Hello! My 100 Days Wife - Bab 19 Memangnya Aku Tidak Bisa Memakanmu?
Melihat Nikita Ruan yang terdiam, Alson Du menyadarkannya, “Direktur Yu juga mengatakan, nantinya harus dijaga dengan naik, jangan sampai hilang lagi.”
Nikita Ruan mengambil cincin itu, dan kembali memakainya di jari manis kirinya, dan merasa sedikit berat.
Sebelumnya dia tahu dengan jelas, dia dan Darwin Yu hanya memiliki hubungan yang sederhana, namun sekarang sepertinya berubah menjadi rumit.
Meninggalkan Jiangzhou International Hotel, kembali ke vila, saat Nikita Ruan masuk dia langsung mencium aroma masakan, dia sangat terkejut, saat melihat seseorang berjalan keluar dari dapur.
Seorang wanita berusia empat puluhan saat melihat Nikita Ruan, tatapannya langsung sedikit berbinar, dan langsung menghampirinya berucap, “Kamu Nona Ruan kan?”
Nikita Ruan merasa kebingungan, “Kamu?”
“Aku adalah bibi yang dipindahkan oleh Tuan muda dari rumah besar ke sini, aku datang untuk menjaga kehidupan sehari-harimu.”
Alson Du berjalan maju, menjelaskan pada Nikita Ruan, “Bibi Rong adalah orang dari rumah besar keluarga Yu, Direktur Yu sengaja memindahkannya ke sini untuk menjagamu.”
”Menjagaku?”
Baru saja Nikita Ruan ingin menolak, namun siapa sangka Bibi Rong telah menarik tangannya dengan ramah berjalan ke arah ruang makan, “Untuk menjagamu dan Tuan muda, aku yang menjaga Tuan muda sejak kecil, kesukaannya dan seleranya aku mengetahui semuanya! Karena Tuan muda menikahimu, kalau begitu aku juga harus memanggilmu Nyonya muda, aku sudah membuatkan makna malam, tidak tahu apakah cocok dengan seleramu atau tidak......”
NIkita Ruan yang ditarik ke ruang tengah, saat melihat meja yang penuh dengan berbagai macam makan malam, semua pertanyaannya tertahan kembali, setelah dia mencobanya beberapa kali, kalimat penolakannya telah dia lupakan.
“Bibi Rong, bakso isi ini enak sekali!”
Nikita Ruan memuji masakan Bibi Rong, hingga tidak menyadari ada orang yang berjalan mendekat.
Bibi Rong di dalam dapur yang mendengar pujian Nikita Ruan, merasa sangat senang, “Jika enak makanlah yang banyak! Sebentar lagi pir salju akan siap!”
Baru saja Nikita Ruan ingin menjawab, ekor matanya menangkan bayangan yang ada di sampingnya, saat menoleh dia menemukan Darwin Yu yang berdiri tidak jauh, membuatnya terkejut hingga sumpit yang ada di tangannya terjatuh.
“Kamu... kenapa kamu pulang?”
Darwin Yu menatap raut wajah wanita di hadapannya yang berubah, rasa terkejut berkilat di matanya.
Wanita yang detik sebelumnya masih asik makan saat melihatnya seketika sumpitnya langsung terjatuh, apakah dia sangat mengerikan?
“Pulang ke rumah sendiri, apa tidak boleh?”
Darwin Yu mengangkat alisnya, melangkahkan kakinya duduk di hadapan Nikita Ruan.
“Oh.”
Nikita Ruan menjawab sejenak, menundukkan kepalanya dan tidak mengatakan apapun lagi, melihat orang yang ada di hadapannya, tanpa sadar membuatnya mengingat kejadian di Jiangzhou International Hotel hari ini.
Kebetulan Bibi Rong keluar menyajikan sup, saat melihat dua orang yang ada di meja makan, seketika tersenyum lebar, “Tuan muda sudah pulang!”
Menyadari Nikita Ruan yang tiba-tiba terdiam, membuatnya tidak bisa menahan diri untuk bertanya, “Nyonya muda, kenapa kamu tidak makan?”
“Nyonya muda” panggilan ini membuat wajah Nikita Ruan memerah, tatapannya memandang pria yang ada di hadapannya dengan gelisah, lalu menggelengkan kepalanya, “Aku sudah kenyang, sudah kenyang.”
Selesai berucap, dia langsung bangkit berdiri, membalikkan tubuhnya dan pergi.
Baru saja naik hingga pertengahan tangga, tiba-tiba terdengar suara pria yang jernih, “Untuk apa kabur?”
Darwin Yu langsung mengejarnya, mengangkat tangannya ke dinding, dan langsung menghentikan jalannya.
NIkita Ruan mengangkat kepalanya, melihat wajah tampan ini dari dekat, membuat jantungnya berdetak cepat, namun siapa sangka Darwin Yu sengaja menundukkan kepalanya, sedikit menyunggingkan sudut bibirnya, “Memangnya aku tidak bisa memakanmu?”
“Aku……”
Seketika Nikita Ruan terbata-bata, dan tidak bisa mengatakan apapun.
Melihat wanita di hadapannya yang terlihat pasrah, Darwin Yu mengangkat tangannya dengan puas, menggenggam tangannya lalu membawanya berjalan ke arah kamar.
Hati Nikita Ruan merasa tidak tenang, “Apa... yang ingin kamu lakukan!”
Apakah, dia masih ingin......
Darwin Yu tidak mengatakan apapun,menariknya dan langsung berjalan masuk ke kamar, lalu berjalan ke sisi ranjang, “Duduk.”
Nikita Ruan menegang, detik berikutnya meletakkan kedua tangannya di depan dadanya, “Mau, mau melakukan apa?”
Melihat wanita ini yang terlihat tegang, Darwin Yu merasa kesal sekaligus ingin tertawa, “Aku menyuruhmu untuk duduk.”
Selesai berucap, dia membuka laci dan mengeluarkan kotak obat, dengan gerakannya yang sangat luwes dia mengeluarkan perban dan cairan alkohol.
Nikita Ruan tercengang, dan baru mengingat jika di lehernya masih terdapat luka.
“Harus rajin mengganti perban, di tempat ini sebaiknya jangan meninggalkan bekas.”
Selesai Darwin Yu berucap, dengan pelan dia melepaskan perban yang ada di lehernya, kemudian mengambil kapas yang sudah diberi cairan alkohol lalu mengusapnya dengan pelan.
Rasa sakit menjalar di lehernya, membuat Nikita Ruan menarik napas dalam, mengangkat pandangannya menatap pria yang terlihat sangat serius, membuat hatinya menggelap.
Darwin Yu yang hari ini sepertinya sedikit berbeda dengan sebelumnya, walaupun wajahnya masih terlihat dingin, namun sepertinya sudah lebih hangat dibandingkan sebelumnya.
Selesai mengganti perban, Darwin Yu langsung membereskan barang-barangnya.
“Beberapa hari ini kamu istirahat saja di rumah, tidak perlu buru-buru bekerja.”
“Itu......”Nikita Ruan merasa ragu, teringat akan hal-hal yang dilakukan Lidia Wang padanya, dia mengangkat pandangannya menatap Darwin Yu, “Masalah kenaikan jabatanku......”
“Aku yang mengaturnya.”
Nikita Ruan menarik napas dalam, “Kenapa?”
Sistem naik jabatan di perusahaan sangat transparan, sedangkan Darwin Yu memberikannya kenaikan jabatan begitu saja, jangan kan Lidia Wang, mungkin pegawai lama lainnya yang ada di perusahaan juga akan membencinya.
Seperti melihat dengan jelas apa isi pikirannya, gerakan Darwin Yu langsung terhenti, tiba-tiba menatapnya dengan serius, “Nikita.”
“Apa kamu lupa, kamu adalah istriku, kamu pantas untuk naik menjadi yang lebih baik.”
Kalimat bersungguh-sungguh dari pria ini, membuat jantung Nikita Ruan berdetak semakin cepat.
Tanpa menunggunya berucap, Darwin Yu telah membalikkan tubuhnya, lalu mengembalikan kotak obat ke tempat semula, “Istirahatlah dengan baik, jika memerlukan sesuatu cari saja Bibi Rong.”
Melihat bayangan pria itu yang menghilang dari jarak pandangnya, kesadaran Nikita Ruan masih belum kembali.
Sebelumnya belum pernah ada pria yang mengatakan kalimat seperti ini padanya, walaupun Jason Qin yang pernah menjadi cinta pertamanya, setelah mengkhianatinya dia juga selalu merendahkannya, sedangkan Darwin Yu mengatakan dia pantas untuk yang lebih baik......
Saat dia sedang merasa senang, tiba-tiba handphonenya berdering, Nikita Ruan kembali sadar, menatap sejenak layar handphonenya, lalu mengangkatnya dengan cepat, “Halo? Ibu? Ada apa?”
“Nikita, apa kamu lupa besok lusa adalah hari ulang tahun ayahmu! Sekarang kamu sudah memiliki suami jadi melupakan ayahmu begitu?”
“Aish aku benar-benar lupa!” Nikita Ruan memukul kepalanya, “Ibu, untung kamu mengingatkanku!”
“Lihatlah, apa yang kukatakan! Tapi rencana besok lusa aku sudah memikirkannya, nanti kamu ajak Darwin, minta dia untuk membawa orang tuanya, kita sekeluarga makan bersama.”
“Apa? Ibu!” Nikita Ruan terkejut, dan tidak bisa duduk dengan tenang, “Membawa orang tuanya?”
Setelah dia datang ke vila beberapa hari, jangan kan melihat orang tua Darwin Yu, bahkan tidak pernah terdengar dia membicarakannya, dan sekarang Nyonya Liu memintanya untuk mengatur makan malam, bukankah ini mempersulitnya!
Nyonya Liu berucap dengan wajar, “Kenapa? Kalian sudah menikah, keluarga dari dua belah pihak juga harus bertemu!”
Seketika Nikita Ruan tidak memiliki kepercayaan diri, “Ibu... masalah bertemu dengan orang tua bisakah ditunda, aku belum bicara dengannya.”
“Tunda apanya? Menurutku waktu ini sangat pas, kebetulan ayahmu ulang tahun, sangat pas untuk dua keluarga bertemu! Nikita, ayahmu juga sudah setuju soal masalah ini, kamu jangan membodohiku!”
Selesai Nyonya Liu berucap, dia langsung menutup teleponnya.
Nikita Ruan menatap layar handphonenya yang sudah gelap, dengan wajah tertekan.
Jika dia benar-benar mengatakannya pada Darwin Yu, apa dia akan setuju?
Novel Terkait
Adore You
ElinaCutie Mom
AlexiaAnak Sultan Super
Tristan XuMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangIstri Pengkhianat
SubardiMy Goddes
Riski saputroAsisten Bos Cantik
Boris DreyHello! My 100 Days Wife×
- Bab 1 Kencan Buta
- Bab 2 Menikah
- Bab 3 Seharusnya Kamu Bernama Niko!
- Bab 4 Lega
- Bab 5 Kalian Saling Kenal?
- Bab 6 Upacara Penyerahan Anak
- Bab 7 Tenggelam Dalam Pikiran
- Bab 8 Pergilah!
- Bab 9 Apa Kamu Terluka?
- Bab 10 Terima Kasih Banyak.
- Bab 11 Ruang Kerja Darwin Yu
- Bab 12 Apa Yang Sedang Kamu Lakukan?
- Bab 13 Kamu Adalah Istriku.
- Bab 14 Naik Jabatan
- Bab 15 Selamat
- Bab 16 Kenapa Mencelakaiku?
- Bab 17 Bagaimana Menjelaskannya Pada Profesor?
- Bab 18 Jangan Menyalahkanku!
- Bab 19 Memangnya Aku Tidak Bisa Memakanmu?
- Bab 20 Topik Terlarang
- Bab 21 Apakah Masih Marah?
- Bab 22 Maaf, Aku Datang Terlambat
- Bab 23 Aku Menemanimu Pergi
- Bab 24 Memiliki Hubungan Apa Dengannya?
- Bab 25 Orang Yang Menggangguku
- Bab 26 Kembali Ke Perusahaan
- Bab 27 Tidak Ada Yang Menemaninya Pergi
- Bab 28 Masih Ingin Menyembunyikannya Dariku?
- Bab 29 Hanya Bisa Bergantung Pada Diri Sendiri
- Bab 30 Nenek Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 31 Harus Aku Berlutut Memohon Padamu?
- Bab 32 Datang Menjemputmu Pulang
- Bab 33 Suami Istri Sebatas Nama
- Bab 34 Hadiah yang Sudah Di Siapkan
- Bab 35 Melihat Nenek
- Bab 36 Kamu Itu Kakak Iparku
- Bab 37 Apakah Benar-Benar Tulus?
- Bab 38 Apakah Bisa Berhasil?
- Bab 39 Masuk Ke Ruangannya
- Bab 40 Kamu Mencari Siapa?
- Bab 41 Aku Akan Menunggumu Di Rumah
- Bab 42 Berasal Dari Menguntit
- Bab 43 Mengalihkan Perhatian
- Bab 44 Tidak Ingin Memanfaatkan Dia Lagi
- Bab 45 Mengambil Kesempatan Untuk Menjailinya
- Bab 46 Alergi Terhadap Mangga
- Bab 47 Habiskan Sekotak Mangga
- Bab 48 Kamu Harus Memikul Kesalahan Ini
- Bab 49 Membantu Dia Mengoleskan Obat
- Bab 50 Terima Kasih Kamu Melindungi Aku
- Bab 51 Menyambut Direktur Cheng
- Bab 52 Harus Tanggung Jawab Sampai Akhir
- Bab 53 Kamu Adalah Wanita Yang Sudah Menikah
- Bab 54 Apa Kau Masih Marah Padaku?
- Bab 55 Aku Mencintaimu
- Bab 56 Tidak Bisa Memberimu Sebuah Acara Pernikahan
- Bab 57 Menemaninya Lembur
- Bab 58 Tidak Akan Membuatkan Masalah Untukmu
- Bab 59 Membuatnya Malu!
- Bab 60 Hubungan Yang dilapisi Kertas
- Bab 61 Bagaimana Tega?
- Bab 62 Saudara Tiri
- Bab 63 Lain Kali Tidak Akan Meninggalkan Kamu Lagi
- Bab 64 Memastikan Sumber Ginjal
- Bab 65 Suka Anak Lak-Laki Atau Anak Perempuan?
- Bab 66 Tidak Seberapa Cocok
- Bab 67 Melakukan Permainan Bersama-Sama
- Bab 68 Hukuman Air Es
- Bab 69 Rekan Wanita Yang Paling Beruntung
- Bab 70 Kecelakaan Terjatuh Ke Dalam Air
- Bab 71 Cemburu?
- Bab 72 Apakah Kamu Yang Melakukannya?
- Bab 73 Mesinnya Bermasalah
- Bab 74 Terjebak Di Atas Kapal
- Bab 75 Jujur Dan Terhormat
- Bab 76 Wangi Parfum Wanita
- Bab 77 Ada Wanita Lain?
- Bab 78 Inti Dan Prinsip
- Bab 79 Hanya Makan Saja
- Bab 80 Mungkinkah Hamil?
- Bab 81 Hamil
- Bab 82 Aku Tidak Dapat Mendonorkan Ginjal
- Bab 83 Tidak Ingin Melihat Kamu
- Bab 84 Aku Ingin Bercerai
- Bab 85 Tidak Sudi Dengan Uang Kamu
- Bab 86 Nenek Lari Dari Rumah
- Bab 87 Satu Tamparan
- Bab 88 Berakhir Di Sini Saja
- Bab 89 Kakak Dari Sahabat Baik
- Bab 90 Kembali Bekerja Ke Perusahaan
- Bab 91 Tidak Sengaja Terjatuh
- Bab 92 Musuh Bersama
- Bab 93 Masalah Yang Mana?
- Bab 94 Bukan Menjadi Adik Iparku
- Bab 95 Masalah Ini Hanya Kamu Yang Dapat Membantunya
- Bab 96 Apa Kelebihan Kamu?
- Bab 97 Masih Ada Banyak Kesempatan Mendatang
- Bab 98 Ada Masalah Apa?
- Bab 99 Hidung Belang Yang Terkenal
- Bab 100 Menyuruhnya Menenani Minum Arak
- Bab 101 Pulang Ke Rumahmu Atau Rumahku?
- Bab 102 Hanya Sebuah Pion
- Bab 103 Siluman Rubah
- Bab 104 Sekarang Bukan Saat Yang Tepat
- Bab 105 Tipe Idamannya
- Bab 106 Kita Sudah Bercerai!
- Bab 107 Masalahku Tidak Perlu Kamu Urus
- Bab 108 Menuntut Penjelasan
- Bab 109 Apakah Kamu Masih Adalah Pria?
- Bab 110 Surat Pengunduran Diri Tidak Berlaku