Ten Years - Bab 31 Tidak Ada Keberuntungan Tidak Panjang Umur Benar-Benar Tampan (1)

Wesley Yan suka pada Visual Rock, hal itu sama sekali tidak mengejutkan bagi Aurora.

Karena dia mengetahui dengan jelas, anak muda ini mempunyai hati yang besar dan sensitif, yang bisa menerima perubahan terindah dari musik, menerima jenis musik yang paling aneh sekalipun.

Penurunan sosial, mewah, berisik. Itu adalah seluruh penilaiannya pada musik yang mengandung metalik itu.

Wesley Yan adalah orang yang pintar. Karena itu, dia selalu bisa meniru gerakan-gerakan kecil orang lain di konser, termasuk naik dan turun suara orang. Hanya saja jenis yang fales.

Apalagi Wesley Yan merupakan orang yang setia. Begitu banyak tahun hanya mendengar musik dari satu band saja, Sleepless. Band beranggotakan empat orang, sisa tiga orang lain hanya biasa saja, satu-satunya penyanyi, Ice, adalah pria tampan berambut hitam yang sangat memikat hati.

Ice suka berdiri di pojok panggung, di bawah lampu gelap, dengan dandanan paling mewah, menyanyikan kehidupannya dengan jiwa yang depresi.

Tidak bisa menjelaskan alasan jelas, tapi Wesley Yan sangat menyukai band ini, atau bisa dibilang, orang seperti Ice.

Aurora melihat konser Ice yang Wesley Yan rekam, tapi tetap tidak bisa menyukai. Karena pria bernama Ice itu, terlalu mempunyai mata yang kosong dan bersih. Saat tidak ada perasaan, selalu terdapat penghinaan tidak terbantahkan terhadap dunia ini; Di saat semangat, malah penuh dengan api, tidak sabar ingin membakar habis orang lain.

Aurora merasa takut melihat pria di atas panggung itu. Saat mengalihkan perhatian, dia juga menyadari dengan terkejut, Wesley Yan meniru dengan sangat mirip mata pria itu.

Hal itu membuatnya merasa salah mengerti. Kalau memberikan Wesley Yan satu kesempatan, maka Wesley Yan akan kembali berjalan kepada pengalaman tersembunyi di balik mata itu. Sedangkan pengalaman-pengalaman itu, meskipun dia tidak jelas tapi juga berani menjamin, pasti bukan dimiliki oleh orang yang damai dan panjang umur.

Karena itu, ketika Joseph Chen memberikan brosur sambil tersenyum kepada Wesley Yan, Aurora sedikit mengerutkan dahi.

"Apa?" Wesley Yan sedikit tersentak.

Joseph Chen tersenyum, "Aku dulu dengar Calvin bilang, kamu sangat suka visual rock. Hari ini saat pergi ke sekolah ada orang yang membagikan brosur, sepertinya merupakan visual band baru yang Perusahaan C keluarkan, sedang memilih penyanyi utama. Kamu boleh pergi mencobanya, Wesley."

Perusahaan C adalah perusahaan entertainment ternama di negara ini. Banyak band ternamadi negara ini dibuat oleh mereka.

Wesley Yan tersentak dan sesaat kemudian, pelan-pelan tertawa, "Aaah, kalau aku masuk ke dunia hiburan, maka kedepannya bukankah aku bisa bertemu dengan idolaku?"

Joseph Chen mengangkat alisnya dan berkata serius, "Wesley, aku tidak bercanda denganmu."

Wesley Yan berkata aneh, "Siapa yang bercanda denganmu? Memangnya bisa bercanda tentang idolaku? Cik!"

"Wesley, aku ingat sepertinya sejak dua tahun yang lalu kamu selalu bilang ingin pergi ke Jepang untuk melihat idolamu." Evan Xin ikut bicara.

"Apa daya, ayahku bilang kalau aku berani masuk ke Jepang, maka dia akan langsung memutuskan hubungan denganku, terutama hubungan uang." Wesley Yan mengangkat tangan dan menggelengkan kepala sambil menghela napas.

"Jangan mengatakan ini lagi. Kebetulan aku kenal dengan beberapa orang yang bermain band. Wesley kalau kamu mau pergi, aku bisa mengundang mereka untuk menemanimu latihan." Joseph Chen memutuskan topik pembicaraan yang melenceng.

"Pergi. Mana mungkin tidak pergi!" Wesley Yan tertawa.

Aurora duduk di samping, tidak mengatakan satu patah pun, dan merasa sedikit kesal dalam hati. Dia berharap Wesley Yan hanya menganggap ini sebagai suatu candaan, langsung melupakan setelah ini berlalu.

Tapi, setelah dia pulang sekolah dan mengunci di kamar, menutup lampu, dan terus mengulang-ulang melihat rekaman konser Ice, ketika keluar, Wesley Yan berkata padanya, "Aurora, aku ingin mencobanya."

Aurora tidak berkata apa-apa. Hanya menganggukan kepala.

Dia tidak tahu kenapa Rosemary begitu perhatian pada Wesley Yan, tapi orang-orang yang dia cari itu, semuanya adalah murid dari perguruan tinggi seni, dan sangat mengerti tentang musik rock. Drum, gitar, piano, semuanya bisa.

"Apa ini beneran?" Evan Xin bertanya pada Aurora.

"Iya, kemarin Wesley sudah mendaftar." Aurora menjawab, tapi pandangannya malah jatuh pada diri Rosemary. Pria itu sedang sangat serius membenarkan nyanyian Wesley Yan.

Aurora tidak lupa, Calvin Wen pernah berkata kalau kemampuan musik Joseph Chen sangat hebat.

Tentu saja, ibu juga pernah berkata, Wesley Yan saat kecil pernah belajar piano bersamanya. Selama satu tahun penuh, baru bisa memainkan satu lagu utuh.

Tangan yang terlahir untuk bermain piano, malah rasa musiknya sangat buruk. Karena itu, kenapa bisa Wesley Yan?

Rosemary jelas-jelas sudah melakukan persiapan dari awal. Memilih Wesley Yan, atau mungkin, sasaran utamanya dari awal adalah Wesley Yan. Aurora bahkan ada suatu firasat, pria itu berusaha keras menarik Wesley Yan ke jalan ini. Semua perkataan menarik itu, hobi Wesley Yan, rasanya pertemanan itu, terlalu palsu.

Dengan kepekaan Wesley Yan yang biasanya, seharusnya bisa melihatnya. Tapi, anak muda itu terus tenggelam dalam rasa sukanya dan sudah kehilangan kontrol.

Sedangkan Rosemary jelas mengetahui kalau Wesley Yan lemah di bidang ini. Rosemary sangat mengenal Wesley Yan. Ini melebihi pemikiran Aurora. Juga sangat mengerikan, karena dia dari awal tidak mengetahui apa tujuan anak muda yang aneh itu.

Sejak perubahan pria itu pulang negeri, tidak mengungkit masa lalu, sampai pertentangan kuat Calvin Wen terhadap Rosemary yang mendekati Wesley Yan, semua itu seperti kabut yang tidak dimengerti.

"Kalimat ini adalah ketukan 6/8, mayor A. Naik dulu baru turun. Salah nyanyi." Rosemary mengerutkan dahi sambil menunjuk tangga nada.

"Kenapa salah lagi?" Wesley Yan berkata dengan suara kecil, menatap kertas musik dengan membelalakkan mata, seperti melihat sampai bolong, dan ekspresinya itu entah kenapa sangatlah lucu.

Aurora menyimpan kembali pikirannya, tertawa dan berjalan ke dapur, mempersiapkan beberapa gelas jus.

"Joseph, terima kasih." Aurora memberikan gelas jus tadi kepada pria yang berpakaian seperti wanita itu, tersenyum dan memutuskan teguran pria itu kepada Wesley Yan.

"Aurora ..." Wesley Yan menatap Aurora dengan mata berkaca-kaca, dengan kasihan mengambil gelas itu.

"Ambil sendiri." Aurora tersenyum, berbalik dan menarik Evan Xin pergi ke arah pintu. Dia ingin memberikan ruang kepada Wesley Yan.

Jangan menyesal, jangan ada penyesalan .....

Hari kontes ada di pertengahan bulan Juli, dan ulangan akhir semester di awal bulan Juli. Calvin Wen tentu tidak akan mengizinkan Wesley Yan sekali lagi mendapat nilai jelek. Dia memutuskan untuk menetap di rumah, setiap hari inisiatif membantu Wesley Yan belajar.

Sikap Rosemary pada Calvin selalu menahan tawa. Seperti sudah menebak dari awal kalau Calvin akan seperti itu, dia hanya mengiyakan saja. Setelah ujian akhir semester, baru latihan nyanyi saja.

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu