Loving The Pain - Bab 17 Ibu Dan Anak Pilihlah Salah Satu
Cahaya pucat menyeret bagian tubuhnya, seperti iblis yang sedang mengejar.
Dessy melihat ke segala arah, dan tidak terlihat bayangan ibunya.
“ibu.....ibu......” tidak bisa melakukan apapun dia hanya bisa menangis teriak dengan keras, kemana ibunya pergi?
“ting ting ting....”telepon genggam yang disakunya pun berdering, yang membuat Dessy terkejut dan jantungnya hampir lepas.
Ketika mengangkat telepon dan melihat nomor ibu dia pun merasa tenang dengan gegas menerima telepon : “Ibu, dimana dirimu?” menuju ke atas atap “terdengar suara datar Maggie Zhao yang menyeramkan. Dessy terkejut teleponnya hampir jatuh ke lantai: “bagaimana bisa telepon ibuku bisa berada di tanganmu?”
“omong kosong, segera naik ke atas atap, kalau tidak kamu menunggu untuk memindahkan mayatnya” menutup telepon
Terakhir kali Maggie Zhao dengan gila menjatuhkan dirinya ke bawah, Dessy tidak meragukan wanita ini akan melakukan hal yang sama sekali lagi.
Tidak, orang yang sangat dibenci Maggie Zhao adalah dirinya, Maggie Zhao tidak akan bisa menyakiti ibunya. tidak peduli dengan segala hal, Dessy dengan bergegas berjalan menuju ke atas atap. Angin malam musim panas berhembus di punggungnya yang telah dibasahi oleh keringat dingin.
Kedua tangan Susan diikat di belakang, mulutnya disumbat menggunakan sehelai kain, Susan menggelengkan kepala dengan sekuat tenaga seakan akan menyuruh putrinya agar segera meninggalkan tempat itu, jangan mempedulikannya. “Ibu.....” Dessy tidak peduli dan dengan gegas maju ke depan, tiba tiba terlihat sebuah kaki menjulur ke depan dan Dessy tersandung, sesaat ketika dia jatuh kedepan, Dessy dengan sendiri membungkukkan tubuhnya dan membiarkan dahinya menyentuh tanah untuk melindungi perutnya.
kepalanya membentur lantai semen, dan benturan yang sangat kuat membuatnya pingsan. Sepatu kristal yang mahal terlintas di mata Dessy, Maggie Zhao menjambak rambut hitam Dessy dan membiarkannya menangis kesakitan.
Maggie Zhao sangat menikmati kesengsaraan yang dialami oleh Dessy bahkan tertawa lebih gila. “Maggie Zhao kegilaan apa yang kamu perbuat, apa ibuku menyinggungmu, seperti ini kamu membalasnya? Darah mengalir ke mata, dan Dessy seperti telah melihat seorang iblis wanita yang bercakar taring.
“benar, saya sudah gila, kamu yang telah membuatku gila, kamu sangat pandai dalam melakukan hal rendahan. Sejak kecil Ibu Albert tidak tega mengatakan sepatah kata kasar kepadaku, sekarang karena kamu mereka memarahiku malah membuat mereka mengunciku, takut saya membahayakanmu”. sambil tertawa “hahahahaha”, Dessy membuka matanya dan air matanya bercucuran
Maggie Zhao menyeka wajahnya, riasan yang halus berubah menjadi serpihan, bagaikan badut yang dirias menggunakan cat minyak. “ternyata, semua kebaikan dia terhadapku hanyalah palsu. Dia lebih mementingkan cucu, cucu! ! apa kamu tahu? Dia memberiku dua pilihan, menerima hinaaan untuk menjadi ibu tiri anak harammu, atau mengirim saya keluar negeri. Yang akan memutuskan hubungan saya dengan Albert. Dia benar benar kejam. Maggie Zhao menggila itu alasan mengapa ibu Albert lebih menyayangi Dessy, karena dia menginginkan cucu dan bukan dirinya. “itu masalah kamu dan ibu Albert, tidak ada hubungannya denganku?” Desi berdiri dengan terhuyung huyung.
Maggie Zhao tertawa menyeringai bergegas menuju tempat Susan, dengan sengaja mendorongnya ke belakang. Pagar tua yang digoncangkan mengeluarkan suara gemuruh yang membuat hati Dessy pun gelisah. Dia melemparkan sebuah botol ke kaki Dessy sambil tersenyum dan berkata: “Ibu Albert memberi saya dua pilihan maka saya juga akan memberikan anda dua pilihan, pilihan minum obat untuk menggugurkan kandungan itu, dengan begitu kamu akan keluar dari keluarga Albert. Pilihan kedua aku mendorong ibumu kebawah, yang akan membuatmu menyesal seumur hidupmu.”
Sepasang mata Dessy menatap Maggie dengan rasa tidak percaya, sambil menjilat bibir dan berkata: “membunuh orang adalah tindakan yang kejam tidak peduli keluarga Zhao memiliki seberapa banyak uang juga tidak bisa melindungimu.” “kamu pikir aku akan peduli? Sejak kamu merebut Albert dariku, aku seakan akan hidup didalam neraka. Dessy, aku tidak bisa hidup dengan leluasa, dan tidak akan membiarkanmu tenang!” Maggie Zhao terus mengerahkan seluruh tenaga mengeluarkan setengah tubuh Susan dari pagar pembatas, di lambai tiupan angin.
Hatinya bagaikan tersayat, Dessy berteriak, suara tergeletak pun terdengar, “celepuk”, sambil jatuh ke tanah: “jangan, aku mohon lepaskan Ibuku, jangan sakiti dirinya, Aku mohon..... Aku akan segera meninggalkan keluarga Albert, meninggalkan Kota Dalam, seumur hidup tidak akan pernah menemui Albert, aku mohon, Nona Zhao.”
Dessy memohon dengan penuh belas kasihan, tidak membuat hati Maggie Zhao menjadi luluh: “Baik, kamu mau menjadi anak yang berbakti, aku akan memenuhi keinginanmu. Apa kamu benar menginginkan ibu? Makan obat itu dan aku akan melepaskannya.”
Bagaikan godaan ular berbisa yang terbungkus garam arsenik.
Sambil menatap ke pandangan Maggie Zhao, Dessy melihat di bawah kakinya ada sebuah botol dengan mengejutkan, dengan tangannya yang erat memegang perut, Dessy seperti melihat sinar fajar yang menyingsing
Maggie Zhao bahkan menjadi lebih gila karena ketegangan yang terjadi, dibawah goyangannya yang keras pagar pembatas itupun patah, kaki sebelah Susan menggantung diudara, hanya dengan sedikit kekuatan yang dikerahkan Maggie Zhao, Susan bisa jatuh kebawah
“Aku memberimu waktu satu detik, Ingin Ibu atau Anak?” dia menari dengan gila rambut nya bergerak ke atas, Dessy sangat ketakutan, dan berteriak dengan keras, aku memilih.....”
Novel Terkait
Lelaki Greget
Rudy GoldSi Menantu Buta
DeddyCantik Terlihat Jelek
SherinSang Pendosa
DoniAkibat Pernikahan Dini
CintiaMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaSi Menantu Dokter
Hendy ZhangLoving The Pain×
- Bab 1 Berbuat Kebaikan
- Bab 2 Mengusirnya Keluar
- Bab 3 Martabat Yang Diinjak
- Bab 4 Menghina Dia Kotor Tetapi Ingin Darahnya
- Bab 5 Tiga Syarat
- Bab 6 Membunuh Dessy
- Bab 7 Jika Kamu Mati, Aku Ingin Dia Yang Menguburnya
- Bab 8 Kekecewaan Yang Mendalam
- Bab 9 Cinta, Bagaimanapun Tidak Bisa Dipaksa
- Bab 10 Menjauh untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 11 Burung Perkutut Yang Mengambil Sarang Burung Gereja
- Bab 12 Dia Mengaku Kalah
- Bab 13 Senja
- BAB 14 Tes DNA
- Bab 15 Menanggung Segala dosa
- Bab 16 Meninggalkan adalah sebuah kemewahan.
- Bab 17 Ibu Dan Anak Pilihlah Salah Satu
- Bab 18 Tiga kehidupan
- Bab 19 Pendarahan Dahsyat Dessy
- Bab 20 Gantikan Darah Maggie
- Bab 21 Berantam Demi Dia
- Bab 22 Mempertahankan Ibu Atau Anak?
- Bab 23 Naik Ke Ranjangnya
- Bab 24 Keluarga Albert Berhutang Sebuah Kehidupan
- Bab 25 Menyadari Fakta Yang Sebenarnya
- Bab 26 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 27 Mengurung ALBERT
- Bab 28 Menyadra MAGGIE ZHAO
- Bab 29 DESSY Telah Meninggal
- Bab 30 Nikahi Aku, Akanku Beritahu Dimana Makam DESSY
- Bab 31 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 32 Mendonorkan Tubuh
- Bab 33 Dessy Telah kembali
- Bab 34 Apakah Itu Dia?
- Bab 35 Hari Ini Beda
- Bab 36 Jangan Ikuti Aku Lagi
- Bab 37 Permohonan Maaf di Tengah Hujan
- Bab 38 Berdiri Semalaman
- Bab 39 Albert Tumbang
- Bab 40 Menyingkir Dari Hidupku
- Bab 41 Apa yang Terjadi pada Lukman
- Bab 42 Leon yang Sesungguhnya
- Bab 43 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 44 Mencari Pertolongan Tapi Tak Berhasil
- Bab 45 Menggores Wajah Dessy
- Bab 46 Arteri Yang Berdetak
- Bab 47 Cahaya Bidadari
- Bab 48 Maafkan Atau Tidak
- Bab 49 Curiga
- Bab 50 Albert cemburu
- Bab 51 Pria Yang Kekanakan
- Bab 52 Cahaya Yang Indah
- Bab 53 Maggie Zhou Masih Hidup!
- Bab 54 Wanita Gemuk
- Bab 55 Bersyukur Dan Benci
- Bab 56 Pengalaman Mengerikan Selama 5 Tahun
- Bab 57 Wanita Iblis Penghisap Darah
- Bab 58 Pembalasan Yang Kejam
- Bab 59 Di Hadapan Wajahnya
- Bab 60 Senjata Makan Tuan
- BAB 61 Vino Si Iblis!
- Bab 62 Hidup Dan Mati SelalU Bersama, Tak Terpisahkan