Hello! My 100 Days Wife - Bab 30 Nenek Ingin Bertemu Denganmu
Melihat wanita ini yang menatapnya dengan ketakutan, Darwin Yu sedikit mengerutkan alisnya, tidak menyangka reaksinya akan sebesar ini.
Darwin Yu mengangkat alisnya, “Rumahku, di mana lagi, jika aku tidak ada di sini?”
Selesai berucap, dia membungkukkan tubuhnya mengambil dokumen dari atas lantai, setelah melihat beberapa huruf besar yang ada di dalamnya, dia tahu jika wanita itu sedang mengerjakan pekerjaannya.
“Bu... bukan itu maksudku.” wajah Nikita Ruan memerah, “Hanya saja kamu muncul dengan sangat tiba-tiba, membuatku terkejut.”
Darwin Yu meletakkan dokumen yang ada di tangannya ke atas meja, melihat wanita itu yang masih terlihat sedikit ketakutan, membuatnya merasa sedikit lucu, “Nyalimu sekecil ini?”
Nikita Ruan tertegun, wajahnya memerah berucap dengan malu, “Nyaliku... memang tidak besar, sangat mudah terkejut.”
“Kalau begitu lain kali aku akan lebih berhati-hati.” Darwin Yu menyunggingkan bibirnya, “Bagaimana dengan masalah pekerjaan, apakah bisa mengatasinya, apa perlu bantuanku?”
Nikita Ruan tertegun, menatap dagu Darwin Yu yang menunjuk ke dokumen yang ada di atas meja, lalu bereaksi.
“Tidak perlu.” dia menggelengkan kepalanya, “Aku ingin menyelesaikan pekerjaanku dengan usahaku sendiri, sekalian...... menggunakan kesempatan ini untuk membuktikan diri sendiri.”
Dia tahu dengan jelas, mungkin hanya dengan satu kalimat dari Darwin Yu, kesulitan yang ada di depan matanya akan langsung terselesaikan, namun dia tidak menginginkannya, dia ingin membuktikan kemampuannya pada semua orang.
Melihat tatapan yakin wanita itu, tiba-tiba rasa senang mengisi hati Darwin Yu, dia menyunggingkan sudut bibirnya dengan puas, lalu berucap, “Kalau begitu terserah padamu.”
Setelah terdiam beberapa detik, dia kembali menjadi sedikit serius, berucap dengan pelan, “Aku datang untuk memberitahumu sesuatu, hari Sabtu aku akan membawamu ke rumah besar, Nenek ingin bertemu denganmu.”
“Nenek?”
Sebelumnya Nikita Ruan mendengar Nenek Darwin Yu dari mulut Nyonya Liu, perjodohan mereka awalnya terjadi karena Nyonya Liu dan Nenek Darwin Yu yang merencanakannya, hanya saja mereka masih belum pernah bertemu.
Sekarang tiba-tiba Darwin Yu mengatakan Nenek ingin bertemu dengannya, tiba-tiba membuatnya merasakan ketegangan yang sulit untuk dijelaskan.
“Hmm, Nenek dengar kita sudah menikah, jadi memintaku untuk segera membawamu, untuk ditunjukkan padanya.”
Kedua tangan Nikita Ruan bertautan jadi satu, “Tapi aku......” belum siap.
Belum selesai berucap, dia teringat pada Darwin Yu yang merayakan ulang tahun Profesor Ruan, penolakan yang awalnya sudah ada di ujung bibir akhirnya tidak bisa terucap.
Bagaimanapun, sekarang dia dan Darwin Yu adalah suami istri yang sah di mata hukum, jika dia menolak untuk bertemu orang tuanya, juga sangat tidak pantas.
Nikita Ruan menatap Darwin Yu, berucap dengan pelan, “Aku akan pergi bersamamu.”
Darwin Yu sedikit menganggukkan kepalanya, “Baiklah, cepatlah istirahat.”
Selesai berucap, pria itu membalikkan tubuhnya, langsung berjalan keluar kamar.
Saat pintu tertutup, seketika ketegangan Nikita Ruan langsung muncul, dia berputar-putar di tempatnya dengan gelisah.
Bahkan dia hanya beberapa kali menjalin hubungan, jangankan bertemu dengan orang tua, dan kali ini dia akan bertemu dengan orang tua Darwin Yu, bagaimana mungkin dia tidak tegang!
Karena akan bertemu dengan orang tua, kalau begitu dia harus membawa hadiah, namun dia tidak bisa memilih hadiah!
Nikita Ruan yang tidak memiliki ide sama sekali terus berputar di dalam kamarnya dengan gelisah, hingga akhirnya dengan pasrah, dia mengambil handphonenya, menelepon sahabat baiknya yang ada di Inggris.
“Halo Nanda!”
Terdengar suara Nanda Song yang sarat akan keterkejutan dari seberang sana, “Nikita, kenapa baru sekarang kamu ingat untuk meneleponku!”
“Bantuan darurat jarak jauh! Jangan tanyakan masalah lainnya dulu, kamu beritahu aku, jika bertemu dengan orang tua, seperti seorang Nenek, hadiah apa yang cocok untuknya?”
“Nenek?” Nanda Song merasa bingung, “Nenek apa? Kamu tidak menjadi relawan yang mengunjungi panti asuhan menjenguk para orang tua kan?”
“Aku serius, dia......”
Suara Nikita Ruan langsung terhenti, dengan terpaksa menelan kembali kata “suami”.
Nanda Song belajar musik di luar negeri, sudah hampir setengah tahun mereka tidak bertemu, dan baru-baru ini dia menikah dengan sangat cepat, juga tidak sempat untuk memberitahunya.
Jika Nanda Song tahu bahwa dia sudah menjadi wanita yang sudah menikah, mungkin dia akan langsung terbang ke sini menanyakan penjelasan padanya.
Masalah menikah, sebaiknya dia memberitahunya nanti setelah dia menikah.
Nikita Ruan terdiam sejenak, segera berucap, “Nenek seorang teman? Akhir pekan ini aku pergi mengunjunginya.”
“Nenek teman?” insting Nanda Song menyadari ada yang berbeda, “Teman mana, teman pria?”
“Bukan, hanya... seorang rekan kerja di perusahaan,” Nikita Ruan sedikit tegang, cepat katakan padaku, hadiah apa yang cocok untuk diberikan.”
“Kupikir sebentar...... karena seorang nenek, sebaiknya yang bisa digunakan, seperti alat pijat, selimut cashmere, yang bagus untuk kesehatan, bukankah ini saja sudah bisa!”
Mendengar ucapan Nanda Song, tiba-tiba mata Nikita Ruan berbinar, lalu berucap, “Benar! Kenapa tidak terpikir olehku!”
“Jika tidak bisa kamu berikan saja satu set alat kop badan! Orang tua pasti menyukainya!”
Nikita Ruan menganggukkan kepalanya, “Boleh juga.”
Kedua orang itu terus berbincang, hingga entah sudah berapa lama, saat Nikita Ruan menutup sambungan teleponnya, sudah satu jam lebih mereka berbincang, kemudian mencatat hadiah yang tadi sudah dipikirkan olehnya, hatinya yang awalnya gelisah sekarang sudah sedikit lebih tenang.
Sekarang hal terakhir yang harus dilakukan adalah, menyiapkan hadiah-hadiah ini sebelum akhir pekan, dan semuanya beres!
Nikita Ruan melihat berbagai macam alat pijat di internet, hingga tengah malam dia baru tidur, dan ternyata keesokan paginya dia bangun terlambat, dengan panik dia berangkat ke perusahaan, dan hampir saja terlambat.
Selesai rapat pagi, Nikita Ruan kembali ke ruangannya, baru saja berencana menghubungi distributor hadiah yang kemarin dia lihat, belum sempat dia menelepon, tiba-tiba handphonenya telah berdering.
“Halo? Departemen administrasi.”
“Halo, apa ini Asisten Ruan, aku dari resepsionis, ada orang yang mencarimu.”
“Mencariku?” Nikita Ruan terkejut, “Siapa?”
“Nyonya Yang dan Tuan Qin.”
Jika hanya mengucapkan Nyonya Yang atau Tuan Qin, mungkin dia tidak akan tahu siapa itu, namun jika kedua marga ini disebut bersamaan, seketika dia tahu dengan jelas siapa yang mencarinya.
Seketiak merasa ragu, Nikita Ruan terdiam sejenak, “Suruh mereka tunggu sebentar, aku akan turun sekarang.”
Kejadian sebelumnya di Jiangzhou International Hotel, jika Darwin Yu tidak segera muncul, mungkin dia telah dilecehkan oleh orang lain, lalu dia mengetahui kebenarannya dari Alson Du, Betty Yang yang memerintah adik sepupunya Lidia Wang, dan juga menghubungi Direktur Yang, untuk melakukan semua ini.
Tidak disangka, sekarang Betty Yang dan Jason Qin ternyata masih berani datang mencarinya!
Benak Nikita Ruan terasa ada yang mengganjal, setelah menutup teleponnya, tanpa ragu dia langsung keluar dari ruangannya, saat tiba di lantai satu, dari jauh dia sudah melihat Betty Yang dan Jason Qin yang duduk di atas sofa.
Saat Betty Yang melihat Nikita Ruan, dia langsung menarik Jason Qin, menariknya untuk berdiri dan berjalan ke arahnya.
Setelah dekat, dia langsung tersenyum pada Nikita Ruan, “Nikita, akhirnya kamu datang, kami sudah menunggumu dari tadi!”
Betty Yang seperti berubah menjadi orang yang berbeda, Nikita Ruan tertegun sejenak, melihat senyuman munafik wanita ini, dia mengerutkan alisnya tidak nyaman, “Kalian mencariku, ada urusan apa?”
Novel Terkait
Beautiful Lady
ElsaTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelPrecious Moment
Louise LeeIstri ke-7
Sweety GirlCantik Terlihat Jelek
SherinHello! My 100 Days Wife×
- Bab 1 Kencan Buta
- Bab 2 Menikah
- Bab 3 Seharusnya Kamu Bernama Niko!
- Bab 4 Lega
- Bab 5 Kalian Saling Kenal?
- Bab 6 Upacara Penyerahan Anak
- Bab 7 Tenggelam Dalam Pikiran
- Bab 8 Pergilah!
- Bab 9 Apa Kamu Terluka?
- Bab 10 Terima Kasih Banyak.
- Bab 11 Ruang Kerja Darwin Yu
- Bab 12 Apa Yang Sedang Kamu Lakukan?
- Bab 13 Kamu Adalah Istriku.
- Bab 14 Naik Jabatan
- Bab 15 Selamat
- Bab 16 Kenapa Mencelakaiku?
- Bab 17 Bagaimana Menjelaskannya Pada Profesor?
- Bab 18 Jangan Menyalahkanku!
- Bab 19 Memangnya Aku Tidak Bisa Memakanmu?
- Bab 20 Topik Terlarang
- Bab 21 Apakah Masih Marah?
- Bab 22 Maaf, Aku Datang Terlambat
- Bab 23 Aku Menemanimu Pergi
- Bab 24 Memiliki Hubungan Apa Dengannya?
- Bab 25 Orang Yang Menggangguku
- Bab 26 Kembali Ke Perusahaan
- Bab 27 Tidak Ada Yang Menemaninya Pergi
- Bab 28 Masih Ingin Menyembunyikannya Dariku?
- Bab 29 Hanya Bisa Bergantung Pada Diri Sendiri
- Bab 30 Nenek Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 31 Harus Aku Berlutut Memohon Padamu?
- Bab 32 Datang Menjemputmu Pulang
- Bab 33 Suami Istri Sebatas Nama
- Bab 34 Hadiah yang Sudah Di Siapkan
- Bab 35 Melihat Nenek
- Bab 36 Kamu Itu Kakak Iparku
- Bab 37 Apakah Benar-Benar Tulus?
- Bab 38 Apakah Bisa Berhasil?
- Bab 39 Masuk Ke Ruangannya
- Bab 40 Kamu Mencari Siapa?
- Bab 41 Aku Akan Menunggumu Di Rumah
- Bab 42 Berasal Dari Menguntit
- Bab 43 Mengalihkan Perhatian
- Bab 44 Tidak Ingin Memanfaatkan Dia Lagi
- Bab 45 Mengambil Kesempatan Untuk Menjailinya
- Bab 46 Alergi Terhadap Mangga
- Bab 47 Habiskan Sekotak Mangga
- Bab 48 Kamu Harus Memikul Kesalahan Ini
- Bab 49 Membantu Dia Mengoleskan Obat
- Bab 50 Terima Kasih Kamu Melindungi Aku
- Bab 51 Menyambut Direktur Cheng
- Bab 52 Harus Tanggung Jawab Sampai Akhir
- Bab 53 Kamu Adalah Wanita Yang Sudah Menikah
- Bab 54 Apa Kau Masih Marah Padaku?
- Bab 55 Aku Mencintaimu
- Bab 56 Tidak Bisa Memberimu Sebuah Acara Pernikahan
- Bab 57 Menemaninya Lembur
- Bab 58 Tidak Akan Membuatkan Masalah Untukmu
- Bab 59 Membuatnya Malu!
- Bab 60 Hubungan Yang dilapisi Kertas
- Bab 61 Bagaimana Tega?
- Bab 62 Saudara Tiri
- Bab 63 Lain Kali Tidak Akan Meninggalkan Kamu Lagi
- Bab 64 Memastikan Sumber Ginjal
- Bab 65 Suka Anak Lak-Laki Atau Anak Perempuan?
- Bab 66 Tidak Seberapa Cocok
- Bab 67 Melakukan Permainan Bersama-Sama
- Bab 68 Hukuman Air Es
- Bab 69 Rekan Wanita Yang Paling Beruntung
- Bab 70 Kecelakaan Terjatuh Ke Dalam Air
- Bab 71 Cemburu?
- Bab 72 Apakah Kamu Yang Melakukannya?
- Bab 73 Mesinnya Bermasalah
- Bab 74 Terjebak Di Atas Kapal
- Bab 75 Jujur Dan Terhormat
- Bab 76 Wangi Parfum Wanita
- Bab 77 Ada Wanita Lain?
- Bab 78 Inti Dan Prinsip
- Bab 79 Hanya Makan Saja
- Bab 80 Mungkinkah Hamil?
- Bab 81 Hamil
- Bab 82 Aku Tidak Dapat Mendonorkan Ginjal
- Bab 83 Tidak Ingin Melihat Kamu
- Bab 84 Aku Ingin Bercerai
- Bab 85 Tidak Sudi Dengan Uang Kamu
- Bab 86 Nenek Lari Dari Rumah
- Bab 87 Satu Tamparan
- Bab 88 Berakhir Di Sini Saja
- Bab 89 Kakak Dari Sahabat Baik
- Bab 90 Kembali Bekerja Ke Perusahaan
- Bab 91 Tidak Sengaja Terjatuh
- Bab 92 Musuh Bersama
- Bab 93 Masalah Yang Mana?
- Bab 94 Bukan Menjadi Adik Iparku
- Bab 95 Masalah Ini Hanya Kamu Yang Dapat Membantunya
- Bab 96 Apa Kelebihan Kamu?
- Bab 97 Masih Ada Banyak Kesempatan Mendatang
- Bab 98 Ada Masalah Apa?
- Bab 99 Hidung Belang Yang Terkenal
- Bab 100 Menyuruhnya Menenani Minum Arak
- Bab 101 Pulang Ke Rumahmu Atau Rumahku?
- Bab 102 Hanya Sebuah Pion
- Bab 103 Siluman Rubah
- Bab 104 Sekarang Bukan Saat Yang Tepat
- Bab 105 Tipe Idamannya
- Bab 106 Kita Sudah Bercerai!
- Bab 107 Masalahku Tidak Perlu Kamu Urus
- Bab 108 Menuntut Penjelasan
- Bab 109 Apakah Kamu Masih Adalah Pria?
- Bab 110 Surat Pengunduran Diri Tidak Berlaku