Loving The Pain - Bab 3 Martabat Yang Diinjak
Musim dingin yang menusuk tubuhnya, Dessy basah kuyup, dingin dan kesakitan menusuk tulangnya, dia berkali-kali bangkit berdiri.
“Albert, kamu tidak boleh melakukan ini padaku!Kamu bilang ingin menjagaku seumur hidup, kamu pernah mengatakan bahwa Maggie Zhao hanyalah adik, kamu pernah mengatakan…” petir melintas, seperti seekor monster yang bergegas lari ke arahnya.
Awalnya berpikir mendonorkan gingal untuk Maggie Zhao, dia akan mengembalikan Albert untuknya, tetapi tidak pernah terpikirkan, dia ternyada sangat jahat dan tidak tahu malu.
Air mata bercampur hujan di wajahnya, tanganya, memegang lantai beton yang kasar dan merangkak ke pintu.
Dari luka yang berdarah dengan cepat tersapu oleh hujan, sepuluh jari tangannya meneteskan darah, tetapi dia terus-menerus naik, melanjutkan untuk berdiri.
Pintunya tertutup, bagaimanapun dia mengetuknya tidak ada orang yang membukanya.
“Albert, kamu harus mempercayaiku, aku benar-benar tidak pernah mengatakannya! Bisakah kamu memberikan aku satu kali kesempatan untuk menjelaskan?” bertahan sampai nafas terakhir, terus menerus mengetuk pintu.
Albert berdiri di balkon lantai dua, seluruh tubuh Maggie Zhao menempel di punggungnya, gelang giok melewati pinggangnya: “Albert, Apakah kamu tidak tega?”
Tubuh Albert kaku, perlahan-lahan membuka tangan Maggie.
Ketika Albert berbalik, Wajah Maggie penuh dengan airmata: “Albert, aku tahu kamu adalah pria yang penuh kasih sayang. Tetapi dia tidak pantas, demi dia kamu berbuat begitu banyak, dia malah bersama dengan Lukman……”
Ketika dia menyebutkan Lukman, napas Albert tiba-tiba terengah-engah, seperti terbungkus lapisan es.
“Disini dingin, tubuhmu masih lemah, kita masuk saja.”Albert memegang bahunya, dan menutup pintu.
Dessy yang berlutur di tanah, mencoba untuk mengangkat kepala, hujan, seperti cambuk yang kejam, sangat menyakitkan, sehingga dia hampir kehilangan kesadaran.
Menutup pintunya, Seperti hati Albert yang terkunci, tidak akan terbuka untuknya lagi.
Dia telah mendapatkannya, hanya saja, kalah dengan persekongkolan dan ketidakpercayaan.
Albert, jika kebencian bisa membuatmu bahagia, makan biarkanlah.
……
Dalam kebingungan, dia tampaknya mendengar seorang pria yang cemas: “Dessy, kamu tidak boleh kalah begitu saja, kamu harus bertahan, jangan biarkan aku meremehkanmu.”
Dessy yang pelan-pelan sadar, wajah yang lemas menatap Lukman: “Dessy, bagaimana keadaanmu?”
“Dimana ini?”Suara serak seperti robekan kain itu mengejutkan dirinya sendiri
“Rumah sakit.”Lukman mendesah matanya yang kesakitan, Jika dia tidak datang tepat waktu, Dessy benar-benar akan mati, Albert ini memang bukan manusia, bahkan memperlakukan Dessy seperti ini!
Selama Dessy koma, dia selalu menyalahkan dirinya sendiri dan menyesal.
Dia tidak seharusnya membantunya, jika bukan dia yang memaksa Albert menikahinya, Dessy tidak akan menderita siksaan yang tidak manusiawi.
Tuhan tahu, ketika dia mengangkatnya bangun dari sekarat, tangannya yang gemetaran.
Dia sangat sedih, Lukman sedih sampai tidak bisa berbicara.
“Terima kasih, Lukman.”melihat wajahnya yang penuh penyesalan, Dessy menghiburnya:”Aku terlalu berharap banyak, kamu telah banyak membantuku.”
Lukman menyembunyikan kesusahan dan amarahnya, kembali berbicara kepada Dessy dengan suara lembut: “Dokter mengatakan luka kamu ini sobek, meradang, harus beristirahat dengan baik. Jangan memikirkan apapun, jaga dulu kesehatan.”
Tiba-tiba,“Peng” Suara keras, Albert datang masuk dari pintu.
Ekspresinya yang seperti hutan yang dingin, ketika dia melangkah maju menarik Dessy yang masih menangis, dan dia menyeretnya keluar,
Lukman yang berada di samping sangat marah, dan dia meninju wajah Albert dengan kuat: “Albert, apakah kamu masih manusia?!Kamu telah menyiksanya seperti ini, apa lagi yang kamu inginkan?”
Novel Terkait
The Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensAwesome Husband
EdisonWaiting For Love
SnowInnocent Kid
FellaCEO Daddy
TantoCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinThick Wallet
TessaSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiLoving The Pain×
- Bab 1 Berbuat Kebaikan
- Bab 2 Mengusirnya Keluar
- Bab 3 Martabat Yang Diinjak
- Bab 4 Menghina Dia Kotor Tetapi Ingin Darahnya
- Bab 5 Tiga Syarat
- Bab 6 Membunuh Dessy
- Bab 7 Jika Kamu Mati, Aku Ingin Dia Yang Menguburnya
- Bab 8 Kekecewaan Yang Mendalam
- Bab 9 Cinta, Bagaimanapun Tidak Bisa Dipaksa
- Bab 10 Menjauh untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 11 Burung Perkutut Yang Mengambil Sarang Burung Gereja
- Bab 12 Dia Mengaku Kalah
- Bab 13 Senja
- BAB 14 Tes DNA
- Bab 15 Menanggung Segala dosa
- Bab 16 Meninggalkan adalah sebuah kemewahan.
- Bab 17 Ibu Dan Anak Pilihlah Salah Satu
- Bab 18 Tiga kehidupan
- Bab 19 Pendarahan Dahsyat Dessy
- Bab 20 Gantikan Darah Maggie
- Bab 21 Berantam Demi Dia
- Bab 22 Mempertahankan Ibu Atau Anak?
- Bab 23 Naik Ke Ranjangnya
- Bab 24 Keluarga Albert Berhutang Sebuah Kehidupan
- Bab 25 Menyadari Fakta Yang Sebenarnya
- Bab 26 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 27 Mengurung ALBERT
- Bab 28 Menyadra MAGGIE ZHAO
- Bab 29 DESSY Telah Meninggal
- Bab 30 Nikahi Aku, Akanku Beritahu Dimana Makam DESSY
- Bab 31 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 32 Mendonorkan Tubuh
- Bab 33 Dessy Telah kembali
- Bab 34 Apakah Itu Dia?
- Bab 35 Hari Ini Beda
- Bab 36 Jangan Ikuti Aku Lagi
- Bab 37 Permohonan Maaf di Tengah Hujan
- Bab 38 Berdiri Semalaman
- Bab 39 Albert Tumbang
- Bab 40 Menyingkir Dari Hidupku
- Bab 41 Apa yang Terjadi pada Lukman
- Bab 42 Leon yang Sesungguhnya
- Bab 43 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 44 Mencari Pertolongan Tapi Tak Berhasil
- Bab 45 Menggores Wajah Dessy
- Bab 46 Arteri Yang Berdetak
- Bab 47 Cahaya Bidadari
- Bab 48 Maafkan Atau Tidak
- Bab 49 Curiga
- Bab 50 Albert cemburu
- Bab 51 Pria Yang Kekanakan
- Bab 52 Cahaya Yang Indah
- Bab 53 Maggie Zhou Masih Hidup!
- Bab 54 Wanita Gemuk
- Bab 55 Bersyukur Dan Benci
- Bab 56 Pengalaman Mengerikan Selama 5 Tahun
- Bab 57 Wanita Iblis Penghisap Darah
- Bab 58 Pembalasan Yang Kejam
- Bab 59 Di Hadapan Wajahnya
- Bab 60 Senjata Makan Tuan
- BAB 61 Vino Si Iblis!
- Bab 62 Hidup Dan Mati SelalU Bersama, Tak Terpisahkan