Istri Pengkhianat - Bab 14 Melihat Durex Lagi
Air di pancuran mengalir, menyiram rambut sebahu, menyirami pundak yang lembut, menyirami badan putih yang tinggi dan dada yang tinggi. Marena yang berdiri di bawah, terlihat kakinya yang panjang dan ramping, dia menikmati mandinya sambil memejamkan mata.
Marena yang sekarang, memiliki wajah oval yang cantik, bibirnya merah sedikit terbuka dan bibirnya terlihat sedikit tersenyum. Otaknya sedang membayangkan, suaminya pasti akan sangat terkejut ketika melihatnya.
Ketika memikirkan suami pulang dan melihat dirinya yang hanya ditutupi handuk, mata suami pasti terlihat buas. Ketika memikirkan mata suami, dia membuka matanya dan tubuhnya perlahan-lahan menjadi panas.
Dalam beberapa hari ini, Marena sengaja tidak membalas pesan dari suami. Ketika dia berpikir bahwa dia akan memberikan kejutan kepada suami, dia ingin membuat suaminya tidak bisa terpisah darinya. Karena dia percaya dan tahu cinta suami padanya, dia pasti tidak akan marah padanya, dia akan lebih memanjakannya lagi kelak.
Ketika memikirkan suami, pikirannya tanpa sadar melayang pada sosok Sojun Lu, hatinya sedikit bingung, dia tidak tahu apakah itu salah atau tidak. Tapi karena sudah melakukannya, maka lakukan saja. Tapi berbicara tentang hal itu, beberapa hari di kota Hainan ini, dia sangat senang karena ketampanan dan keromatisan Sojun Lu, jadi dia sangat bangga dan bahagia dan sepenuhnya merasakan pengalaman berbeda dari suami.
Awalnya siang ini sudah tiba di kota Brigil tapi Sojun Lu enggan dia meninggalkannya, dia membujuknya untuk makan malam bersamanya sebelum pulang, ketika melihat pandangan mata Sojun Lu yang penuh kasih sayang dan tampangnya yang memelas, hati Marena yang puas, sedikit tidak tega maka dia menyetujuinya.
Ketika selesai makan dan pulang ke rumah, Marena tidak melihat suami, dia merasa agak aneh, dia ingin segera menelepon suami, tapi Marena berpikir, bukankah ini lebih baik! Dan bisa memberi kejutan kepada suami!
Irwandi yang berjalan pelan-pelan sampai di bawah komplek rumah, dia melihat seorang pria yang menenteng tas turun dari tangga sambil menunduk dan terlihat agak aneh, dia memperhatikannya lagi, pria ini juga melihat Irwandi melihatnya maka dia mempercepat langkahnya untuk berjalan keluar dari komplek.
Irwandi berpikir sejenak, Irwandi yang berjalan pelan tanpa sadar melihat kamera di pinggir jalan. Kemudian, dia tiba-tiba berhenti, matanya melihat kamera CCTV, lalu dia melanjutkan jalan ke depan, tapi, hatinya merasa kesal.
Dalam beberapa hari ini, otaknya sedang dipenuhi amarah dan kesedihan di dalam hatinya. Dia tidak terpikir kamera pemantau yang ada di komplek. Jika, ingin tahu pria mana yang telah datang ke rumahnya, bukankah dia bisa mencari sebuah alasan untuk pergi mencari penjaga pintu untuk memeriksa rekaman CCTV-nya!
Memikirkan ini, Irwandi berbalik dan berjalan ke ruang penjaga, dia berhenti setelah berjalan beberapa langkah, karena dia sedang berpikir, alasan apa yang akan dia gunakan untuk melihat rekaman akhir-akhir ini. Apalagi sekarang sudah malam, jika dia memeriksanya sekarang, bukankah ini berarti dia memberitahu penjaga bahwa ada yang salah dengan keluarganya!
Setiap orang dalam hidup ini perlu menjaga harga dirinya, seperti kata pepatah, keburukan keluarga jangan disebarkan. Apalagi, dia sejak kecil sudah kehilangan orang tua, maka Irwandi sangat mementingkan harga dirinya.
Irwandi yang sedang berpikir, berbalik dan berjalan ke arah gedung lagi, dia memutuskan untuk memikirkannya nanti malam dan mencari alasan yang masuk akal sehingga penjaga tidak curiga dan bisa membiarkannya memeriksa rekaman CCTV-nya.
Dia membuka pintu dan masuk ke ruang tamu dan melihat di sana ada koper, hati Irwandi tiba-tiba bergetar, kemudian matanya menjadi perih, akhirnya istri pulang. Pada saat ini, dia yang sedikit bersemangat melupakan masalah perselingkuhan istri dan berpikir untuk segera bertemu dengan istri.
Dia segera berjalan ke kamar tidur dan melihat pintu yang dibuka, dia berjalan masuk, tidak ada orang di kamar tidur. Dia keluar dari kamar tidur dan berjalan di pintu kamar mandi, dia samar-samar mendengar suara air di kamar mandi, dia mengulurkan tangan untuk mendorongnya, dia yang sudah sadar menghentikan tangannya di udara.
Istri sudah pulang! Tapi apakah istri yang sekarang masih istrinya yang dulu! Istrinya telah bermain dengan selingkuhannya di luar dan baru pulang. Bisa jadi, istrinya sedang menghilangkan jejak selingkuhannya supaya dia tidak tahu dan terus membohonginya.
Setelah memikirkan seperti ini , Irwandi berpikir sejenak, menurut rencana perjalanan, perjalanan dari kota Hainan ke kota Brigil seharusnya sudah tiba pada sore hari, kenapa istri baru pulang sekarang dan setelah pulang, dia bahkan tidak membereskan kopernya tapi langsung mandi.
Apakah setelah istrinya tiba di sore hari dan tahu bahwa ke depannya waktu bersama selingkuhan tidak seleluasa di kota Hainan maka mereka pergi ke hotel untuk bersenang-senang terlebih dulu sehingga baru pulang sekarang.
Di masa lalu, ketika istrinya pergi melakukan perjalanan bisnis, dia akan meneleponnya ketika berada dalam perjalanan untuk membuat berbagai permintaan, misalnya makanan apa yang ingin dia makan. Sekarang dia tidak meneleponnya, mungkin karena takut ketahuan maka dia tidak membuat permintaan tetapi dia cepat-cepat mandi untuk meghilangkan jejak di badannya.
Hati Irwandi yang sedang sedih meletakkan tasnya di meja, tanpa sadar melihat di sofa ada tas berwarna krem yang diletakkan di sudut lemari baju waktu itu, pandangan matanya tertegun pada tas itu.
Marena yang berada di kamar mandi telah membersihkan dirinya dari atas kepala sampai ke ujung kaki dan dia memegang shower untuk untuk membersihkan sabun yang ada di badannya.
Dia mengeringkan badannya dengan handuk dan berdiri di depan cermin, dia melihat wajah cantik dan menawannya di cermin, badannya yang putih, tinggi dan seksi, dia melihat ke bawah cermin, dia tersenyum puas, dia mengbungkus dirinya dengan handuk besar, mengambil pengering rambut dan menepuk rambutnya dengan tangan dan mengeringkan rambutnya supaya lebih lembut.
Dia berpikir, jika suami pulang nanti dan menemukan dirinya di kamar tidur yang terbungkus handuk dengan rambut yang terurai lembut, seharusnya dia akan benar-benar terkejut! Ya, Marena memutuskan untuk lebih lembut kepada suami hari ini dan tidak bertindak kasar padanya sehingga dia akan lebih bersemangat dan buas!
Meskipun tidak ingin mengakuinya, tapi hatinya tahu bahwa dia memikirkan suami. Marena menjadi lebih bersemangat ketika memikirkannya, dia ingin suami segera muncul di hadapannya, menerkamnya dan memeluknya.
Hari ini lebih santai sedikit dan lebih mengikuti suami, namun, lain kali tidak boleh lagi, dia harus menjaga citra dirinya di depan suami dan hatinya sehingga suami lebih mencintainya dan memanjakannya. Marena melihat di cermin, wajahnya memerah dan berpikir dengan malu-malu.
Matanya melihat tas ini dengan tajam, akhirnya Irwandi tidak bisa menahan dirinya untuk membungkuk, tangannya yang kaku sedikit gemetar dan mengambil tas dari sofa, dia membuka retsleting tasnya dan melihat isi tas dengan cepat.
Di dalam tas ada ponsel, kosmetik, kunci, dompet, tisu dan perlengkapan wanita lainnya, tidak ada barang yang mencurigakan. Hati Irwandi yang sedang panik membuka bagian retsleting lainnya, dia meraba-raba dalamnya dan merasakan ada sesuatu dan dia mengeluarkannya.
Ketika melihat barang yang dikeluarkan dari tas, urat di leher Irwandi menegang dan matanya melotot dan terlihat marah, tangannya tanpa sadar meremasnya dengan erat. Kemudian melempat tas itu dengan kencang di sofa.
Ini adalah dua kondom Durex dan belum dibuka. Kedua kondom ini sekarang berada dalam tangan Irwandi dan urat tangannya menonjol. Dulu dia menipu hatinya sendiri, dulu dia melihat Durex di tong sampah rumahnya yang telah dipakai dan mengatakan bahwa itu tidak ada hubungannya dengan istrinya.
Tapi sekarang, dia menemukan Durex lagi di dalam tas istrinya, sehingga dia benar-benar marah dan dia membuang pikiran yang menipu dirinya. Irwandi yang dipenuhi amarah menggengam durex itu dan pergi ke arah kamar mandi, dia bersiap bertanya kepada istrinya, mengapa dia selingkuh dan siapa selingkukannya itu.
Setelah mengeringkan rambutnya, dia melihat suami ketika membuka pintu kamar mandinya, mata Marena terlihat gembira dan bersemangat. Dia memanggil dengan manja:”Suamiku.” Kemudian dia melihat suaminya menatapnya tajam seperti serigala, hati Marena merasa bahagia dan gembira dan melihat suaminya memegang durex merah di tangan, hatinya merasa lebih bangga dan puas.
Hanya tidak bertemu beberapa hari, suami sudah gelisah seperti ini. Ini berarti suami sangat merindukannya. Jika suami segera menerkamnya, dia harus menolaknya dulu, supaya suami mandi dulu, untuk membuat suami gelisah meskipun dirinya juga sangat menginginkannya.
Akhirnya, dia tersenyum dan tangannya melingkari dadanya yang penuh dan bersandar di pintu kamar mandi, pandangan matanya menjadi lebih lembut dan matanya menatap suami dengan lembut.
Melihat istri yang tiba-tiba membuka pintu kamar mandi dan keluar dari dalam, serta memanggilnya dengan suara yang menawan. Irwandi terdiam sejenak, istri sudah masuk puber kedua, tidak berguna memanggilnya dengan genit seperti ini, jika dulu, dia pasti akan sangat gembira dan langsung menerkamnya dan memeluknya dengan erat dalam pelukannya dan melemparkannya ke tempat tidur yang ada di kamar tidur.
Namun Irwandi saat ini, hatinya penuh curiga dan marah, mengapa istrinya hari ini begitu lembut. Apakah dia telah melakukan sesuatu yang salah pada dirinya sehingga istri ingin menebusnya.
Irwandi yang sedang berpikir, ketika melihat istri yang lembut, matanya sudah tidak ada kedinginan dan kesombongan seperti dulu. Ini semua semakin membuatnya yakin apa yang dipikirkannya di dalam hati.
Diam-diam menghirup napas dalam-dalam dan menghembuskannya lewat hidung, dia menatap mata istri dan mengangkat tangan ke depan istri dan meremas durex yang ada di tangannya, mata Irwandi memerah, tenggorokannya terdengar serak dan bertanya:”Ada apa dengan kedua kondom ini, mengapa ada di dalam tasmu”
Novel Terkait
Gue Jadi Kaya
Faya SaitamaAku bukan menantu sampah
Stiw boyDiamond Lover
LenaBack To You
CC LennyMy Enchanting Guy
Bryan WuMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniIstri Pengkhianat×
- Bab 1 Siapa Laki Laki ini
- Bab 2 Memudarnya Cinta
- Bab 3 Kebohongan Istri
- Bab 4 Salah Kaprah
- Bab 5 Rumah Yang Rapi Dan Bersih
- Bab 6 Menghubungi Sahabat Istri
- Bab 7 Istri Tidak Mengangkat Telepon
- Bab 8 Marena Berada di Hainan
- Bab 9 Menguak Kebohongan Istri
- Bab 10 Makan Dan Memergoki Perselingkuhan
- Bab 11 Pernikahan Yang Terlihat Bahagia
- Bab 12 Cerita Oktavia
- Bab 13 Marena Pulang
- Bab 14 Melihat Durex Lagi
- Bab 15 Pertama Kalinya Suami Istri Bertengkar
- Bab 16 Kesalahan Dalam Berdalih
- Bab 17 Tidak Beruntung Menjadi Suaminya
- Bab 18 Memeriksa CCTV Komplek Perumahan
- Bab 19 Kebingungan Marena
- Bab 20 Teringat Padanya
- Bab 21 Dari Bangga Berubah Menjadi Kecewa
- Bab 22 Meminta Bantuan Sahabat
- Bab 23 Sahabat pun Memandang Rendah Dirinya
- Bab 24 Tidak Bisa Kembali Lagi Ke Masa Lalu
- Bab 25 Sojun yang Datang Mencari
- Bab 26 Ayah Mertua dan Ibu Mertua
- Bab 27 Yang terpenting adalah Kamu.
- Bab 28 Kembali ke dulunya.
- Bab 29 Ujian Pernikahan
- Bab 30 Mengintimidasi Sang Istri
- Bab 31 Memutuskan Mencari Detektif
- Bab 32 Bersedia Membantu
- Bab 33 Menutupi
- Bab 34 Mencari Perusahaan Detektif
- Bab 35 Negosiasi
- Bab 36 Balas Dendam Atau Cinta Yang Tidak Jelas
- Bab 37 Kesadisan Istri
- Bab 38 Sombong Yang Palsu
- Bab 39 Permintaan Dari Panggilan Tidak Dikenal
- Bab 40 Menceritakan Keseluruhan Cerita
- Bab 41 Donita yang Tidak Bisa Tahan Lagi
- Bab 42 Apakah Masih Mencintainya?
- Bab 43 Dendam Welly Dan Sojun Lu
- Bab 44 Masuk ke Dalam Jebakan
- Bab 45 Solusi Sojun Lu
- Bab 46 Istri yang Meninggalkan Rumah pada Tengah Malam
- Bab 47 Marena Berada Di Kamar Hotel
- Bab 48 Kembali Memberi Kesempatan
- Bab 49 Welly Ingin Memakan Masakan Yoyo
- Bab 50 Welly Memenangkan Yoyo
- Bab 51 Menghadapi Selingkuhan Istri
- Bab 52 Bersiap-Siap Pulang untuk menjelaskan
- Bab 53 Irwandi Memutuskan Balas Dendam
- Bab 54 Welly Melaporkan Ke Polisi Lagi
- Bab 55 Sojun Lu Ditangkap
- Bab 56 Cerai
- Bab 57 Rumah Kosong Dan Sunyi
- Bab 58 Oktavia Bercerai
- Bab 59 Penderitaan Marena
- Bab 60 Sendiri Orang Terakhir Yang Mengetahui Kebenaran
- Bab 61 Diinterogasi oleh Ayah dan Ibu Mertua
- Bab 62 Balas Dendam Yoyo
- Bsb 63 Irwandi Naik Jabatan
- Bab 64 Marena ingin rujuk kembali
- Bab 65 Marena Datang Ke Perusahaan Untuk Mencari Irwandi
- Bab 66 Penolakan Irwandi
- Bab 67 Menyadarkannya
- Bab 68 Percakapan Antara Irwandi dan Marena
- Bab 69 Undangan Makan dari Oktavia
- Bab 70 Ayo Kita Pulang (End)