Loving The Pain - Bab 54 Wanita Gemuk
Maggie Zhao selalu paling mengerti bagaimana menyiksa orang, apalagi dengan Dessy.
Dia datang menjemput mobilnya, terasa begitu lambat hingga belum sampai juga pada tempat tujuan, membuat seluruh saraf Dessy menegang, namun dia tidak dapat berbuat apapun.
Selama dia menunggu, Dessy telah mencoba seluruh cara untuk mendapatkan koneksi dari luar.
Namun, semua alat komunikasi telah diputus oleh seseorang, bahkan terdapat sinyal pada telepon genggam.
Dessy tidak berani keluar dari pintu ini, lima tahun yang lalu Maggie Zhao hampir membunuhnya beberapa kali.
Jika Maggie Zhao tidak memikirkan image dirinya dihadapan Albert, dia pasti sudah tidak bernyawa dari awal.
Albert demi membantunya balas dendam, dengan tangannya sendiri menghancurkan pernikahan yang diharapkan Maggie Zhao.
Seberapa dalam rasa cintanya, rasa bencinya pun sama sedalam itu.
Dessy yakin jika Maggie Zhao akan membunuh Albert tanpa ragu, walaupun tahu dengan jelas bahwa berada dalam situasi bahaya, dia tetap tidak dapat hanya berdiam diri melihat Albert meninggal.
Mereka dengan susah payah baru saja bertemu, baru saja kembali berhubungan dengan baik, melewati satu minggu yang begitu indah.
Masih ada sebuah rahasia yang belum dia katakan pada Albert, dia tidak akan membiarkan sesuatu terjadi pada Albert, tidak boleh terjadi apapun padanya.
Dari pagi buta hingga matahari tenggelam, setiap detik yang terlewati bagi Dessy sama seperti sebuah penyiksaan yang tidak dapat dikatakan.
Seharian tidak melihat bayangan Albert, juga tidak ada satu telepon pun, dia mengerti sekarang, Maggie Zhao tidak membohonginya, benar-benar terjadi sesuati pada Albert.
Malam hari, Susan datang ketika dia menunggu dalam ketidak tenangan.
Sebuah mobil van tanpa plat mobil berhenti didepan pintu masuk mansion, menekan klakson berkali-kali, Dessy segera bangkit berdiri.
Jari-jarinya menekan telapak tangannya, tidak ada rasa sakit sedikitpun, karena hatinya yang terlalu sakit.
Tanpa berpikir panjang, masuk ke dalam mobil, mempercayainya jika dia tidak membahayakan dirinya sendiri.
Malam yang gelap, tanpa bintang dan bulan, hanya terlihat bayangan pohon yang bergerak seperti bayangan iblis, yang menertawakannya yang tidak berdaya.
Mobil itu berjalan semakin lama semakin tidak beraturan, sangat bergejolak.
Entah sudah berapa lama, akhirnya mobil itu berhenti.
Pria kekar yang mengendarai mobil itu membuka pintu mobil, segera menyeretnya untuk turun dari mobil.
Dessy terhempas ke jalan dengan keras, kedua tangannya telah mengeluarkan darah.
Langit sangat gelap tidak ada penerangan sama sekali, kepala pria itu terdapat stoking hitam yang menyeramkan, dengan kepalan tangannya Dessy mundur selangkah demi selangkah.
“Dimana Maggie Zhao?” Dessy bertanya dengan suara beratnya, bahkan dalam osisi yang tidak menguntungkan, dia tidak aka menunjukkan rasa takutnya.
Pria bertubuh kekar itu menarik berdiri tubuhnya yang terduduk, memasukkannya kedalam mobil satunya, kembali bergerak.
Mobil truk itu kedap suara, Dessy meringkuk disudut mobil, menundukkan kepalanya keatas lutut, kegelapan dan ketakutan menyerangnya.
Mobil seperti dikendarai mengarah ke jalan besar, tidak begitu bergejolak lagi.
Sudah lima tahun dia tidak kembali, Kota Dalam pasti banyak berubah.
Ditambah dengan keterkejutannya, dia tidak dapat memastikan berada dimana saat ini dari jalan yang bergejolak.
Udara dingin pada musim dingin, udara dalam mobil sangat panas, kepala Dessy terasa pusing, isi lambungnya terasa teraduk-aduk.
Namun, dia yang tidak makan seharian, tidak memuntahkan apapun, hanya muntahan kosong.
Terasa seperti sudah satu abad lamanya, akhirnya pintu mobil terbuka, angin kencang yang berhembus menerbangkan rambutnya, membuatnya berantakan.
Pria kekar itu naik kedalam kemudian menyeretnya turun dari mobil, sekali lagi dia dihempaskan ke atas jalanan, Dessy yang melihat bintang-bintang, tidak dapat menahan rasa mualnya.
Sekitarnya gelap gulita, hanya terdengar suara ombak yang menabrak batu karang.
Terlintas sebuah pemikiran, ini ditepi lautan?
“Dessy, lama tidak bertemu, tidak disangka kamu berubah menjadi seperti ini. Jangan-jangan, Albert membohongi semua orang tidak dapat menemukanmu. Kenyataan ini sangat kejam, tidak bisa dipercaya!” seorang wanita yang mengenakan topi besar, hingga menutupi wajahnya.
Dilihat dari postur tubuhnya tidak seperti Maggie Zhao.
Tubuh Maggie Zhao sejak kecil tidak bisa gemuk, seperti seorang wanita cantik yang berpenyakitan.
Wanita yang dihadapannya ini gemuk, sangat gemuk, Dessy tidak dapat menemukan kesamaan sama sekali antara wanita itu dan Maggie Zhao.
Novel Terkait
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaDemanding Husband
MarshallUnlimited Love
Ester GohGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraIstri Yang Sombong
JessicaHusband Deeply Love
NaomiLoving The Pain×
- Bab 1 Berbuat Kebaikan
- Bab 2 Mengusirnya Keluar
- Bab 3 Martabat Yang Diinjak
- Bab 4 Menghina Dia Kotor Tetapi Ingin Darahnya
- Bab 5 Tiga Syarat
- Bab 6 Membunuh Dessy
- Bab 7 Jika Kamu Mati, Aku Ingin Dia Yang Menguburnya
- Bab 8 Kekecewaan Yang Mendalam
- Bab 9 Cinta, Bagaimanapun Tidak Bisa Dipaksa
- Bab 10 Menjauh untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 11 Burung Perkutut Yang Mengambil Sarang Burung Gereja
- Bab 12 Dia Mengaku Kalah
- Bab 13 Senja
- BAB 14 Tes DNA
- Bab 15 Menanggung Segala dosa
- Bab 16 Meninggalkan adalah sebuah kemewahan.
- Bab 17 Ibu Dan Anak Pilihlah Salah Satu
- Bab 18 Tiga kehidupan
- Bab 19 Pendarahan Dahsyat Dessy
- Bab 20 Gantikan Darah Maggie
- Bab 21 Berantam Demi Dia
- Bab 22 Mempertahankan Ibu Atau Anak?
- Bab 23 Naik Ke Ranjangnya
- Bab 24 Keluarga Albert Berhutang Sebuah Kehidupan
- Bab 25 Menyadari Fakta Yang Sebenarnya
- Bab 26 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 27 Mengurung ALBERT
- Bab 28 Menyadra MAGGIE ZHAO
- Bab 29 DESSY Telah Meninggal
- Bab 30 Nikahi Aku, Akanku Beritahu Dimana Makam DESSY
- Bab 31 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 32 Mendonorkan Tubuh
- Bab 33 Dessy Telah kembali
- Bab 34 Apakah Itu Dia?
- Bab 35 Hari Ini Beda
- Bab 36 Jangan Ikuti Aku Lagi
- Bab 37 Permohonan Maaf di Tengah Hujan
- Bab 38 Berdiri Semalaman
- Bab 39 Albert Tumbang
- Bab 40 Menyingkir Dari Hidupku
- Bab 41 Apa yang Terjadi pada Lukman
- Bab 42 Leon yang Sesungguhnya
- Bab 43 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 44 Mencari Pertolongan Tapi Tak Berhasil
- Bab 45 Menggores Wajah Dessy
- Bab 46 Arteri Yang Berdetak
- Bab 47 Cahaya Bidadari
- Bab 48 Maafkan Atau Tidak
- Bab 49 Curiga
- Bab 50 Albert cemburu
- Bab 51 Pria Yang Kekanakan
- Bab 52 Cahaya Yang Indah
- Bab 53 Maggie Zhou Masih Hidup!
- Bab 54 Wanita Gemuk
- Bab 55 Bersyukur Dan Benci
- Bab 56 Pengalaman Mengerikan Selama 5 Tahun
- Bab 57 Wanita Iblis Penghisap Darah
- Bab 58 Pembalasan Yang Kejam
- Bab 59 Di Hadapan Wajahnya
- Bab 60 Senjata Makan Tuan
- BAB 61 Vino Si Iblis!
- Bab 62 Hidup Dan Mati SelalU Bersama, Tak Terpisahkan