Loving The Pain - Bab 48 Maafkan Atau Tidak
Lukman segera datang memberikan Albert lima ratus cc darah, dia baru bisa keluar dari zona bahaya, keluar dari tangan dewa kematian.
Setelahnya, Albert siuman, tatapannya pertama kali tidak ada Dessy, terburu- buru bangkit tanpa memperhatikan keadaan sekitar, berlari tergesa-gesa keluar.
Mulutnya memanggil dengan ketakutan: “ Dessy, Dessy.... jangan pergi.... aku mohon, aku belum berbuat apa pun. Aku mohon kepadamu, jangan pergi...”
“Tuan Albert, badan mu masih lemah setelah kehilangan banyak darah, jangan bergerak sembarangan, mari saya bopong anda kembali ke kasur untuk istirahat.” melihat suster yang membungkukkan badannya untuk membopongnya, matanya melotot dengan tajam, membuatnya mundur beberapa langkah.
Sesudah suster tidak berani menghadang, Albert mencoba untuk meraih pintu untuk bergerak keluar.
Tetapi, dia terlalu lemah, sampai berdiri pun da tidak mampu.
Akan tetapi, tidak peduli sekitar terus berusaha untuk merangkak keluar, saat itu dia tidak menghiraukan semuanya.
Apa itu kehormatan, apa itu kesombongan, apa itu orang atau hantu pergilah.
Dia hanya ingin Dessy kembali, dia adalah tulang rusuknya, kehilangan dia, hidup dia juga tidak ada artinya.
Dessy pulang membawa termos yang berisi air panas, dia melihat sosok pasien seperti Albert yang merangkak di lantai yang dingin.
Tangan bekas lukanya mulai terbuka dan mengeluarkan darah, dia merangkak beberapa kali, lalu berhenti sebentar.
Keringat membasahi dahinya, seolah olah memiliki kekuatan untuk merangkak kedepan.
“hu” bergerak sebentar, termos yang ada di tangan Dessy terjatuh, sup ikan yang dia masak jatuh tumpah ke tanah..
Albert mendongak kan kepalanya, dengan seketika terkesima bahagia; “Dessy, kamu sudah kembali, kamu tidak pergi...”
Dessy segera jongkok kebawah, memeriksa luka nya dengan seksama: “Apa yang kamu lakukan?”
Penjaga segera berkata: “ Tuan Albert siuman dan tidak dapat melihat anda, maka....”
Dessy sakit hati sekali, mengangkat dari bawah, mengangkat Albert dengat erat: “Kamu sudah gila, gila....”
Air mata bagai hujan, terjatuh di bahunya, membasahi bajunya.
Albert menggunakan seluruh tenaga memeluknya, dagunya di dahinya, suara merendah: “Berjanjilah, kamu tidak akan meninggalkan ku lagi, baik atau tidak? Dessy, dulu semua memang salahku, aku ini brengsek, semua salahku. Aku telah melakukakn sesuatu bahkan aku tidak dapat memaafkan diri ku sendiri, aku tidak seharusnya mencelakai anak ku sendiri....”
Membahas hingga masalah menyakitkan ini, bagaimana meneruskan topik ini.
Dessy menyuruh penjaga untuk membantunya membopong Albert, saat dia terbaring di lantai, Dessy menuangkan sup ikan, sesuap demi sesuap Dessy menyuapinya dia minum.
Albert sangat bekerja sama, selama dia menyuapinya, dia akan meminumnya
Tidak peduli itu adalah obat arsenik, baginya itu adalah madu.
Setelah minum sup ikan, stamina Albert sedikit membaik.
Hanya saja, dia tetap menggenggam tangan Dessy dengan erat, takut untuk di lepas, takut dia hilang.
Dessy berjanji, selama lukanya belum sembuh, dia tidak akan meninggalkan dia.
Albert masih seperti anak kecil yang menempel, selama dia pergi atau berjarak satu meter saja, dia akan gelisah.
Dessy tidak bisa berbuat apa-apa, malah seperti sudah terbiasa dengan kemanjaan dia.
Lukman hendak membuka pintu, kedua tanganya berada di depan dadanya, dengan parasnya dia tersenyum terpaksa melihat keadaan yang tidak dia sukai ini.
Albert adalah racun bagi Dessy, tetapi sebaliknya Dessy adalah penawar racunnya.
Dalam kurun waktu lima tahun ini, dia tidak melalui hari yang bahagia.
Bagaimana bagus pun dia berakting, dia tampak seperti berusaha untuk kuat.
Saat bersama dengan Albert, dia bisa lepas bahagia, tanpa bentuk,sama seperti udara yang bergerak bebas.
“Ke Ke...” Lukman mengeluarkan suara batuk sebanyak dua kali, mengingatkan mereka tentang keberadaanya.
Baru saja akan menggoda Dessy, Albert kembali memasang tatapan membunuhnya, tanganya, meraih pinggang Dessy, seperti dialah pemilik seluruhnya.
Suara dingin: “Apa yang sedang kamu lakukan?”
Novel Terkait
Awesome Husband
EdisonThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensPrecious Moment
Louise LeeBeautiful Lady
ElsaSi Menantu Buta
DeddyHis Second Chance
Derick HoVillain's Giving Up
Axe AshciellyLoving The Pain×
- Bab 1 Berbuat Kebaikan
- Bab 2 Mengusirnya Keluar
- Bab 3 Martabat Yang Diinjak
- Bab 4 Menghina Dia Kotor Tetapi Ingin Darahnya
- Bab 5 Tiga Syarat
- Bab 6 Membunuh Dessy
- Bab 7 Jika Kamu Mati, Aku Ingin Dia Yang Menguburnya
- Bab 8 Kekecewaan Yang Mendalam
- Bab 9 Cinta, Bagaimanapun Tidak Bisa Dipaksa
- Bab 10 Menjauh untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 11 Burung Perkutut Yang Mengambil Sarang Burung Gereja
- Bab 12 Dia Mengaku Kalah
- Bab 13 Senja
- BAB 14 Tes DNA
- Bab 15 Menanggung Segala dosa
- Bab 16 Meninggalkan adalah sebuah kemewahan.
- Bab 17 Ibu Dan Anak Pilihlah Salah Satu
- Bab 18 Tiga kehidupan
- Bab 19 Pendarahan Dahsyat Dessy
- Bab 20 Gantikan Darah Maggie
- Bab 21 Berantam Demi Dia
- Bab 22 Mempertahankan Ibu Atau Anak?
- Bab 23 Naik Ke Ranjangnya
- Bab 24 Keluarga Albert Berhutang Sebuah Kehidupan
- Bab 25 Menyadari Fakta Yang Sebenarnya
- Bab 26 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 27 Mengurung ALBERT
- Bab 28 Menyadra MAGGIE ZHAO
- Bab 29 DESSY Telah Meninggal
- Bab 30 Nikahi Aku, Akanku Beritahu Dimana Makam DESSY
- Bab 31 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 32 Mendonorkan Tubuh
- Bab 33 Dessy Telah kembali
- Bab 34 Apakah Itu Dia?
- Bab 35 Hari Ini Beda
- Bab 36 Jangan Ikuti Aku Lagi
- Bab 37 Permohonan Maaf di Tengah Hujan
- Bab 38 Berdiri Semalaman
- Bab 39 Albert Tumbang
- Bab 40 Menyingkir Dari Hidupku
- Bab 41 Apa yang Terjadi pada Lukman
- Bab 42 Leon yang Sesungguhnya
- Bab 43 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 44 Mencari Pertolongan Tapi Tak Berhasil
- Bab 45 Menggores Wajah Dessy
- Bab 46 Arteri Yang Berdetak
- Bab 47 Cahaya Bidadari
- Bab 48 Maafkan Atau Tidak
- Bab 49 Curiga
- Bab 50 Albert cemburu
- Bab 51 Pria Yang Kekanakan
- Bab 52 Cahaya Yang Indah
- Bab 53 Maggie Zhou Masih Hidup!
- Bab 54 Wanita Gemuk
- Bab 55 Bersyukur Dan Benci
- Bab 56 Pengalaman Mengerikan Selama 5 Tahun
- Bab 57 Wanita Iblis Penghisap Darah
- Bab 58 Pembalasan Yang Kejam
- Bab 59 Di Hadapan Wajahnya
- Bab 60 Senjata Makan Tuan
- BAB 61 Vino Si Iblis!
- Bab 62 Hidup Dan Mati SelalU Bersama, Tak Terpisahkan