Loving The Pain - Bab 59 Di Hadapan Wajahnya

Pria berotot yang ada di sampingnya membawa pistol sambil menatap dengan tatapan yang sangat tajam, saat datang menangkap Albert, Maggie Zhao memberinya obat, saat ini tubuhnya tidak ada kekuatan sama sekali, bahkan untuk melindungi diri sendiri dia tidak ada tenaga, apa lagi untuk melindungi Dessy.

“Cepat sedikit!” Langit mulai terang, terlihat matahari yang tertutup awan muncul, jauh di tepi sana tersirat sebuah warna yang sangat indah, indah bagaikan berada di dalam mimpi.

Pemandangan yang seperti ini, apabila dapat menikmatinya, pasti akan ada banyak hal yang memuaskan.

Hanya saja, saat ini mereka sedang menghadapi pilihan antara hidup dan mati.

Dessy tidak berani membuka mulutnya, dia hanya menatap Albert dengan tatapan yang penuh arti, dia ingin Albert tidak mempedulikannya, biarkan Albert pergi sedirian.

“Albert, bukankah kamu sangat mencintainya? Kenapa? Nyawanya saja belum tentu mengalahkan sebuah tanganmu? Ini yang kamu sebut dengan cinta tanpa pamrih?” Maggie Zhao kata demi kata mengejeknya, menyindirnya.

Dia mendorong Dessy langkah demi langkah berjalan mendekati Albert, wajahnya penuh dengan senyuman kejam.

Maggie Zhao mendorong Dessy menuju ke arah pria berotot itu : “Bukannya kamu sudah beberapa hari tidak makan karena wanita? Aku kasih dia ke kamu.”

Pria yang mengenakan tutup kepala itu nampak terdapat senyuman di wajahnya, kemudian memikul Dessy di bahunya, dan berjalan menuju ke arah batu yang lain.

Mata Albert menjadi merah, tangannya yang membawa pisau bergetar dengan hebat : “Maggie, apabila kamu berani berbuat seperti ini terhadap Dessy, aku bisa memastikan di kehidupanmu selanjutnya kamu akan hidup di dalam neraka, kamu memohon untuk hidup tidak akan dikabulkan, mohon untuk mati pun tidak diberikan pintu!”

Dalam menghadapi ancaman yang begitu menakutikan, Maggie Zhao tidak ada sedikitpun ketakutan, dalam sekejap dia tertawa lebar-lebar.

Tertawa yang sangat berlebihan, dia tertawa hingga mengeluarkan air mata.

Dia kuat-kuat menghapus air mata yang ada di wajahnya, dengan perlahan-lahan dia berjalan mendekati Albert, jarak dengannya semakin lama semakin dekat, kemudian memasang pisau yang ada di tangan Albert tepat di lehernya sendiri.

Ketawanya sangat meremehkan pria yang ada di hadapannya, “Cepat, potong disini. Aku tau saat ini kamu tidak mempunyai tenaga sedikitpun, cepat, pembuluh nadiku ada disini, hanya dengan goresan yang tipis, aku sudah tidak bernyawa lagi. Cepat, goreslah, hahahhaha........”

Wajah Albert menjadi putih pucat, mulutnya penuh kata-kata tetapi sepatah kata pun tidak dapat ia ucapkan. Maggie Zhao berhasil menghancurkan kepercayaan dirinya.

“Hey, kemari, datang kemari, di hadapannya memperkosa wanitanya, bukankah lebih menegangkan?” Maggie menoleh kepalanya dan berteriak, pria berotot itu telah menyobek atasan Dessy, baru akan melanjutkan aksinya.

Tiba-tiba mendengar perkataan Maggie, memiringkan kepalanya dan berpikir, kemudian dia tertawa nyegir, dan menggendong Dessy serta berjalan ke arah mereka.

Dessy berjuang setengah mati, dia memukul-mukul tubuh pria itu, akan tetapi pria itu tetap saja tidak merasakan kesakitan sedikitpun, malah tertawa dengan sangat brutal, bahkan dia merasakan puas dalam suatu bagian.

Melihat ekspresi Albert yang lebih baik mati daripada hidup, Maggie tertawa dengan sejadi-jadinya.

Ketawa yang membahayakan bergema di tengah angin malam, seperti jarum yang menancap di hati Albert.

Pria itu mulai melucuti pakaian yang dikenakan Dessy, dia berteriak nyaring, memohon, dia dapat menutup bagian atasnya, tidak dapat menutup bawahnya...

“Maggie, cepat suruh dia hentikan, hentikan! Kalau dia berani menyentuh Dessy, aku akan membuat dia.....” Mata Albert memerah seperti merahnya darah, seperti monster yang terperangkap dalam sangkar, tapi bagaimanapun dia tidak dapat membukanya.

Albert sebelumnya tidak pernah membenci dirinya sendiri, dia bahkan tidak dapat melindungi Dessy.

“Tidak mau....tidak mau...Pergi,pergi...Albert tolong aku, tolong aku...” Ketakutan yang sangat besar melekat di dalam lubuk hatinya, dia menutup tangannya tidak berani melihat bayangan sosok pria berotot yang melayang di atasnya.

Dessy dalam hatinya hanya mempunyai satu tekad, meskipun dia mati dia juga tidak akan membiarkan pria ini menyentunya.

Albert mempunyai tipe yang sangat pemilih, apakah Dessy juga mempunyainya?

Seumur hidup mencintai seseorang, dan hanya milik orang tersebut.

“Dessy...” Albert berlari menuju ke arah Dessy, Maggie mengulurkan kakinya dan menyandungnya.

Albert tersungkur ke depan, dagunya retak dan mengeluarkan darah, tapi dia tidak merasakan sakit sama sekali, tangannya menapak di tanah, ingin bangkit berdiri.

Maggie dengan kuat-kuat menginjak punggung tubuhnya, belum sempat bangkit dia pun terbaring lagi, seperti itu berulang beberapa kali, wajah tampannya penuh dengan darah.

Novel Terkait

After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu