Loving The Pain - Bab 18 Tiga kehidupan
Langkah kaki terasa semakin dekat, Dessy membungkukkan badan untuk mengambil botol, menuangkan sebuah pil berwarna putih.
Tangannya bergetar sangat hebat, air matanya, tidak dapat ditahankan, sebuah pil terjatuh kebawah. Pil kecil itu bagaikan pisau tajam yang akan memisahkan dia dan anaknya. Hatinya sakit dan tidak mampu untuk bernafas. Dia lebih memilih mati dari pada harus menghadapi dilemma ini. Tetapi hidup adalah demikian, dia mati semua akan sia sia
“Dessy jika kamu tidak memilih aku akan membantumu untuk memilih.” Wajah Maggie Zhao terlihat semakin marah, senyumnya berubah dan terlihat sangat bengis.
“jangan, jangan sakiti ibu saya, baik aku akan memakan obat Dessy terjatuh ke tanah, sakit yang diperutnya semakin terasa jelas, seakan akan bayi yang dirahimnya meronta ronta dan meminta pertolongan.
Apakah dia membenci kecemburuan wanita yang tidak menginginkan dirinya?
Dia juga ingin bertahan hidup, melihat dunia ini, bukan?
Meletakkan pil itu di bibirnya, menggigitnya dengan sukar, bahkan jiwanya merasa tersiksa.
“sayang, maafkan Ibu.
Jika terlahir kembali, kamu akan terlahir kembali di keluarga yang baik.”
Mendapati Dessy yang hanya menggigit pil tanpa menelannya, Maggie Zhao berteriak dengan kejam: “Dessy jangan tipu aku, cepat telan! atau Aku akan membuatmu menyesal seumur hidup!” keputus asaan Dessy masih berlangsung, dia mengangkat kepalanya, langit yang berbintang terlihat seakan akan memantulkan senyuman iblis.
Dessy dengan menggunakan lidahnya mengaitkan pil itu, dan membiarkannya mencair dengan perlahan, kehidupan yang sedih dan pahit tidak melebihi semua ini.
Dessy dengan patuh menelan pil itu, keinginan Maggie Zhao pun terpenuhi, bahkan dia tertawa lebih gila. Dan sama sekali tidak memperhatikan keselamatan Susan, mereka berdua berada di ujung pagar pembatas, jika tidak hati hati mereka akan terjatuh dan mengalami patah tulang.
Akhirnya dia telah menyingkirkan belenggu Dessy dan akar permasalahannya!
Hahahahahahahahahaha...............
Maggie Zhao, cepat lepaskan Susan. “berada di sela sela pagar terali, Lukman berteriak dengan keras, dengan sekuat tenaga mengayun pintu besi yang terkunci, matanya yang memerah memancarkan kecemasan.
Lukman kamu memang tergila gila dengan Dessy, setiap kali dia menghadapi masalah, kamu selalu ada, sayangnya, dia sama sekali tidak mencintaimu, dia lebih memilih dipermalukan oleh Albert, dan tidak ingin dimiliki oleh dirimu, hehe, kamu lebih menyedihkan dari pada diriku, senyuman jahat menyebar di wajah Maggie Zhao yang menyerupai Iblis.
Obat itu perlahan meluncur dari tenggorokan menuju kerongkongan dan mulai bereaksi.
Dessy merasakan kejang di perutnya, sehingga dia tidak mampu berlutut dan akhirnya terjatuh ke lantai. Berguling guling mencoba untuk bangkit. Dengan segala usaha mencoba untuk menaiki pintu besi: “Lukman, tolong selamatkan ibuku, tolong, Selamatkan Dia.......”
“Dessy, kamu bertahanlah, aku pasti akan menyelamatkanmu. “Lukman mengerahkan seluruh tenaga mengayun pintu besi, tangannya tergores karat dan dia tidak mempedulikannya. Saat ini yang dia pikirkan hanyalah untuk menyelamatkan Dessy beserta ibu dan anaknya.
Melihat tiga nyawa yang berjuang untuk bertahan hidup di tangannya, Maggie Zhao merasa sangat bangga.
Dia suka dengan perasaan ini, seperti Tuhan yang menentukan hidup dan mati manusia.
Hahahahahahaha.........
Kram di perutnya semakin terasa dahsyat, seluruh tubuh Dessy dipenuhi oleh keringat dingin.
Cairan lengket itu mulai menetes dibawah paha, dia semakin merasakan bayi itu perlahan telah pergi meninggalkan dirinya.
Keputusasaan menyelimuti dirinya, sakit yang tidak tertahankan mengitari dirinya, bahka dia kesulitan unuk bernafas.
“Dessy kamu bertahanlah, jangan menyerah.....” Lukman tetap mengayun pintu besi yang sudah longgar itu dan tidak memedulikan tangannya yang telah berlumuran darah.
Melihat Dessy yang menggeliat di tanah, darah pun mengalir turun ke bawah paha dan menetes ketanah, yang menjadi bekas lenyapnya kehidupan, dan selamanya akan membekas di hati.
“pergilah ke neraka, Dessy, dan bawa belenggumu pergi!” Maggie Zhao mendorong Susan keluar, kedua tangannya diikat sehingga tidak bisa menopang tubuhnya dan akhirnya jatuh ke tanah
Ibu dan anak itu hanya bisa menatap dengan penuh keputus asaan.
Novel Terkait
Mata Superman
BrickCinta Yang Tak Biasa
WennieLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaVillain's Giving Up
Axe AshciellyThe Sixth Sense
AlexanderCinta Yang Berpaling
NajokurataHis Soft Side
RiseLoving The Pain×
- Bab 1 Berbuat Kebaikan
- Bab 2 Mengusirnya Keluar
- Bab 3 Martabat Yang Diinjak
- Bab 4 Menghina Dia Kotor Tetapi Ingin Darahnya
- Bab 5 Tiga Syarat
- Bab 6 Membunuh Dessy
- Bab 7 Jika Kamu Mati, Aku Ingin Dia Yang Menguburnya
- Bab 8 Kekecewaan Yang Mendalam
- Bab 9 Cinta, Bagaimanapun Tidak Bisa Dipaksa
- Bab 10 Menjauh untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 11 Burung Perkutut Yang Mengambil Sarang Burung Gereja
- Bab 12 Dia Mengaku Kalah
- Bab 13 Senja
- BAB 14 Tes DNA
- Bab 15 Menanggung Segala dosa
- Bab 16 Meninggalkan adalah sebuah kemewahan.
- Bab 17 Ibu Dan Anak Pilihlah Salah Satu
- Bab 18 Tiga kehidupan
- Bab 19 Pendarahan Dahsyat Dessy
- Bab 20 Gantikan Darah Maggie
- Bab 21 Berantam Demi Dia
- Bab 22 Mempertahankan Ibu Atau Anak?
- Bab 23 Naik Ke Ranjangnya
- Bab 24 Keluarga Albert Berhutang Sebuah Kehidupan
- Bab 25 Menyadari Fakta Yang Sebenarnya
- Bab 26 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 27 Mengurung ALBERT
- Bab 28 Menyadra MAGGIE ZHAO
- Bab 29 DESSY Telah Meninggal
- Bab 30 Nikahi Aku, Akanku Beritahu Dimana Makam DESSY
- Bab 31 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 32 Mendonorkan Tubuh
- Bab 33 Dessy Telah kembali
- Bab 34 Apakah Itu Dia?
- Bab 35 Hari Ini Beda
- Bab 36 Jangan Ikuti Aku Lagi
- Bab 37 Permohonan Maaf di Tengah Hujan
- Bab 38 Berdiri Semalaman
- Bab 39 Albert Tumbang
- Bab 40 Menyingkir Dari Hidupku
- Bab 41 Apa yang Terjadi pada Lukman
- Bab 42 Leon yang Sesungguhnya
- Bab 43 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 44 Mencari Pertolongan Tapi Tak Berhasil
- Bab 45 Menggores Wajah Dessy
- Bab 46 Arteri Yang Berdetak
- Bab 47 Cahaya Bidadari
- Bab 48 Maafkan Atau Tidak
- Bab 49 Curiga
- Bab 50 Albert cemburu
- Bab 51 Pria Yang Kekanakan
- Bab 52 Cahaya Yang Indah
- Bab 53 Maggie Zhou Masih Hidup!
- Bab 54 Wanita Gemuk
- Bab 55 Bersyukur Dan Benci
- Bab 56 Pengalaman Mengerikan Selama 5 Tahun
- Bab 57 Wanita Iblis Penghisap Darah
- Bab 58 Pembalasan Yang Kejam
- Bab 59 Di Hadapan Wajahnya
- Bab 60 Senjata Makan Tuan
- BAB 61 Vino Si Iblis!
- Bab 62 Hidup Dan Mati SelalU Bersama, Tak Terpisahkan