Loving The Pain - Bab 9 Cinta, Bagaimanapun Tidak Bisa Dipaksa

Satu tahun kemudian.

Lampu mewah bersinar di atas meja yang makan, yang membuat Dessy terlihat menyendiri tanpa bayangan.

Waktu berlalu sampai pagi hari, dan sudah terbiasa, hati yang terluka masih menyimpan rasa sakit.

Dia merasa hanya butuh merelakannya semua, dia cepat lambat akan mengertinya dan percaya padanya.

Suatu hari, mereka bisa kembali ke masa lalu dan menghidupkan kembali hidup dan mati yang bergantung dalam satu minggu yang bahagia tersebut.

Satu tahun telah berlalu, dan dia masih seperti biasa terhadapnya.

"Phengg" bunyi suara yang keras, pintu menabrak dinding dan tertutup kembali, tubuh Albert dipenuhi bir, jalannya menjadi tidak stabil.

Dessy dengan cepat meletakkan peralatan makan dan berlari untuk membantunya: "Albert, mengapa kamu minum sampai semabuk ini?"

Melihatnya dengan tatapan dingin dan jijik, bibir yang aneh: "Aku takut jika aku mabuk dan aku tidak memenuhi keinginanmu?"

Hatinya berdarah, mengapa dia selalu menggunakan cara seperti ini untuk menyakitinya?

Lalu, dengan penjelasan yang lebih banyak, dia hanya bisa menerimanya.

Karena dia memiliki kesepakatan dengan Hoasana Gu, dia tidak bisa menjelaskan fakta kepada Albert.

Selama dua tahun, hanya perlu dia kembali jatuh cinta padanya,maka dia akan menerima menantu perempuan ini

Dalam setahun, Hosana Gu memenuhi janjinya dan meminta Albert untuk datang ke tempatnya setiap malam.

Namun, paksaan seperti itu mengembalikan kebencian Albert.

Dia sangat berbakti, tidak berani menentang keputusan ibunya, hanya bisa melampiaskan semua kemarahan dan depresinya kepadanya.

“Duduklah dulu, aku akan memasak sup untukmu.” Berbalik badan, tangannya yang besar memegang lengannya, dan menariknya dengan keras, dia kehilangan keseimbangan badannya dan jatuh ke pelukkannya.

Dagunya menghantam dadanya yang keras, dan matanya dipenuhi air mata.

Dia masih belum berbicara, Albert langsung memegang dagunya: "Angkat wajahmu yang menyedihkan ini, aku jijik melihatnya."

Telapak tangan yang besar itu tidak merasa kasihan, dan malah melepas roknya.

Tidak ada pemanasan, dan langsung mendorongnya dengan kasar.

Dessy merasa kesakitan dan wajahnya menjadi pucat: "Albert, jangan kasar, aku sakit, sakit ..."

Teriakan sakitnya yang membuatnya merasa kasihan, malah melecehkannya semakin kasar.

"Sakit? Kamu juga bisa merasa sakit? Bukankah ini yang kamu minta? Aku tidak ingin kamu pergi ke ibuku untuk memohon persetujuan dan menangis, dan mengatakan bahwa aku belum memenuhi tanggung jawabku sebagai seorang suami!" Dia benci dipaksa, tapi dia malah dipaksa beberapa kali.

"Aku tidak ..." Keringat bercampur air mata membuatnya rambutnya menempel di wajahnya., membuat mulutnya susah terlihat

"Benar, kamu tidak mengatakannya secara langsung, hanya mengancam ibuku, betul?" Tindakan semakin kasar: "Bukankah kamu menginginkan anak? Aku akan memberikannya kepadamu, semuanya untukmu."

Setelah penyiksaan yang panjang, tubuh Dessy menjadi sakit dan hatinya juga sakit.

Seperti selesai bertugas, Albert menumpahkan cairannya ke tubuh Dessy, lalu berbalik badan dan pergi.

Berbaring di lantai yang dingin, bahkan menggerakkan jarinya saja membuatnya merasa tidak berguna.

Dia tahu bahwa Hosana Gu menyesatkan Albert, meskipun dia membenci menantunya, tetepi dia meinginkan seorang cucu.

Dia melihat tubuh Maggie Zhao kesayangannya terlalu lemah, bahkan jika dia memiliki ginjal yang sehat sekarang, akan tetap sulit untuk hamil.

Dia ingin menggunakannya sebagai penerus keluarga untuk membuka jalan bagi masa depan Maggie Zhao.

Keinginan mereka seperti sebuah cermin yang bersinar terang.

Dan mengambil kesempatan ini agar Albert menumbuhkan perasaannya, dia boleh meninggalkan dunia ini, tetapi tidak untuk Albert.

Satu tahun berlalu, dia sudah lelah.

Dessy secara perlahan merasa kehilangan harapannya, mungkin dia harus melepaskannya.

Pada saat ini, sambil mendengar suara angin, Maggie Zhao pun datang, ketika dia melihat pakaian Dessy yang tidak menutupi badannya, matanya pun memerah.

Dengan kuku yang tajam menusuknya dan meluapkan semua amarahnya.

Dengan tatapan sombong melihatnya: "Dessy, kamu benar-benar seorang pelacur!!"

Novel Terkait

That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu