Ten Years - Bab 14 Siapa yang lupa akan gadis keluarga Yun (3)
Ayah Aurora Yun pun tidak mengatakan apapun lagi, jalan masuk ke dalam kamar. Ibu Aurora Yun melirik Wesley Yan sejenak, lalu juga ikut masuk kedalam kamar.
Aurora pun merasa bingung, diam-diam berbisik kepada Wesley Yan:"Apa yang terjadi?"
Wesley Yan sambil mengunyah sepotong iga dan mulutnya pun penuh, dengan santai berkata:"sepertinya ayahmu tidak begitu menyukaiku."
Aurora pun melihat Wesley Yan dan berkata:"ayahku mah, pas lihat aku juga kesal. Kamu jangan marah ya. Dia itu seorang dokter, cuma suka lihatin pasien saja."
Wesley Yan pelan-pelan menelan makanannya lalu berkata:"orang bodoh biasanya lebih bahagia."
"Oh." Aurora pun mengangguk setuju.
Malam itu, Aurora memaksa untuk tidur bersama ibunya. Jadi, ayah Aurora Yun pun tidur di kamarnya Andrew Yun, Andrew Yun sekarang sedang berobat di Nanfang Hospital.
"Ibu, apa kamu kangen sama aku?" di dalam kegelapan, Aurora berada di dalam selimut dan tatapannya penuh dengan harapan.
"tidak kangen kok." Ibu Aurora Yun dengan lembut mengusap kepala Aurora dan berkata dengan lembut.
Aurora pun sedih, dengan kecewa menatap ibunya:" tapi, ibu, aku kangen padamu." dia yang berada di dalam selimut masuk ke dalam pelukan ibunya, pelukannya terasa hangat dan menenangkan.
"Di rumah keluarga Wen, kamu juga diam-diam menangis di dalam selimut ya?" Ibu Aurora Yun pun menghela napas.
"tidak kok." Aurora menundukan kepala dalam pelukan ibunya dan bergumam.
Dia tidak berbohong, di rumah keluarga Wen, hanya disaat hari pertama saja dia menangis, setelah itu, dia tidak pernah menangis lagi.
Ibu Aurora Yun menepuk punggunyanya secara perlahan, dengan suara hangat dan sentimental berkata: "Aurora, ibu minta maaf padamu."
Aurora menegakkan punggungnya dan memeluk ibunya erat-erat, "Bu, itu bukan salahmu."
Ibu Aurora Yun sedikit sedih: "Apakah kamu tidak menyalahkan ibu karena mengembalikanmu kembali ke keluarga Wen?"
Aurora menggelengkan kepalanya, dia tidak mungkin bisa egois membiarkan Andrew sekarat .
Keluarga Yun adalah takdir terhangat dan terindah dalam hidupnya.
Ketika dia masih muda, ayah mengajarinya kaligrafi. Disaat gadis-gadis lain pergi bekerja, dia juga ingin menghasilkan uang untuk Andrew berobat. Tapi saat memberi tahu Ayah, ayah malah memukulnya dengan keras, mengatakan kepadanya selelah apapun dia, dia tidak akan membiarkan putrinya bekerja untuk orang lain.
Ibu adalah orang yang paling lembut, setiap kali dia akan mengepang rambutnya dengan cantik, membuat rok yang indah, dan menceritakan kisah-kisah yang seru. Setiap kali ayah mengejar dan memukulnya, ibu yang melindunginya. Kalau dia sakit, ibunya akan menangis lebih keras darinya.
Sedangkan untuk Andrew, hubungannya dengan dia bahkan lebih baik lagi. Kalau ada sesuatu yang lezat dia selalu menunggunya pulang sekolah untuk makan bersama. kalau dia pergi dang menginap dengan ayahnya untuk mengambil obat-obatan dan di gunung, dia akan selalu terjaga sepanjang malam dan menunggunya kembali.
Tahun Baru Imlek adalah satu-satunya waktu dia diizinkan untuk pergi keluar dengannya. Dia mengikutinya ke bazar, dia selalu enggan membeli sesuatu yang disukainya, tetapi dia menghabiskan banyak uang untuk membelikan lampion kertas berbentuk kelinci untuknya. Hanya karena, dia suka kelinci.
Dia ingin keluarga Yun baik-baik saja, dia ingin Andrew tetap sehat, siapa peduli dia marga Wen atau marga Yun?
"Bu, orang-orang dari keluarga Wen sangat menyukaiku. Kamu tenang saja." Aurora menatap ibunya dan tertawa. "Kakek di sana akan memarahi kakak untukku, dan ibu di sana akan memainkan piano dengan merdu. dan kakak-kakakku disana jugat sangat menyayangiku. "
Ibu Aurora Yun pun juga tersenyum, tetapi matanya terlihat berair: "Oke, oke! Gadis yang ibu besarkan, sangatlah baik, siapa yang tidak suka ..."
“Ibu, ketika aku sudah besar nanti, jangan mengusirku ya ketika aku kembali untuk melihatmu, oke?” Aurora berbicara dengan hati-hati.
"Oke. Ibu akan menunggumu untuk mendapatkan banyak uang dan kembali. Ibu akan menunggu."
“Ibu, ibu, kita janjian ya, aku tidak akan kangen ibu, dan ibu jangan kangen sama aku, oke?” Aurora mengisap hidungnya dan matanya memerah.
Ibu Aurora Yun tersedak dan berkata dengan lembut, "Ibu tidak akan kangen kamu, tidak akan."
Sedangkan di kamar lain, Wesley Yan tidak bisa tidur dengan nyenyak.
Orang-orang di Kota Wushui terbiasa tidur di ranjang bambu, tapi dia sebagai orang yang besar asli dari Utara tidak terbiasa dengan ini. Terasa tidak nyaman, dan bolak-balik di kasur tidak bisa tidur.
Dalam kegelapan, matanya secara pelan beradaptasi dengan ruangan ini. Kamar kecil ini tidak memiliki apa-apa selain satu meja yang bersih dan beberapa buku.
Dia tidak bisa membayangkan bahwa Aurora Wen besar dalam keadaan yang sangat buruk ini selama bertahun-tahun. Sebagai perbandingan, kehidupan Zoey jauh lebih baik.
Wesley Yan mengangkat bibirnya sedikit dan tertawa diam-diam dengan rasa sarkasme yang kuat.
Tiba-tiba, cahaya redup masuk ke ruangan, dan di ruang tamu, seseorang gelisah sedang jalan bolak-balik.
Wesley Yan tidak bisa tidur, jadi dia turun dari tempat tidur dan berjalan keluar dari pintu.
Tidak mengherankan, diluar itu adalah ayah Aurora Yun.
“Paman Yun, kenapa paman belum tidur?” Wesley Yan bersandar dengan lembut pada kusen pintu, kaki kanannya disilangkan didepan kaki kirinya, rambutnya yang hitam menutupi dahinya, dan di bawah sinar bulan, hanya bisa terlihat dagunya yang putih.
Ayah Aurora Yun, seperti kebanyakan lelaki dari selatan lainnya, merokok, dan bunyi klik itu jelas dalam kesunyian ruangan.
“Wesley Yan, kamu ada rencana apa mengenai Aurora?” Ayah Aurora Yun mengerutkan kening dan menatap Wesley Yan dengan serius.
"Tentu saja, aku akan melakukan apa yang harus dilakukan." Wesley Yan tersenyum lembut. Meskipun Aurora Wen mengalami kesulitan, tapi dia lebih beruntung darinya, ada orang tua angkatnya yang menyayangi dan melindunginya.
"Kamu akan ..." Ayah Aurora Yun ragu-ragu, menggertakkan giginya, dan akhirnya berkata, "Apakah kamu menyukai Aurora?"
Wesley Yan tertegun, untuk sesaat, dan tertawa: "Paman, kamu terlalu banyak berpikir."
Ayah Aurora Yun kesal dan berkata, "Pada awalnya, kakekmu yang memberi tahu saya bahwa dia berhutang pada Aurora, dan bilang kalau dia akan meminta cucunya untuk menikahi Aurora."
Suara Wesley Yan sedikit dingin, tetapi nadanya serius: "Paman Yun, tidak ada yang bisa menjamin apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi setidaknya, selama saya Wesley Yan masih disini, tidak akan ada bisa yang membully Aurora Wen. Sebelum dia sadar akan perasaannya, saya akan memperlakukannya sebagai saudara perempuan sendiri, jadi paman tenang saja. "
“Kalau Aurora benar-benar menyukaimu?” Ayah Aurora Yun terlihat serius.
Remaja itu berpikir sejenak dan tersenyum dengan tenang.
"Kalau begitu aku akan menikahinya."
Novel Terkait
Sederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaCinta Yang Dalam
Kim YongyiPrecious Moment
Louise LeeJalan Kembali Hidupku
Devan HardiLoving Handsome
Glen ValoraMy Lady Boss
GeorgeTen Years×
- Pendahuluan
- Bab 1 Sebaskom air yang disiramkan
- Bab 2 Ibu
- Bab 3 EVE sebelumnya dipanggil Evan Xin
- Bab 4 Sebuah bom yang bernama Zoey
- Bab 5 Pria idaman
- Bab 6 Burung Bernama Nasi Tim
- Bab 7 Tuan Muda Yan Ketika Gagah (1)
- Bab 7 Tuan Muda Yan Ketika Gagah (2)
- Bab 7 Tuan Muda Yan Ketika Gagah (3)
- Bab 8 Yang Lainnya Juga Adalah Satu
- Bab 9 Bola Voli Terlempar Kemari
- Bab 10 Kata-kata yang menyakitkan (1)
- Bab 10 Kata-kata yang menyakitkan (2)
- Bab 10 Kata-kata yang menyakitkan (3)
- Bab 11 Aku Bukan Siapa-Siapa
- Bab 11 Aku Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 12 Orang yang Tidak Bersedia Jadi Budak (1)
- Bab 12 Orang yang Tidak Bersedia Jadi Budak (2)
- Bab 13 Kejujuran yang Dekat Namun Jauh
- Bab 13 Kejujuran yang Dekat Namun Jauh (2)
- Bab 14 Siapa yang lupa akan gadis keluarga Yun (1)
- Bab 14 Siapa yang lupa akan gadis keluarga Yun (2)
- Bab 14 Siapa yang lupa akan gadis keluarga Yun (3)
- Bab 15 Waktu bersama Wesley Yan dan Aurora Wen (1)
- Bab 15 Waktu bersama Wesley Yan dan Aurora Wen (2)
- Bab 15 Waktu bersama Wesley Yan dan Aurora Wen (3)
- Bab 16 Menjelang Tahun Baru Imlek (1)
- Bab 16 Menjelang Tahun Baru Imlek (2)
- Bab 17 Perkelahian
- Bab 17 Perkelahian (2)
- Bab 17 Perkelahian (3)
- Bab 18 Siapa yang Dimarahi (1)
- Bab 18 Siapa yang Dimarahi (2)
- Bab 19 Kamu Sangat Baik (1)
- Bab 19 Kamu Sangat Baik (2)
- Bab 20 Bukan Sebuah Lelucon (1)
- Bab 20 Bukan Sebuah Lelucon (2)
- Bab 21 Berkeliaran Sendirian (1)
- Bab 21 Berkeliaran Sendirian (2)
- Bab 22 Ada Gadis Cantik Bernama Rosie (1)
- Bab 22 Ada Gadis Cantik Bernama Rosie ( 2)
- Bab 22 Ada Gadis Cantik Bernama Rosie ( 3)
- Bab 23 Susu dan Arak (1)
- Bab 23 Susu dan Arak (2)
- Bab 24 Siapa yang Akan Terlebih Dahulu Mendapatkan Wanita Cantik itu? (Bagian 1)
- Bab 24 Siapa yang Akan Terlebih Dahulu Mendapatkan Wanita Cantik itu? (Bagian 2)
- Bab 25 Joe Kecil yang Bahagia dan Polos (1)
- Bab 25 Joe Kecil yang Bahagia dan Polos (2)
- Bab 26 Masa lalu mengubah masa kini (1)
- Bab 26 Masa lalu mengubah masa kini (2)
- Bab 27 Memainkan sinetron (1)
- Bab 27 Memainkan sinetron (2)
- Bab 28 Teman masa kecil yang saling mempercayai (1)
- Bab 28 Teman masa kecil yang saling mempercayai (2)
- Bab 29 Orang yang berjodoh (1)
- Bab 29 Orang yang berjodoh (2)
- Bab 30 Kegenitan remaja (1)
- Bab 30 Kegenitan remaja (2)
- Bab 31 Tidak Ada Keberuntungan Tidak Panjang Umur Benar-Benar Tampan (1)
- Bab 31 Tidak Ada Keberuntungan Tidak Panjang Umur Benar-Benar Tampan (2)
- Bab 31 Tidak Ada Keberuntungan Tidak Panjang Umur Benar-Benar Tampan (3)
- Bab 32 Selamanya Tidak Melakukan Perbuatan Yang Melukai Perasaan (1)
- Bab 32 Selamanya Tidak Melakukan Perbuatan Yang Melukai Perasaan (2)
- Bab 32 Selamanya Tidak Melakukan Perbuatan Yang Melukai Perasaan (3)
- Bab 33 Tidak Lebih Baik Dari Vampir Dulu (1)
- Bab 33 Tidak Lebih Baik Dari Vampir Dulu (2)
- Bab 33 Tidak Lebih Baik Dari Vampir Dulu (3)
- Bab 34 Aku Mulai Permulaianmu (1)
- Bab 34 Aku Mulai Permulaianmu (2)
- Bab 34 Aku Mulai Permulaianmu (3)
- Bab 35 Ucapan Selamat Ulang Tahun di balik lensa kamera (1)
- Bab 35 Ucapan Selamat Ulang Tahun di balik lensa kamera (2)
- Bab 35 Ucapan Selamat Ulang Tahun di balik lensa kamera (3)
- Bab 36 Momen setelah hujan (1)
- Bab 36 Momen setelah hujan (2)
- Bab 37 Seluruh dunia mengetahuinya (1)
- Bab 37 Seluruh dunia mengetahuinya (2)
- Bab 37 Seluruh dunia mengetahuinya (3)
- Bab 38 Perbedaan Cerita di Atas dan di Bawah Panggung (1)
- Bab 38 Perbedaan Cerita di Atas dan di Bawah Panggung (2)
- Bab 38 Perbedaan Cerita di Atas dan di Bawah Panggung (3)
- Bab 39 Grinch juga Sangat Penting (1)
- Bab 39 Grinch juga Sangat Penting (2)
- Bab 40 Kepalsuan di Balik Topeng (1)
- Bab 40 Kepalsuan di Balik Topeng (2)