Loving The Pain - Bab 28 Menyadra MAGGIE ZHAO
Beberapa kali menarik nafasnya dalam-dalam, Maggie Zhao menekan api yang membara dihatinya dengan terpaksa.
Berkali-kali mengingatkan dirinya sendiri, dia saat ini hanya tidak dapat berpikir jernih, setelah beberapa lama, dia dapat melupakan Dessy, kembali bersamanya dari awal.
Sekarang dia telah memiliki ginjal yang sehat, dokter juga telah berkata, jika dia boleh melahirkan anak, hanya saja, kesempatannya untuk hamil lebih rendah dibandingkan perempuan normal.
Asalkan memberinya kesempatan, dia pasti bisa menjadi seorang wanita sempurna!
Maggie Zhao berjongkok disamping Albert, menunjukkan sisi lembutnya: “Albert, kudengar sudah beberapa hari kamu tidak makan, sudah kubuatkan bubur wallet kesukaanmu, makanlah sedikit. Lihatlah dirimu menjadi begitu kurus.”
Mengangkat bubur yang telah disiapkan, menyuapinya langsung.
Mengarahkan sendok hingga kebibirnya, suara lembut Maggie Zhao kembali terdengar, dengan nada memohon: “Cobalah sesuap, apa enak? Satu suap saja.”
Albert mengangkat kepalanya perlahan-lahan, mata dinginnya menunjukkan sebuah kebencian.
Ya, kebencian.
Murni kebencian, tidak ada sedikitpun rasa simpati ataupun belas kasihan.
Maggie Zhao sangat terkejut, hampir saja jatuh terduduk diatas lantai.
Dia segera menekan rasa takutnya, kembali dengan kelembutannya: “Albert, aku tahu hatimu sedih, sebenarnya ibumu juga sangat sedih. Kamu adalah anak satu-satunya, dia memperlakukanmu seperti ini, jika bukan karena terlalu marah dan putus asa, dia tidak akan berbuat seperti ini padamu.”
Meletakkan tangan rampingnya diatas bahunya, Maggie Zhao kembali memerankan perannya sebagai orang yang baik: “Jika kamu meminta maaf pada ibumu, katakan jika kamu tidak akan kembali membuatnya marah, dia pasti akan memaafkanmu.”
Albert yang semula seperti patung mencengkram tangan Maggie Zhao yang berada di bahunya, meremasnya dengan kuat, memutar lengannya kebelakang, dia kesakitan hingga berkeringat dingin, memekik dengan terkejut: “Albert, kamu......”
Albert bangkit berdiri, menatap kebawah seperti seorang iblis: “Maggie Zhao, apa yang telah kamu lakukan pada Dessy, tidak ada yang mengetahuinya, hanya hatimulah yang paling tahu akan hal itu. Jangan mengira aku tidak berani berbuat sesuatu padamu, beberapa tahun ini perusahaanmu semakin memburuk, jika bukan karenaku, perusahaanmu sejak awal telah menjadi tinggal sejarah saja. Aku telah membayar seluruh hutang pada keluargamu. Aku akan membalas semua perbuatanmu perlahan-lahan untuk apa yang telah kamu lakukan pada Dessy dan anakku.
Sebelah tangannya telah dipatahkan, Maggie Zhao hanya dapat menggunakan sebelah tangannya untuk menopang, mundur dengan sedikit demi sedikit.
Mendongakkan kepalanya menatap Albert yang seperti monster untuk pertama kalinya dia merasa begitu ketakutan, semua karena Dessy penyebabnya.
Jika dia tidak membawa jiwa Albert, dia tidak akan berubah menjadi seperti ini.
Andai saja dia tidak pernah mencintai Dessy, dia akan terus seperti seorang kakak laki-laki yang melindunginya, menjaganya.
“Albert, aku tahu aku salah, tapi semua itu demi kebaikanmu. Dessy bahkan tidak pantas untukmu, dia hanya akan menyusahkanmu. Kita orang yang sederajat, kita saling menyayangi, kitalah yang diciptakan untuk berpasangan.” dia semakin bersemangat berbicara, muncul sebuah keobsesian dalam tatapan Maggie Zhao.
Mendengus, tatapannya begitu merendahkan.
Albert menarik kerah baju Maggie Zhao, dengan satu tangan mencekik lehernya, suara kerasnya terdengar hingga keluar: “Beritahu pada Presdir Hosana Gu, jika dia tidak membebaskanku, maka tunggu saja untuk mengubur mayat Maggie Zhao.”
Tidak hanya para pengawal diluar yang terkejut mendengar kalimat ini, Maggie Zhao pun sama merasa hatinya hancur berkeping-keping.
Maggie Zhao bertanya dengan suaranya yang bergetar: “Apakah kamu benar-benar akan melakukan itu padaku demi Dessy?”
Albert menggeram rendah: “Kamu tidak pantas menyebut nama Dessy!”
Pintu telah terbuka, Hosana Gu berdiri diluar pintu dengan wajah dinginnya, suaranya dingin bagaikan salju diakhir tahun: “Lepaskan Maggie!”
“Bebaskan aku, maka aku akan melepaskannya.” berhadapan dengan ibunya yang memiliki kedudukan kuat, tidak ada lagi keraguan dalam mata indah Albert, dan suaranya begitu lantang.
Sekarang dia tidak memperdulikan apapun lagi, yang dia inginkan hanyalah segera menemukan Dessy.
Mengakui penyesalan padanya, memohon padanya untuk memaafkannya.
Kemudian, bersama-sama melihat kristal yang mereka sukai.
Tentunya jika kondisi bayi mereka sehat.
Novel Terkait
Love And War
JaneAkibat Pernikahan Dini
CintiaInventing A Millionaire
EdisonUntouchable Love
Devil BuddyMenunggumu Kembali
NovanLoving The Pain×
- Bab 1 Berbuat Kebaikan
- Bab 2 Mengusirnya Keluar
- Bab 3 Martabat Yang Diinjak
- Bab 4 Menghina Dia Kotor Tetapi Ingin Darahnya
- Bab 5 Tiga Syarat
- Bab 6 Membunuh Dessy
- Bab 7 Jika Kamu Mati, Aku Ingin Dia Yang Menguburnya
- Bab 8 Kekecewaan Yang Mendalam
- Bab 9 Cinta, Bagaimanapun Tidak Bisa Dipaksa
- Bab 10 Menjauh untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 11 Burung Perkutut Yang Mengambil Sarang Burung Gereja
- Bab 12 Dia Mengaku Kalah
- Bab 13 Senja
- BAB 14 Tes DNA
- Bab 15 Menanggung Segala dosa
- Bab 16 Meninggalkan adalah sebuah kemewahan.
- Bab 17 Ibu Dan Anak Pilihlah Salah Satu
- Bab 18 Tiga kehidupan
- Bab 19 Pendarahan Dahsyat Dessy
- Bab 20 Gantikan Darah Maggie
- Bab 21 Berantam Demi Dia
- Bab 22 Mempertahankan Ibu Atau Anak?
- Bab 23 Naik Ke Ranjangnya
- Bab 24 Keluarga Albert Berhutang Sebuah Kehidupan
- Bab 25 Menyadari Fakta Yang Sebenarnya
- Bab 26 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 27 Mengurung ALBERT
- Bab 28 Menyadra MAGGIE ZHAO
- Bab 29 DESSY Telah Meninggal
- Bab 30 Nikahi Aku, Akanku Beritahu Dimana Makam DESSY
- Bab 31 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 32 Mendonorkan Tubuh
- Bab 33 Dessy Telah kembali
- Bab 34 Apakah Itu Dia?
- Bab 35 Hari Ini Beda
- Bab 36 Jangan Ikuti Aku Lagi
- Bab 37 Permohonan Maaf di Tengah Hujan
- Bab 38 Berdiri Semalaman
- Bab 39 Albert Tumbang
- Bab 40 Menyingkir Dari Hidupku
- Bab 41 Apa yang Terjadi pada Lukman
- Bab 42 Leon yang Sesungguhnya
- Bab 43 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 44 Mencari Pertolongan Tapi Tak Berhasil
- Bab 45 Menggores Wajah Dessy
- Bab 46 Arteri Yang Berdetak
- Bab 47 Cahaya Bidadari
- Bab 48 Maafkan Atau Tidak
- Bab 49 Curiga
- Bab 50 Albert cemburu
- Bab 51 Pria Yang Kekanakan
- Bab 52 Cahaya Yang Indah
- Bab 53 Maggie Zhou Masih Hidup!
- Bab 54 Wanita Gemuk
- Bab 55 Bersyukur Dan Benci
- Bab 56 Pengalaman Mengerikan Selama 5 Tahun
- Bab 57 Wanita Iblis Penghisap Darah
- Bab 58 Pembalasan Yang Kejam
- Bab 59 Di Hadapan Wajahnya
- Bab 60 Senjata Makan Tuan
- BAB 61 Vino Si Iblis!
- Bab 62 Hidup Dan Mati SelalU Bersama, Tak Terpisahkan