Ten Years - Bab 17 Perkelahian (2)
Aurora memusatkan pandangannya, dan melihat sandal kepala harimau kuning di kaki Evan Xin, wajahnya yang semula membengkak, tiba-tiba tertawa terbahak-bahak.
"Aku tidak memintamu untuk datang menyelamatku, Joe yang terlalu panik." Wesley Yan menatap tiang di sebelahnya.
"Kak Wesley Yan, aku takut kamu terluka!" seorang lelaki kurus yang memakai topi berjalan keluar dari tiang, mengerutkan bibirnya." Kak, kamu tidak boleh marah kepadaku, jika marah aku tidak akan bermain denganmu lagi!"
Wesley Yan mengelus kepala anak laki-laki itu, dan tersenyum.
Aurora melihat dari kejauhan, dan mengetahui bahwa anak inilah yang meneleponnya.
"Hei, Wesley, apa yang akan kamu lakukan kepada pria ini?" Calvin meraih anak laki-laki yang mengaku sebagai "Tiger Bully".
"Kalian.....ingin melakukan apa?" laki-laki itu ketakutan.
Wesley Yan menggoyangkan pergelangan tangannya, bibirnya menyunggingkan senyuman, dan berjalan ke remaja itu: “Apa namamu?” Wesley Yan bertanya dengan malas.
"Tiger Bully! Apakah kamu tidak pernah mendengar namaku, preman mana yang tidak mengetahui namaku!" remaja itu berteriak.
"Aku tidak pernah mendengar nama itu." Wesley Yan tersenyum.
"Wesley, kenapa kamu bisa bertengkar dengannya?" Calvin mengerutkan keningnya.
"Bagaimana aku tahu?" Wesley Yan memutar bola matanya.
"Kamu......merebut Evelin-ku, kamu masih berkata tidak mengenalku!" Tiger Bully berkata dengan marah.
"Evelin? Siapa?" Wesley Yan mengerutkan keningnya.
"Evelin, pacarku, kami sudah berpacaran selama 8 tahun, dan dia kabur bersamamu!" Tiger Bully berkata dengan marah.
"Wesley Yan, kamu masih melakukan hal seperti ini? Evelin, aduh duh, hahahaha......" Evan Xin tertawa di sampingnya.
Laki-laki bertopi, ketika melihat Evan Xin tertawa, dia juga ikut tertawa seperti orang gila.
"Aku adalah anak yang baik, apakah aku akan melakukan hal seperti itu!' Wesley Yan menatap mereka berdua.
"Sebenarnya, kamu pernah melakukannya." Calvin memegang dahinya.
"Kapan?" Wesley Yan mengerutkan keningnya.
"Tujuh orang itu." Calvin tidak berdaya.
"Yang namanya adalah Angelbeauty?"
"Itu Evelin!" dia menghentakkan kakinya ke tanah.
Wesley Yan: "Oh."
"Apa maksud oh-mu?!" pria itu memajukan dirinya ke depan.
"Arti dari oh yaitu, aku tidak melakukan apa-apa terhadapnya, hanya mencium sekali, dia memakai lipstik, sangat menjijikkan, setelah berciuman kita berpisah." jawab Wesley Yan dengan tenang.
Dia selalu ingin mencoba untuk berpacaran dengan orang asing, dan bermesraan dengannya, tetapi dia menyadari dirinya tidak bisa melakukan hal itu.
Aurora teringat ketika dia melihat dua orang yang berdiri di bawah lampu.
"Apa maksudmu? Aku akan membunuhmu!" remaja itu menangis.
"Di sebelah sana, apa yang kalian lakukan!" dari kejauhan terdengar suara, dari orang yang seperti memakai seragam polisi.
Calvin panik, dan melepaskan tangannya.
"Aku akan membunuhmu!" Tiger Bully mendapat kesempatan, mengambil botol kosong dari tanah, dan ingin melemparnya ke kepala Wesley Yan.
"Kak Wesley Yan!" pria bertopi itu berteriak.
Wesley Yan membalikkan badan, botol tersebut hampir saja mengenai kepalanya, dia bergeser ke kiri, dan botol itu melukai bahunya.
Botol itu mengenai bahunya. Di atas baju merah, terlihat darah yang muncul seperti bunga, sangat menakutkan. Wesley Yan menutupi bahu kanannya dan mengerutkan kening kesakitan.
Evan Xin menjatuhi Tiger Bully dengan lututnya, dan menekan lutut dia, dan menjepit tangan Tiger Bully, dia merasa sangat kesal: "Persetan, percaya atau tidak hari ini aku akan mencekikmu! "
“Yo, kamu sangat berani!” petugas patroli yang mengenakan topi bertepi besar datang, dan melihat mereka, lalu tertegun. “Kenapa kalian lagi?"
"Petugas Fu, sangat kebetulan, kita lagi." Wesley Yan memucat, dia diam-diam mengisyaratkan sesuatu.
Evan Xin melepaskan tangannya.
"Joe, kamu mencuri barang lagi?" sang petugas patroli adalah seorang lelaki kekar dan berkulit gelap, melihat "mayat" di seluruh lantai, dia memandangi bocah bertopi itu.
"Aku tidak mencuri!" anak itu berteriak.
"Ayo, kalian segera pergi ke kantor polisi denganku, jika kalian ingin menjelaskan sesuatu, jelaskan saja di sana!" patroli itu melambai dan memberi isyarat beberapa dari mereka untuk masuk ke mobil polisi dan berbisik sambil berjalan, "Sial, cepat atau lambat kantor polisi akan dipenuhi oleh anak-anak macam mereka!"
"Cepat, berdiri menjadi satu baris!" petugas Fu berdiri di ruang tugas, menatap kerumunan, melepas topi besarnya, mengetuk meja.
Satu, dua, tiga, empat, lima, enam? Loh, kenapa bertambah satu orang?
Menghitung ulang.
Satu, dua, tiga, empat, lima........enam, lebih satu orang lagi.
Menghitung ulang lagi.
Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, kenapa lebih satu orang lagi?
Petugas Fu membeku, melihat sekali lagi, dan melihat seorang gadis yang sedang memeluk kotak pertolongan pertama, dia bertanya: "Gadis, kamu siapa?"
Aurora menggelengkan kepalanya, tidak berbicara.
Calvin hanya memperhatikan cedera Wesley Yan di mobil, sama sekali tidak menyadari Aurora mengikuti mereka. Calvin menatap Aurora, yang pura-pura tidak melihat.
"Kenapa dia bisa di sini?" Evan Xin berbisik pelan, menyipitkan matanya, menatap Aurora yang sedang duduk di sebelah kanan Joe, dia merasa tidak nyaman.
Orang yang berdiri di sebelahnya adalah temannya, dia tidak ingin dia masuk ke dalam kantor polisi.
"Sana sana sana, cepat pergi dari sini, gadis kecil pada malam hari tidak kembali ke rumahnya, apakah kamu ingin menginap di kantor polisi?" petugas Fu menunjuk Aurora.
"Aku, tidak mengerti." Aurora menggelengkan kepala, dengan wajah datar.
"Kamu tidak mengerti? Kamu bukan anak dari daerah sini?" petugas Fu menggaruk kepalanya, "Rumahmu dimana?"
"Apa yang kamu katakan, aku tidak mengerti." Aurora menggelengkan kepalanya.
"Apakah kalian mengenal dia?" petugas Fu bertanya kepada mereka.
"Tidak." jawab mereka dengan serentak. Mereka tidak boleh menambah masalah lagi, jika anak perempuan Keluarga Wen ikut terjerumus, maka para kakek pasti akan sangat marah.
Novel Terkait
Predestined
CarlyDemanding Husband
MarshallThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlCintaku Pada Presdir
NingsiAnak Sultan Super
Tristan XuCinta Pada Istri Urakan
Laras dan Gavin1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaMr. Ceo's Woman
Rebecca WangTen Years×
- Pendahuluan
- Bab 1 Sebaskom air yang disiramkan
- Bab 2 Ibu
- Bab 3 EVE sebelumnya dipanggil Evan Xin
- Bab 4 Sebuah bom yang bernama Zoey
- Bab 5 Pria idaman
- Bab 6 Burung Bernama Nasi Tim
- Bab 7 Tuan Muda Yan Ketika Gagah (1)
- Bab 7 Tuan Muda Yan Ketika Gagah (2)
- Bab 7 Tuan Muda Yan Ketika Gagah (3)
- Bab 8 Yang Lainnya Juga Adalah Satu
- Bab 9 Bola Voli Terlempar Kemari
- Bab 10 Kata-kata yang menyakitkan (1)
- Bab 10 Kata-kata yang menyakitkan (2)
- Bab 10 Kata-kata yang menyakitkan (3)
- Bab 11 Aku Bukan Siapa-Siapa
- Bab 11 Aku Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 12 Orang yang Tidak Bersedia Jadi Budak (1)
- Bab 12 Orang yang Tidak Bersedia Jadi Budak (2)
- Bab 13 Kejujuran yang Dekat Namun Jauh
- Bab 13 Kejujuran yang Dekat Namun Jauh (2)
- Bab 14 Siapa yang lupa akan gadis keluarga Yun (1)
- Bab 14 Siapa yang lupa akan gadis keluarga Yun (2)
- Bab 14 Siapa yang lupa akan gadis keluarga Yun (3)
- Bab 15 Waktu bersama Wesley Yan dan Aurora Wen (1)
- Bab 15 Waktu bersama Wesley Yan dan Aurora Wen (2)
- Bab 15 Waktu bersama Wesley Yan dan Aurora Wen (3)
- Bab 16 Menjelang Tahun Baru Imlek (1)
- Bab 16 Menjelang Tahun Baru Imlek (2)
- Bab 17 Perkelahian
- Bab 17 Perkelahian (2)
- Bab 17 Perkelahian (3)
- Bab 18 Siapa yang Dimarahi (1)
- Bab 18 Siapa yang Dimarahi (2)
- Bab 19 Kamu Sangat Baik (1)
- Bab 19 Kamu Sangat Baik (2)
- Bab 20 Bukan Sebuah Lelucon (1)
- Bab 20 Bukan Sebuah Lelucon (2)
- Bab 21 Berkeliaran Sendirian (1)
- Bab 21 Berkeliaran Sendirian (2)
- Bab 22 Ada Gadis Cantik Bernama Rosie (1)
- Bab 22 Ada Gadis Cantik Bernama Rosie ( 2)
- Bab 22 Ada Gadis Cantik Bernama Rosie ( 3)
- Bab 23 Susu dan Arak (1)
- Bab 23 Susu dan Arak (2)
- Bab 24 Siapa yang Akan Terlebih Dahulu Mendapatkan Wanita Cantik itu? (Bagian 1)
- Bab 24 Siapa yang Akan Terlebih Dahulu Mendapatkan Wanita Cantik itu? (Bagian 2)
- Bab 25 Joe Kecil yang Bahagia dan Polos (1)
- Bab 25 Joe Kecil yang Bahagia dan Polos (2)
- Bab 26 Masa lalu mengubah masa kini (1)
- Bab 26 Masa lalu mengubah masa kini (2)
- Bab 27 Memainkan sinetron (1)
- Bab 27 Memainkan sinetron (2)
- Bab 28 Teman masa kecil yang saling mempercayai (1)
- Bab 28 Teman masa kecil yang saling mempercayai (2)
- Bab 29 Orang yang berjodoh (1)
- Bab 29 Orang yang berjodoh (2)
- Bab 30 Kegenitan remaja (1)
- Bab 30 Kegenitan remaja (2)
- Bab 31 Tidak Ada Keberuntungan Tidak Panjang Umur Benar-Benar Tampan (1)
- Bab 31 Tidak Ada Keberuntungan Tidak Panjang Umur Benar-Benar Tampan (2)
- Bab 31 Tidak Ada Keberuntungan Tidak Panjang Umur Benar-Benar Tampan (3)
- Bab 32 Selamanya Tidak Melakukan Perbuatan Yang Melukai Perasaan (1)
- Bab 32 Selamanya Tidak Melakukan Perbuatan Yang Melukai Perasaan (2)
- Bab 32 Selamanya Tidak Melakukan Perbuatan Yang Melukai Perasaan (3)
- Bab 33 Tidak Lebih Baik Dari Vampir Dulu (1)
- Bab 33 Tidak Lebih Baik Dari Vampir Dulu (2)
- Bab 33 Tidak Lebih Baik Dari Vampir Dulu (3)
- Bab 34 Aku Mulai Permulaianmu (1)
- Bab 34 Aku Mulai Permulaianmu (2)
- Bab 34 Aku Mulai Permulaianmu (3)
- Bab 35 Ucapan Selamat Ulang Tahun di balik lensa kamera (1)
- Bab 35 Ucapan Selamat Ulang Tahun di balik lensa kamera (2)
- Bab 35 Ucapan Selamat Ulang Tahun di balik lensa kamera (3)
- Bab 36 Momen setelah hujan (1)
- Bab 36 Momen setelah hujan (2)
- Bab 37 Seluruh dunia mengetahuinya (1)
- Bab 37 Seluruh dunia mengetahuinya (2)
- Bab 37 Seluruh dunia mengetahuinya (3)
- Bab 38 Perbedaan Cerita di Atas dan di Bawah Panggung (1)
- Bab 38 Perbedaan Cerita di Atas dan di Bawah Panggung (2)
- Bab 38 Perbedaan Cerita di Atas dan di Bawah Panggung (3)
- Bab 39 Grinch juga Sangat Penting (1)
- Bab 39 Grinch juga Sangat Penting (2)
- Bab 40 Kepalsuan di Balik Topeng (1)
- Bab 40 Kepalsuan di Balik Topeng (2)