Hello! My 100 Days Wife - Bab 1 Kencan Buta
Di dalam kafe yang luas, suasana terasa sunyi.
Nikita Ruan menundukkan kepalanya, dengan gugup mengaduk kopi yang ada di hadapannya.
Seketika suasana menjadi sangat canggung.
”Kencan buta untuk pertama kali?”
Setengah menit setelah pria itu duduk, dia bertanya dengan suara datarnya.
Auranya sangat kuat, hanya dengan sebuah pertanyaan sederhana, membuat Nikita Ruan semakin tegang.
Hari ini untuk pertama kalinya Nikita Ruan melakukan kencan buta selama hidupnya, karena paksaan ibunya, dengan terpaksa dia datang ke kafe yang sudah dijanjikan sebelumnya, setelah menemukan tempatnya dia langsung duduk.
Awalnya dia berpikir hari ini akan dia lalui begitu saja, namun siapa sangka pria yang duduk ini, ternyata adalah Darwin Yu direktur di Perusahaan Yu.
Pria yang bisa menggetarkan Kota J, hanya dengan menggoyangkan kakinya!
Dan yang lebih parah lagi, Nikita Ruan bekerja di Perusahaan Yu, dia adalah pegawai kecil di departemen administrasi.
Orang hebat seperti Darwin Yu ini, tentu saja tidak akan mengenalinya, namun sangat sulit bagi Nikita Ruan untuk berpura-pura tidak mengenalnya.
Akhirnya dia berucap dengan terbata-bata, “Benar, ini, ini pertama kali......”
Tatapan dingin Darwin Yu, menatap tubuh Nikita Ruan dari atas ke bawah, lalu kembali bertanya, “Apakah sudah lulus kuliah?”
“Sudah.” tanpa sadar Nikita Ruan menelan air liurnya lalu kembali berucap, “Sudah lulus dua tahun.”
Mendengarkan jawaban ini, Darwin Yu terdiam sejenak, tidak terlihat ekspresi apapun di wajah tampannya, di saat langit yang cerah.
Namun hati Nikita Ruan merasa tidak tenang, dia bertanya-tanya dewa apa yang disembah ibunya, hingga dia mendapatkan pasangan kencan buta seluar biasa ini, di sisi lain, dia berpikir apakah Darwin Yu duduk di tempat yang salah?
Atau dirinya sendiri yang duduk di tempat salah?
Sudut matanya melirik nomor yang ada di atas meja, benar nomor 18.
“Itu...... apa kamu salah tempat duduk?” ucap Nikita Ruan sambil bergetar.
“Apa kamu membawa kartu identitas?” ucap Darwin Yu.
Kedua orang itu berucap bersamaan, dan juga berhenti bersamaan.
Nikita Ruan yang mendengar ucapan Darwin Yu, mengangkat kepalanya terkejut.
Wajah Darwin Yu yang mendekati kata sempurna, mulai mendekat, seketika membuat wajah Nikita Ruan memerah, dan kepalanya terasa kosong.
Darwin Yu terlahir dengan wajah yang tampan, dan lebih tampan dari artis pria yang terkenal, namun karena dia seorang pebisnis, aura yang menguar di tubuhnya membuat orang beringsut mundur.
Saat kuliah Nikita Ruan telah magang di Perusahaan Yu, setelah magang dia tetap bekerja di sana, dan sudah selama dua tahun.
Dalam dua tahun ini, dia sangat jarang melihat Darwin Yu, walaupun melihat, dia hanya melihat punggungnya dari jauh, sekarang berhadapan dengannya, membuatnya merasa seperti sedang bermimpi.
“Apa kamu masih ada masalah?” Darwin Yu menatap sejenak wajah Nikita Ruan yang memerah, tatapan dinginnya sedikit berkurang.
Nikita Ruan menggelengkan kepalanya, pada bosnya sendiri, bagaimana bisa dia memiliki masalah!
Saat itu, handphone Darwin Yu berdering, dan terlihat dirinya hanya terdiam, lalu beberapa saat kemudian langsung menjawab, “Aku mengerti.”
Kemudian, menutup sambungan telepon, mengangkat pandangannya ke arah Nikita Ruan, “Ayo.”
Dirinya langsung bangkit berdiri, gerakannya sangat gesit.
Nikita Ruan yang seperti tersihir, ikut bangkit berdiri dengan menurut, lalu berjalan di belakang Darwin Yu keluar dari kafe.
Tinggi Darwin Yu seratus sembilan puluh sentimeter, sedangkan tinggi Nikita Ruan yang mengikutinya dari belakang seratus tujuh puluh sentimeter, saat ini dirinya terlihat sangat mungil.
Nikita Ruan mengikuti Darwin Yu masuk ke dalam mobil, sebuah mobil van hitam Maybach yang biasa dia gunakan.
Duduk di dalam mobil semewah ini, namun Nikita Ruan merasa seperti menduduki jarum, dia terus menggerakkan jari-jari tangannya dengan tidak tenang, hatinya terus bertanya pada dirinya sendiri, apakah dia sedang bermimpi?
Kemudian Darwin Yu melihat semua reaksinya.
“Keluargaku memaksaku untuk melakukan kencan buta, aku tidak ingin menghabiskan waktu dalam hal ini, kamu terlihat bersih, juga nyaman, tidak masalah untuk menikah.”
Di dalam mobil yang sunyi, tiba-tiba Darwin Yu berucap.
Suara merdunya terngiang di telinga Nikita Ruan.
Nikita Ruan menatap Darwin Yu dengan terkejut, walaupun dia datang untuk kencan buta dengannya, namun sepertinya tidak sampai pada tahap pernikahan.
“Kamu, apakah mau memikirkannya lagi, sepertinya kita masih, masih belum terlalu......” kenal.
“Tidak perlu.” Darwin Yu memotong ucapan Nikita Ruan, tubuhnya menguarkan aura dingin, berucap dengan aura menekan, “Menjadi istriku, aku akan memberikan semua yang kamu inginkan.”
Nikita Ruan tidak tahu, jika sebenarnya sebelum datang, Darwin Yu telah mengetahuinya dengan baik.
Novel Terkait
Menantu Hebat
Alwi GoMy Perfect Lady
AliciaDark Love
Angel VeronicaSi Menantu Dokter
Hendy ZhangVillain's Giving Up
Axe AshciellyBretta’s Diary
DanielleHello! My 100 Days Wife×
- Bab 1 Kencan Buta
- Bab 2 Menikah
- Bab 3 Seharusnya Kamu Bernama Niko!
- Bab 4 Lega
- Bab 5 Kalian Saling Kenal?
- Bab 6 Upacara Penyerahan Anak
- Bab 7 Tenggelam Dalam Pikiran
- Bab 8 Pergilah!
- Bab 9 Apa Kamu Terluka?
- Bab 10 Terima Kasih Banyak.
- Bab 11 Ruang Kerja Darwin Yu
- Bab 12 Apa Yang Sedang Kamu Lakukan?
- Bab 13 Kamu Adalah Istriku.
- Bab 14 Naik Jabatan
- Bab 15 Selamat
- Bab 16 Kenapa Mencelakaiku?
- Bab 17 Bagaimana Menjelaskannya Pada Profesor?
- Bab 18 Jangan Menyalahkanku!
- Bab 19 Memangnya Aku Tidak Bisa Memakanmu?
- Bab 20 Topik Terlarang
- Bab 21 Apakah Masih Marah?
- Bab 22 Maaf, Aku Datang Terlambat
- Bab 23 Aku Menemanimu Pergi
- Bab 24 Memiliki Hubungan Apa Dengannya?
- Bab 25 Orang Yang Menggangguku
- Bab 26 Kembali Ke Perusahaan
- Bab 27 Tidak Ada Yang Menemaninya Pergi
- Bab 28 Masih Ingin Menyembunyikannya Dariku?
- Bab 29 Hanya Bisa Bergantung Pada Diri Sendiri
- Bab 30 Nenek Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 31 Harus Aku Berlutut Memohon Padamu?
- Bab 32 Datang Menjemputmu Pulang
- Bab 33 Suami Istri Sebatas Nama
- Bab 34 Hadiah yang Sudah Di Siapkan
- Bab 35 Melihat Nenek
- Bab 36 Kamu Itu Kakak Iparku
- Bab 37 Apakah Benar-Benar Tulus?
- Bab 38 Apakah Bisa Berhasil?
- Bab 39 Masuk Ke Ruangannya
- Bab 40 Kamu Mencari Siapa?
- Bab 41 Aku Akan Menunggumu Di Rumah
- Bab 42 Berasal Dari Menguntit
- Bab 43 Mengalihkan Perhatian
- Bab 44 Tidak Ingin Memanfaatkan Dia Lagi
- Bab 45 Mengambil Kesempatan Untuk Menjailinya
- Bab 46 Alergi Terhadap Mangga
- Bab 47 Habiskan Sekotak Mangga
- Bab 48 Kamu Harus Memikul Kesalahan Ini
- Bab 49 Membantu Dia Mengoleskan Obat
- Bab 50 Terima Kasih Kamu Melindungi Aku
- Bab 51 Menyambut Direktur Cheng
- Bab 52 Harus Tanggung Jawab Sampai Akhir
- Bab 53 Kamu Adalah Wanita Yang Sudah Menikah
- Bab 54 Apa Kau Masih Marah Padaku?
- Bab 55 Aku Mencintaimu
- Bab 56 Tidak Bisa Memberimu Sebuah Acara Pernikahan
- Bab 57 Menemaninya Lembur
- Bab 58 Tidak Akan Membuatkan Masalah Untukmu
- Bab 59 Membuatnya Malu!
- Bab 60 Hubungan Yang dilapisi Kertas
- Bab 61 Bagaimana Tega?
- Bab 62 Saudara Tiri
- Bab 63 Lain Kali Tidak Akan Meninggalkan Kamu Lagi
- Bab 64 Memastikan Sumber Ginjal
- Bab 65 Suka Anak Lak-Laki Atau Anak Perempuan?
- Bab 66 Tidak Seberapa Cocok
- Bab 67 Melakukan Permainan Bersama-Sama
- Bab 68 Hukuman Air Es
- Bab 69 Rekan Wanita Yang Paling Beruntung
- Bab 70 Kecelakaan Terjatuh Ke Dalam Air
- Bab 71 Cemburu?
- Bab 72 Apakah Kamu Yang Melakukannya?
- Bab 73 Mesinnya Bermasalah
- Bab 74 Terjebak Di Atas Kapal
- Bab 75 Jujur Dan Terhormat
- Bab 76 Wangi Parfum Wanita
- Bab 77 Ada Wanita Lain?
- Bab 78 Inti Dan Prinsip
- Bab 79 Hanya Makan Saja
- Bab 80 Mungkinkah Hamil?
- Bab 81 Hamil
- Bab 82 Aku Tidak Dapat Mendonorkan Ginjal
- Bab 83 Tidak Ingin Melihat Kamu
- Bab 84 Aku Ingin Bercerai
- Bab 85 Tidak Sudi Dengan Uang Kamu
- Bab 86 Nenek Lari Dari Rumah
- Bab 87 Satu Tamparan
- Bab 88 Berakhir Di Sini Saja
- Bab 89 Kakak Dari Sahabat Baik
- Bab 90 Kembali Bekerja Ke Perusahaan
- Bab 91 Tidak Sengaja Terjatuh
- Bab 92 Musuh Bersama
- Bab 93 Masalah Yang Mana?
- Bab 94 Bukan Menjadi Adik Iparku
- Bab 95 Masalah Ini Hanya Kamu Yang Dapat Membantunya
- Bab 96 Apa Kelebihan Kamu?
- Bab 97 Masih Ada Banyak Kesempatan Mendatang
- Bab 98 Ada Masalah Apa?
- Bab 99 Hidung Belang Yang Terkenal
- Bab 100 Menyuruhnya Menenani Minum Arak
- Bab 101 Pulang Ke Rumahmu Atau Rumahku?
- Bab 102 Hanya Sebuah Pion
- Bab 103 Siluman Rubah
- Bab 104 Sekarang Bukan Saat Yang Tepat
- Bab 105 Tipe Idamannya
- Bab 106 Kita Sudah Bercerai!
- Bab 107 Masalahku Tidak Perlu Kamu Urus
- Bab 108 Menuntut Penjelasan
- Bab 109 Apakah Kamu Masih Adalah Pria?
- Bab 110 Surat Pengunduran Diri Tidak Berlaku