Ten Years - Bab 14 Siapa yang lupa akan gadis keluarga Yun (2)
"hanya masakan biasa saja, bukan sesuatu yang bisa dibanggakan." Ibu Aurora berkata," Wesley...kan? ayo makan bayak sedikit."
Aurora mengambil sumpit dan sedang mau mengambil sayur, malah ditegur oleh Ibunya:"kamu cewek kok tidak sopan! Tamunya belum mulai makan masa kamu sudah mulai duluan?"
Aurora menghisap napas dan dengan merasa bersalah menurunkan sumpitnya.
Akhirnya, dengan bantuan Wesley, kedatangannya kembali ke rumah tidak terasa mengejutkan, malah terlihat seperti baru pulang dari rumah tetangga saja.
"Ibu Aurora Yun, anda boleh panggil saya Wesley kok." Wesley dengan sopan, dan senyumannya yang terlihat lembut, dari kecil panggilan "Mom Killer" memang tidak salah untuknya.
"Kamu, bisa mengerti?" Aurora sedikit penasaran, kenapa Wesley bisa mengerti dialek desa disini.
"kakekku pernah mengajariku."Wesley berkata.
Aurora pun bingung, dia dulu pernah dengan percaya dirinya menjadi penerjemah Wesley, pasti pas itu Wesley menertawakan dia dalam hati.
Tapi, kenapa Kakek Wesley bisa mempunyai hubungan dengan desa Wushui?
Ibu Aurora Yun menatap Wesley Yun sejenak, teringat sesuatu, lalu tatapannya berubah, melihat Aurora dan berkata dengan pelan:" Aurora, panggillah ayahmu untuk makan."
Wesley malah diam-diam tertawa. Sebelum dia datang, dia sudah bisa menebak kalau orang tua angkat Aurora Wen pasti masih ingat dengan janji dulu.
Aurora dengan bingung mengangguk dan jalan menuju ke apotek di desa."ayah!" Aurora tersenyum gembira ketika dia melihat pria berambut abu-abu yang sedang memberikan obat kepada pasien.
Ayah Aurora Yun tertegun, melihat ke arah Auora, dia pun terlihat terkejut.
"Aurora, kamu kapan sampai?" ayah Aurora Yun meletakkan obat di tangannya, lalu bertanya," apa kakekmu juga ikut pulang?"
Aurora pun menatap kebawah dan menggelengkan kepala, tidak berani melihat wajah ayahnya.
"kamu kembali secara diam-diam?" Ayah Aurora Yun mengerutkan alis dan suaranya pun naik.
Aurora tidak mengatakan sepatah kata pun, berdiri di depan apotek. Orang yang lewat di sebelah mereka pun berbisik-bisik. Dia merasa malu sampai tidak tahu bagaimana meletakan tangan dan kakinya.
Awalnya dia merasa sedih, dia nekat ikut Wesley Yun kembali ke desa Wushui. Sekarang, mengingat rumah keluarga Wen di kota B, dia diam-diam merasa hal yang dia lakukan ini tidak rasional, jangan-jangan mereka malah menghubungi polisi seperti saat Calvin menghilang?
"kamu bocah ini!" Ayah Aurora Yun dengan kesal mengambil alat tumbuk ingin memukul Aurora.
Aurora pun tercengang, berpikir kenapa ayah Aurora Yun masih memakai cara ini, bagaimanapun juga dia sudah dijemput pulang sebagai putri di kota J, kenapa dia masih mempermalukan dia di depan orang lain? Tapi tumbukan sudah datang kearahnya tanpa simpati, Aurora menelan air liurnya dengan kaget kabur dari situ.
"Sini kamu berhenti, dasar anak yang tidak baik!"Ayah Aurora Yun sambil mengejar dari belakang.
"Ayah, anda jangan kesal sama aku, Ibu suruh ayah pulang makan!" Aurora kaget sampai ingin menangis, sambil lari sambil teriak.
"oh, sudah kuduga, orang sepert mereka yang tinggal di tempat mewah seperti itu, tidak mungkin menganggap bocah bodoh seperti mu. pasti kamu diusir kembali!" pasangan kepala desa yang membuka toko teh herbal hangat itu sambil melihat mereka sebagai bahan tertawaan.
Kamu kali yang dikembaliin! Aurora menghisap udara, merasa sedih, melihat tumbukan yang mendekat, dia pun lari semakin cepat.
Yang satu mengejar, yang satu kabur, desa Wushui sudah lama tidak se ramai ini.
Anak kecil maupun orang dewasa pun pada tertawa.
Bocah keluarga Yun dipukuli lagi.
Dari kecil memang selalu begini, dari dulu ayahnya selalu memukulinya tanpa ampun, mengejarnya menglilingi desa, warga yang lain mengikuti mereka untuk jadi bahan tawaan. Akhirnya, Aurora pun lari kembali ke rumah, dengan suara isakan:"ibu, ayah memukuliku lagi!"
"Masih berani lari!" dari belakang terdengar suara yang terengah-engah.
Ibu sambil tersenyum dan menatapnya, memukuli tangannya, lalu berkata kepada ayah Aurora Yun:" anak kita baru saja kembali, jangan membully dia, oke?"
Ayah Aurora Yun dengan kesal mengendus, lalu menoleh dan melihat Wesley.
Anak itu dengan seru menopang dagunya dan melihat ke arah mereka, dari tatapannya terlihat dia tersenyum.
"Anda siapa?" Ayah Aurora Yun meletakkan tumbukannya itu dan melihat Wesley dengan teliti.
Ibu Aurora Yun pun berkata dengan ringan:" cucunya jenderal Yan, Wesley."
Atmosfirnya pun langsung membeku, eskpresi ayah Aurora Yun menjadi serius, melihat Wesley Yun:"benar itu kamu?"
Wesley memegang sumpit dengan tangannya yang ramping itu, tersenyum dan berkata:"sepertinya sih saya ya. Adik saya sedang di Amerika, dan usianya pun jauh lebih kecil dari Aurora Wen."
Aurora pun bingung, mereka sedang membicarakan apa?
Ayah Aurora Yun berpikir sejenak, lalu memanggil ibu Aurora Yun:" ayo ke kamar sebentar." dan juga berkata kepada Aurora,“ bocah, kamu harus menyapa tamu dengan baik, kalo makanannya sudah dingin, panaskan dagi di dapur."
Wesley menjepit sepotong daging dengan pelan, mengunyah nya, dan berkata kepada kepada ayah Aurora Yun:" tidak perlu, sudak pas kok."
Novel Terkait
Cinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyCinta Dan Rahasia
JesslynSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiPerjalanan Selingkuh
LindaTen Years×
- Pendahuluan
- Bab 1 Sebaskom air yang disiramkan
- Bab 2 Ibu
- Bab 3 EVE sebelumnya dipanggil Evan Xin
- Bab 4 Sebuah bom yang bernama Zoey
- Bab 5 Pria idaman
- Bab 6 Burung Bernama Nasi Tim
- Bab 7 Tuan Muda Yan Ketika Gagah (1)
- Bab 7 Tuan Muda Yan Ketika Gagah (2)
- Bab 7 Tuan Muda Yan Ketika Gagah (3)
- Bab 8 Yang Lainnya Juga Adalah Satu
- Bab 9 Bola Voli Terlempar Kemari
- Bab 10 Kata-kata yang menyakitkan (1)
- Bab 10 Kata-kata yang menyakitkan (2)
- Bab 10 Kata-kata yang menyakitkan (3)
- Bab 11 Aku Bukan Siapa-Siapa
- Bab 11 Aku Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 12 Orang yang Tidak Bersedia Jadi Budak (1)
- Bab 12 Orang yang Tidak Bersedia Jadi Budak (2)
- Bab 13 Kejujuran yang Dekat Namun Jauh
- Bab 13 Kejujuran yang Dekat Namun Jauh (2)
- Bab 14 Siapa yang lupa akan gadis keluarga Yun (1)
- Bab 14 Siapa yang lupa akan gadis keluarga Yun (2)
- Bab 14 Siapa yang lupa akan gadis keluarga Yun (3)
- Bab 15 Waktu bersama Wesley Yan dan Aurora Wen (1)
- Bab 15 Waktu bersama Wesley Yan dan Aurora Wen (2)
- Bab 15 Waktu bersama Wesley Yan dan Aurora Wen (3)
- Bab 16 Menjelang Tahun Baru Imlek (1)
- Bab 16 Menjelang Tahun Baru Imlek (2)
- Bab 17 Perkelahian
- Bab 17 Perkelahian (2)
- Bab 17 Perkelahian (3)
- Bab 18 Siapa yang Dimarahi (1)
- Bab 18 Siapa yang Dimarahi (2)
- Bab 19 Kamu Sangat Baik (1)
- Bab 19 Kamu Sangat Baik (2)
- Bab 20 Bukan Sebuah Lelucon (1)
- Bab 20 Bukan Sebuah Lelucon (2)
- Bab 21 Berkeliaran Sendirian (1)
- Bab 21 Berkeliaran Sendirian (2)
- Bab 22 Ada Gadis Cantik Bernama Rosie (1)
- Bab 22 Ada Gadis Cantik Bernama Rosie ( 2)
- Bab 22 Ada Gadis Cantik Bernama Rosie ( 3)
- Bab 23 Susu dan Arak (1)
- Bab 23 Susu dan Arak (2)
- Bab 24 Siapa yang Akan Terlebih Dahulu Mendapatkan Wanita Cantik itu? (Bagian 1)
- Bab 24 Siapa yang Akan Terlebih Dahulu Mendapatkan Wanita Cantik itu? (Bagian 2)
- Bab 25 Joe Kecil yang Bahagia dan Polos (1)
- Bab 25 Joe Kecil yang Bahagia dan Polos (2)
- Bab 26 Masa lalu mengubah masa kini (1)
- Bab 26 Masa lalu mengubah masa kini (2)
- Bab 27 Memainkan sinetron (1)
- Bab 27 Memainkan sinetron (2)
- Bab 28 Teman masa kecil yang saling mempercayai (1)
- Bab 28 Teman masa kecil yang saling mempercayai (2)
- Bab 29 Orang yang berjodoh (1)
- Bab 29 Orang yang berjodoh (2)
- Bab 30 Kegenitan remaja (1)
- Bab 30 Kegenitan remaja (2)
- Bab 31 Tidak Ada Keberuntungan Tidak Panjang Umur Benar-Benar Tampan (1)
- Bab 31 Tidak Ada Keberuntungan Tidak Panjang Umur Benar-Benar Tampan (2)
- Bab 31 Tidak Ada Keberuntungan Tidak Panjang Umur Benar-Benar Tampan (3)
- Bab 32 Selamanya Tidak Melakukan Perbuatan Yang Melukai Perasaan (1)
- Bab 32 Selamanya Tidak Melakukan Perbuatan Yang Melukai Perasaan (2)
- Bab 32 Selamanya Tidak Melakukan Perbuatan Yang Melukai Perasaan (3)
- Bab 33 Tidak Lebih Baik Dari Vampir Dulu (1)
- Bab 33 Tidak Lebih Baik Dari Vampir Dulu (2)
- Bab 33 Tidak Lebih Baik Dari Vampir Dulu (3)
- Bab 34 Aku Mulai Permulaianmu (1)
- Bab 34 Aku Mulai Permulaianmu (2)
- Bab 34 Aku Mulai Permulaianmu (3)
- Bab 35 Ucapan Selamat Ulang Tahun di balik lensa kamera (1)
- Bab 35 Ucapan Selamat Ulang Tahun di balik lensa kamera (2)
- Bab 35 Ucapan Selamat Ulang Tahun di balik lensa kamera (3)
- Bab 36 Momen setelah hujan (1)
- Bab 36 Momen setelah hujan (2)
- Bab 37 Seluruh dunia mengetahuinya (1)
- Bab 37 Seluruh dunia mengetahuinya (2)
- Bab 37 Seluruh dunia mengetahuinya (3)
- Bab 38 Perbedaan Cerita di Atas dan di Bawah Panggung (1)
- Bab 38 Perbedaan Cerita di Atas dan di Bawah Panggung (2)
- Bab 38 Perbedaan Cerita di Atas dan di Bawah Panggung (3)
- Bab 39 Grinch juga Sangat Penting (1)
- Bab 39 Grinch juga Sangat Penting (2)
- Bab 40 Kepalsuan di Balik Topeng (1)
- Bab 40 Kepalsuan di Balik Topeng (2)