Loving The Pain - Bab 55 Bersyukur Dan Benci

Seketika angin berhembus menerbangkan topi wanita itu, tatapan yang sendu itu, Dessy menatapnya lama baru dapat meyakini jika wanita dihadapannya itu adalah Maggie Zhao.

Seketika terkejut, tercengang seperti orang bodoh, wajahnya penuh dengan ketidak percayaan.

Maggie Zhao berjongkok, menatapnya dengan kedua matanya yang penuh kebencian.

Memegang dagunya menarik hingga menghadapnya, Dessy tidak dapat menahan diri mengeluarkan suaranya dengan rendah.

“Kenapa? Tidak dapat mengenaliku?” dalam perkataan Maggie Zhao terdapat sebuah rasa iri, walaupun seluruh Dessy telah berubah drastis, berubah menjadi orang lain namun masih terlihat cantik.

Kehidupan pekerjaan selama beberapa tahun ini telah mempengaruhi kepercayaan dirinya, tidak terlihat lagi keningnya yang indah, ditambah lagi dengan temperamennya yang baik.

Bagaimana bisa dia tidak membencinya?

Melihat wajah gemuk dihadapannya, Dessy benar-benar tidak dapat menemukan kemiripan dengan Maggie Zhao yang cantik namun seperti berpenyakitan itu.

Hanya dapat bayangan melihat bayangan hari-hari sebelumnya dengan diam.

Kuku jari Maggie Zhao yang panjang menekan dengan kuat, meninggalkan beberapa goresan pada wajah Dessy: “Apa karena sekarang aku gemuk menjadi seperti seeokor babi? Sehingga kamu tidak mengenaliku?”

Dessy menekan rasa keterkejutannya, menatap langsung mata Maggie Zhao yang menggila: “Maggie Zhao, apa lagi yang akan kamu lakukan? Aku telah menukar ginjalku dengan perasaanku, kamu telah melanggar janji, bahkan membuat begitu banyak kesalah pahaman diantara aku dan Albert. Terakhir, kamu bahkan menginginkan nyawaku dan anakku. Maggie Zhao, manusia tidak boleh seegois itu, aku sudah kabur sejauh mungkin, apa lagi yang kamu ingingkan?”

“Kabur sejauh mungkin? Cih, ucapanmu begitu merdu daripada nyanyian. Bukankah kamu kembali lagi? Dessy, kamu paling ahli menggoda pria. Menukar wajahmu, membuat Albert merasa bersalah, membuatnya merasa kamu telah berubah. Rencana ini aku telah mengetahuinya.” Mendorongnya dengan keras, kuku jarinya kembali menggores wajahnya hingga mengeluarkan darah.

Kening Dessy membentur batu keras yang berada dijalanan, terlihat darah mengalir turun.

Hatinya mengkawatirkan keselamatan Albert, walaupun dia tahu ini bukanlah waktu yang tepat untuk bertanya, tapi dia tidak bisa menahan untuk tidak bertanya: “Bagaimana dengan Albert?”

Maggie Zhao memberikan sebuah tinjuan pada wajahnya, Dessy terhuyung kedepan.

Kesadaran Dessy belum sepenuhnya kembali, Maggie Zhao menarik kerah bajunya kebelakang, membuat leher Dessy terlihat memerah, membuatnya kesulitan untuk bernafas: “Dessy, kamu benar-benar murahan. Albert memperlakukanmu seperti itu, kamu masih bersikeras terhadapnya. Iya, kamu adalah wanita pelayan, dengan latar belakang yang rendah, dapat disukai oleh tuan muda sepertinya adalah sebuah kebanggaanmu.”

“Mulut kalian mengatakan cinta, baiklah, aku ingin melihat, seberapa dalam kalian saling mencintai.” Maggie Zhao tersenyum kejam menghempaskan Dessy keatas lantai, memerintah dengan dingin pada pria yang berada dibelakangnya: “Bawa dia kemari.”

Setelah berselang satu hari akhirnya dia melihat Albert, Dessy sangat lega hingga meneteskan air matanya.

“Albert, Albert......” Dessy bergumam memanggilnya, rasa sakit ditubuhnya hilang seketika.

Tangan kakinya yang diikat, mulut Albert yang ditutup sebuah kain ketika melihat Dessy terluka, matanya sarat akan amarah, menatap Maggie Zhao dengan tajam, seperti sedang memperingatkannya, jika berani menyakiti Dessy, dia akan membunuhnya.

Merasakan tatapan Albert, Maggie Zhao tertawa terbahak-bahak.

Suara tawamnya menggema dalam udara dingin, terpecah dan dengan tajam: “Albert, jangan menatapku seperti itu, aku sangat takut. Hahahaha...... Albert, kamu tidak menyangka kamu akan seperti ini hari ini kan?

“Lima tahun yang lalu, kamu memberikanku sebuah mimpi indah, kemudian menghancurkannya, membuatku yang merasa seperti di surga jatuh seketika ke neraka. Albert, kamu sangat kejam. Sudah lima tahun, beberapa permasalahan harus diselesaikan, hari ini biarkan aku melihat cinta kalian yang besar dan kuat.” Maggie Zhao mendongakkan kepalanya tertawa, terlihat seperti gila.

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu