Hello! My 100 Days Wife - Bab 7 Tenggelam Dalam Pikiran
Darwin Yu adalah orang yang akan melakukan apa yang dia katakan, keesokan paginya, dia telah menunggu di bawah area tempat tinggal Nikita Ruan.
Dengan desakan Nyonya Liu, Nikita Ruan mengenakan sebuah kaos putih, dan mulutnya menggigit setengah roti lalu turun ke bawah dengan terburu-buru.
Mobilnya masih mobil Maybach yang mewah itu.
Nikita Ruan berjalan menghampiri, dengan tatapan orang-orang di sekitar yang berbinar.
Alson Du yang menunggu di samping membukakan pintu untuknya, dan menyapanya dengan pelan, “Nyonya, selamat pagi.”
Nikita Ruan yang masih belum terbiasa dengan panggilan ini, hanya tersenyum canggung pada Alson Du, kemudian membalikkan tubuhnya dan masuk ke dalam mobil.
Saat masuk, tatapannya tertarik pada Darwin Yu yang duduk di samping.
Hari ini Darwin Yu mengenakan jas hitam, terlihat membuat orang merasa sangat jauh, terutama dua kancing teratas dari kemeja hitam yang ada di dalamnya yang tidak dikancingkan, jakunnya yang seksi, membuat hati orang bergetar.
Dia selalu mengetahui jika Darwin Yu tampan, namun dia tidak menyangka jika akan semenggoda ini.
Nikita Ruan menatapnya hingga tenggelam di dalam pikiran.
Tatapan Darwin Yu yang awalnya jatuh pada dokumen di depannya, namun karena Nikita Ruan menatapnya dengan sangat panas, membuatnya menoleh menatapnya dengan dingin.
Keempat mata itu saling bertemu.
Dengan tatapan Darwin Yu yang sedikit dingin, seketika Nikita Ruan kembali tersadar, dan langsung menundukkan kepalanya.
Wajah ovalnya memerah karena malu, bahkan dia merasa tidak percaya diri.
Darwin Yu menganggap seperti tidak ada yang terjadi, dan kembali mengalihkan tatapannya pada dokumen.
Sepanjang perjalanan, suasana di dalam mobil sangat hening, walaupun Nikita Ruan selalu melemparkan tatapannya keluar jendela, namun pikirannya penuh dengan kejadian tadi, dan juga tatapan Darwin Yu.
Saat mobil berhenti, dia masih belum menyadarinya, hingga Alson Du menyadarkannya.
“Nyonya, kita sudah sampai.”
Alson Du membukakan pintu untuk Nikita Ruan, dan membuat postur mempersilahkan.
Nikita Ruan turun dari mobil, awalnya mengira Darwin Yu juga akan turun dari mobil, namun tidak sangka, sekali lagi mobil yang ada di hadapannya, pergi begitu saja.
Meninggalkan dirinya dan Alson Du berdua.
Seketika hati Nikita Ruan terasa kacau, bukankah mengatakan pergi ke rumah baru bersama?
Alson Du yang menyadari pemikiran Nikita Ruan, berucap menjelaskan, “Nyonya, pagi ini Direktur ada sebuah rapat darurat, dia akan makan siang bersamamu.”
Eh, ternyata seperti itu?
Seketika raut wajah Nikita Ruan menjadi lebih baik, kemudian Nikita Ruan seperti teringat sesuatu, langsung menoleh berucap pada Alson Du.
“Asisten Du, bisakah kamu, tidak memanggilku Nyonya?”
Terdengar sangat aneh!
Bagaimanapun gelar sebagai nyonya dari Perusahaan Yu, hari ini baru hari kedua dia menyandangnya, wajar saja jika tidak terbiasa.
“Panggil saja namaku, Nikita Ruan.”
“Nyonya, ini adalah tempat yang biasa ditinggali Direktur, juga tempat tinggalmu nantinya.” Alson Du langsung mengalihkan pembicaraan Nikita Ruan, lalu berucap sambil menunjuk bangunan vila yang ada di hadapannya.
Nikita Ruan langsung menatap ke arah yang ditunjuk Alson Du, sebuah rumah mewah dengan halaman yang luas muncul di depan matanya.
Darwin Yu tinggal di sini?
Setelah masuk ke dalam, kedua mata Nikita Ruan terus bergerak, menatap ke sekitar.
Warna dekorasi interior vila sebagian besar berwarna abu-abu berkelas tinggi, ini sangat cocok dengan Darwin Yu yang terlihat dingin itu.
Nikita Ruan berpikir di dalam hatinya.
Alson Du membawa Nikita Ruan naik ke lantai dua, membuka sebuah pintu kamar yang ada di samping kamar utama lalu berucap pada Nikita Ruan.
“Nyonya, nantinya ini adalah kamarmu.”
Dekorasi kamar ini sangat sederhana, masih dengan warna kesukaan pemilik rumah.
Menatap ranjang yang besar itu, seketika hati Nikita Ruan menegang.
Nantinya dia akan berbaring di atas ranjang yang sama dengan Darwin Yu.
Membayangkan hal itu, tanpa sadar tenggorokan Nikita Ruan langsung tercekat, bahkan napasnya menjadi sedikit tegang.
Alson Du yang berada di samping hanya melihat wajah Nikita Ruan yang memerah, lalu bertanya dengan khawatir, “Nyonya, ada apa? Apakah kamu tidak enak badan?”
“Tidak, tidak.” Nikita Ruan yang ditanyai seperti ini, semakin merasa malu.
Alson Du yang tidak mengetahui pikiran Nikita Ruan ini, kembali berucap, “Kamar ini belum diisi perabotan, karena Direktur mengatakan, harus sesuai dengan kesukaan Nyonya, jadi, nanti aku akan membawamu ke pusat perbelanjaan.”
“Baiklah.” Nikita Ruan menganggukkan kepalanya.
“Oh iya, Nyonya, Direktur menempati kamar yang ada di sebelah.” setelah keluar kamar, Alson Du berucap sambil menunjuk ke kamar yang ada di samping.
Saat mendengar hal ini, Nikita Ruan sedikit tercengang.
Ternyata, Darwin Yu tidur terpisah dengannya.
Tanpa sadar Nikita Ruan menghela napas lega, membuat dirinya tegang saja tadi.
Baru saja dia berpikir, nanti malam saat bertemu dengan Darwin Yu, apa yang harus dia lakukan.
Melihat raut wajah Nikita Ruan yang sedikit berubah, Alson Du mengira Nikita Ruan merasa tidak senang.
Bagaimanapun, mana ada pengantin baru yang tidur terpisah.
Dia segera mengalihkan pembicaraan dan berucap, “Nyonya, Direktur selalu menyukai ketenangan, jadi di dalam rumah tidak menggunakan pelayan, hanya saja di waktu yang sudah ditentukan akan ada orang yang datang membersihkan rumah, jika kamu memerlukannya......”
“Tidak, tidak, aku tidak memerlukannya......” Nikita Ruan langsung berucap sambil mengibaskan tangannya.
Sepanjang perjalanan pergi ke pusat perbelanjaan dengan Alson Du, Nikita Ruan juga telah memahami beberapa fasilitas yang ada di sekitar.
Ternyata di sini adalah area orang kaya, jika ingin menaiki kereta bawah tanah, kendaraan umum dan yang lainnya, dia perlu berjalan kaki setengah jam.
Sepertinya nantinya jika berangkat kerja, dia harus bangun lebih pagi.
Alson Du membawa Nikita Ruan ke sebuah pusat perbelanjaan yang dekat dengan Perusahaan Yu.
“Nyonya, kamu berkelilinglah dulu, aku kembali ke perusahaan sebentar, dua jam lagi, Direktur akan datang makan bersama denganmu.” ucap Alson Du.
Orang yang keluar masuk di pusat perbelanjaan ini semuanya adalah para nyonya kaya, Nikita Ruan yang mengenakan kaos putih terlihat sedikit aneh.
Saat Nikita Ruan sedang melihat-lihat barang melalui kaca yang transparan, tiba-tiba seseorang memanggilnya dari belakang.
Nikita Ruan membalikkan tubuhnya dan menoleh.
Seorang wanita yang menggandeng tangan seorang pria, telah berjalan hingga ke hadapannya.
“Oh! Ternyata benar ini kamu, Nikita.” wanita itu tersenyum pelan, lalu bersandar pada pria yang ada di sampingnya dengan manja, “Jason, lihatlah betapa tepatnya keputusanmu dulu, orang bodoh ini, masih terlihat miskin!”
Novel Terkait
My Tough Bodyguard
Crystal SongKembali Dari Kematian
Yeon KyeongAdore You
ElinaLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraInnocent Kid
FellaHello! My 100 Days Wife×
- Bab 1 Kencan Buta
- Bab 2 Menikah
- Bab 3 Seharusnya Kamu Bernama Niko!
- Bab 4 Lega
- Bab 5 Kalian Saling Kenal?
- Bab 6 Upacara Penyerahan Anak
- Bab 7 Tenggelam Dalam Pikiran
- Bab 8 Pergilah!
- Bab 9 Apa Kamu Terluka?
- Bab 10 Terima Kasih Banyak.
- Bab 11 Ruang Kerja Darwin Yu
- Bab 12 Apa Yang Sedang Kamu Lakukan?
- Bab 13 Kamu Adalah Istriku.
- Bab 14 Naik Jabatan
- Bab 15 Selamat
- Bab 16 Kenapa Mencelakaiku?
- Bab 17 Bagaimana Menjelaskannya Pada Profesor?
- Bab 18 Jangan Menyalahkanku!
- Bab 19 Memangnya Aku Tidak Bisa Memakanmu?
- Bab 20 Topik Terlarang
- Bab 21 Apakah Masih Marah?
- Bab 22 Maaf, Aku Datang Terlambat
- Bab 23 Aku Menemanimu Pergi
- Bab 24 Memiliki Hubungan Apa Dengannya?
- Bab 25 Orang Yang Menggangguku
- Bab 26 Kembali Ke Perusahaan
- Bab 27 Tidak Ada Yang Menemaninya Pergi
- Bab 28 Masih Ingin Menyembunyikannya Dariku?
- Bab 29 Hanya Bisa Bergantung Pada Diri Sendiri
- Bab 30 Nenek Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 31 Harus Aku Berlutut Memohon Padamu?
- Bab 32 Datang Menjemputmu Pulang
- Bab 33 Suami Istri Sebatas Nama
- Bab 34 Hadiah yang Sudah Di Siapkan
- Bab 35 Melihat Nenek
- Bab 36 Kamu Itu Kakak Iparku
- Bab 37 Apakah Benar-Benar Tulus?
- Bab 38 Apakah Bisa Berhasil?
- Bab 39 Masuk Ke Ruangannya
- Bab 40 Kamu Mencari Siapa?
- Bab 41 Aku Akan Menunggumu Di Rumah
- Bab 42 Berasal Dari Menguntit
- Bab 43 Mengalihkan Perhatian
- Bab 44 Tidak Ingin Memanfaatkan Dia Lagi
- Bab 45 Mengambil Kesempatan Untuk Menjailinya
- Bab 46 Alergi Terhadap Mangga
- Bab 47 Habiskan Sekotak Mangga
- Bab 48 Kamu Harus Memikul Kesalahan Ini
- Bab 49 Membantu Dia Mengoleskan Obat
- Bab 50 Terima Kasih Kamu Melindungi Aku
- Bab 51 Menyambut Direktur Cheng
- Bab 52 Harus Tanggung Jawab Sampai Akhir
- Bab 53 Kamu Adalah Wanita Yang Sudah Menikah
- Bab 54 Apa Kau Masih Marah Padaku?
- Bab 55 Aku Mencintaimu
- Bab 56 Tidak Bisa Memberimu Sebuah Acara Pernikahan
- Bab 57 Menemaninya Lembur
- Bab 58 Tidak Akan Membuatkan Masalah Untukmu
- Bab 59 Membuatnya Malu!
- Bab 60 Hubungan Yang dilapisi Kertas
- Bab 61 Bagaimana Tega?
- Bab 62 Saudara Tiri
- Bab 63 Lain Kali Tidak Akan Meninggalkan Kamu Lagi
- Bab 64 Memastikan Sumber Ginjal
- Bab 65 Suka Anak Lak-Laki Atau Anak Perempuan?
- Bab 66 Tidak Seberapa Cocok
- Bab 67 Melakukan Permainan Bersama-Sama
- Bab 68 Hukuman Air Es
- Bab 69 Rekan Wanita Yang Paling Beruntung
- Bab 70 Kecelakaan Terjatuh Ke Dalam Air
- Bab 71 Cemburu?
- Bab 72 Apakah Kamu Yang Melakukannya?
- Bab 73 Mesinnya Bermasalah
- Bab 74 Terjebak Di Atas Kapal
- Bab 75 Jujur Dan Terhormat
- Bab 76 Wangi Parfum Wanita
- Bab 77 Ada Wanita Lain?
- Bab 78 Inti Dan Prinsip
- Bab 79 Hanya Makan Saja
- Bab 80 Mungkinkah Hamil?
- Bab 81 Hamil
- Bab 82 Aku Tidak Dapat Mendonorkan Ginjal
- Bab 83 Tidak Ingin Melihat Kamu
- Bab 84 Aku Ingin Bercerai
- Bab 85 Tidak Sudi Dengan Uang Kamu
- Bab 86 Nenek Lari Dari Rumah
- Bab 87 Satu Tamparan
- Bab 88 Berakhir Di Sini Saja
- Bab 89 Kakak Dari Sahabat Baik
- Bab 90 Kembali Bekerja Ke Perusahaan
- Bab 91 Tidak Sengaja Terjatuh
- Bab 92 Musuh Bersama
- Bab 93 Masalah Yang Mana?
- Bab 94 Bukan Menjadi Adik Iparku
- Bab 95 Masalah Ini Hanya Kamu Yang Dapat Membantunya
- Bab 96 Apa Kelebihan Kamu?
- Bab 97 Masih Ada Banyak Kesempatan Mendatang
- Bab 98 Ada Masalah Apa?
- Bab 99 Hidung Belang Yang Terkenal
- Bab 100 Menyuruhnya Menenani Minum Arak
- Bab 101 Pulang Ke Rumahmu Atau Rumahku?
- Bab 102 Hanya Sebuah Pion
- Bab 103 Siluman Rubah
- Bab 104 Sekarang Bukan Saat Yang Tepat
- Bab 105 Tipe Idamannya
- Bab 106 Kita Sudah Bercerai!
- Bab 107 Masalahku Tidak Perlu Kamu Urus
- Bab 108 Menuntut Penjelasan
- Bab 109 Apakah Kamu Masih Adalah Pria?
- Bab 110 Surat Pengunduran Diri Tidak Berlaku