Istri Pengkhianat - Bab 50 Welly Memenangkan Yoyo

Sojun tidak makan siang saat ini, dia mencari sebuah alasan untuk datang ke toko komputer dan menghabiskan banyak uang. Dia meminta para ahli komputer untuk membantu membukakan komputer yang terkunci. Tanpa sepengetahuannya, Welly yang bergairah telah mendekap tubuh montok istrinya yang cantik di dadanya sambil menghiburnya.

Yoyo yang menangis dalam waktu yang lama di pelukan Welly, tangis sesenggukkan perlahan-lahan mereda, ia juga menyadari sepasang tangannya melingkari pinggang Welly, serta kepala dan tubuhnya melekat di dada Welly. Dengan rasa tidak enak hati dia mendorong tubuh Welly dan menegakkan tubuh.

Welly pun melonggarkan tangannya dan balik ke tempat duduk, kemudian dia menuangkan segelas bir lagi untuk Yoyo dan berkata dengan sedih: “Pada waktu itu, ketika Shanry meninggalkanku, aku juga pernah menangis parah.” Kata Welly sambil mengangkat gelas dan menenggak bir sampai habis.

Yoyo yang sedang bersedih dan malu juga mengangkat gelasnya dan menghabiskan bir yang ada di dalam gelas saat menyaksikan. Dengan begitu keduanya meminum bir sembari membicarakan kesedihan masing-masing, mereka membuka botol bir kedua dan minum sama-sama.

Lambat laun wajah Yoyo semakin memerah, pandangan mata perlahan-lahan kabur, bicara pun mulai tidak jelas. Melihat sudah hampir waktunya, keduanya menenggak dua gelas bir lagi, kemudian bangkit berdiri dan berjalan ke samping Yoyo lalu memeluknya dengan lembut.

Yoyo terpana tiba-tiba dipeluk oleh Welly, dia memberontak. welly yang saat ini sudah sangat bergairah, bagaimana ia bisa melepaskannya, sebaliknya, dia justru memeluknya lebih erat lagi, kedua tangannya menjelajahi tubuh montoknya dari atas hingga ke bawah.

Segera tubuh Yoyo yang telah lama hampa kini bereaksi dengan kuat, batinnya memiliki niatan untuk membalas dendam kepada sang suami, dengan perlahan tenaga untuk memberontak sekarang telah menyusut banyak dan tubuhnya melemas. Yoyo mengerang saat Welly meremas payudaranya yang empuk dengan kuat, Welly melumat bibirnya dan menjulurkan lidah menjelajahi mulutnya, Yoyo yang terpancing akhirnya memeluk pinggang Welly dan membalas cumbuannya dengan mesra.

Melihat waktu yang sudah pas, Welly memeluk tubuh Yoyo, menciumnya sambil melangkah masuk ke kamar tidurnya dengan Sojun, membaringkan tubuhnya ke atas kasur serta diam-diam membuka kamera di ponsel dan meletakkan ponsel di satu sisi, kemudian dia melepas baju wanita itu beserta dirinya lalu menindih di atas tubuh montok Yoyo yang empuk.

Yoyo yang mengerang sudah sangat basah, Welly membentangkan kaki wanita itu dengan kakinya, dengan lancar memasukkan miliknya ke dalam tubuh Yoyo hingga mengerang panjang, Welly menghujamnya dengan penuh nafsu lalu memasang beberapa gaya pada tubuh Yoyo dan kembali menghujamnya.

Yoyo yang mengerang mengeluarkan erangan yang amat kencang, sekujur tubuhnya gemetar. Welly seolah mendapatkan sinyal, matanya menangkap sebuah foto Yoyo bersama dengan Sojun yang dipasang di atas kasur, lalu dengan senyum puas di bibirnya tiba-tiba menambah kecepatan menghujamnya dan kemudian mengerang saat menyemburkan benihnya ke dalam tubuh Yoyo dan selesai.

Entah sudah berapa lama waktu berlalu, Yoyo terbangun dalam keadaan bingung, dia merasa seperti sedang terbaring dalam pelukan seseorang, dia membuka matanya dan melihat Welly yang sedang menatapnya dengan senyuman lembut di wajah, sontak membuat Yoyo kaget, dengan panik dia berpikir ingin terlepas dari pelukan Welly.

Bagaimana mungkin membiarkannya pergi, Welly masih ingin melakukan ronde kedua, jadi dia memeluk tubuh Yoyo yang telanjang bulat semakin erat dan menghiburnya: “Maafkan aku, ini salahku, aku tidak bisa mengendalikan diriku.”

Yoyo memberontak dan berkata kesal: “Tapi kamu juga tidak bisa seperti ini.”

“Aku tahu aku salah, tapi aku sangat menyukaimu, sejak pertama kali bertemu, aku langsung menyukaimu.” Ujar Welly lembut sambil menatap Yoyo dalam pelukannya, “Kamu tidak tahu, sejak hari itu, aku sangat rindu padamu.”

Welly tahu sejak Yoyo tidak melapor ke polisi, maka ia harus memberi muka kepada Yoyo dan membuatnya merasa dihormati, dengan begitu dia baru bisa menerima.

Benar saja, suara Yoyo mengecil, “Tapi kamu juga tidak bisa melakukan ini padaku, aku harus bagaimana nantinya.”

“Kalau begitu menikahlah denganku. Aku meminangmu.” Ucap Welly dengan tulus, di saat bersamaan tangannya mengusap punggung halus Yoyo dan menghiburnya.

“Aku punya suami, bagaimana mungkin aku menikahimu.” Ujar Yoyo, suaranya semakin lembut dan berhenti memberontak.

“Tetapi Sojun sudah memiliki wanita lain di luar.” Welly memprovokasi: “Kamu ceraikan dia, lalu aku meminangmu.”

Mendapat tawaran dari Welly, Yoyo memikirkan foto yang terpampang di depannya, air matanya mengalir membasahi pipinya, tanpa disadari dia berbaring dan menangis di atas tubuh Welly. Welly menghiburnya dengan mengusap-usap sekujur tubuhnya, perlahan-lahan dia merasakan suaranya terbawa sedikit erangan.

Welly kembali mencium Yoyo yang menawan sambil mengulurkan tangannya meraba tubuh bagian bawah wanita itu, sangat basah. Akhirnya Welly menindih di atas tubuh montok Yoyo lagi, wajah Yoyo yang menawan memberontak, entah karena tidak nyaman ataukah si Welly membentangkan kakinya dengan terampil, sehingga membuat sepasang kaki Yoyo terbentang lebar.

Ronde kedua, dengan lancar Welly memasukkan miliknya ke tubuh wanita itu dari atas tubuh montoknya yang empuk diiringi suara desahan Yoyo, dan mulai menghujamnya. Ketika sepasang tangannya memeluk Welly dengan erat, bahkan mengerang dengan suara kencang.

Welly tidak berhenti, dia memutar tubuh Yoyo dengan wajahnya menghadap ke kasur, menarik sepasang tangannya ke belakang, menghujamkan miliknya hingga terdorong ke depan sampai-sampai membuat kepalanya terangkat, Welly menghujamnya dengan sekuat tenaga dari belakang.

Di ruangan kantor Irwandi saat ini, dengan pintu ruangan yang tertutup, dia menjawab panggilan telepon Leonardo, “Halo, TuanLeonardo, apakah sudah ada informasi?”

“Sudah ada.” Sahut Leonardo dari seberang, “ kami menyelidiki Ny. Marena memasuki hotel Melati, lantai 3 kamar nomor 307 selama hampir satu jam. Pemilik kamar itu bernama Welly. Dari penyelidikan kami, dia dan Sojun sama-sama dari perusahaan Asia Top.”

“Bagaimana bisa dua laki-laki dari satu perusahaan yang sama?” tanya Irwandi heran. Kemudian dia tiba-tiba bertanya: “Ada hubungan apa antara Marena dengan Welly ini?” dalam benak Irwandi saat ini memikirkan hal yang mengerikan, tak mungkin kan istrinya berselingkuh dengan dua pria.

“Untuk sementara kami belum menyelidiki hal ini.” Leonardo ragu sesaat kemudian berkata: “Tapi kami mendapat sebuah informasi yang mengatakan bahwa Welly kemarin berhasil mengajukan tawaran untuk posisi kompetitif di perusahaan. Sementara kali ini Sojun yang bersamaan berencana berpartisipasi dalam persaingan posisi, tetapi pada akhirnya dia berinisiatif mengundurkan diri dari persaingan sehari sebelumnya.”

Irwandi berpikir sejenak dan bertanya: “Apakah kamu punya nomor telepon Welly?”

“Apa yang akan kamu lakukan?” tanya Leonardo.

“Aku ingin menghubunginya.” Ucap Irwandi langsung, “Aku rasa, mungkin ada sesuatu di dalamnya. Masuk akal, dia tidak mungkin memacari dua pria secara bersamaan.”

Beberapa lama kemudian Leonardo yang ragu-ragu akhirnya berkata: “Tuan Irwandi, aku ada nomornya, tapi aku harap kamu tidak menghubungi Welly terlebih dahulu, karena hal itu akan memengaruhi pekerjaan penyelidikan kami.” Dia berhenti sejenak dan lanjut berkata: “Dalam penyelidikan kami sebelumnya, banyak laki-laki atau perempuan yang memacari dua bahkan lebih orang. Hal seperti ini banyak terjadi.”

Irwandi merasa kesal saat mendengar perkataan Leonardo disertai batin yang terluka, dadanya seolah dihantam pukulan keras. “Kamu tenang saja, aku tidak akan mengganggu pekerjaan penyelidikan kalian, jika hal itu sampai memengaruhi pekerjaan kalian, aku tetap akan membayar biaya kalian dengan sesuai dan tidak akan menyalahkan kalian.”

Leonardo ragu sejenak sebelum akhirnya berkata: “Aku harap tuan Irwandi jangan sampai memengaruhi penyelidikan kami, nomor Welly adalah xxx.xxx.139.”

Selesai telepon, Irwandi menyalakan sebatang rokok dan menyender di kursi sambil mengernyitkan keningnya untuk berpikir. Mengapa istrinya mau pergi ke hotel melati tadi malam, selain itu, dia di sana sampai satu jam, waktu satu jam ini sempat untuk melakukan aktivitas ranjang.

Jangan-jangan istrinya benar-benar berselingkuh dengan dua pria bersamaan, tapi tak mungkin di satu perusahaan yang sama, dengan begitu akan mudah bocor. Lalu apa alasannya? Dia berpikir sejenak kemudian menegakkan tubuhnya. Karena dia menduga hanya ada satu kemungkinan.

Apakah kekasih sang istri yang sebenarnya adalah Welly, lalu istrinya mengkhianati Sojun demi mewujudkan tujuan Welly agar Sojun berinisiatif mengundurkan diri dari persaingan. Hal ini masuk akal juga. Pada akhirnya istrinya mau berkhianat demi Welly, tentu saja itu bisa jadi dia membohongi dirinya selama setengah tahun adalah untuk janjian dengannya untuk pergi ke hotel.

Irwandi memencet rokoknya dengan kuat ke asbak dan mengepalkan tangannya dengan erat, matanya memancarkan tatapan dingin, dia berpikir sejenak lalu meninggalkan perusahaannya dan mendatangi perusahaan Asia Top, lantas menghubungi telepon Welly.

Tidak lama sebelumnya saat Welly dan Yoyo memasuki ronde kedua, saat dia memeluk tubuh lemas Yoyo masuk ke dalam kamar mandi untuk membantu membersihkan tubuhnya, nafsu kembali merambat dirinya, keduanya mandi dengan penuh gairah. Welly mewujudkan harapan memasukkan miliknya sebanyak tiga kali.

Saat Welly berjalan keluar untuk meninggalkan rumah Yoyo, dia memutar kepalanya dan melihat pintu besar yang sudah tertutup. Sudut bibirnya menyeringai puas. dalam benaknya masih terngiang-ngiang gaya dan pesona Yoyo.

Dia memikirkan kembali saat dirinya akan pergi, Yoyo yang kelelahan memaksakan diri untuk berdiri di sana, wajahnya yang kemerahan disertai tatapan dingin dia berkata bahwa kali ini dia bersenang-senang karena ingin balas dendam kepada suaminya, dia tidak akan menemui dirinya lagi dan menganggap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Sekujur tubuh Welly lemas hingga berjalan tertatih-tatih, dia menoleh dan melihat ke rumah Yoyo lagi, matanya menunjukkan keserakahan dan keinginan. Batinnya menghina apakah semua terserah padamu!

Pada saat ini teleponnya berdering, Welly mengeluarkan ponselnya dan melihat panggilan di layar ponsel menampilkan sederet nomor lokal yang tidak dikenal, tanpa peduli panggilan langsung terhubung, “Halo, ini siapa ya?”

“Apa benar kamu Welly dari perusahaan Asia Top?” tanya Irwandi dengan nada dingin, setelah mendapat pembenaran dari Welly, Irwandi berkata dingin: “Aku adalah suami Marena. Dan sekarang, aku sedang berdiri di depan perusahaanmu.”

Raut wajah Welly mendadak berubah drastis!

Novel Terkait

Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu