Loving The Pain - Bab 24 Keluarga Albert Berhutang Sebuah Kehidupan
Apa yang tidak dapat ditutup oleh kain merah? Jika itu tersembunyi, itu lebih menyentuh.
Maggie Zhao memlintir rambutnya yang panjang, langkah demi langkah yang ragu, perlahan-lahan jalan menuju Albert, kedua tanggannya memegang lehernya, ia menghembuskan napas: "Albert, aku sungguh cinta kepadamu. Aku tau bahwa engkau juga memiliki perasaan kepadaku, sekarang Dessy telah pergi, sudah tidak ada yang bisa menghalangi kita berdua. Jadikanlah aku wanita milikmu."
Setelah ia selesai berbicara, ia membuka kancingnya.
Albert menahan tangan Maggie, seperti seorang yang sangat asing didepannya.
Ia sudah tidak lemah, membuat orang-orang suka padanya, berubah menjadi sangat menarik, dan penuh tatapan menggoda.
Albert berkata dengan berat: "Maggie, aku sudah selalu menganggapmu sebagai adik kecilku, kamu pasti sudah tau itu."
Ia melepaskan Albert, dan memegang kedua belah pinggangnya, dan menempelkan bagian tubuhnya yang paling menarik kepadanya: "Albert, kamu rasakan ini baik baik, aku adalah seorang wanita, aku tidak ingin menjadi adikmu. Albert, lihat aku baik baik, apa yang Dessy punya, aku juga punya. Kenapa kamu tidak bisa mencintaiku seperti kamu mencintainya?"
Akhirnya dia berhasil mengusir Dessy wanita brengsek itu, dengan niat untuk membuat Albert semakin sayang pada dirinya.
Bahkan dia sudah menghubungi designer baju pernikahan terkenal di Prancis, untuk membuatkannya sebuah gaun yang hanya ada untuk dirinya.
Dia ingin memberikan semua yang terbaik untuk Albert.
Tetapi, semua nya terjadi diluar dugaannya.
Albert sudah tidak memiliki inisiatif untuk mencarinya, saat Maggie yang mencarinya, ia bilang bahwa dirinya sibuk.
Sifat dia membuatnya sangat gelisah, jangan-jangan, ia masih menyukai Dessy si wanita brengsek itu?
Perlakuan baik Albert pada Maggie semua adalah bohong, dan ini semua dilakukannya hanya didepan Dessy? Mempergunakan Maggie untuk membalaskan dendamnya?
Tidak, ia tidak boleh memperlakukannya seperti ini, tidak boleh memperlakukannya seperti sampah yang nantinya dibuang.
Dia terlahir sebagai seorang putri, apapun yang ia mau pasti dapat ia miliki.
Albert tak terkecuali!
Maggie menyelimuti dia bagai ular, bahkan ia tidak melepas atau meringankan genggamannya, melainkan semakin brutal,
Akhirnya, Albert tidak tahan dan mendorongnya berkata: "Maggie, aku hari ini akan mengatakan dengan jelas, tidak peduli dulu atau sekarang, dan termasuk kedepannya, aku selalu hanya menganggapmu sebagai adikku."
"Adik perempuan" dua kata ini memicu amarah Maggie, ia memasang muka yang meminta belas kasihan: "Albert, bagaimana mungkin kamu seperti ini? Jika waktu itu bukan ibuku yang menyelamatkan ibumu, apakah mungkin ada engkau yang sekarang? Aku pun tidak dapat dilahirkan prematur, dari lahir sudah terkena penyakit. Keluargamu telah berhutang kepada keluargaku, satu hidup pun belum selesai!"
Hal ini adalah mimpi terburuknya, saat ia mulai mengerti tentang hal, mama sudah mengajari dia untuk tau berterima kasih, dan bertanggung jawab pada Maggie Zhao.
Dia sudah berusaha sekeras mungkin, tetapi ia betul-betul tidak bisa mencintai Maggie Zhao.
Ia bisa mengurus Maggie seumur hidupnya, tetapi tidak memberikan cintanya kepadanya.
"Selain cinta dan pernikahan, aku dapat memberikan semuanya kepadamu." Albert hanya ingin tertidur saat ini karena ia baru saja minum.
Sifat Albert yang acuh tak acuh ini membuat Maggie semakin gila, dan mendekatkan dirinya kepadanya, ia mengangkan bajunya, dan memperlihatkan pinggang sebelah kirinya, disitu terdapat sebuah bekas luka, yang terlihat seperti lipan,
"Apakah kamu sudah lihat? Ini adalah donor demi kamu. Albert, aku sudah memiliki ginjal yang sehat, aku sudah bisa melahirkan untukmu anak. Albert, nikahilah aku, oke?" sepintas harapan tersisa di tatapan Maggie Zhao.
Novel Terkait
The Winner Of Your Heart
ShintaInventing A Millionaire
EdisonLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaLove Is A War Zone
Qing QingBlooming at that time
White RoseLoving The Pain×
- Bab 1 Berbuat Kebaikan
- Bab 2 Mengusirnya Keluar
- Bab 3 Martabat Yang Diinjak
- Bab 4 Menghina Dia Kotor Tetapi Ingin Darahnya
- Bab 5 Tiga Syarat
- Bab 6 Membunuh Dessy
- Bab 7 Jika Kamu Mati, Aku Ingin Dia Yang Menguburnya
- Bab 8 Kekecewaan Yang Mendalam
- Bab 9 Cinta, Bagaimanapun Tidak Bisa Dipaksa
- Bab 10 Menjauh untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 11 Burung Perkutut Yang Mengambil Sarang Burung Gereja
- Bab 12 Dia Mengaku Kalah
- Bab 13 Senja
- BAB 14 Tes DNA
- Bab 15 Menanggung Segala dosa
- Bab 16 Meninggalkan adalah sebuah kemewahan.
- Bab 17 Ibu Dan Anak Pilihlah Salah Satu
- Bab 18 Tiga kehidupan
- Bab 19 Pendarahan Dahsyat Dessy
- Bab 20 Gantikan Darah Maggie
- Bab 21 Berantam Demi Dia
- Bab 22 Mempertahankan Ibu Atau Anak?
- Bab 23 Naik Ke Ranjangnya
- Bab 24 Keluarga Albert Berhutang Sebuah Kehidupan
- Bab 25 Menyadari Fakta Yang Sebenarnya
- Bab 26 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 27 Mengurung ALBERT
- Bab 28 Menyadra MAGGIE ZHAO
- Bab 29 DESSY Telah Meninggal
- Bab 30 Nikahi Aku, Akanku Beritahu Dimana Makam DESSY
- Bab 31 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 32 Mendonorkan Tubuh
- Bab 33 Dessy Telah kembali
- Bab 34 Apakah Itu Dia?
- Bab 35 Hari Ini Beda
- Bab 36 Jangan Ikuti Aku Lagi
- Bab 37 Permohonan Maaf di Tengah Hujan
- Bab 38 Berdiri Semalaman
- Bab 39 Albert Tumbang
- Bab 40 Menyingkir Dari Hidupku
- Bab 41 Apa yang Terjadi pada Lukman
- Bab 42 Leon yang Sesungguhnya
- Bab 43 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 44 Mencari Pertolongan Tapi Tak Berhasil
- Bab 45 Menggores Wajah Dessy
- Bab 46 Arteri Yang Berdetak
- Bab 47 Cahaya Bidadari
- Bab 48 Maafkan Atau Tidak
- Bab 49 Curiga
- Bab 50 Albert cemburu
- Bab 51 Pria Yang Kekanakan
- Bab 52 Cahaya Yang Indah
- Bab 53 Maggie Zhou Masih Hidup!
- Bab 54 Wanita Gemuk
- Bab 55 Bersyukur Dan Benci
- Bab 56 Pengalaman Mengerikan Selama 5 Tahun
- Bab 57 Wanita Iblis Penghisap Darah
- Bab 58 Pembalasan Yang Kejam
- Bab 59 Di Hadapan Wajahnya
- Bab 60 Senjata Makan Tuan
- BAB 61 Vino Si Iblis!
- Bab 62 Hidup Dan Mati SelalU Bersama, Tak Terpisahkan