Loving The Pain - Bab 30 Nikahi Aku, Akanku Beritahu Dimana Makam DESSY
Albert menekan jarinya sekuat tenaga, hingga membuat Maggie Zhao tidak dapat berkata apa-apa, wajahnya memerah.
Hanya dapat membuka matanya sekuat tenaga memohon bantuan pada Hosana Gu, memohon untuk menolongnya.
Tidak disangka perasaan putranya pada Dessy hingga sedalam itu, masalah ini telah melampaui perkiraannya.
Hosana Gu yang selalu percaya diri dan dapat mengendalikan segalanya, untuk pertama kalinya dia merasa bimbang.
“Albert, kamu tenanglah dulu. Kamu dan Maggie Zhao tumbuh besar bersama, semua yang dia lakukan untukkmu, kamu pasti mengerti. Perasaan kalian dari kecil hingga besar, jika kamu memang tidak mencintainya, kamu tetap tidak dapat melukainya.” Hosana Gu sangat mengerti, disaat seperti ini dia tidak boleh menyinggung Albert, dia harus menghadapinya dengan lembut dengan perasaan.
“Iya, aku memang terlalu bodoh, telah menganggapnya sebagai adik, sebagai saudara. Dia dengan jahat terus melukai Dessy satu demi satu. Dan juga kamu, ibuku yang aku cintai, kamu adalah sekongkolannya yang utama. Tentu saja, kamu telah melahirkan dan membesarkanku, aku tidak dapat berbuat apapun padamu, tapi aku tidak akan melepaskannya! Biarkan aku pergi, jika tidak.......” jarinya kembali menekan dengan kuat, Maggie Zhao hampir tidak dapat bernafas.
Melihat kondisi sekarang, Hosana Gu tidak berani mempertaruhkan kembali nyawa Maggie Zhao.
Memerintah dengan keras: “Bebaskan dia.”
Albert terus menyandra Maggie Zhao sambil menaiki kendaraannya, melemparnya ke tempat duduk belakang, secepat kilat meninggalkan rumahnya
Ketika dijalan raya, harinya yang berantakan mulai menenang, dia baru menyadari tidak tahu harus pergi kemana?
Dengan cepat memberhentikan kendaraannya dipinggir jalan, membuka pintu belakang, Albert kembali mencekik leher Maggie Zhao: “Cepat katakan, dimana Dessy?”
Mata yang penuh keputusasaan itu terdapat sebuah ancaman, seperti iblis yang terperangkap dalam kegelapan.
Tangan Maggie Zhao terasa sakit hingga mati rasa, dia berusaha untuk tenang.
Sudut bibirnya terangkat, menunjukkan senyuman kemenangan: “Albert, kita tumbuh besar bersama, kamu seharusnya mengerti sifatku, aku paling benci dipaksa. Memaksaku, sama dengan lebih baik mati, dari pada mengungkapkan segalanya!”
“Kamu......” Albert melonggarkan tangannya yang berada dilehernya, tidak menggunakan tenaganya.
Dia tidak menemukan Dessynya dan tidak menemukan anaknya.
Dia tidak percaya jika Dessy telah meninggal, dia harus menemuinya meskipun sekali, tidak peduli dia adalah manusia atau hantu.
Melihat hasil dari ancamannya, Maggie Zhao berhenti memberontak.
Berbaring dengan lurus diatas tempat duduk, mata indahnya terus mengamati wajah tampan Albert: “Albert, kamu yang paling mengerti sifatku, sesuatu yang tidak ingin kulakukan, bahkan jika sebuah pisau didepan leherku, aku tetap tidak akan bicara. Namun, aku benar-benar tahu dimana Dessy dimakamkan.”
“Cepat katakan, Dessy ada dimana?” tatapan matanya sangat berharap, namun terhalang oleh rahasia dimulutnya, tangannya tidak berani menekan dengan kuat.
Sebuah kebencian, terlintas dengan cepat.
Maggie Zhao melekukkan bibirnya tersenyum: “Terima satu syaratku, maka aku akan memberitahumu.”
“Apa?” Alis Albert mengerut, jika boleh dia ingin langsung mencekiknya hingga mati, bukannya menerima ancamannya seperti ini.
Namun dia tidak memiliki cara lain, dia harus menemukan Dessy.
Asalkan ada sedikit petunjuk dia tidak akan menyerah, walaupun mungkin saja dia ditipu.
“Hahahaha......” Maggie Zhao tiba-tiba terbahak-bahak, tertawa hingga meneteskan air matanya, menertawakan usahanya, menertawaka kebenciannya.
Maggie Zhao dengan perlahan menangkup wajah kurus Albert, menghembuskan nafasnya: “Sangat mudah, nikahi aku.”
Tanpa berpikir Albert langsung menolaknya: “Tidak bisa.”
Kalimat pendek itu sangatlah tak mungkin bisa aku lakukan dan Maggie Zhao yang hanya menyisakan harga dirinya: “Baiklah, kalau begitu bunuh saja aku. Jika aku mati, tidak akan ada yang tahu dimana Dessy. Jangan meragukan perkataanku, didunia ini akulah yang paling membencinya. Jika dia memang sudah meninggal, aku akan membakarnya hingga menjadi abu, agar dia selamanya tidak dapat reinkarnasi kembali.”
“Kamu! Harus! Mati!” Albert memurka, tekanan tangannya menguat perlahan-lahan.
Nafas dalam paru-paru Maggie Zhao menipis perlahan-lahan, malaikat maut berada tidak jauh darinya.
Namun dia tidak menyerah, dengan kesadaran terakhirnya berhadapan dengan Albert.
Hingga akhitnya, Albert berkompromi, sebelum Maggie Zhao menghembuskan nafas terakhirnya, dia melonggarkan tangannya.
Walaupun harus bertransaksi dengan iblis, dia tetap ingin menemui Dessy sekali saja.
Dia ingin mengakui penyesalannya pada Dessy, memohon maaf padanya, kemudian pergi menyusulnya.
Novel Terkait
My Lifetime
DevinaThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlAnak Sultan Super
Tristan XuMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaLoving The Pain×
- Bab 1 Berbuat Kebaikan
- Bab 2 Mengusirnya Keluar
- Bab 3 Martabat Yang Diinjak
- Bab 4 Menghina Dia Kotor Tetapi Ingin Darahnya
- Bab 5 Tiga Syarat
- Bab 6 Membunuh Dessy
- Bab 7 Jika Kamu Mati, Aku Ingin Dia Yang Menguburnya
- Bab 8 Kekecewaan Yang Mendalam
- Bab 9 Cinta, Bagaimanapun Tidak Bisa Dipaksa
- Bab 10 Menjauh untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 11 Burung Perkutut Yang Mengambil Sarang Burung Gereja
- Bab 12 Dia Mengaku Kalah
- Bab 13 Senja
- BAB 14 Tes DNA
- Bab 15 Menanggung Segala dosa
- Bab 16 Meninggalkan adalah sebuah kemewahan.
- Bab 17 Ibu Dan Anak Pilihlah Salah Satu
- Bab 18 Tiga kehidupan
- Bab 19 Pendarahan Dahsyat Dessy
- Bab 20 Gantikan Darah Maggie
- Bab 21 Berantam Demi Dia
- Bab 22 Mempertahankan Ibu Atau Anak?
- Bab 23 Naik Ke Ranjangnya
- Bab 24 Keluarga Albert Berhutang Sebuah Kehidupan
- Bab 25 Menyadari Fakta Yang Sebenarnya
- Bab 26 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 27 Mengurung ALBERT
- Bab 28 Menyadra MAGGIE ZHAO
- Bab 29 DESSY Telah Meninggal
- Bab 30 Nikahi Aku, Akanku Beritahu Dimana Makam DESSY
- Bab 31 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 32 Mendonorkan Tubuh
- Bab 33 Dessy Telah kembali
- Bab 34 Apakah Itu Dia?
- Bab 35 Hari Ini Beda
- Bab 36 Jangan Ikuti Aku Lagi
- Bab 37 Permohonan Maaf di Tengah Hujan
- Bab 38 Berdiri Semalaman
- Bab 39 Albert Tumbang
- Bab 40 Menyingkir Dari Hidupku
- Bab 41 Apa yang Terjadi pada Lukman
- Bab 42 Leon yang Sesungguhnya
- Bab 43 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 44 Mencari Pertolongan Tapi Tak Berhasil
- Bab 45 Menggores Wajah Dessy
- Bab 46 Arteri Yang Berdetak
- Bab 47 Cahaya Bidadari
- Bab 48 Maafkan Atau Tidak
- Bab 49 Curiga
- Bab 50 Albert cemburu
- Bab 51 Pria Yang Kekanakan
- Bab 52 Cahaya Yang Indah
- Bab 53 Maggie Zhou Masih Hidup!
- Bab 54 Wanita Gemuk
- Bab 55 Bersyukur Dan Benci
- Bab 56 Pengalaman Mengerikan Selama 5 Tahun
- Bab 57 Wanita Iblis Penghisap Darah
- Bab 58 Pembalasan Yang Kejam
- Bab 59 Di Hadapan Wajahnya
- Bab 60 Senjata Makan Tuan
- BAB 61 Vino Si Iblis!
- Bab 62 Hidup Dan Mati SelalU Bersama, Tak Terpisahkan