Istri Pengkhianat - Bab 49 Welly Ingin Memakan Masakan Yoyo

merasa sedih di tengah kekecewaannya, merasa marah di tengah kesedihannya.

setelah selesai bebricara, Irwandi yang kembali menerima kebohongan dari istrinya itu pun memilih untuk memendam semua ini. terdapat aura yang sedih pada kedua matanya dan dia pun beranjak ke atas kasur secara diam-diam. namun, Irwandi tidak bisa terlelap dalam tidurnya dengan perasaan seperti ini. dia hanya menatap ke arah jendela hingga hari menjadi pagi.

setelah matahari terbit, Sojun yang berada di dalam mobil pun terbangun. ia lalu mengusap kedua matanya dan mengendarai mobilnya ke depan rumah Welly. dia tidak menemukan apapun di sana. setelah itu, dia pun pergi sambil memaki Sojun.

kemarin malam dia telah tinggal satu malaman di sekitar perumahan Welly, namun dia tidak menemukan kepulangan Welly meskipun dia telah memakinya berulang kali. ketika dia ingin pergi, dia malah khawatir kalau nantinya Welly akan kembali. akhirnya, dia pun tertidur di dalam mobil.

Welly yang ada di dalam hotel juga telah bangun. setelah Marena pergi semalam, dia menelepon Marena berulang kali, namun Marena tidak mengangkat teleponnya. setelah itu, dia pun kembali menelepon Marena beberapa kali lagi. dia hanya mendapat informasi dari dalam ponselnya kalau Marena telah menonaktifkan ponselnya.

Welly berpikir beberapa saat, jika dilihat dari kondisi yang ada, Marena sepertinya telah merekam semua percakapan diantara mereka. jikalau Marena melaporkan kasus ini kepada polisi, berarti ia akan melaporkan tentang hal yang mengancam dan menganggu kehidupannya, di tambah lagi dengan melaporkan Welly yang telah menganggu kehidupan privasinya tanpa izin tertentu.

hasil dari pemikiran Welly adalah dia akan memilih untuk membalas dendamnya kepada Sojun saja. dia bisa melepaskan Marena dan dia harus segera menghubungi Yoyo sekarang. setelah dia tidur sekasur dengan Yoyo, dia akan menyebar semua foto itu di kalangan perusahaan agar dendamnya terhadap Sojun terbalaskan.

dari hal ini juga bisa diketahui kalau Welly mempunyai mental yang lemah dan juga memiliki sifat yang teliti, dia telah memikirkan efek dari setiap hal sebelum ia melakukan hal itu. kalau tidak, dia juga tidak perlu menunggu hingga sekarang untuk membalas semua dendamnya.

setelah melihat jam, Welly pun merasa waktunya cukup dan dia pun segera bangkit dari kasurnya, lalu masuk ke dalam toilet untuk membersihkan tubuhnya. setelah itu, dia pun keluar dari hotel dan memesan sebuah taksi untuk pulang kerumahnya. dia ingin mengganti pakaiannya terlebih dahulu, lalu pergi ke perusahaan.

setelah pulang ke rumahnya, Welly sedikit terbengong melihat kondisi yang kacau itu. kenapa rumahnya bisa dibobol oleh pencuri? ia lalu memeriksa sekeliling rumahnya dan juga memeriksa laci yang ada di dekat kasurnya. 2 juta yang ia simpan di sana tidaklah hilang, namun komputer yang ada di sana sudah tidak terlihat lagi.

uang itu tidaklah banyak dan komputer itu juga tidak mahal, karena itu bukan komputer asli. namun Welly merasa ada yang tidak beres. dia merasa kalau semua ini merupakan ulah Sojun, namun jika ini semua adalah ulah Sojun, tidak ada gunanya Sojun membawa pergi komputernya. semua foto itu Welly simpan di dalam emailnya dan ia juga tidak menyimpan foto-foto itu di dalam netdiscknya. seharusnya Sojun mengerti akan semua ini.

oleh karena itu, Welly pun melapor ke pihak kepolisian. setelah polisi datang, dia pun menjelaskan kondisi yang ada kepada polisi. ketika polisi bertanya apakah Welly sedang bermusuhan dengan orang lain, Welly langsung menjawab tidak. dia hanya berkata kalau dirinya pergi makan bersama rekan kerjanya semalam, dia pun tinggal di dalam hotel karena telah mengonsumsi terlalu banyak alkohol, dia pun tidak pulang sepanjang malam. di saat yang bersamaan, dia juga berkata kepada polisi kalau 20juta rupiah yang disimpan olehnya di dalam laci juga telah hilang.

setelah polisi itu mendapatkan bukti, mereka pun pergi. Welly menatap ke arah jam dan dia sudah terlambat untuk bekerja. dia lalu berpikir untuk menghubungi Yoyo hari ini. oleh karena itu, dia pun menelepon pihak perusahaan dan berkata kepada mereka kalau dia ingin izin karena ingin menyelesaikan masalah keluarga yang mendadak.

setelah membereskan rumahnya, dia pun duduk sambil memikirkan kata-kata. Welly lalu menelepon Yoyo. Welly sudah mengenal Yoyo sejak lama dan ketika hubungannya dengan Sojun waktu itu masih tergolong baik, Welly pernah membawa Shanry, Sojun juga membawa Yoyo untuk makan malam bersama beberapa kali.

Yoyo yang sedang bekerja itu pun mendengar nada dering dari ponselnya. dia lalu mengeluarkan ponselnya dan melihat nama Welly di sana. dia terbengong dan teringat kembali kalau dia adalah rekan kerja suaminya dan sudah pernah berkenalan. hanya saja mereka sudah tidak berhubungan selama beberapa tahun. Yoyo pun mengangkat panggilan itu dengan sedikit ragy, "halo."

mendengar suara itu, Welly pun tersenyum, "halo, Yoyo, aku adalah Welly."

"iya," jawab Yoyo, "apakah ada hal penting, Welly?"

"hehe, aku ingin menraktirmu untuk makan bersama. apakah kamu punya waktu?"

"kenapa kamu tiba-tiba ingin menraktirku makan?" Yoyo sedikit kebingungan, "jika ada hal lain, katakan saja kepadaku melalui telepon."

"aku ingin mengobrol denganmu tentang masalah Sojun." melihat Yoyo bersikap seperti itu, Welly juga tidak ingin omong kosong lagi.

"masalah tentang dia tidak lagi berhubungan denganku." Yoyo kembali berkata, "sebaiknya kamu langsung pergi mencarinya saja."

suara Yoyo berubah menjadi begitu dingin, Welly pun merasa senang di dalam hatinya. dia pun berpura-pura menghela nafas sambil berkata, "aku harus mengatakan semua ini kepadamu, karena aku memiliki bukti selingkuh tentangnya."

"ha?" Yoyo terkejut dan ia bertanya dengan panik: "apakah itu benar?"

"tentu saja." kata Welly dengan pasti, "jikalau kamu punya waktu, kita boleh makan bersama dan aku akan menunjukkan semua bukti itu kepadamu."

"baiklah, aku akan menraktirmu makan siang ini." kata Yoyo dengan panik.

"jikalau kamu ingin menraktirmu, kamu bisa memasak beberapa makanan untukku." Welly lalu tertawa dan berkata: "aku mendengar kalau masakanmu sangatlah enak. hari ini adalah kesempatan yang sangat bagus."

Yoyo pun merasa sedikit ragu, namun ia pun menyetujuinya karena ingin segera mendapatkan semua bukti itu, "baiklah, apakah kamu sibuk siang ini? jikalau tidak sibuk, kamu boleh datang ke rumahku, aku akan memasak beberapa makanan untukmu."

"baiklah, terimakasih. lidahku ini sungguh beruntung." kata Welly sambil tersenyum dan menutup panggilan itu. kedua tatapannya terlihat dipenuhi oleh harapan yang besar. jam istirahat untuk makan siang tidaklah panjang. biasanya semua karyawan hanya memesan makanan yang ada di sekitar perusahaan ataupun makan di restoran yang ada di sekitar perusahaan. Sojun Lu tidak mungkin pulang ke rumah pada jam makan siang.

Irwandi yang awalnya ingin memasak beberapa makanan untuk istrinya itu tidak lagi memiliki semangat, semua semangatnya telah dipadamkan oleh kebohongan istrinya. pada pagi hari, Irwandi pun bangkit dari kasurnya setelah jam bekerjanya hampir tiba. dia lalu membersihkan dirinya dengan cepat, lalu pergi ke perusahaan.

setelah sampai di perusahaan, Irwandi tidak memiliki suasana hati yang cocok untuk bekerja. setelah menunggu pukul 9 pagi, dia pun menelepon Leonardo dan bertanya apakah dia mendapatkan informasi tentang apa yang terjadi di dalam hotel semalam. Leonardo menjawab tidak dan dia berkata kalau dia akan menghubungi Irwandi jika mendapatkan informasi baru.

ketika hari hampir siang, Welly pun pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli dua botol anggur merah, dia lalu pergi ke rumah Sojun Lu. dia pun menekan bel, setelah itu dia pun bertemu dengan Yoyo yang datang untuk membuka pintu dan mempersilahkan dirinya masuk dengan sopan.

"kamu cukup datang saja, tidak perlu membawa barang lagi. kamu boleh membawanya kembali ketika kamu pulang nanti." kata Yoyo dengan segan. dia lalu pergi menyeduh teh dan meletakkan segelas teh itu di atas meja. dia pun membuka televisi sambil berkata, "Welly, kamu boleh menonton televisi terlebih dahulu. masih ada 2 makanan yang harus aku masak, segera siap."

"kita hanya berdua saja, tidak perlu serepot itu." kata Welly dengan segan. "awalnya aku ingin menraktirmu untuk makan di luar, namun aku tiba-tiba terpikir akan masakanmu yang lebih lezat dibanding makanan di luar sana. namun aku malah membuatmu menjadi repot seperti ini."

"ini tidak repot." kata Yoyo dengan tersenyum, "aku juga ingin memakan masakanku sendiri." dia lalu membalikkan badannya dan berjalan ke arah dapur: "kamu menonton televisi saja."

melihat rambut Yoyo yang berayun di kepalanya, Welly bisa melihat jelas kemulusan pada lehernya dan itu terlihat begitu seksi dan menarik. Welly tidak lagi bisa menahan dirinya, dia pun tersenyum dan berkata, "apakah ada yang bisa aku bantu?" sambil mengatakan itu, dia pun bangkit berdiri dan berjalan ke arah dapur.

"hehe." Yoyo pun tersenyum segan, "tidak ada yang bisa kamu bantu di sini, kamu cukup menonton televisi saja. ini segera siap."

Welly tidak menjauh dan malah mendekat ke arah pintu dapur sambil menatap Yoyo dan bertanya: "anakmu sudah memasuki sekolah dasar kan?"

"harus menunggu tahun depan." jawab Yoyo sambil sibuk memasak. "dia baru saja berumur 6 tahun."

"oh." Welly sengaja berkata dengan panik: "aku salah mengingatnya, anakmu akan pulang untuk makan siang bukan? bagaimana kalau aku pergi menjemputnya?"

"dia tidak pulang siang ini." kata Yoyo, "dia sekolah di taman kanak-kanak yang beroperasi sepanjang hari."

"oh." jawab Welly, ia kembali berkata: "biaya sekolah untuk TK sekarang pastilah sangat mahal bukan? itu hampir sama dengan biaya untuk kuliah. bahkan ada yang lebih mahal dari biaya kuliah."

saat ini, Welly sangatlah senang ketika mendengar anaknya tidak pulang siang ini. dia sedikit tertarik melihat Yoyo yang sedang sibuk memasak itu. penampilan Yoyo tidak sebaik Marena, namun tidak berbeda jauh. mereka sama-sama merupakan perempuan yang berpenampilan cantik.

namun ada satu titik yang tidak bisa dibandingkan Marena dari Yoyo, yaitu sikap keibuannya. mungkin ini dikarenakan Yoyo telah memiliki anak dan sudah menikah dalam waktu yang lama. bentuk tubuh Yoyo terlihat lebih berisi, namun itu terlihat sangatlah seksi.

sifat keibuan ini membuat Yoyo telrihat semakin cantik dan juga membuat Welly semakin tertarik padanya. dia hampir tidak bisa menahan dirinya. dia pun menahan dirinya untuk berdiri di sisi pintu dapur sambil mengobrol dengannya.

Yoyo pun memasak dengan cepat, Welly pun memindahkan masakan Yoyo ke meja makan. setelah itu, ia membuka anggur merah yang telah ia bawa sambil berkata: "minumlah sedikit anggur merah ini."

"aku masih perlu bekerja sore nanti." tolak Yoyo, "aku tidak akan meminum alkohol sekarang."

"kamu boleh meminum sedikit saja." kata Welly, "kalau tidak, ini sedikit menyia-nyiakan masakan yang telah kamu sediakan."

Yoyo yang awalnya terlihat ragu itu pun menyetujuinya, "kalau begitu, cukup satu gelas saja agar pekerjaanku sore nanti tidak terganggu." sebenarnya, Yoyo sudah meminta izin pada perusahaannya. dia pastilah tidak lagi ingin bekerja setelah menerima bukti selingkuh itu. hanya saja dia tidak perlu mengatakan semua ini kepada Welly.

setelah menuang segelas anggur merah untuk Yoyo, Welly pun meletakkan botol anggur merah itu. dia terlihat begitu tidak sabar untuk menyicipi masakan Yoyo, setelah memakannya, dia pun memuji Yoyo: "masakan ini sangatlah enak." dia lalu mengangkat gelasnya dan berkata: "terimakasih telah membiarkanku menyicipi masakan seenak ini." sebenarnya kata enak yang ia maksudkan adalah Yoyo.

hehe. Yoyo tersenyum, "tidak seperti pujianmu itu." dia pun mengangkat gelasnya dan meminum beberapa teguk.

setelah mengobrol beberapa saat, Yoyo pun tidak bisa menahan dirinya untuk bertanya: "Welly, kenapa kamu mempunyai bukti perselingkuhannya?"

"haiz." Welly menghela nafas dan memasang ekspresi wajah sedih sambil berkata: "apakah kamu masih mengingat mantan pacarku, Shanry Wan?"

Yoyo berpikir sebentar dan berkata, "aku mengingatnya, dulunya kamu sepertinya memiliki seorang pacar yang bermarga Wan. ada apa?"

Welly kembali mengangkat gelasnya dan menghabiskan anggur merah itu sambil berkata: "aku akan menceritakan sebuah cerita kepadamu."

setelah itu, Welly pun menceritakan semua masalah tentang dirinya dan juga Shanry, dia juga berkata kalau Shanry meninggalkan riwayat buku hariannya. sambil menceritakan itu, Welly pun menangis. setegah dari tangisannya itu dikarenakan oleh Shanry dan setengah lagi dikarenakan ia ingin berpura-pura agar Yoyo percaya. di tengah ini, dia juga menyuruh Yoyo untuk menemaninya minum beberapa gelas anggur merah.

setelah selesai mendengarkan semua itu, Yoyo pun menatap ke arah Welly yang sedang menangis itu sambil bertanya: "kenapa kamu baru mengatakannya hari ini?"

"Shanry bahkan sudah pergi, itu bisa menjadi buktinya." Welly pun kembali berkata dengan sedih, "aku memilih untuk mengatakannya hari ini karena aku sudah mendapatkan bukti perselingkuhannya."

"dimana?" tanya Yoyo dengan panik sambil menatap Welly.

Welly pun menatap wajah Yoyo dan juga bagian dadanya yang berisi itu sambil berkata: "di dalam ponselku."

"cepat tunjukkan kepadaku." sambil mengatakan itu, Yoyo pun meletakkan sumpitnya sambil mengulurkan tangannya yang putih mulus itu ke arah Welly.

"aku datang ke sini untuk menunjukkan semua itu kepadamu." kata Welly sambil mengangkat kembali gelasnya dan berkata: "namun, kita bisa melihatnya setelah selesai makan nanti. kalau tidak, kamu nantinya tidak akan memiliki niat untuk makan lagi."

Yoyo juga mengangkat gelasnya dan berkata: "kalau begitu, mari kita habiskan segelas anggur merah yang terakhir ini." setelah mengatakan itu, dia pun menghabiskan anggur merah itu.

"baiklah." Welly juga melakukan hal sama. dia lalu mengeluarkan ponsel dari dalam kantongnya dan membuka galeri pada ponsel itu. dia pun bangkit berdiri dan berjalan ke sisi Yoyo lalu memberikan ponsel itu kepadanya.

Yoyo yang baru saja menerima ponsel itu pun mulai melihat dan bertanya: "dari mana asalnya foto ini? siapa wanita ini?"

Welly lalu memiringkan pinggangnya dan mendekat ke wajah Yoyo sambil menunjuk ke arah ponsel dan menjelaskannya, "ini di kota Hainan dan terjadi beberapa waktu lalu. aku melihat kejadian ini secara kebetulan ketika aku berada di kota Hainan." di saat yang bersamaan, dia menarik nafas yang dalam dan mencium aroma tubuh Yoyo sambil berkata: "wanita ini bernama Marena. dia bekerja di salah satu perusahaan dan dia juga telah memiliki suami."

ketika melihat wanita itu begitu dekat dengan Sojun Lu dan mereka bergandengan tangan masuk ke dalam hotel, Yoyo pun mulai menangis, ia lalu meletakkan ponsel itu sambil menelungkup di atas meja.

melihat Yoyo yang cantik itu menangis, Welly sedikit terbengon dan mulai mengelus punggungnya. dia menepuknya beberapa kali dan berkata: "kamu tidak perlu merasa sedih, mungkin saja ada salah paham. kamu boleh bertanya kepada Sojun ketika ia pulang nanti."

"huhu." setelah mendengar perkataan Welly, Yoyo menangis semakin keras. Welly pun merangkul Yoyo dengan pelan. Yoyo yang sedang bersedih hati itu merasa memiliki andalan sekarang. dirinya yang duduk di atas kursi itu pun mulai menyandarkan tubuhnya ke dalam pelukan Welly.

sambil merangkul Yoyo, Welly bisa merasakan besarnya dada Yoyo. Welly mulai tidak bisa menahan dirinya dan dia semakin merapatkan pelukan itu. di saat yang bersamaan, dia juga membayangkan alangkah baiknya jika tubuh Yoyo bisa menimpa dirinya. Welly pun mencium rambut Yoyo sambil meraba sekujur tubuhnya. dia pun tidak berhenti untuk menghibur Yoyo.

perlahan, reaksi Welly semakin panas dan juga keras.

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu