Loving The Pain - Bab 50 Albert cemburu

Lukman maju, memberinya pelukan. Dengan membelakangi Dessy yang menangis sedih, suaranya sangat ringan: “Dessy, kamu tidak perlu meminta maaf kepadaku, segala yang aku lakukan bukan mengharapkanmu untuk membalasnya. Dessy, ingat, aku selamanya akan mendukungku, selama kamu bisa teringat kepadaku, aku sangat senang, dan sudah puas.”

Dessy memeluk balik Lukman, dengan kepala yang bersandar di bahunya, meneteskan airmata:“Lukman, terima kasih. Terima kasih kepada nasib telah mempertemukanku kepadamu, terima kasih.”

Ada beberapa kata yang tidak harus diucapkan, karena terlalu menyedihkan, terlalu emosional.

Namun, hutang budi ini tidak bisa di bayar sampai akhir hidup Dessy.

Lukman dengan inisiatif mendorongnya, dengan jarinya menyentuh tulang hidung Dessy:“Bodoh, berterima kasih untuk apa? Saat berbuat kebaikan aku juga mendapatkan sangat banyak, lagipula aku adalah ayah Lola, menjaga kalian adalah tanggung jawabku.”

“Iya.” Dessy menganggukkan kepala, teringat akan putrinya, air matanya tidak lagi pahit, menjadi manis.

Albert, bersembunyi di sudut menyaksikan mereka, wajah yang masam, matanya bukan hanya marah, perasaanya yang kacau membelit di benaknya.

Pada saat ini, Albert tidak lagi membenci Lukman, terhadap Dessy hanyalah kasihan.

Jika beberapa tahun ini bukan Lukman yang mengurusnya, Dessy tidak akan ada di dunia lagi.

Dialah orang yang paling pantas untuk ke masuk neraka!

Dari sudut mata Lukman mendapat Albert, bukan hanya membantu Dessy untuk membalas dengan memegang pinggang Dessy yang ramping dan menyium dahi Dessy berkata: “Jaga dirimu baik-baik, jika dia membuatmu sedih, aku pasti tidak akan membiarkannya.”

Lukman tidak pernah melakukan tindakan seperti ini terhadapnya, Dessy hanya bisa tertegun.

Namun, Dia adalah seorang pria yang sopan, dan segera melepaskannya setelah menciumnya.

Saat Dessy binggung, Albert yang penuh amarah berjalan kearah mereka, dengan kerasnya meninju Lukman.

Tubuhnya yang terlalu lemah, membuatnya tidak berdiri tegak, Lukman dengan cepat menghindari pukulannya.

Albert mempukulnya hampir memukul dinding, Dessy yang gugup menopangnya berdiri:“Albert, kamu kenapa?”

Albert mengambil kesempatan ini untuk memeluk pinggang Dessy, mukanya pucat seperti warna kertas, tetapi masih menatap Lukman dengan tanda memperingatkan, seperti dia memiliki kekuasaan atas Dessy.

“Tidak apa-apa, tadi tidak hati-hati untuk berdiri” Albert berbohong, dengan mata tajamnya melirik kearah Lukman.

Melihat mata yang menibaratkan peringatan itu, Lukman yang tidak peduli hanya mengangkat bahu.

Lukman, tidak peduli dengan Albert, mengandeng tangannya, dan mengantarkannya ke kamar pasien:“Dessy dengan tubuh yang kecil itu bagaimana bisa menahan kamu yang tingginya seratus depalan puluh meter, lebih baik aku mengantarkanmu kembali ke kamar.”

Dessy tahu bahwa Lukman ingin mengatakan sesuatu dengan Albert, Dessy memutuskan untuk turun kebawah membeli kebutuhan sehari-hari.

Lukman dengan kasar melempar Albert ke tempat tidur, dan langsung membuatnya menghadap tempat tidur.

“Kamu……”Albert membenci dirinya sekarang yang lemah, bahkan dia tidak bisa melawan Lukman.

Menyimpan ekspresi yang kasar, alisnya yang mengerut:“Albert, jika kamu bukan karena kamu sedang buta, aku sudah membantaimu. Apakah kamu tahu beberapa tahun terakhir ini bagaimana Dessy melewatinya? Di dalam rumah sakit Maggie Zhao yang menginginkan nyawanya, kamu adalah satu-satunya orang yang bisa untuknya bersandar, bahkan hal yang paling dasar seperti percaya pun tidak kamu lakukan.”

Semakin membicarakannya Lukman semakin marah, perasaan sakit yang mendalam, masa lalu yang di depan mata, jika Albert masih telat sedikit, maka Dessy akan…

Meski begitu, Albert tetap membuatnya kehilangan anaknya.

Inilah yang Albert tidak bisa memaafkan dirinya sendiri seumur hidupnya.

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu