Loving The Pain - Bab 2 Mengusirnya Keluar
Albert menatap Dessy dan berkata: “Dessy, Berani-beraninya kamu menyuruh Lukman untuk mengancamku, kamu harus bisa menanggung semuanya! Kamu kira dengan berpura-pura mati bisa bersembunyi kah!”
Tidak peduli bagaimanapun Albert memperlakukannya, Dessy tetap menutup matanya, tidak bereaksi.
Pada saat ini, Susan yang menguping di luar pintu itu sudah tidak tahan, dengan kepalanya mendorong buka pintu: “Tuan muda, ada telepon dari rumah sakit lagi.”
Susan memandangi Dessy yang berbaring di lantai, hatinya pecah seperti di tusuh pisau, rasa sakit yang tidak bisa terucapkan.
Susan adalah ibu dari Dessy, dia tidak bisa hanya melihatnya mati.
Berita Albert, melihat Dessy yang berbaring di atas lantai, mengambil nafas yang dalam, mengambil jas blazer, dengan bergegasnya pergi keluar.
Sementara itu, Dessy yang masih pingsan tampak kalung besi yang bersinat tertawa kearahnya.
Keesokkan harinya.
Dessy yang tersadar, di ruangan yang terasa dingin.
Ruangan baru yang di kenal, dinding yang tertempel kata Bahagia membuatnya merasa sedih.
Rasa sakit pinggangnya yang mati rasa, sedikit memegangnya, rasa sakit di tulangnya yang membuatnya tidak bertenaga, hanya bisa berbaring di sebelah tempat tidur.
“Air……Air……” Dengan sekuat tenaga meregangkan lengannya, jelas-jelas gelas itu berada di ujung jarinya, tetapi bagaimanapun dia tidak bisa mengapainya.
Seperti pernikahannya dengan Albert, diantara nafas mereka, menjelajah dunia.
“Albert, aku ingin melihat rumah baru kita.”Maggie Zhao dengan lembut dan tidak bertulang berbaring di pelukannya, melihat wajah kecil yang kurus, memohon untuk air.
Albert melihat tulisan bahagia yang di pintu, mengerutkan alisnya, dan matanya yang penuh amarah, tetapi pada akhirnya dia dikalahkan oleh kesedihan Maggie Zhao.
Pintu ruangan yang terbuka, membuat Dessy terkejut, dengan seluruh tenaganya mengambil gelas, dan tergelincir di ujung jarinya, air yang bertaburan di lantai.
Maggie Zhao yang gemetar dan menunjuk Dessy yang berbaring di atas tempat tidur, tubuhnya yang bergoyang, dan tidak berdiri seimbang, dan airmata yang tidak berhentinya mengalir: “Dia……dia, kenapa bisa tinggal disini? Albert ini adalah rumah baru kita, aku memilih dengan teliti tempat tidur ini, aku……”
Mengatakannya saja membuat tubuhnya lemah, terhuyung-huyung di lengan Albert, tetapi matanya seperti menembakkan panah pada Dessy.
Albert berteriak pada Dessy, dengan suara lembut dan tangannya yang lembut membelai punggung Maggie: “Maggie kamu jangan bersedih, kamar ini sudah ternoda olehnya, kita jangan mau lagi, kita ganti ruangan lain.”
“Dessy, kamu telah mendapatkan posisi Nyonya Albert, kembalikan rumah baruku, kembalikan kepadaku ……”Maggie Zhao menangis, dan Albert memeluk pinggangnya.
Melihat kedua orang itu berpekukan, Dessy tampaknya telah mendengar suaranya yang milu.
Lihat saja, ini adalah semua yang kamu inginkan, dia sepertinya mendengar ejekan iblis di telinganya.
Berjuang untuk bangkit dari tempat tidurnya, tidak peduli dengan luka darah, dia benci penampilan licik Maggie Zhao, menggigit bibirnya dan berkata:”Aku tidak akan pergi! Aku adalah istri yang sah dengan Albert, seluruh kota juga tahu, yang seharusnya pergi itu kamu, Maggie Zhao.”
Maggie Zhao, jelas-jelas dia berjanji, jika hanya dia mendonorkan ginjalnya ke Maggie, maka Albert adalah miliknya.
Dia sekarang tidak konsisten, dan membuat kesalahpahaman antara Dessy dan Lukman.
Dengan wajahnya yang begitu, menyimpan hal yang memalukan di belakang, jadi dia tidak boleh terlihat lemah, dia harus mempertahankan cinta dan pernikahannya!
“Kamu……”Maggie Zhao menunjuk Dessy, airmatanya pelan-pelan turun:”Albert, kamu lihat dia, …begitu sombong…”
Ada beberapa kata yang tidak terucap, dan membuat Albert semakin benci terhadap Dessy.
Melihat Dessy yang tidak ingin berubah, Albert semakin percaya dengan pendapatnya,”Panggil satpam, bawa dia keluar!” Dia dengan tegasnya memerintah, menundukkan kepalanya dengan hati-hati menenangkan Maggie Zhao.
Para pelayan dengan cepat melangkah maju dan membuat mimpi buruk untuk pergi.
“Aku adalah Nyonya Albert, kalian siapa yang berani?!”Dessy memeluk erat pintu itu, kukunya yang berpegang erat tidak lepas.
“Nyonya Albert”Kata-kata ini membuat Albert marah, dia melihatnya sendiri, dia mendorong Dessy keluar.
Sampai mengusirnya keluar di tengah hujan, seperti membuang sekantong sampah yang menjijikkan, dia bertepuk tangan berkata: “Siapapun tidak boleh membuka pintu untuknya.”
Novel Terkait
Cinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaCinta Yang Tak Biasa
WennieEverything i know about love
Shinta CharityHidden Son-in-Law
Andy LeeHis Second Chance
Derick HoUnplanned Marriage
MargeryMenunggumu Kembali
NovanLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyLoving The Pain×
- Bab 1 Berbuat Kebaikan
- Bab 2 Mengusirnya Keluar
- Bab 3 Martabat Yang Diinjak
- Bab 4 Menghina Dia Kotor Tetapi Ingin Darahnya
- Bab 5 Tiga Syarat
- Bab 6 Membunuh Dessy
- Bab 7 Jika Kamu Mati, Aku Ingin Dia Yang Menguburnya
- Bab 8 Kekecewaan Yang Mendalam
- Bab 9 Cinta, Bagaimanapun Tidak Bisa Dipaksa
- Bab 10 Menjauh untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 11 Burung Perkutut Yang Mengambil Sarang Burung Gereja
- Bab 12 Dia Mengaku Kalah
- Bab 13 Senja
- BAB 14 Tes DNA
- Bab 15 Menanggung Segala dosa
- Bab 16 Meninggalkan adalah sebuah kemewahan.
- Bab 17 Ibu Dan Anak Pilihlah Salah Satu
- Bab 18 Tiga kehidupan
- Bab 19 Pendarahan Dahsyat Dessy
- Bab 20 Gantikan Darah Maggie
- Bab 21 Berantam Demi Dia
- Bab 22 Mempertahankan Ibu Atau Anak?
- Bab 23 Naik Ke Ranjangnya
- Bab 24 Keluarga Albert Berhutang Sebuah Kehidupan
- Bab 25 Menyadari Fakta Yang Sebenarnya
- Bab 26 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 27 Mengurung ALBERT
- Bab 28 Menyadra MAGGIE ZHAO
- Bab 29 DESSY Telah Meninggal
- Bab 30 Nikahi Aku, Akanku Beritahu Dimana Makam DESSY
- Bab 31 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 32 Mendonorkan Tubuh
- Bab 33 Dessy Telah kembali
- Bab 34 Apakah Itu Dia?
- Bab 35 Hari Ini Beda
- Bab 36 Jangan Ikuti Aku Lagi
- Bab 37 Permohonan Maaf di Tengah Hujan
- Bab 38 Berdiri Semalaman
- Bab 39 Albert Tumbang
- Bab 40 Menyingkir Dari Hidupku
- Bab 41 Apa yang Terjadi pada Lukman
- Bab 42 Leon yang Sesungguhnya
- Bab 43 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 44 Mencari Pertolongan Tapi Tak Berhasil
- Bab 45 Menggores Wajah Dessy
- Bab 46 Arteri Yang Berdetak
- Bab 47 Cahaya Bidadari
- Bab 48 Maafkan Atau Tidak
- Bab 49 Curiga
- Bab 50 Albert cemburu
- Bab 51 Pria Yang Kekanakan
- Bab 52 Cahaya Yang Indah
- Bab 53 Maggie Zhou Masih Hidup!
- Bab 54 Wanita Gemuk
- Bab 55 Bersyukur Dan Benci
- Bab 56 Pengalaman Mengerikan Selama 5 Tahun
- Bab 57 Wanita Iblis Penghisap Darah
- Bab 58 Pembalasan Yang Kejam
- Bab 59 Di Hadapan Wajahnya
- Bab 60 Senjata Makan Tuan
- BAB 61 Vino Si Iblis!
- Bab 62 Hidup Dan Mati SelalU Bersama, Tak Terpisahkan