Loving The Pain - Bab 15 Menanggung Segala dosa
Dessy tidak tahan dengan ketidaknyamanan di rumah sakit dan berjalan di koridor rumah sakit semalaman. Di saat yang sama muncul Albert mengenakan jas handmade yang mahal ditemani oleh wajah merah merona Maggie Zhao.
Dessy yang kedinginan dan kelaparan berusaha berdiri tegak, tidak peduli seberapa sakit hatinya, dia harus menerima kenyataan ini.
"Dessy, kamu baik-baik saja? Mengapa raut wajahmu sangat buruk?" Maggie Zhao bertanya dengan munafik, merangkul lengan Albert, menunjukkan suatu bentuk kemenangan.
Bibir tak berkata sepatah kata pun, apa yang Maggie Zhao lakukan, dia lebih tahu dari siapa pun.
Saat Maggie Zhao akan berakting, perawat membawakan laporan hasil pemeriksaan.
Albert mengambilnya, satu lembar demi satu lembar dibalik dengan cepat.
Matanya terpaku pada kalimat di baris terakhir, tekanan pada seluruh tubuh turun drastis, dinginnya musim dingin terasa begitu kuat.
Laporan pemeriksaan itu seolah menghantam perut Dessy dengan hebat, seperti ingin mengambil janin dengan tangannya sendiri untuk menghilangkan rasa malu yang dibawa kepadanya.
Dari rasa percaya diri sampai merasa tidak tenang, perut bagian bawahnya sakit tak terhingga.
Dessy dengan kesakitan berjongkok, mengambil kertas yang jatuh berserakan.
Hasil pemeriksaan mengejutkan banyak orang, "Berdasarkan hasil analisis DNA, tidak ada hubungan darah antara Albert dengan janin."
Sekujur tubuh Dessy dingin terkaget, sampai tidak bisa memegang kertas itu dan membiarkannya jatuh di samping kakinya, putih tertutupi bagai tertutup oleh salju.
Maggie Zhao dengan cepat menunjukkan senyum puas, memandang Albert dengan rasa cemas "Albert, jangan marah dulu, mungkin laporannya salah. Aku yakin bahwa anak dalam perut Dessy bukanlah anak Lukman. Pada akhirnya, Keluarga Albert dan Lukman tidak mampu kehilangan orang ini! "
Dia membantu Dessy menjelaskan, tapi sebenarnya sedang mendorongnya ke dalam jurang.
"Tidak, laporan pemeriksaan ini palsu, palsu, aku ingin melakukannya sekali lagi. Albert, kamu harus percaya padaku, anak ini benar-benar anakmu, adalah anakmu." Air mata turun bagaikan hujan, bagaimana mungkin bisa begini?
Dessy berjalan sempoyongan ingin menarik tangannya, Albert dengan keras mendorongnya.
Tubuh Dessy terdorong kebelakang, tepat saat dia akan jatuh, telapak tangan besar dan hangat memegangnya: "Dessy, kamu baik-baik saja kah?"
Dessy seperti orang tenggelam yang meraih kayu terapung terakhir: "Lukman, tolong bantu aku, aku harus melakukan tes identifikasi lagi. Anak ini adalah anak Albert, aku bisa bersumpah demi nyawaku."
Menepuk pundaknya dengan pelan dan menenangkan emosinya: "Jangan khawatir, aku tidak akan membiarkan orang lain memfitnahmu lagi!"
Jelas, Albert sangat jijik padanya. Setiap kali dia melihat Lukman dan Dessy berdiri bersebelahan, Albert tidak bisa mengendalikan emosinya.
Maju dengan langkah besar, mengambil pergelangan tangan Dessy.
Kali ini Lukman tidak melepaskan tangan, tangan Dessy ditarik oleh dua pria, Dessy kesakitan sampai mengucurkan keringat dingin: "Lukman, perutku sangat sakit, selamatkan bayiku ..."
Lukman melepaskan tangannya, Albert menariknya ke dalam pelukannya dan membawanya ke ruang operasi.
“Albert, lepaskan dia!” Lukman tidak berani menariknya lagi, takut menyakiti Dessy.
Setelah itu, Albert berkata dengan dingin, "Siapa kamu berani menyuruhku? Simpanannya atau ayah bajingan?"
"Kamu ..." Lukman mengertakkan giginya, tetapi ketika dia melihat ekspresi kesakitan Dessy, dia menutup mulutnya.
Perutnya mengerang, sakit sampai mengucurkan keringat dingin,seperti merasakan ada sesuatu melewati tubuh ...
Dessy meraih pakaian Albert dengan erat dan mencoba yang terbaik: "Selama kamu menyelamatkan anakku, aku bersedia berceraikan denganmu, membiarkan kamu bebas, berkorban agar kamu bisa bersama Maggie Zhao."
Sebelum menerima janji dari Albert, Dessy tidak berani pingsan.
Meskipun tidak bisa menahan rasa sakit lagi dia masih menolak untuk menyerah, sampai kata-kata kejam dari Albert terdengat di telinga: "Ambil si "pembuat masalah" di perutnya itu."
"Tidak ..." Mata merah itu menjerit, menjerit sampai dia tak sadarkan diri.
Novel Terkait
Loving Handsome
Glen ValoraMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaStep by Step
LeksBehind The Lie
Fiona LeeCinta Tak Biasa
SusantiCinta Di Balik Awan
KellyLoving The Pain×
- Bab 1 Berbuat Kebaikan
- Bab 2 Mengusirnya Keluar
- Bab 3 Martabat Yang Diinjak
- Bab 4 Menghina Dia Kotor Tetapi Ingin Darahnya
- Bab 5 Tiga Syarat
- Bab 6 Membunuh Dessy
- Bab 7 Jika Kamu Mati, Aku Ingin Dia Yang Menguburnya
- Bab 8 Kekecewaan Yang Mendalam
- Bab 9 Cinta, Bagaimanapun Tidak Bisa Dipaksa
- Bab 10 Menjauh untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 11 Burung Perkutut Yang Mengambil Sarang Burung Gereja
- Bab 12 Dia Mengaku Kalah
- Bab 13 Senja
- BAB 14 Tes DNA
- Bab 15 Menanggung Segala dosa
- Bab 16 Meninggalkan adalah sebuah kemewahan.
- Bab 17 Ibu Dan Anak Pilihlah Salah Satu
- Bab 18 Tiga kehidupan
- Bab 19 Pendarahan Dahsyat Dessy
- Bab 20 Gantikan Darah Maggie
- Bab 21 Berantam Demi Dia
- Bab 22 Mempertahankan Ibu Atau Anak?
- Bab 23 Naik Ke Ranjangnya
- Bab 24 Keluarga Albert Berhutang Sebuah Kehidupan
- Bab 25 Menyadari Fakta Yang Sebenarnya
- Bab 26 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 27 Mengurung ALBERT
- Bab 28 Menyadra MAGGIE ZHAO
- Bab 29 DESSY Telah Meninggal
- Bab 30 Nikahi Aku, Akanku Beritahu Dimana Makam DESSY
- Bab 31 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 32 Mendonorkan Tubuh
- Bab 33 Dessy Telah kembali
- Bab 34 Apakah Itu Dia?
- Bab 35 Hari Ini Beda
- Bab 36 Jangan Ikuti Aku Lagi
- Bab 37 Permohonan Maaf di Tengah Hujan
- Bab 38 Berdiri Semalaman
- Bab 39 Albert Tumbang
- Bab 40 Menyingkir Dari Hidupku
- Bab 41 Apa yang Terjadi pada Lukman
- Bab 42 Leon yang Sesungguhnya
- Bab 43 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 44 Mencari Pertolongan Tapi Tak Berhasil
- Bab 45 Menggores Wajah Dessy
- Bab 46 Arteri Yang Berdetak
- Bab 47 Cahaya Bidadari
- Bab 48 Maafkan Atau Tidak
- Bab 49 Curiga
- Bab 50 Albert cemburu
- Bab 51 Pria Yang Kekanakan
- Bab 52 Cahaya Yang Indah
- Bab 53 Maggie Zhou Masih Hidup!
- Bab 54 Wanita Gemuk
- Bab 55 Bersyukur Dan Benci
- Bab 56 Pengalaman Mengerikan Selama 5 Tahun
- Bab 57 Wanita Iblis Penghisap Darah
- Bab 58 Pembalasan Yang Kejam
- Bab 59 Di Hadapan Wajahnya
- Bab 60 Senjata Makan Tuan
- BAB 61 Vino Si Iblis!
- Bab 62 Hidup Dan Mati SelalU Bersama, Tak Terpisahkan