Loving The Pain - Bab 20 Gantikan Darah Maggie
Hosana Gu yang sepanjang waktu kuat, tampak terterkan, Keluarga Lukman adalah nomor satu di kota Shen.
Warisan dan peninggalan beratus tahun, ditambah lagi latar belakang yang misterius dan berkuasa, tentunya bukan pebisnis sepele, Keluarga Albert, yang memprovokasinya.
Kalau bukan karena takut akan pengaruh Keluarga Lukman, dia juga tak akan menyuruh putranya untuk mengganti istrinya.
Dia sebenarnya menyukai Maggie Zhao, entah itu berdasarkan hubungan dua keluarga, atau latar belakang keluarga yang terkemuka dan pabriknya.
Pernikahan ini tidak merugikan Keluarga Albert, hanya saja, tubuhnya terlalu lemah, tidak dapat melahirkan.
Jerih payah keluarganya tidak bisa jika tak ada orang yang melanjutkannya, awalnya berencana agar Dessy lah yang melahirkan anak ini, mencari alasan lagi agar ia pergi, membiarkan Maggie Zhao sebagai ibu.
Tahu, iri hati Maggie Zhao yang semakin kuat, sedikitpun tidak memperhitungkannya.
Di tambah perlindungan Lukman terhadap Dessy, kalau dia terlalu berprasangka terhadap Maggie Zhao, bersumpah akan mencerca Keluarga Lukman.
Lukman menarik Maggie Zhao secara kasar masuk ke ruang operasi, Maggie Zhao menggenggam pintu dengan erat, berteriak: “Saya tidak mau, Lukman, donor darah itu sukarela, kamu jangan memaksa saya!”
“Benar kah? Mungkin kamu sudah lupa bagaimana kamu bisa bertahan hidup satu setengah tahun yang lalu ya?” melepaskan kependidikannya, mata Lukman mengganas, tanpa diduga lebih mengerikan daripada saat Albert marah.
Maggie Zhao ketakutan setengah mati, mulutnya yang tetap bersikeras: “Itu Dessy secara sukarela!”
Wajah Lukman mendekat, bahaya dan aura dingin yang menakutkan, Maggie Zhao terkejut hingga gemetaran: “Maggie Zhao, lebih baik kamu mendoakan agar Dessy tidak kenapa-kenapa, kalau tidak, saya akan menngeluarkan seluruh darah yang ada pada tubuhmu!”
……
Albert pulang dari perjalanan bisnis, tanpa diduga tidak ingin pergi ke rumah besar Keluarga Albert, tanpa diduga kembali ke villa.
Membuka pintu, dingin pada kamar itu berhembus di wajahnya, alisnya mengetat, amarah berada pada ujung alisnya.
Tes DNA waktu itu tanpa diduga perawatnya mundur di tengah jalan, ibu bergegas datang, membuatnya untuk segera melakukan perjalanan bisnis.
Dia tahu, adanya campur tangan ibu, anak yang berada di dalam perut Dessy, entah itu anaknya atau bukan, pun akan dipertahankan.
Terpikir sampai hal ini, yang awalnya tertekan kini lebih suram lagi.
“Asisten Qin,……” sambil berteriak sambil berlari ke atas, sial, tak disangka Dessy tidak berada di rumah.
Apakah menggunakan kesempatan saat dia tidak berada, telah pergi menggoda Lukman?
Api membara di dadanya, menghilangkan kewarasannya.
Dia benar-benar begitu bernafsu, bahkan sedang hamil pun tidak setia terhadap suami?
Tidak, dia bukannya tidak setia terhadap suami, anak yang dikandungnya itu adalah anak Lukman!
“Asisten Qin……”berteriak, ganas seperti singa.
Namun, yang meresponnya hanyalah ruangan yang dingin.
Mencari dari atas ke bawah, villa menjadi ruangan kosong, tiada satu orang pun.
Sial, Dessy kemana?
Mengeluarkan ponsel, baru mau menelepon, terlebih dahulu telah berbunyi.
Melihat nama yang berada di layar, amarah pada mata Albert semakin kental.
Menggeser tombol untuk mengankat telepon, belum memberi kesempatan untuk lawan bicara, dia telah membuka pembicaraan terlebih dahulu: “Lukman, kamu masih memiliki keberanian untuk menelepon saya?”
“Saya bukan meneleponmu untuk mengajak ribut, jika kamu masih memiliki sedikit kepedulian terhadap Dessy, datang ke rumah sakit untuk menemuinya untuk yang terakhir kalinya.” Suara Lukman yang tertekan memukul hati Albert yang tiada pelindung itu.
Di suatu sudut, mendadak sakit.
Mengontrol diri, Albert menyeringai: “Apa lagi yang kalian permainkan?”
Lukman marah, langsung berteriak di telepon: “Ya, saya telah salah. Dari awal aku tak seharusnya membiarkan Dessy menikahi bajingan sepertimu. Kamu lebih memilih untuk mendengar kebohongan Maggie Zhao, dan tak mempercayai kesungguhan hati Dessy. Kamu mendorongnya ke dalam neraka lagi dan lagi, dia tetap memperlakukanmu dengan penuh kasih sayang. Albert, anggap kamu tidak ada otakpun, juga seharusnya ada mata. Bagaimana Dessy memperlakukanmu, kamu jelas lebih mengerti daripada siapapun. Tanya kepada hati nuranimu, kamu begitu salah paham terhadap dia, apakah pernah tertangkap basah?”
Novel Terkait
Siswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiUangku Ya Milikku
Raditya DikaLoving Handsome
Glen ValoraIstri ke-7
Sweety GirlMy Lady Boss
GeorgeThe Sixth Sense
AlexanderIstri Pengkhianat
SubardiLoving The Pain×
- Bab 1 Berbuat Kebaikan
- Bab 2 Mengusirnya Keluar
- Bab 3 Martabat Yang Diinjak
- Bab 4 Menghina Dia Kotor Tetapi Ingin Darahnya
- Bab 5 Tiga Syarat
- Bab 6 Membunuh Dessy
- Bab 7 Jika Kamu Mati, Aku Ingin Dia Yang Menguburnya
- Bab 8 Kekecewaan Yang Mendalam
- Bab 9 Cinta, Bagaimanapun Tidak Bisa Dipaksa
- Bab 10 Menjauh untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 11 Burung Perkutut Yang Mengambil Sarang Burung Gereja
- Bab 12 Dia Mengaku Kalah
- Bab 13 Senja
- BAB 14 Tes DNA
- Bab 15 Menanggung Segala dosa
- Bab 16 Meninggalkan adalah sebuah kemewahan.
- Bab 17 Ibu Dan Anak Pilihlah Salah Satu
- Bab 18 Tiga kehidupan
- Bab 19 Pendarahan Dahsyat Dessy
- Bab 20 Gantikan Darah Maggie
- Bab 21 Berantam Demi Dia
- Bab 22 Mempertahankan Ibu Atau Anak?
- Bab 23 Naik Ke Ranjangnya
- Bab 24 Keluarga Albert Berhutang Sebuah Kehidupan
- Bab 25 Menyadari Fakta Yang Sebenarnya
- Bab 26 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 27 Mengurung ALBERT
- Bab 28 Menyadra MAGGIE ZHAO
- Bab 29 DESSY Telah Meninggal
- Bab 30 Nikahi Aku, Akanku Beritahu Dimana Makam DESSY
- Bab 31 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 32 Mendonorkan Tubuh
- Bab 33 Dessy Telah kembali
- Bab 34 Apakah Itu Dia?
- Bab 35 Hari Ini Beda
- Bab 36 Jangan Ikuti Aku Lagi
- Bab 37 Permohonan Maaf di Tengah Hujan
- Bab 38 Berdiri Semalaman
- Bab 39 Albert Tumbang
- Bab 40 Menyingkir Dari Hidupku
- Bab 41 Apa yang Terjadi pada Lukman
- Bab 42 Leon yang Sesungguhnya
- Bab 43 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 44 Mencari Pertolongan Tapi Tak Berhasil
- Bab 45 Menggores Wajah Dessy
- Bab 46 Arteri Yang Berdetak
- Bab 47 Cahaya Bidadari
- Bab 48 Maafkan Atau Tidak
- Bab 49 Curiga
- Bab 50 Albert cemburu
- Bab 51 Pria Yang Kekanakan
- Bab 52 Cahaya Yang Indah
- Bab 53 Maggie Zhou Masih Hidup!
- Bab 54 Wanita Gemuk
- Bab 55 Bersyukur Dan Benci
- Bab 56 Pengalaman Mengerikan Selama 5 Tahun
- Bab 57 Wanita Iblis Penghisap Darah
- Bab 58 Pembalasan Yang Kejam
- Bab 59 Di Hadapan Wajahnya
- Bab 60 Senjata Makan Tuan
- BAB 61 Vino Si Iblis!
- Bab 62 Hidup Dan Mati SelalU Bersama, Tak Terpisahkan