Hello! My 100 Days Wife - Bab 59 Membuatnya Malu!

Diluar area pameran.

Nikita turun dari mobil dan melihat rombongan orang di pintu masuk, dia sedikit takut.

Dari depan pintu dipenuhi dengan karpet merah, didepan pintu juga ada banyak wartawan, acaranya jauh lebih meriah daripada yang dibayangkannya.

"Nyonya, apakah aku perlu menemanimu masuk?"

Hingga setelah suara Alson terdengar dari belakang, Nikita barulah sadar kembali dan perlahan memutarkan kepalanya, "Tidak perlu, aku sendiri saja juga sudah bisa."

Dia hanya saja tertarik dengan pameran kali ini, dia hanya ingin masuk dan melihat-lihat saja, dan lalu pergi, bagaimanapun juga, dia juga tidak terbiasa dengan acara seperti begini.

Dia mengenakan sepatu hak tinggi, langkahnya lebih pelan daripada biasanya, namun malah menambah auranya, setelah tiba dipintu masuk, dan menunjukkan surat undangan, petugas penerima tamu memasangkan sebuah gelang tangan ditangannya.

Sekali masuk, langsung terlihat area ruang tamu pameran yang meriah, warna abu-abu yang berada pada dinding tidak beraturan membuat suasana terlihat lebih artistik, tempatnya luas dan terang, dan ditengah area sana sudah ada banyak orang yang berkumpul.

Ada banyak lemari tembus pandang dikedua sisi dan menjalar terus hingga kesebuah lemari yang paling besar.

Nikita sangatlah senang, dia menelusuri lemari perhiasannya dan terus melihat-lihat, meskipun dari kecil dia tidak pernah membeli seberapa banyak perhiasan, dan tidak ada penelitian terhadap perhiasan, namun ketika melihat design yang cantik begini, dia juga tetaplah tersentuh.

Setelah berkeliling, dia hanya melihat setengah saja, namun dia mengenakan sepatu hak tinggi, kakinya sampai terasa sakit, dia lalu pergi istirahat di area istirahat disamping sana.

Area istirahat dan area pameran dipisahkan oleh meja yang panjang, diatas meja dipenuhi dengan cemilan yang cantik, Nikita mengambil segelas jus dan melihat berbagai jenis cemilan, dia sedikit ragu.

Apakah dia harus makan atau tidak?

Dia mengangkat kepala dan meliik sekeliling, sepertinya semua orang sedang minum arak dan mengobrol, sama sekali tidak ada yang makan, Nikita menarik nafas dalam-dalam dan sejenak kemudian, dia akhirnya memberanikan diri untuk mengambil piring dan disaat ini, terdengar sebuah suara yang familiar dari sampingnya.

"Nikita Ruan?"

Gerakan Nikita terhenti, dia menatap kearah itu, dan terliaht Betty yang mengenakan dress berwarna hitam, dia tercengang.

Betty menatapi Nikita memutarkan badannya, bibir merah dan rambut hitam, dress emas yang menunjukkan postur tubuhnya yang bagus, ekspresinya langsung berubah.

Dia awalnya mengira dirinya salah lihat orang, namun tidak disangka benar-benar adalah NIkita! Dasar kampungan ini, bagaimana mungkin bisa tiba-tiba berdandan dan sampai datang ke acara seperti ini!

Meskipun tidak senang, namun Betty tetap berpura-pura tersenyum dan berkata, "Benaran kamu, kamu datang dengan siapa?"

Sambil berkata, dia melirik kesekitar, dia tidak melihat Darwin, barulah dia lega.

Nikita tidak menyangka akan bertemu dengan Betty ditempat seperti begini, dia menarik nafas dalam, dan menjawab, "Aku datang sendirian, ada apa?"

Betty jelas merasakan bahwa Nikita tidak begitu ingin mempedulikannya, dia tersenyum dan berkata seolah dekat, "Tidak apa-apa, sebenarnya aku terus saja ingin mengajakmu bertemu, aku masih harus berterima kasih kepadamu mengenai hal waktu itu."

Medengar perkataannya, barulah Nikita terpikiran dengan waktu itu Betty dan Jason datang ke Perusahaan Yu, dan mencarinya untuk membantu mereka.

Dia memang memohon kepada Darwin, namun semua yang dia lakukan ini bukan demi Betty dan Jason, namun demi karyawan tidak bersalah di Perusahaan Yang.

"Tidak perlu sungkan."

Nkita seusai berkata, dia meletakkan piring ditangannya, dan bersiap untuk pergi, bagaimanapun juga, dia tidak ingin terlalu banyak berhubungan dengan Betty.

"Betty."

Jason tiba-tiba datang dari samping, ketika dia akan mengobrol bersama Betty, dia melirik dan melihat Nikita yang berada disamping, dia tercengang sejenak, lalu tatapannya bersinar, "Nikita?"

Nikita tidak berkata, dia hanya menganggukkan kepala kearahnya dan pergi.

Jason menatapi Nikita yang pergi, seketika dia lupa dengan Betty yang masih berada disampingnya.

Saat bersama dengan Nikita, dia tidak merasa dia cantik, namun hari ini ketika bertemu dengannya, itu membuatnya kaget.

Betty menyadari tatapan Jason dia langsung marah, dia memegang pundak Jason dan mencubitnya dengan kencang, "Apa yang kamu lihat!"

Jason kesakitan, barulah dia sadar kembali, "Betty....bukan, aku tidak melihat, aku hanya penasaran mengapa dia bisa menjadi begitu cantik......."

Sekali berkata seperti begini, ekspresi Betty menjadi semakin marah, dia mengertakkan giginya, "Jason, kamu beraninya bilang dia cantik!"

Jason menyadari dirinya salah berucap, dia langsung mengelak, "Bukan, bukan! Istriku, kamulah yang paling cantik dimataku!"

Meskipun dia sudah berusaha berkata baik, dan berusaha menggunakan semua kosakata baik untuk memujinya, namun Betty tetap saja marah, dia semakin membenci Nikita.

Sejenak kemudian, Betty duduk disofa dekat area istirahat, dia menatapi Nikita yang berada disamping, dia marah sekali.

Dia mengepalkan tangannya, dia berencana dalam hati, jika hari ini Nikita sudah datang sendiri, maka dia mau membuatnya malu dihadapan semua orang!

Disisi lain, Nikita tengah fokus makan cemilan dihadapannya, dia sama sekali tidak menyadari ada orang yang sudah melototinya dari tadi.

"Cepat lihat-cepat lihat, lelaki idamanmu sudah datang!"

"Lelaki idaman apaan, tadi sudah berkeliling tapi tidak ada satupun yang cakep, sungguh tidak seru."

"Kamu lihat dulu, bukankah itu adalah lelaki idamanmu, Darwin Yu?"

"Darwin Yu, benaran itu dia, ayo kita pergi lihat!"

Dua orang wanita disamping sana berbisik sendiri, NIkita bisa mendengarkannya dengan jelas, dia mendengar nama yang familiat, dia mengangkat kepalanya dan melirik, benar saja, disisi lain dari pameran sana, ada segerombongan orang,dan lelaki ditengah sana terlihat tammpan dan membuat orang sulit untuk mengalih perhatian.

Benaran adalah dia!

Nikita kaget, dia bergegas meletakkan garpu ditangannya dan menghapus mulutnya, dia juga ikut mendekat kesana.

Meskipun saat ini hubungannya dengan Darwin masih belum boleh dipublikasikan, namun ketika melihat sang lelaki begitu unggul diantara semua orang, dia juga ikut bangga.

Sekali mendekat, Nikita barulah melihat jelas bahwa ternyata perwakilan dari pelaksana pameran kali ini tengah mengobrol bersama Darwin mengenai perhiasan disamping mereka, dan ada media yang memotret dari samping sana.

Perwakilan itu tersenyum dan bertanya, "Presdir Yu, sepengetahuanku, Anda sangatlah tertarik dengan perhiasan, entah apakah kedepannya Anda tertarik untuk masuk kedunia perhiasan atau tidak?"

Darwin menjawab dengan soapn, "Ini masih dalam pertimbangan, jika bertemu dengan partner yang bisa diajak bekerjasama, maka ide ini akan segera dijadikan schedule."

:Semoga kita bisa punya kesempatan untuk bekerjasama."

"Sungguh kehormatanku."

"Lalu mengenai beberapa perhiasan ini, apakah ada yang Anda suka?"

Darwin melirik sekeliling beberapa perhiasan dihadapannya, tatapannya berhenti pada perhiasan ditengah sana, "Aku sangatlah menyukai Blue tear ini."

Sang perwakilan tersenyum, dia lanjut bertanya, "Kabarnya, sang lelaki menyukai perhiasan, mereka biasanya ingin memberikannya kepada wanita yang paling dicintainya, bagaimana dengan Presdir, apakah kamu juga punya seseorang yang kamu cintai?"

Sekali pertanyaan dilontarkan, para rombongan langsung heboh, bagaimanapunjuga, dimata orang-orang, Darwin adalah orang single paling sempurna di kota J, namun dia bersifat elegan dan tidak peduli, disekelilingnya tidak banyak wanita lain.

Dengan begitu semua orang tentu saja penasaran dengan berita mengenai dia.

Nikita berdiri didalam rombongan, dia menatapi Darwin, entah kenapa dia tiba-tiba merasa tegang, kedua tangannya dikepalkan, bahkan tangannya saja keringatan.

Darwin berhenti sejenak, dia tersenyum, tatapannya juga berubah lembut, "Ada."

Jawabannya langsung membuat kehebohan semakin besar, suasana menjadi sangatlah ramai.

Jantung Nikita berdetak kencang, entah kenapa hatinya merasa senang, namun sangatlah cepat, dia mulai berpikir aneh lagi.

Darwin bilang ada yang dia cintai, apakah orangnya adalah dia atau tidak?

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu