Loving The Pain - Bab 49 Curiga
Dua orang yang sama hebatnya, dua pasang mata saling beradu, seperti api yang mancarkan empat cahaya.
Mereka berdua adalah teman yang baik, tetapi saling berebut demi seorang perempuan.
Musibah kali ini, malah saling menyelamatkan, boleh dihitung adil.
Dessy bersemangat dan tersenyum: “Lukman, kamu sudah datang, silahkan masuk.”
Tangan yang ada di pinggangnya terasa semakin kuat, dia berbalik dan melotot kearah Albert, memberi isyarat bahwa ada Lukman, tolong sopan sedikit.
Albert memberi tatapan peringat kepada Lukman, terhadap Dessy sangat lemah lembut: “Dia bukan lah tamu, untuk apa melayani dia”
Lukman tidak keberatan, dengan leluasa masuk, kedua tangannya berada di depan dadanya: “Betul sekali, aku bukan lah orang luar, aku adalah penyelamat mu.”
Raut wajah Albert berubah, bibirnya berubah miring:”Satu sama lain, aku juga pernah menyelamatkan mu, jadi kita sudah adil!”
“Adil? Dengan mudahnya kamu berkata. Ini karena kekasih mu memohon padaku untuk menolong mu, aku hanya sungguh sungguh mendonorkan darahku.” Lukman mengerutkan dahinya menatap Albert, wajahnya menghitam, bukan hanya memberikan satu rasa menang tetapi suatu kelegaan.
Melihat kedua anak, Dessy hanya dapat menggelengkan kepala dan berdesah.
Tetapi, dapat melihat mereka berbaikan seperti sedia kala, dia benar-benar gembira.
Mereka adalah putra dapat di sombongkan, tetapi karena wanita yang rendah melakukan hal bodoh, berubah menjadi bukan diri mereka sendiri.
Dipikir kembali, dia benar-benar berhutang banyak pada mereka.
Mereka berdua beradu mulut sesaat, lima tahun lamanya seluruh emosi yang mereka pendam sirna seketika.
Mulut mereka memang tidak bisa berdamai, tetapi Dessy dapat melihat, hubungan mereka terlah membaik seperti dulu.
Keganjalan di hatinya pelan-pelan hilang, yang tersisa hanya lah senyuman di wajahnya.
Lukman mengambil ponsel dari sakunya, sebuah lagu anak-anak yang sangat gembira.
Dessy sangat terkejut, sangat tidak sungkan dia merebut ponsel Lukman dari tangannya, menekan tombol menjawab: “Halo, kangen, Lola (Nama anak Dessy) menurut tidak? Mami akan segera pulang, oo, baik.”
“Lukman, Lola ingin berbicara padamu.” Mengembalikan ponsel kepada Lukman, wajah yang penuh keibuan.
Panggilan mereka yang sangat mesra dan natural, Albert merasakan ketakutan di hatinya yang panas.
“YaoYao, ini ayahmu.” kata Lukman saat meraih ponselnya, wajah yang berwibawa dan lemah lembut, seperti sedang berbicara dengan malaikat.
“Oh, kita disini baik-baik saja, akan pulang secepatnya, Lola harus baik baik, nanti ayah, ibu akan memberi hadiah.... apa yang kamu inginkan? Baik, tidak masalah.... selama Lola ingin, meskipun bintang di langit, ayah akan membantu mu untuk memetiknya..... “ suara Lukman yang lemah lembut, seperti sedang bermimpi.
Wajah Dessy memandangnya dengan lembut, mata Albert terasa sangat sakit dan memerah.
Mereka telah memiliki anak?
Tidak heran, dia berkata akan segera meninggalkan tempat ini.
HeHe.... ternyata seperti itu!
Tetapi, dia harus menerima semua ini, dia yang berbuat dia juga lah yang harus menerima.
“Dessy, kemarilah, aku ingin berbicara kepadamu.” melihat Albert seperti mengerti situasi yang di hadapinya sekarang ini, Lukman sengaja berbicara seperti itu.
Dessy sedikit tidak mengerti, tetapi tetap mengangguk.
Masalah yang terjadi lima tahun ini sangat banyak, lintasan hidupnya telah berbalik, banyak masalah yang segan dia beritahu Albert secara langsung.
Sesampai di depan tangga, Lukman memasang wajah serius, membuka pintu: “ Dessy, apakah kamu sudah berpikir dengan baik? Memaafkan Albert?
Suasana yang tegang ini, suasana hati yang tidak karuan.
Dia melebihi siapa pun tidak mengingin kan mereka dua bersama, tetapi harus memberikan restu kepada mereka.
Karena dia tidak tega melihat Dessy menangis demi Albert, tetapi, dia tidak dapat memberikan kebahagian kepada Dessy, tidak peduli seberapa besar usahanya.
Menggigit bagian bawah bibirnya, meninggalkan bekas gigitan, dia berkata: “Lukman, pada akhirnya aku tidak dapat melupakan dia.”
Novel Terkait
You're My Savior
Shella NaviMy Greget Husband
Dio ZhengPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangNikah Tanpa Cinta
Laura WangBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesLoving The Pain×
- Bab 1 Berbuat Kebaikan
- Bab 2 Mengusirnya Keluar
- Bab 3 Martabat Yang Diinjak
- Bab 4 Menghina Dia Kotor Tetapi Ingin Darahnya
- Bab 5 Tiga Syarat
- Bab 6 Membunuh Dessy
- Bab 7 Jika Kamu Mati, Aku Ingin Dia Yang Menguburnya
- Bab 8 Kekecewaan Yang Mendalam
- Bab 9 Cinta, Bagaimanapun Tidak Bisa Dipaksa
- Bab 10 Menjauh untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 11 Burung Perkutut Yang Mengambil Sarang Burung Gereja
- Bab 12 Dia Mengaku Kalah
- Bab 13 Senja
- BAB 14 Tes DNA
- Bab 15 Menanggung Segala dosa
- Bab 16 Meninggalkan adalah sebuah kemewahan.
- Bab 17 Ibu Dan Anak Pilihlah Salah Satu
- Bab 18 Tiga kehidupan
- Bab 19 Pendarahan Dahsyat Dessy
- Bab 20 Gantikan Darah Maggie
- Bab 21 Berantam Demi Dia
- Bab 22 Mempertahankan Ibu Atau Anak?
- Bab 23 Naik Ke Ranjangnya
- Bab 24 Keluarga Albert Berhutang Sebuah Kehidupan
- Bab 25 Menyadari Fakta Yang Sebenarnya
- Bab 26 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 27 Mengurung ALBERT
- Bab 28 Menyadra MAGGIE ZHAO
- Bab 29 DESSY Telah Meninggal
- Bab 30 Nikahi Aku, Akanku Beritahu Dimana Makam DESSY
- Bab 31 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 32 Mendonorkan Tubuh
- Bab 33 Dessy Telah kembali
- Bab 34 Apakah Itu Dia?
- Bab 35 Hari Ini Beda
- Bab 36 Jangan Ikuti Aku Lagi
- Bab 37 Permohonan Maaf di Tengah Hujan
- Bab 38 Berdiri Semalaman
- Bab 39 Albert Tumbang
- Bab 40 Menyingkir Dari Hidupku
- Bab 41 Apa yang Terjadi pada Lukman
- Bab 42 Leon yang Sesungguhnya
- Bab 43 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 44 Mencari Pertolongan Tapi Tak Berhasil
- Bab 45 Menggores Wajah Dessy
- Bab 46 Arteri Yang Berdetak
- Bab 47 Cahaya Bidadari
- Bab 48 Maafkan Atau Tidak
- Bab 49 Curiga
- Bab 50 Albert cemburu
- Bab 51 Pria Yang Kekanakan
- Bab 52 Cahaya Yang Indah
- Bab 53 Maggie Zhou Masih Hidup!
- Bab 54 Wanita Gemuk
- Bab 55 Bersyukur Dan Benci
- Bab 56 Pengalaman Mengerikan Selama 5 Tahun
- Bab 57 Wanita Iblis Penghisap Darah
- Bab 58 Pembalasan Yang Kejam
- Bab 59 Di Hadapan Wajahnya
- Bab 60 Senjata Makan Tuan
- BAB 61 Vino Si Iblis!
- Bab 62 Hidup Dan Mati SelalU Bersama, Tak Terpisahkan