Ten Years - Bab 24 Siapa yang Akan Terlebih Dahulu Mendapatkan Wanita Cantik itu? (Bagian 2)

Aurora menghela nafas dan kembali mengejarnya.

Kebiasaan buruk Eve yang selalu berlari setiap kali bertemu masalah ini memang sangat menyebalkan. Tetapi untungnya, sebelum dia berlari dengan kecepatan di atas rata-rata, Evan Xin sudah mengentikan langkahnya.

Dia menoleh, nafasnya terengah-engah, dengan sedih bertanya, "Aurora, coba kamu katakan apa yang terjadi kepada Wesley Yan? Mengapa dia selalu berpikir aku kesal terhadapnya?"

Aurora tertegun, dia tidak pernah menyangka Evan Xin akan mengajukan pertanyaan seperti ini kepadanya. Tetapi setelah meregangkan alisnya, dia sangat iri terhadap Evan Xin.

Betapa beruntungnya dia memiliki tali persahabatan yang tidak diragukan lagi di dunia ini.

Aurora tersenyum lembut dan berkata, "Evan, kamu bantu aku terlebih dahulu, barulah aku akan menjawabnya."

Evan Xin berdiri di sebelah wastafel sempit, hidungnya mencium bau yang samar, dan wajahnya menjadi warna hijau dan berkata, "Aurora Wen, kamu ada keperluan apa hingga aku harus membantumu di toilet!"

Aurora terkekeh: "Evan, tahanlah sebentar, Sudah akan selesai."

Mereka berada di toilet sekolah yang dulu, di sebelah gedung pengajaran yang dulu. Jaraknya jauh dari gedung pengajaran yang baru, ditambah bangunannya yang sudah tua dan tidak digunakan kembali, sehingga jarang ada orang yang akan kemari.

Aurora melihat arlojinya dan meminta Evan Xin untuk menutup mulutnya. Lalu mereka berdua bersembunyi di sudut ruangan untuk memantau keadaan.

Terdengar suara langkah kaki dari kejauhan, syal berwarna kuning dan cantiknya seperti bunga mawar.

Itu adalah Rosemary Chen!

Evan Xin segera menoleh dengan marah melototi Aurora.

"Sial! Aurora Wen, apakah aku mungkin melakukan sesuatu yang tidak senonoh?" Evan Xin panik.

"Jika kamu hanya melihatnya kamu tidak termasuk melakukannya, akulah yang termasuk jika melihatnya." Aurora menarik nafas, memutar kepala remaja itu dan di menutup matanya sendiri.

Sejak kejadian dimana Calvin terluka, dia sudah mengamati Rosemary Chen cukup lama, dari situ dia mengetahui bahwa dia tidak akan pergi ke toilet pada saat jam pelajaran, melainkan pada saat istirahat siang, dia sering berjalan ke arah gedung pengajaran yang dulu. Awalnya dia membawa Evan Xin kemari untuk mencoba keberuntungannya saja, tidak menyangka akan terkabulkan.

Setelah wanita cantik itu menjauh, Aurora membuka matanya dan melihat ekspresi wajah Evan Xin yang gelap kehijau-hijauan seperti baru saja memakan seekor lalat.

Sepertinya tebakan dia benar melihat reaksinya yang seperti ini.

Setelah beberapa saat, Evan Xin perlahan-lahan menenangkan dirinya dan bertanya, "Aurora, Calvin sudah mengetahuinya sejak awal lalu begitu juga dengan Wesley Yan bukan?"

Aurora menggeleng-gelengkan kepalanya: "aku tidak yakin." Dia hanya mendapatkan petunjuk dari reaksi Calvin ketika mengetahui Evan ingin mengejar Mary dan setelah kejadian Wesley Yan memukul Calvin.

Mereka berjalan kemabli, selama perjalanan, tidak ada yang bersuara. Aurora merasa emosi Evan Xin sudah mencapai batasnya.

Benar saja, begitu kembali ke kelas, Evan Xin memukul Wesley Yan.

Terdapat bercak darah pada sudut bibir remaja itu.

"Wesley Yan, kamu dan Calvin sudah mengetahuinya sejak awal bukan?" Tatapan Evan Xin dipenuhi dengan kekecewaan dan kesedihan.

Wesley Yan terkejut dan melirik sekilas ke arah Mary.

Mary melihat sekilas ke arah Aurora dan tertawa, "tidak perlu melototiku. Aku tidak mengatakan apa pun, mereka hanya kebetulan melihatnya."

Wesley Yan tersenyum dingin, "begitu tepat?"

Alis Mary bersinar di bawah cahaya matahari dan berbicara di samping telinga Wesley Yan berkata, "iya memang begitu tepat, bukannya sama seperti hari itu dimana kamu mengetahui rahasia dibalik syal aku?"

"Hari itu? Dimana kamu kembali ke sekolah untuk mengambil cat minyak?" Aurora memotong pembicaraan mereka.

Wesley Yan menghapus jejak darah yang ada pada sudut bibirnya dan menganggukkan kepalanya. Hari itu ketika dia kembali ke kelas untuk mengambil cat minyak, dia melihat Rosemary Chen melepaskan syalnya dan membuangnya ke dalam tas.

Evan Xin menatap Wesley Yan dengan lurus dan berkata, "Wesley Yan, apakah bagimu itu aku sebegitu tidak bisa dipercaya?"

Mary menyentuh matanya dan mencibir berkata, "aih, benar-benar sebuah kesalahan Calvin menerima pukulan itu. Eve, sia-sia sudah niat baik Wesley Yan."

Wesley Yan menghela nafas dengan ekspresi tak berdaya menatap Evan Xin dan berkata, "Evan, kamu tahu sejak kecil kamu sudah begitu bodoh, tidak pernah berpacaran, tidak pernah bertemu dengan

waria. Jika kamu tertipu, bisa saja terjadi apa-apa terhadapmu.......Jadi aku pun berkorban sedikit, aku lebih memilih kalian marah terhadap aku. Yo, aku begitu berjasa, begitu perhatian dan disukai banyak orang ya!"

Aurora mencibir.

Awalnya Evan Xin merasa terharu, tetapi semakin mendengar dia semakin bingung dan berkata, "Terima kasih! Aku tidak mungkin pergi mati hanya karena seorang waria!"

Mary cemberut berkata, "siapa yang waria? Pergilah!"

Wesley Yan dengan mengejek menjawab, "iya, iya. Kamu bukan waria. Kamu hanyalah seorang pria yang suka memakai rok, suka mengecat kuku dan ada sesuatu di bawah lalu terdapat sebuah tonjolan di lehermu, puas?"

Mary mendengus dan berkata, "apakah tidak boleh jika memiliki sebuah hobi?" Lalu, dia menjilat bibir merahnya dan mengedipkan matanya ke arah Evan Xin.

Evan Xin menangis dan putus asa berkata, "Aurora, Aurora, apakah aku sedang bermimpi buruk? Tadi ada seorang waria yang mengedipkan matanya kepadaku. Rasanya sangat begitu nyata dan menegangkan......"

Cubit, cubit, cubit, aku mencubitnya dengan kencang.

"Apakah sakit?" Tersenyum.

“Sakit." Menutup wajahnya.

"Hehe, ini bukan mimpi, kamu sedang sadar." Kesimpulan.

Rosemary Chen, 15 tahun, berjenis kelamin laki-laki.

Tingginya 180 CM, hobinya menjadi waria.

Begitu sampai rumah, Aurora mengungkit masalah ini kepada Calvin.

"Calvin, mengapa kamu tidak mengatakannya?"

"Evan begitu bodoh, jika tidak bisa menerimanya, bagaimana?"

"Mengapa Wesley Yan memukul kamu?"

"Dia marah karena menyembunyikan hal ini darinya."

"Oh, jadi Evan memukul Wesley Yan."

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu