Loving The Pain - Bab 46 Arteri Yang Berdetak

Mimik wajah Albert berubah seketika, wajahnya memang berbeda dengan dulu.

Tetapi bagaimana pun perubahannya, dia tetap lah Dessy yang ada di hatinya, yang tidak ada duanya.

Dia tidak akan membiarkan siapa pun untuk melukainya, sehelai rambut pun tidak boleh.

Albert berkata dengan tenang: “kamu hanya meminta harta, untuk apa aku melukai orang? Jika kamu melepaskan dia, berapa pun yang kamu mau akan saya berikan.”

“Ke Ke.... lelaki kaya yang baik hati. Nona Sunny, kamu memang orang yang beruntung. Di dalam gua ada yang demi mu rela mengeluarkan uang, tengah malam menerjang hujan kemari, demam flu. Sekarang aku ingin mencoba, dia dapat rela berkorban sampai mana?” Leon tertawa licik, dingin yang menusuk membuat Dessy gemetar.

Pisau yang tajam tergores di wajahnya, seolah-olah Dessy merasakan kembali sakit saat operasi plastik.

Setelah menenangkan hati, Albert berteriak: “ kamu pergilah, jangan hiraukan aku. Aku sudah bilang, permintaan ku hanya ingin kamu melepaskanku. Kenapa kamu harus melakukan hal seperti ini, atau kamu ingin aku mati, kamu baru puas?”

“Dessy...” mata Albert yang memerah, memanggilnya.

Perkataan Dessy bagaikan pisau yang menembus jantung, hanya saja, pada saat itu, dia tidak bisa membiarkan dia dalam bahaya.

“Albert, pergilah, aku tidak perlu bantuanmu!” pada saat itu terlihat wajah Dessy tergores pisau, wajah yang putih itu muncul bekas darah mengalir.

Albert tidak menghiraukan kata-kata Dessy saat itu, matanya tercenggang karena melihat darahnya, mata merah seperti iblis: “Leon, lepaskan Dessy sekarang juga, maka aku memaafkan mu. Jika tidak, aku akan membuat mu hidup layaknya orang mati!”

Jika orang lain yang mengatakan itu, Leon pasti akan tertawa besar.

Tetapi kekuatan Albert terlalu kuat, terlalu sombong, dia tidak dapat percaya.

Sudah sampai di masalah ini, tidak bisa mundur lagi.

Saat pertama dia hanya ingin sedikit uang untuk bersenang senang, sekarang tampaknya sudah mencari masalah pada orang yang salah.

“Sampai kamu berkata seperti itu, bagaimana bisa aku melepaskannya!” pisau kembali di tunjuk ke arah leher Dessy: “Potong tangan mu sendiri, kalau tidak, aku akan membunuhnya.”

Dessy memejamkan matanya, mulai bernegosiasi: “Leon, kamu adalah orang yang berbakat, untuk apa kamu sampai berbuat sejauh ini? Di dalam kartu ini ada dua juta puluh juta, kamu ambil dan pergilah.”

“Aku memang ingin begitu, tetapi, kamu pikir dia dapat melepaskan ku tidak?” Leon melototi Albert, membentak dengan dingin: “masih belum segera kamu laksanakan.”

Albert berjalan selangkah selangkah ke arah tempat meja, membungkukkan pinggang dan mengambil pisau, memiringkan bibirnya tertawa dingin menghadap Leon, dengan keras menggores pergelangan tangan sendiri.

Saat itu, darah memuncrat keluar, wajah Dessy dan Leon terkena cipratan di seluruh kepala dan wajah.

Memanfaatkan saat leon tengah lengah, Albert mengangkat kakinya, menendang bahunya, memanfaatkan saat dia melonggarkan tangannya, menarik Dessy, melindunginya di dalam pelukannya.

Albert berteriak keras, bawahan dia yang berada di luar segera masuk, dengan segera memukul Leon.

Perubahan yang terjadi sangat lah cepat, Dessy hanya disa tercengang kaget seperti kayu.

Matanya menyaksikan darah yang memuncrat dimana-mana, Albert tidak menghiraukan lukanya sendiri, sambil memeluk Dessy berjalan keluar.

Mengendarai mobil dengan cepat seperti terbang, tanpa menghiraukan lukanya.

Darah menetes di pergelangan tangannya, berbelok dan terjatuh, wajahnya pelan-pelan memucat, hanya memusatkan perhatiannya kepada keadaan Dessy baik atau tidak?

Melihat suster merawat luka Dessy, Albert baru dapat melepaskan kekhawatirannya.

Dia yang kehilangan banyak darah saat itu, mata yang pelan-pelan terpejam, terjatuh duduk di kursi.

Suster yang ingin membawa dia untuk mengobati lukanya, tetapi dia tidak mau, memaksa untuk menunggu setelah Dessy selesai dia baru pergi.

Suster hanya takut dia lukanya dalam hingga pembuluh darah, dapat membuatnya kehilangan darah, hanya bisa meminta bantuan Dessy untuk menyuruhnya pergi.

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu