Loving The Pain - Bab 22 Mempertahankan Ibu Atau Anak?
“Tuan Lukman, ini buruk, kondisi nona Dessy memburuk, sekarang akan segera dilakukan operasi. Keluarga harap segera menyetujui dan menandatangani operasi ini? Jika nantinya terjadi hal yang tidak diduga, mau melindungi ibunya, atau anaknya?” wajah dokter serius.
Lukman dengan langkah cepat maju, mengambil kertas yang berada di tangan dokter untuk menyetujui dan menandatanganinya, Albert yang iri bersuara: “Sekarang dia adalah istri saya, ada hak apa kamu menandatanganinya?”
Tangan Lukman terhenti, mengangkat kepala melihat ke arah Albert yang dihantamnya tadi dengan dingin: “Apa katamu?”
“Kamu mendengarnya dengan jelas, dia adalah istri saya, hanya keluarganya saja yang boleh menandatanganinya. Benar tidak dokter?” Albert menatap dokternya dengan dingin, dan menekankan kata “keluarga”.
Melihat-lihat Lukman, lalu melihat Albert, lalu dokter menganggukkan kepala dengan canggung.
“Albert, kamu masih berpikir seperti itu?” mata Lukman terbuka lebar, kalau bukan karena ia masih memiliki sedikit akal sehatnya, tentu dia telah membunuh Albert.
“Mau saya menandatanganinya, boleh! Namun ada satu syarat.” Menggunakan ibu jari untuk menghapus darah yang berada di ujung bibirnya, pandangan Albert membuat orang ketakutan.
Dada Lukman naik turun dengan dahsyat, waktu yang berdetak mendesaknya untuk segera membuat keputusan, kalau tidak, dua nyawa pada Dessy terancam.
“Baik, saya menyetujuinya! Persyaratan sialan apapun itu akan saya setuju, cepat tanda tangan, lindungi ibunya!” Lukman berteriak dengan marah, darah yang menyembur keluar.
Albert mengambil surat persetujuannya, menandatangani di atasnya.
Hanya saja, tak ada yang tahu pada goresan tangan itu, ada hati yang tidak tenang.
Jelas-jelas membenci penghianatannya, tiap kali saat berasama dengannya, dia begitu gelisah, dalam otaknya muncul muncul adegan dia yang bersama dengan Lukman.
Dia sangat berharap bisa mencekiknya hingga mati.
Namun, saat ini, mendengar nyawanya yang dalam bahaya, tanpa diduga dia takut hingga telapaknya terus mengeluarkan keringat dingin.
Dia tidak bisa membiarkan Lukman yang menandatangani ini, karena itu adalah hak khusus yang dimiliki suami!
Dokter bergegas masuk ke ruang operasi, Lukman mondar mandir di tempat yang sama, waktu berjalan dengan lambat seperti siput yang terluka, dan tiap waktu yang berlalu masuk ke dalam jiwanya yang ketakutan.
“Lukman, persyaratanku adalah kamu segera pergi, sehidup semati tidak boleh bertemu dengan Dessy lagi.” Albert yang bersandar di dinding, suaranya datar dan dingin.
Lukman yang gelisah ingin mengayunkan tangannya untuk memukulnya, kali ini Albert tidak menghadang.
Empat mata bertemu, kepalan Lukman bertahan di ujung hidungnya, tidak menghantamnya.
Persaudaraan yang begitu lama, dia sangat memahami karakter Albert.
Albert adalah pria yang memiliki perasaan serius, maka atas dasar belas kasihan terhadap Dessy, lagi dan lagi ia melepaskannya.
Sampai sekarang, dia bisa menandatanganinya, mungkin dia masih memiliki sedikit persaan terhadap Dessy?
Albert mengangkat bibirnya dan menyeringai: “Kenapa? Tidak rela?”
Mengeram giginya dengan keras, Lukman menyimpan kembali kepalan tangannya, mundur satu langkah: “Baik, saya memberimu kesempatan terakhir. Albert, ingat kamu, jika Dessy ada cacat sedikitpun atau kamu berani menyakitinya, saya tentunya takkan melepaskanmu. Bahkan jika bisa bersamamu!”
……
Melalui penyelamatan satu hari satu malam, akhirnya Dessy terbebas dari tahap bahaya, anak juga seperti keajaiban telah terselamatkan.
Saat mendengar berita ini, kabut yang berada di hatinya telah terhapuskan.
Saat ini dia akhirnya menyadari bahwa dia masih peduli akan Dessy, bahkan lebih penting dari yang ia kira.
Beberapa kali mondar mandir di depan pintu kamar sakit, malah tidak ada keberanian untuk membuka pintu itu.
Banyak hal, dia masih belum mengeceknya dengan jelas, tidak berani untuk memastikan siapa yang berbohong.
Namun, hati yang membuatnya berdetak itu kembali hidup.
Anggap dia telah membohongi dunia, namun tidak bisa membohongi diri sendiri.
Dia mencintai Dessy, dengan abadi.
Jika tidak demikian, dia takkan peduli terhadap Dessy, peduli segila ini.
Novel Terkait
My Tough Bodyguard
Crystal SongGue Jadi Kaya
Faya SaitamaUnplanned Marriage
MargeryMy Perfect Lady
AliciaCinta Yang Dalam
Kim YongyiCinta Yang Terlarang
MinnieLoving The Pain×
- Bab 1 Berbuat Kebaikan
- Bab 2 Mengusirnya Keluar
- Bab 3 Martabat Yang Diinjak
- Bab 4 Menghina Dia Kotor Tetapi Ingin Darahnya
- Bab 5 Tiga Syarat
- Bab 6 Membunuh Dessy
- Bab 7 Jika Kamu Mati, Aku Ingin Dia Yang Menguburnya
- Bab 8 Kekecewaan Yang Mendalam
- Bab 9 Cinta, Bagaimanapun Tidak Bisa Dipaksa
- Bab 10 Menjauh untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 11 Burung Perkutut Yang Mengambil Sarang Burung Gereja
- Bab 12 Dia Mengaku Kalah
- Bab 13 Senja
- BAB 14 Tes DNA
- Bab 15 Menanggung Segala dosa
- Bab 16 Meninggalkan adalah sebuah kemewahan.
- Bab 17 Ibu Dan Anak Pilihlah Salah Satu
- Bab 18 Tiga kehidupan
- Bab 19 Pendarahan Dahsyat Dessy
- Bab 20 Gantikan Darah Maggie
- Bab 21 Berantam Demi Dia
- Bab 22 Mempertahankan Ibu Atau Anak?
- Bab 23 Naik Ke Ranjangnya
- Bab 24 Keluarga Albert Berhutang Sebuah Kehidupan
- Bab 25 Menyadari Fakta Yang Sebenarnya
- Bab 26 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 27 Mengurung ALBERT
- Bab 28 Menyadra MAGGIE ZHAO
- Bab 29 DESSY Telah Meninggal
- Bab 30 Nikahi Aku, Akanku Beritahu Dimana Makam DESSY
- Bab 31 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 32 Mendonorkan Tubuh
- Bab 33 Dessy Telah kembali
- Bab 34 Apakah Itu Dia?
- Bab 35 Hari Ini Beda
- Bab 36 Jangan Ikuti Aku Lagi
- Bab 37 Permohonan Maaf di Tengah Hujan
- Bab 38 Berdiri Semalaman
- Bab 39 Albert Tumbang
- Bab 40 Menyingkir Dari Hidupku
- Bab 41 Apa yang Terjadi pada Lukman
- Bab 42 Leon yang Sesungguhnya
- Bab 43 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 44 Mencari Pertolongan Tapi Tak Berhasil
- Bab 45 Menggores Wajah Dessy
- Bab 46 Arteri Yang Berdetak
- Bab 47 Cahaya Bidadari
- Bab 48 Maafkan Atau Tidak
- Bab 49 Curiga
- Bab 50 Albert cemburu
- Bab 51 Pria Yang Kekanakan
- Bab 52 Cahaya Yang Indah
- Bab 53 Maggie Zhou Masih Hidup!
- Bab 54 Wanita Gemuk
- Bab 55 Bersyukur Dan Benci
- Bab 56 Pengalaman Mengerikan Selama 5 Tahun
- Bab 57 Wanita Iblis Penghisap Darah
- Bab 58 Pembalasan Yang Kejam
- Bab 59 Di Hadapan Wajahnya
- Bab 60 Senjata Makan Tuan
- BAB 61 Vino Si Iblis!
- Bab 62 Hidup Dan Mati SelalU Bersama, Tak Terpisahkan