Loving The Pain - Bab 7 Jika Kamu Mati, Aku Ingin Dia Yang Menguburnya

Suara angin terdengar dari telinga, kecepatan jatuh itu tidak bisa dihentikan, Dessy dengan putus asa menutup matanya dan air mata keluar menjadi es karena tiupan angin.

Albert, aku sudah mati,apakah kamu bisa sedih?

Dalam hidup ini, hubungan kita sangat banyak kesedihan dan kebahagiaan sangat sedikit, tetapi aku tidak menyesal pernah jatuh cinta padamu.

Jika ada masih ada kehidupan setelah kematian ini, aku masih ingin bersamamu.

......

Lukman sangat khawatir karena dia tidak mendapat pesannya selama tiga hari.

Meskipun dia tahu bahwa penampakkannya akan menyebabkan masalah bagi Dessy, tetapi dia tidak bisa menahannya.

Tetapi ketika dia melihat Dessy terjatuh dari lantai lima seperti seekor kupu-kupu putih yang tertiup angin, seluruh tubuhnya hancur

"Tidak, Dess ..." Dia langsung berlari, tetapi dia masih tidak sempat untuk menangkapnya.

"Phaangg" jatuh ke tanah dan terpantul lagi, darah terus mengalir dari mulutnya, merah yang mewarnai lantai, mewarnai langit, dan mewarnai seluruh dunianya.

Lukman menggendongnya dan bergegas menuju lobby rumah sakit. Dia berlari dan berteriak: "Dessy, tahan sebentar, kamu tidak akan mati, pikirkan berapa banyak yang telah kamu lakukan, dan mati seperti ini, apakah kamu rela? "

Dessy dengan perlahan membuka matanya dan memuntahkan darahnya.

Lukman menyesal bahwa dia tidak bisa membunuh dirinya sendiri. dan dia harus menemaninya.

Dia tahu jelas bahwa Albert tidak akan memperlakukannya dengan baik, tetapi dia masih menahannya untuk menghormati keputusannya.

Dia berpikir tentang apa yang harus dia lakukan, dan yang tidak harus dilakukan pun sudah dia lakukan, selama Dessy bisa bahagia, karena dia bersedia meskipun dia yang akan disalahkan.

"Lukman ... berjanji padaku ... satu hal ... ...... muntah ..." perkataan belum selesai dikatakan, dan memuntahkan darah lagi.

"Kamu jangan bicara, kamu akan baik-baik saja. Tidak akan ada apa-apa ..." Semakin dia berkata, suaranya semakin kecil, dia menggenggam tangannya dengat erat.

Dia dapat dengan jelas merasakan suhu badannya menurun, dan hidupnya pun berlalu ...

"Berjanji... pada ... ku ... jangan mempermalukan ... Albert ..." menghabiskan tenaga terakhirnya, memegang bajunya, dan memandanginya, meninginkan dia menepati janjinya.

Lukman dengan air matanya, mengangguk: "Ya, aku berjanji, selama kamu selamat, aku tidak akan mempermalukannya. Jika kamu mati, aku akan membuatnya menemanimu."

Dessy membuka mulutnya, dan akhirnya dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata lagi dan akhirnya kehilangan kesadarannya.

"Dokter, dokter, selamatkan orang ini, cepat ..." kata Lukman dengan badan yang penuh dengan darah, dan menggendong Dessy, yang tidak tahu masih hidup atau sudah meninggal, bergegas ke arah lobby rumah sakit, membuat semua orang terkejut.

Dia selalu menatap dengan mata yang memerah, "Masih tidak ingin menyelamatkannya? Jika dia tidak bisa ditolong lagi, aku ingin kalian semua melakukan sesuatu!"

Seseorang mengenali Lukman, anak dari perusahaan penerbangan.

Bakat keluarga Lukman tidak hanya di dunia bisnis, tetapi juga memiliki latar belakang lain.

Jadi tidak ada yang berani meragukan kata-katanya.

Perawat, dokter, langsung mendatanginya, dan bergegas membawanya ke ruang operasi.

Lampu merah menyala, Lukman merasa sangat cemas, matanya yang merah seperti cahaya yang mengerikan, dan dia memukul dinding dengan pukulan yang kuat, membuat tangan berdarah, tetapi dia tidak merasa kesakitan, hatinya sudah sangat sedh dan menyesal sehingga rasa sakit itu pun tidak terasa.

......

Maggie Zhao yang gila terbangun saat Dessy didorong ke bawah, terjatuh dan duduk di ranjang rumah sakit.

Dia membunuh seseoarang, membunuh seseorang.

“Maggie, ada yang melihat Dessy terjatuh dari jendela kamarmu, apa yang terjadi?” Hosana Gu bergegas masuk, dengan ekspresi yang serius dan penuh dengan kecemasan.

Wajah Maggie seputih kertas, dan menangis dengan keras.

Dalam pelukan Hosana Gu: "Ibu Hosana, aku tidak sengaja, dia memaksaku. Dia ingin merebut Albert dari tangan kita, ibu Hosana, sejak aku masih kecil, dia adalah kekuatan dalam hidupku, aku tidak bisa hidup tanpanya, ibu Hosana bantu aku, bantu aku. "

Sudah melewati pengalaman-pengalaman selama 10 tahun lebih di mall, Hosana Gu dengan cepat tenang kembali.

Menepuk punggung Maggie Zhao, berkata dengan tenang: "Jangan takut, kamu adalah menantu yang telah aku akui, aku bisa membantumu."

Novel Terkait

Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu