Hello! My 100 Days Wife - Bab 31 Harus Aku Berlutut Memohon Padamu?
Betty Yang menoleh melirik Jason Qin di sebelahnya, lalu menatapnya dan tersenyum, "Kami kali ini datang khusus untuk meminta maaf padamu."
Nikita Ruan awalnya bingung, sekarang saat mendengar Betty Yang mengatakan dia ingin meminta maaf, menjadi semakin bingung.
Dari pemahamannnya pada Betty Yang dan Jason Qin, boro-boro meminta maaf, mereka malah begitu tidak sabar untuk menginjaknya masuk ke lubang dan sekarang mereka bagaimana bisa menundukkan kepala untuk meminta maaf padanya.
Sebelum dia sempat bertanya, Betty Yang di sebelahnya sudah menyentuh Jason Qin dengan lengannya dan mengedipkan mata padanya.
Jason Qin mengerutkan kening berkata, "Nikita, yang terjadi terakhir kali itu memang salah kami. Kamu harusnya tidak mempermasalahkan ini kan. Tolong lepaskan kami kali ini, aku dan Betty sungguh sangat menyesal."
Nikita Ruan mengepalkan tinjunya, "Melepaskan kalian? Kalian lah yang ingin memukulku, dan kalian yang membuat Lidia menyerang ku. Bukankah kata lepaskan itu harusnya aku yang katakan pada kalian?"
Ketika Jason Qin mendengar ini, wajahnya menjadi merah padam, "Nikita, kami akui yang terakhir kali itu kami yang sudah sangat keterlaluan, tetapi karena ini, Darwin sudah memutuskan rantai modal perusahaan Yang, memangnya yang dia lakukan ini tidak keterlaluan?"
Nikita Ruan mendengar itu kaget, "Apa?"
Darwin Yu membuat perusahaan Yang bangkrut dan tidak ada jalan keluar lagi?
Betty Yang kali ini menjawab, "Ya, Nikita! Selama kamu melepaskan dan memaafkan kami, terserah kamu mau kompensasi apa, kami akan berusaha sebaik mungkin untuk memuaskanmu!"
Nikita Ruan hanya merasakan kepalanya saat ini berdengung, dan untuk beberapa saat dia semakin bingung.
Dia hanya tahu kalau setelah kejadian ini, Darwin Yu tidak pernah menyebutkan tentang Betty Yang dan Jason Qin, dan dia sungguh tidak tahu apa-apa dengan putusnya rantai modal keluarga Yang.
Melihat dia hanya diam tidak merespon, Betty Yang mulai kehilangan kesabarannya, dia mendorong Jason Qin dan memberinya tatapan galak.
Jason Qin tahu, walaupun dia enggan tapi dia harus terus mengangguk dan membungkuk untuk membujuk Nikita Ruan, "Nikita, kamu sangat baik kan, tentunya kamu tidak ingin melihat aku dan Betty tinggal di jalanan kan? Dan keluarga Yang tidak hanya kami berdua, keluarga Yang lainnya tidak bersalah!"
Saat dia mengatakan itu, dia mengulurkan tangannya dan meraih tangan Nikita Ruan, "Ini anggap saja sebagai rasa belas kasihmu atas persahabatan di antara kita berdua, kamu harus membantu kami untuk membujuk presdir Yu! Tolong ya Nikita?"
Nikita Ruan yang tiba-tiba dipegang olehnya. Dia merasa tubuhnya gemetar dan bulu kuduknya merinding. Dia kemudian dengan cepat menarik tangannya ke belakang dan mundur setengah langkah, “Tapi, aku bahkan tidak mengetahuinya semua ini"
Jason Qin membuka mulut bertanya, “Nikita, apakah kamu ingin aku berlutut dan memohon padamu?”
Untuk sesaat, Nikita Ruan tidak tahu harus berbuat apa, Jason Qin melihatnya yang ragu-ragu, dan benar-benar mundur selangkah untuk berlutut.
"Jangan!" Nikita Ruan dengan cepat melangkah mundur, "Aku...Akan membantumu! Aku akan membantumu untuk berbicara padanya..."
Mata Jason Qin dipenuhi dengan kegembiraan, dan dia dengan cepat menegakkan tubuhnya, "Nikita, aku tahu kamu orang yang paling baik!"
Betty Yang juga tampak terkejut dan berkata, "Nikita, untuk masalah kali ini kami serahkan padamu!”
Melihat mereka terus berterima kasih, Nikita Ruan berada dalam suasana hati yang rumit, dan akhirnya setelah mereka berbalik pergi, kesadarannya baru kemudian perlahan pulih.
Kalau semua ini benar, dia merasa agak bersalah, meskipun Betty Yang memiliki hati yang kejam dan menghasut orang untuk menjebaknya, tetapi dia tidak perlu sampai merugikan seluruh perusahaan.
Dengan menggigit bibirnya, Nikita Ruan berbalik dan masuk ke lift dengan bingung.
Setelah kembali ke kantor, dia gelisah, dan terus memikirkan hal ini di benaknya.
Selama memikirkan itu, Nikita Ruan tetap tidak bisa tenang, kebetulan bagian administrasi memiliki dokumen untuk dikirim ke ruangan presdir. Jadi dia akan pergi untuk mengantarkan dokumen dan mengambil kesempatan ini untuk bertanya langsung pasa Darwin Yu.
Sesampai di ruangan presdir, Nikita Ruan mengetuk pintu dan masuk. Setelah meletakkan dokumen-dokumen itu, dia tak berniat pergi.
Darwin Yu merasakan ketidaknormalan itu, dan begitu dia melihat ke atas, dia melihat Nikita Ruan berdiri di depan mejanya tengah menatapnya.
Seketika, mata mereka berdua saling berhadapan, dan hati Nikita Ruan rasanya seperti tenggelam. Dia merasa kalau seluruh cahaya warna di ruangan telah berkumpul di tubuh lelaki itu, dan matanya yang tak berdasar seperti akan menyedotnya hidup-hidup.
"Apa lagi?"
Suara lelaki yang dingin itu datang, dan dalam sekejap menariknya kembali ke dunia nyata.
"Aku...Ingin menanyakan sesuatu." Nikita Ruan memfokuskan dirinya, "Yang terjadi pada perusahaan Yang itu apakah kamu yang melakukannya?"
"Plak", Darwin Yu meletakkan pena di tangannya ke atas meja, dan bersandar lurus ke belakang, "Ya, aku yang melakukannya."
“Betty dan Jason baru saja datang dan meminta maaf padaku, dan aku baru mengetahui tentang ini."
Dia menarik nafas dalam-dalam, lalu berkata, "Sebenarnya, menurutku masalahnya tidak sampai ke titik ini. Betty memang salah, tapi itu bukannya tidak bisa dimaafkan..."
“Nikita.” Darwin Yu tiba-tiba tampak muram, menatapnya dan bertanya, “Apakah kamu lupa apa yang mereka lakukan padamu saat itu?”
Nikita Ruan menggigit bibirnya, "Aku tahu, tetapi kalau kamu melakukan ini, akan ada banyak orang yang tidak bersalah terlibat. Orang-orang di perusahaan akan kehilangan pekerjaan dan keluarga mereka akan menderita."
Dahi Darwin Yu terlihat berkerut, dan setelah beberapa detik, dia membuang muka, "Kamu tidak perlu khawatir tentang ini. Mereka pantas mendapatkan itu."
Melihat ekspresi muram lelaki itu yang tiba-tiba, Nikita Ruan masih hendak berbicara, namun tiba-tiba terdengar suara langkah kaki di belakangnya. Lalu, suara Alson Du terdengar, “Presdir Yu, nona Cella, dia..."
Alson Du baru setengah jalan berbicara, dan ketika dia melihat ke atas, dia menyadari bahwa ada orang lain yang berdiri di ruangan itu, dan dia berhenti berbicara.
Saat Nikita Ruan mendengar nama "Cella Ye”, tubuhnya tanpa sadar menegang.
Dia telah mendengar nama ini beberapa kali.
Benar saja, mata Darwin Yu menjadi dingin, dan Alson Du segera berjalan ke depan, berbisik padanya dan melaporkan beritanya dengan suara rendah.
Setelah beberapa detik, suaranya sedikit menghangat, "Ikuti saja dia, katakan padanya aku akan mengunjunginya lain hari."
Alson Du mengangguk dan keluar dari ruangannya.
Ruangannya tiba-tiba menjadi sunyi lagi.
Nikita Ruan tanpa sadar mengepalkan tinjunya. Memikirkan adegan barusan, hatinya tidak tahu merasakan rasa apa.
Cella Ye ini siapa dan mengapa dia bisa membuat perubahan besar pada sikap Darwin Yu? Apakah dia kekasihnya? Lalu mengapa dia harus mendaftarkan pernikahan dengannya?
Segala macam pertanyaan muncul di benaknya dan Nikita Ruan tiba-tiba merasa sedikit kesal.
Saat ini, suara lelaki yang begitu dingin sehingga tidak ada jejak emosi sedikitpun terdengar, "Masih ada apa lagi?"
Nikita Ruan menggigit bibirnya, “Aku tidak memperdalam masalah Betty dan Jason dan aku harap kamu bisa memberi mereka kesempatan."
Darwin Yu kemudian berkata dengan dingin, "Memohon untuk orang yang telah menyakiti dirimu sendiri, aku baru melihat drama semacam ini untuk pertama kalinya dalam kenyataan."
Saat dia mengatakan itu dia menatap wanita itu dalam-dalam, lalu membuang muka, "Hal-hal yang sudah kuputuskan tidak akan berubah, dan aku memperlakukan perusahaan Yang seperti ini itu bukan karenamu."
Nikita Ruan seketika menjadi kaku dan tidak bisa menjawab.
Tampaknya semua itu hanya pikirannya sendiri. Dia bagaimana bisa mengira kalau Darwin Yu melakukan itu untuk melawan ketidakadilan untuknya, kenyataannya tidak disangka...
Pipinya terbakar dan panas, dan Nikita Ruan merasa malu karena tidak ada yang bisa dikatakan, dia menggigit bibir sebelum akhirnya berbalik dan dengan cepat berjalan keluar ruangan.
Siapa Cella Ye itu sebenarnya?
Semakin Nikita Ruan memikirkannya, semakin dia ingin marah, hidungnya terasa perih dan ingin menangis.
Kembali ke bagian administrasi, begitu dia berjalan ke ruangannya Amel menyapanya, “Asisten Ruan, darimana saja kamu? Tadi aku pergi untuk mengirimkan dokumen padamu, dan telepon di ruanganmu berdering, jadi aku mengangkatnya. Pihak pemasok kotak hadiah liburan mereka mencarimu."
Mendengar hal tersebut Nikita Ruan langsung tersadar pada kenyataan saat ini dan buru-buru masuk ke dalam ruangannya.
Bagaimanapun, masalah terbesar baginya sekarang adalah pertama-tama menyelesaikan masalah di tempat kerja, setelah semua selesai, baru kemudian memikirkan hal-hal lain!
Novel Terkait
My Lifetime
DevinaMy Tough Bodyguard
Crystal SongCinta Yang Dalam
Kim YongyiNikah Tanpa Cinta
Laura WangYama's Wife
ClarkMy Charming Wife
Diana AndrikaHello! My 100 Days Wife×
- Bab 1 Kencan Buta
- Bab 2 Menikah
- Bab 3 Seharusnya Kamu Bernama Niko!
- Bab 4 Lega
- Bab 5 Kalian Saling Kenal?
- Bab 6 Upacara Penyerahan Anak
- Bab 7 Tenggelam Dalam Pikiran
- Bab 8 Pergilah!
- Bab 9 Apa Kamu Terluka?
- Bab 10 Terima Kasih Banyak.
- Bab 11 Ruang Kerja Darwin Yu
- Bab 12 Apa Yang Sedang Kamu Lakukan?
- Bab 13 Kamu Adalah Istriku.
- Bab 14 Naik Jabatan
- Bab 15 Selamat
- Bab 16 Kenapa Mencelakaiku?
- Bab 17 Bagaimana Menjelaskannya Pada Profesor?
- Bab 18 Jangan Menyalahkanku!
- Bab 19 Memangnya Aku Tidak Bisa Memakanmu?
- Bab 20 Topik Terlarang
- Bab 21 Apakah Masih Marah?
- Bab 22 Maaf, Aku Datang Terlambat
- Bab 23 Aku Menemanimu Pergi
- Bab 24 Memiliki Hubungan Apa Dengannya?
- Bab 25 Orang Yang Menggangguku
- Bab 26 Kembali Ke Perusahaan
- Bab 27 Tidak Ada Yang Menemaninya Pergi
- Bab 28 Masih Ingin Menyembunyikannya Dariku?
- Bab 29 Hanya Bisa Bergantung Pada Diri Sendiri
- Bab 30 Nenek Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 31 Harus Aku Berlutut Memohon Padamu?
- Bab 32 Datang Menjemputmu Pulang
- Bab 33 Suami Istri Sebatas Nama
- Bab 34 Hadiah yang Sudah Di Siapkan
- Bab 35 Melihat Nenek
- Bab 36 Kamu Itu Kakak Iparku
- Bab 37 Apakah Benar-Benar Tulus?
- Bab 38 Apakah Bisa Berhasil?
- Bab 39 Masuk Ke Ruangannya
- Bab 40 Kamu Mencari Siapa?
- Bab 41 Aku Akan Menunggumu Di Rumah
- Bab 42 Berasal Dari Menguntit
- Bab 43 Mengalihkan Perhatian
- Bab 44 Tidak Ingin Memanfaatkan Dia Lagi
- Bab 45 Mengambil Kesempatan Untuk Menjailinya
- Bab 46 Alergi Terhadap Mangga
- Bab 47 Habiskan Sekotak Mangga
- Bab 48 Kamu Harus Memikul Kesalahan Ini
- Bab 49 Membantu Dia Mengoleskan Obat
- Bab 50 Terima Kasih Kamu Melindungi Aku
- Bab 51 Menyambut Direktur Cheng
- Bab 52 Harus Tanggung Jawab Sampai Akhir
- Bab 53 Kamu Adalah Wanita Yang Sudah Menikah
- Bab 54 Apa Kau Masih Marah Padaku?
- Bab 55 Aku Mencintaimu
- Bab 56 Tidak Bisa Memberimu Sebuah Acara Pernikahan
- Bab 57 Menemaninya Lembur
- Bab 58 Tidak Akan Membuatkan Masalah Untukmu
- Bab 59 Membuatnya Malu!
- Bab 60 Hubungan Yang dilapisi Kertas
- Bab 61 Bagaimana Tega?
- Bab 62 Saudara Tiri
- Bab 63 Lain Kali Tidak Akan Meninggalkan Kamu Lagi
- Bab 64 Memastikan Sumber Ginjal
- Bab 65 Suka Anak Lak-Laki Atau Anak Perempuan?
- Bab 66 Tidak Seberapa Cocok
- Bab 67 Melakukan Permainan Bersama-Sama
- Bab 68 Hukuman Air Es
- Bab 69 Rekan Wanita Yang Paling Beruntung
- Bab 70 Kecelakaan Terjatuh Ke Dalam Air
- Bab 71 Cemburu?
- Bab 72 Apakah Kamu Yang Melakukannya?
- Bab 73 Mesinnya Bermasalah
- Bab 74 Terjebak Di Atas Kapal
- Bab 75 Jujur Dan Terhormat
- Bab 76 Wangi Parfum Wanita
- Bab 77 Ada Wanita Lain?
- Bab 78 Inti Dan Prinsip
- Bab 79 Hanya Makan Saja
- Bab 80 Mungkinkah Hamil?
- Bab 81 Hamil
- Bab 82 Aku Tidak Dapat Mendonorkan Ginjal
- Bab 83 Tidak Ingin Melihat Kamu
- Bab 84 Aku Ingin Bercerai
- Bab 85 Tidak Sudi Dengan Uang Kamu
- Bab 86 Nenek Lari Dari Rumah
- Bab 87 Satu Tamparan
- Bab 88 Berakhir Di Sini Saja
- Bab 89 Kakak Dari Sahabat Baik
- Bab 90 Kembali Bekerja Ke Perusahaan
- Bab 91 Tidak Sengaja Terjatuh
- Bab 92 Musuh Bersama
- Bab 93 Masalah Yang Mana?
- Bab 94 Bukan Menjadi Adik Iparku
- Bab 95 Masalah Ini Hanya Kamu Yang Dapat Membantunya
- Bab 96 Apa Kelebihan Kamu?
- Bab 97 Masih Ada Banyak Kesempatan Mendatang
- Bab 98 Ada Masalah Apa?
- Bab 99 Hidung Belang Yang Terkenal
- Bab 100 Menyuruhnya Menenani Minum Arak
- Bab 101 Pulang Ke Rumahmu Atau Rumahku?
- Bab 102 Hanya Sebuah Pion
- Bab 103 Siluman Rubah
- Bab 104 Sekarang Bukan Saat Yang Tepat
- Bab 105 Tipe Idamannya
- Bab 106 Kita Sudah Bercerai!
- Bab 107 Masalahku Tidak Perlu Kamu Urus
- Bab 108 Menuntut Penjelasan
- Bab 109 Apakah Kamu Masih Adalah Pria?
- Bab 110 Surat Pengunduran Diri Tidak Berlaku