Loving The Pain - Bab 8 Kekecewaan Yang Mendalam
Lampu di ruang operasi selalu menyala, seperti api yang sedang tersenyum.
Lukman menggunakan hubungannya untuk mempertemukan dokter terbaik yang ada di negara tersebut.
Luka Dessy sudah sangat parah, sisa darah di tubuhnya hanya 10% dari total darah, lukanya meradang, ketika dia terjatuh dari bangunan itu, seluruh tubuhnya mengalami patah tulang dan tulang rusuk patah menjadi tiga bagian ...
Namun, keinginan bertahan hidupnya sangat kuat, jika diganti orang lain maka orang tersebut akan mati di tempat.
Beberapa kali detak jantungnya berhenti, tetapi dia secara ajaib bisa diselamatkan kembali.
Dokter keluar masuk, Lukman tidak bisa mengendalikan perasaannya dan langsung masuk ke dalam, selama dua hari dua malam, tidak makan dan minum, dan berat badan turun drastis. tatapan matanya memerah seperti darah yang dipenuhi dengan kebencian .
Akhirnya, pada pagi hari di hari ketiga, dia keluar dari ruang operasi dan masuk ke uangan ICU.
Dari kaca, melihat badan Dessy yang penuh dengan suntikkan, hati Lukman merasa sakit yang luar biasa
Dialah yang salah, dia seharusnya menjaganya daripada memenuhi permintaannya, dan itu akan mengubah semuanya dan dia tidak menjadi seperti sekarang.
Jika Dessy tiba-tiba meninggal, dia tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri.
......
Dessy lagi-lagi bisa melarikan diri dari raja neraka, orang yang bertemu dengannya dan yang membuatnya menjadi berani bukanlah Albert, matanya tidak bisa menahan rasa kekecewanya.
Dessy tidak tahu bahwa perasaannya tidak bisa disembunyikan, dan rasa sakit hati Lukman itu lebih tajam dari sebuah pisau.
Dia memegang erat tangannya, dan meletakkannya di dahinya sendiri, dengan suara tangisannya berkata, "Kamu akhirnya sudah siuman."
Dia mengerti akan perasaan Lukman, hanya tidak memikannya.
Dia sangat baik, dan dia layak dicintai wanita yang terbaik di dunia.
Akan tetapi, dia tidak bisa memberikan sepenuh hati untuknya.
"Terima kasih, Lukman." Dia berutang budi padanya, bahkan nyawa pun tidak cukup untuk membayarnya.
Seperti ini masalahnya, maka kembalilah ke egoisan masing-masing.
Lukman menyingkirkan perasaannya dan meletakkan tangannya ke dalam selimut: "Jangan pikirkan apa-apa, istirahatlah, janjiku padamu, aku bisa menepatinya!"
"Ya." keduanya terdiam, dan banyak kata tidak perlu diucapkan, hanya dengan tatapan mata saja sudah dimengerti.
Dalam perawatan Lukman, Dessy pun membaik hari demi hari.
Tapi tidak ada senyuman di wajahnya dan dia menjadi sangat kurus.
Dia tahu bahwa Dessy ingin bertemu dengan Albert, hanya saja ketika dia kecelakaan, saat itu Albert sedang ke luar negeri, dia melakukan perjalanan bisnis, dia pergi ke Afrika untuk meninjau perusahaan batu bara, disana tidak ada sinyal sama sekali, dan tentu saja dia tidak tahu apa yang terjadi saat ini.
Dessy dirawat di rumah sakit selama setengah bulan, dan lukanya sudah membaik lebih dari setengahnya, saat kondisinya sudah stabil, Lukman akhirnya pulang untuk beristirahat.
Di kamar pasien yang dingin datanglah seorang tamu tak diundang, Hosana Gu, Dessy pun merasa malu.
"Kamu tidak perlu gugup, aku datang hari ini, karena ada sesuatu perlu didiskusikan denganmu." Menurunkan kesombongan, dan menenangkan pikirannya.
“Nyonya, silahkan berkata.” Di bawah aura Hosana Gu yang kuat, Dessy melihat ke arah bawah.
"Karena kamu mengerti masalah ini, aku tidak akan berbasa-basi lagi. Selama kamu mengakui bahwa kamu sendiri yang terjatuh dari atas gedung, dan tidak ada hubungannya dengan Maggie, maka aku akan mengakui keberadaanmu dan membeli villa lain untuk membiarkanmu tinggal disana sendirian dengan Albert. "Permintaan yang dibuat oleh Hosana Gu sangat menarik, namun dia harus melepaskan Maggie Zhao, dan dia tidak rela.
Melihat Dessy menggelengkan kepalanya, Hosana Gu memutuskan untuk memainkan perasaannya: "Aku sangat berterima kasih dengan Ibu dari Maggie, dan kalau bukan demi menyelamatkanku, bertindak untuk janinnya, Albert menjadi tidak melahirkan prematur, tidak menderita kesakitan, keluarga kami berutang banyak dengan Maggie, dan hidup ini pun tidak bisa membalasnya. Dia mencintai Albert, semua orang tahu. Biarkan dia kehilangan Albert, yang berarti dia kehilangan setengah hidupnya, jadi itu juga menjadi hukuman baginya. Bisakah kamu menerimanya? "
Dessy mengigit bibir bawahnya, membuatnya sulit untuk memutuskannya.
Hosana Gu punya strategi lain: "Ibumu sudah tua, apakah kamu tega melihatnya terus mendapat tekanan dari orang lain?"
Novel Terkait
My Lifetime
DevinaMy Charming Wife
Diana AndrikaBaby, You are so cute
Callie WangLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniLoving The Pain×
- Bab 1 Berbuat Kebaikan
- Bab 2 Mengusirnya Keluar
- Bab 3 Martabat Yang Diinjak
- Bab 4 Menghina Dia Kotor Tetapi Ingin Darahnya
- Bab 5 Tiga Syarat
- Bab 6 Membunuh Dessy
- Bab 7 Jika Kamu Mati, Aku Ingin Dia Yang Menguburnya
- Bab 8 Kekecewaan Yang Mendalam
- Bab 9 Cinta, Bagaimanapun Tidak Bisa Dipaksa
- Bab 10 Menjauh untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 11 Burung Perkutut Yang Mengambil Sarang Burung Gereja
- Bab 12 Dia Mengaku Kalah
- Bab 13 Senja
- BAB 14 Tes DNA
- Bab 15 Menanggung Segala dosa
- Bab 16 Meninggalkan adalah sebuah kemewahan.
- Bab 17 Ibu Dan Anak Pilihlah Salah Satu
- Bab 18 Tiga kehidupan
- Bab 19 Pendarahan Dahsyat Dessy
- Bab 20 Gantikan Darah Maggie
- Bab 21 Berantam Demi Dia
- Bab 22 Mempertahankan Ibu Atau Anak?
- Bab 23 Naik Ke Ranjangnya
- Bab 24 Keluarga Albert Berhutang Sebuah Kehidupan
- Bab 25 Menyadari Fakta Yang Sebenarnya
- Bab 26 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 27 Mengurung ALBERT
- Bab 28 Menyadra MAGGIE ZHAO
- Bab 29 DESSY Telah Meninggal
- Bab 30 Nikahi Aku, Akanku Beritahu Dimana Makam DESSY
- Bab 31 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 32 Mendonorkan Tubuh
- Bab 33 Dessy Telah kembali
- Bab 34 Apakah Itu Dia?
- Bab 35 Hari Ini Beda
- Bab 36 Jangan Ikuti Aku Lagi
- Bab 37 Permohonan Maaf di Tengah Hujan
- Bab 38 Berdiri Semalaman
- Bab 39 Albert Tumbang
- Bab 40 Menyingkir Dari Hidupku
- Bab 41 Apa yang Terjadi pada Lukman
- Bab 42 Leon yang Sesungguhnya
- Bab 43 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 44 Mencari Pertolongan Tapi Tak Berhasil
- Bab 45 Menggores Wajah Dessy
- Bab 46 Arteri Yang Berdetak
- Bab 47 Cahaya Bidadari
- Bab 48 Maafkan Atau Tidak
- Bab 49 Curiga
- Bab 50 Albert cemburu
- Bab 51 Pria Yang Kekanakan
- Bab 52 Cahaya Yang Indah
- Bab 53 Maggie Zhou Masih Hidup!
- Bab 54 Wanita Gemuk
- Bab 55 Bersyukur Dan Benci
- Bab 56 Pengalaman Mengerikan Selama 5 Tahun
- Bab 57 Wanita Iblis Penghisap Darah
- Bab 58 Pembalasan Yang Kejam
- Bab 59 Di Hadapan Wajahnya
- Bab 60 Senjata Makan Tuan
- BAB 61 Vino Si Iblis!
- Bab 62 Hidup Dan Mati SelalU Bersama, Tak Terpisahkan