
"Oh, dia tertidur pada saat ujian akhir, jadi dia tidak ikut ujian." ekspresi Calvin tidak berdaya.
"Kamu, dan dia, tidak sekelas?" tanya Aurora kepadanya, dia ingat bahwa Calvin dan Wesley Yan sekelas.
"Kami adalah teman sebangku."
"Lalu kenapa, tidak menjaganya?" Aurora bingung, ada Calvin di sebelahnya, yang bisa menjaga Wesley Yan, kenapa dia bisa melakukan hal seperti itu.
"Aku memedulikannya? Jika remaja itu tidak membunuhku sebelum aku memedulikannya, maka itu sangat baik." Calvin mengerutkan keningnya, menampilkan ekspresi bagaimana kamu bisa menyuruhku melakukan hal seperti itu.
Aurora menatap Calvin.
Oh, kamu menyuruhku memedulikan Wesley Yan, memang aku terlihat lebih berkuasa daripadamu, mukaku juga lebih pucat, tetapi apakah Wesley Yan tidak akan membunuhku? Sangat tidak berperasaan.
Aurora menyerahkan kotak bekal merah muda kepada Wesley Yan, dan pria itu tersenyum cerah, matanya melebar dan pura-pura tidak tahu apa-apa: "Yo, Aurora, mengapa kamu membawa makanan untukku. Kamu ini, sangat baik, ini terlalu baik, sungguh ... "
Lalu, dia membuka kotak bekal dan mengedipkan matanya yang besar, dan mulai menggertakkan giginya: "Kenapa tulang iga? Kemana iga bakar, iga rebus, iga dengan melon dingin dan iga kukus? Pasti Calvin lupa memberitahumu!"
Aurora pura-pura tidak tahu, dengan diam memakan makanannya, Wesley Yan terus bergumam. Suara gumamannya, terdengar seperti suara anak muda, yang sangat enak di dengar.
Remaja itu cemberut dan mengambil sendok untuk mengambil sesendok nasi, tetapi dia melihat sepotong iga kukus, terletak di bawah nasi putih.
Dia terkejut, dan terdiam.
Aurora tertawa dengan senang, dia berhasil menjaili dia.
"Iga kukus, Wesley, aku mau....." Evan Xin menatapnya, dan meletakkan kotak bekalnya di samping Wesley Yan.
Wesley Yan sengaja mengeraskan suaranya, tatapan matanya hangat: "Jika ingin makan iga, kamu harus mengatakan sebuah kalimat yang baik."
Evan Xin berteriak: "Aku hanya ingin makan 1 igamu, kamu pelit!"
Wesley Yan mengangkat alisnya, lalu mengambil iga dengan sendok, dan menggoyangkannya di hadapan Evan Xin.
Remaja itu merapikan rambutnya, dan berkata dengan serius: "Itu, Wesley Yan, aku ingin makan iga, aku ingin makan, aku sangat ingin makan!"
"Lalu?" Wesley Yan bertanya, tetapi tatapan matanya melirik Aurora.
"Aku ingin makan iga, terima kasih." kata Evan Xin dengan pelan.
"Apa? Aku ingin makan iga, lalu apa?"
"Terima kasih!"
"Ah, suaramu terlalu kecil, tidak kedengaran."
"Terima kasih!!"
"Tidak kedengaran."
"Terima kasih!!!"
"Apa?"
Evan Xin marah: "Wesley Yan kamu menjailiku!"
"Aku benar-benar tidak kedengaran!" Wesley Yan memegang telinganya, lalu tersenyum kepada Aurora yang duduk di seberangnya: "Aurora Wen, apakah kamu mendengarnya?"
Aurora menatapnya, lalu tersenyum: "Aku mendengarnya, aku mendengarnya."
Terima kasih.
Sama-sama.
Novel Terkait
Si Menantu Buta
DeddyCutie Mom
AlexiaPredestined
CarlyCinta Tapi Diam-Diam
RossieWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiAdore You
ElinaMenaklukkan Suami CEO
Red MapleLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieTen Years×
- Pendahuluan
- Bab 1 Sebaskom air yang disiramkan
- Bab 2 Ibu
- Bab 3 EVE sebelumnya dipanggil Evan Xin
- Bab 4 Sebuah bom yang bernama Zoey
- Bab 5 Pria idaman
- Bab 6 Burung Bernama Nasi Tim
- Bab 7 Tuan Muda Yan Ketika Gagah (1)
- Bab 7 Tuan Muda Yan Ketika Gagah (2)
- Bab 7 Tuan Muda Yan Ketika Gagah (3)
- Bab 8 Yang Lainnya Juga Adalah Satu
- Bab 9 Bola Voli Terlempar Kemari
- Bab 10 Kata-kata yang menyakitkan (1)
- Bab 10 Kata-kata yang menyakitkan (2)
- Bab 10 Kata-kata yang menyakitkan (3)
- Bab 11 Aku Bukan Siapa-Siapa
- Bab 11 Aku Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 12 Orang yang Tidak Bersedia Jadi Budak (1)
- Bab 12 Orang yang Tidak Bersedia Jadi Budak (2)
- Bab 13 Kejujuran yang Dekat Namun Jauh
- Bab 13 Kejujuran yang Dekat Namun Jauh (2)
- Bab 14 Siapa yang lupa akan gadis keluarga Yun (1)
- Bab 14 Siapa yang lupa akan gadis keluarga Yun (2)
- Bab 14 Siapa yang lupa akan gadis keluarga Yun (3)
- Bab 15 Waktu bersama Wesley Yan dan Aurora Wen (1)
- Bab 15 Waktu bersama Wesley Yan dan Aurora Wen (2)
- Bab 15 Waktu bersama Wesley Yan dan Aurora Wen (3)
- Bab 16 Menjelang Tahun Baru Imlek (1)
- Bab 16 Menjelang Tahun Baru Imlek (2)
- Bab 17 Perkelahian
- Bab 17 Perkelahian (2)
- Bab 17 Perkelahian (3)
- Bab 18 Siapa yang Dimarahi (1)
- Bab 18 Siapa yang Dimarahi (2)
- Bab 19 Kamu Sangat Baik (1)
- Bab 19 Kamu Sangat Baik (2)
- Bab 20 Bukan Sebuah Lelucon (1)
- Bab 20 Bukan Sebuah Lelucon (2)
- Bab 21 Berkeliaran Sendirian (1)
- Bab 21 Berkeliaran Sendirian (2)
- Bab 22 Ada Gadis Cantik Bernama Rosie (1)
- Bab 22 Ada Gadis Cantik Bernama Rosie ( 2)
- Bab 22 Ada Gadis Cantik Bernama Rosie ( 3)
- Bab 23 Susu dan Arak (1)
- Bab 23 Susu dan Arak (2)
- Bab 24 Siapa yang Akan Terlebih Dahulu Mendapatkan Wanita Cantik itu? (Bagian 1)
- Bab 24 Siapa yang Akan Terlebih Dahulu Mendapatkan Wanita Cantik itu? (Bagian 2)
- Bab 25 Joe Kecil yang Bahagia dan Polos (1)
- Bab 25 Joe Kecil yang Bahagia dan Polos (2)
- Bab 26 Masa lalu mengubah masa kini (1)
- Bab 26 Masa lalu mengubah masa kini (2)
- Bab 27 Memainkan sinetron (1)
- Bab 27 Memainkan sinetron (2)
- Bab 28 Teman masa kecil yang saling mempercayai (1)
- Bab 28 Teman masa kecil yang saling mempercayai (2)
- Bab 29 Orang yang berjodoh (1)
- Bab 29 Orang yang berjodoh (2)
- Bab 30 Kegenitan remaja (1)
- Bab 30 Kegenitan remaja (2)
- Bab 31 Tidak Ada Keberuntungan Tidak Panjang Umur Benar-Benar Tampan (1)
- Bab 31 Tidak Ada Keberuntungan Tidak Panjang Umur Benar-Benar Tampan (2)
- Bab 31 Tidak Ada Keberuntungan Tidak Panjang Umur Benar-Benar Tampan (3)
- Bab 32 Selamanya Tidak Melakukan Perbuatan Yang Melukai Perasaan (1)
- Bab 32 Selamanya Tidak Melakukan Perbuatan Yang Melukai Perasaan (2)
- Bab 32 Selamanya Tidak Melakukan Perbuatan Yang Melukai Perasaan (3)
- Bab 33 Tidak Lebih Baik Dari Vampir Dulu (1)
- Bab 33 Tidak Lebih Baik Dari Vampir Dulu (2)
- Bab 33 Tidak Lebih Baik Dari Vampir Dulu (3)
- Bab 34 Aku Mulai Permulaianmu (1)
- Bab 34 Aku Mulai Permulaianmu (2)
- Bab 34 Aku Mulai Permulaianmu (3)
- Bab 35 Ucapan Selamat Ulang Tahun di balik lensa kamera (1)
- Bab 35 Ucapan Selamat Ulang Tahun di balik lensa kamera (2)
- Bab 35 Ucapan Selamat Ulang Tahun di balik lensa kamera (3)
- Bab 36 Momen setelah hujan (1)
- Bab 36 Momen setelah hujan (2)
- Bab 37 Seluruh dunia mengetahuinya (1)
- Bab 37 Seluruh dunia mengetahuinya (2)
- Bab 37 Seluruh dunia mengetahuinya (3)
- Bab 38 Perbedaan Cerita di Atas dan di Bawah Panggung (1)
- Bab 38 Perbedaan Cerita di Atas dan di Bawah Panggung (2)
- Bab 38 Perbedaan Cerita di Atas dan di Bawah Panggung (3)
- Bab 39 Grinch juga Sangat Penting (1)
- Bab 39 Grinch juga Sangat Penting (2)
- Bab 40 Kepalsuan di Balik Topeng (1)
- Bab 40 Kepalsuan di Balik Topeng (2)