Hello! My 100 Days Wife - Bab 100 Menyuruhnya Menenani Minum Arak
Badan Nikita tegang, dia merasa aura dingin merambat dari punggungnya keseluruh badan.
Awalnya Kevin menyuruh dia tinggal dikantornya saja sudah membuat orang berpikir aneh, jika Kevin benar-benar punya pemikiran aneh, dirinya harus bagaimana?
Waktu satu minggu memang tidaklah panjang, namun juga tidaklah singkat, bagaimana dia beradu dengan Kevin?
"Nikita?" Amel melihat Nikita bengong, dan tidak bereaksi, dia lalu bertanya, "Ada apa denganmu?"
Nikita sadar dan menarik nafas dalam, "........kenapa itu Wakil Direktur Xu?"
Amel berbisik, "Sebelumnya pernah dengar dia punya hubungan tidak benar dengan sekretarisnya, dan juga punya hubungan mesra dengan beberapa anak magang, intinya kehidupan pribadinya sangatlah berantakan! Kamu yang cantik begini harus lebih berhati-hati lagi!"
Nikita menganggukkan kepalanya, didadanya bagaikan ada sebauh batu yang menimpanya hingga tidak bisa bernafas.
Sekarang dia akhinya mengerti mengapa Bella memberikan kesempatan ini kepadanya, ternyata karena ini!
Namun sekarang, baik apapun itu, semuanya sudah terlambat, dia harus mengerjakannya.
Sekejap sudah sore hari, Nikita fokus dan membereskan semua dokumennya.
Dia lega, dia berdiri dan memberikan dokumen ke meja Kevin, "Wakil Direktur Xu, ini adalah dokumen penting yang Anda mau....."
Kevin bahkan tidak mengangkat kepalanya ,dia menjawabnya dan membuka kontrak ditangannya, dia berdiri dan nadanya memerintah, nanti ikut aku pergi kesebuah acara makan bersama beberapa orang penting di projek Hengxin."
Projek Hengxin adalah projek pertama yang diurus oleh Kevin semenjak dia kembali ke kantor, intinya yaitu mengurus sebuah produk cerdas disebuah perusahaan teknologi baru, itu boleh dibilang adalah salah satu dari projek paling dirasa bagus oleh Perusahaan Yu.
Melihat ekspresi Kevin yang serius, Nikita lega dan langsung mengiyakan, dia lalu pergi menyiapkan barang.
Dia ikut Kevin pergi ke Jiangzhou International Hote, seakli terpikiran dengan hal yang terjadi disini sebelumnya, dia merasa tidak nyaman, namun dia mengertakkan giginya dan menekan rasa tidak nyaman itu, dan mengikuti Kevin untuk masuk kedalam hotel.
Kemarin dia dijebak oleh Lidia dan Betty, dia hampir terjadi sesuatu, namun semenjak itu, bagi dia hotel ini adalah lambang trauma, sekarang melihat adegan yang familiar begini, menaiki lift yang familiar begini, dia langsung merasa tidak nyaman.
Didalam lift, dia terus melihat angka lift yang naik, sekali terpikiran dengan kejadian kemarin, ekspresinya berubah pucat.
Kevin yang berdiri dihadapan sedikit melirik kearahnya, dia mengingatkan, "nanti setelah sampai, otaknya lincah dikit, jangan terlalu kaku, mengerti?"
Nikita menarik nafas dalam, dia mengepalkan tangannya, dan mengiyakan, "Wakil Direktur Xu, aku tahu."
Setelah mengikuti Kevin masuk kedalam ruangan dan membuka pintu untuk melihatnya, disebuah meja bundar 10 orang, kira-kira ada 5 atau 6 orang, isinya lelaki semua.
Semua orang bercanda dan sekali melihat Kevin, mereka semua menyapanya.
"Xu, sisa kamu saja, kamu telat, kamu harus dihukum 3 gelas."
"Jika manager Liu sudah berkata seperti begitu, maka aku juga tidak banyak bicara, 3 gelas ini pasti akan aku minum!"
Kevin tertawa, dia tidak menolak, dia mengambil arak diatas meja dan menuangkan segelas arak putih, dan menghabiskannya, setelah meminum 3 gelas, ekspresinya tetaplah biasa saja dan bercanda dengan orang lain.
Mereka mulai bercanda dan entah siapa yang sadar akan Nikita, dan berkata sambil tertawa, "Xu, kamu kurang baik, kamu minum 3 gelas sendiri, mengapa asisten dibawahmu tidak ikut minum 3 gelas?"
Sekali orang itu berkata, semua tatapan orang mengarah kepada Nikita.
Awalnya didalam rumah penuh dengan lelaki, Nikita mengikuti Kevin sudah aneh, ditambah lagi dia cantik, itu membuat orang tidak bisa menarik tatapan darinya, itu semakin membuat orang ingin memainkannya.
Nikita berdiri ditempat semula, ketika mendengar perkataan itu, dia juga tidak berani berkata apa-apa.
Kevin membalikkan kepalanya dan meliriknya, setelah 2 detik kemudian, dia berkata, "Masih tidak tahu harus bagaimana? Sungguh tidak tahu aturan!"
Nikita tercengang, ekspresinya sedikit masam.
Apa maksud Kevin ini? Apakah dia membawanya datang kesini hanya untuk menemani mereka minum saja?
Nikita mengigit bibirnya dan berkata, "Wakil Direktur Xu......"
"Jangan banyak basa-basi, sini minum!"
Kevin sambil berkata, dia melambaikan tangan dan mengisyaratkan pembantu disamping untuk menuangkan arak.
Pelayan mengambil arak putih dan 3 gelas kecil, dan memenuhkan semuanya, dia memberikannya kehadapan Nikita.
Setelah melirik tiga gelas arak putih dan melihat orang-orang didalam ruangan, Nikita tahu bahwa dia wajib minum arak ini.
Setelah mengertakkan giginya, dia lalu berusaha tersenyum, "Para Direktur, maaf, aku tidaklah jago minum arak, namun jika araknya sudah dituangkan, maka tiga gelas ini akan aku minum."
Sekali berkata seperti begini, semua lelaki didalam ruangan bersorak dan melihat dengan senang, menunggu Nikita minum.
Nikita menarik nafas dalam dan mengambil gelas araknya, dia memaksa untuk minum, cairan pedas memasuki tenggorokannya dan rasa pedasnya ketika masuk kedalam lambung langsung menjadi dingin.
Gelas pertama diminum, ada yang bersorak ada yang tertawa, badan Nikita sedikit bergoyang, dia mengambil gelas kedua dan meminumnya lagi.
Setelah ketiga gelas diminum, Nikita merasa lambungnya sangatlah dingin sekali hingga tidak nyaman, dan tidak lama kemudian, rasa panasnya terasa.
Setelah melihatnya minum, barulah Kevin tidak berkata apa-apa lagi, dia duduk dan mengobrol bersama para Direktur lainnya.
Sejenak kemudian, efek araknya naik, Nikita merasa badannya panas dan tidak nyaman, bahkan nafasnya saja juga sedikit tidak nyaman.
Dia awalnya tidak jago minum arak, dan sekarang langsung minum 3 gelas arak putih, dan dalam kondisi tidak makan apapun, dia tentu saja tidak kuat.
"Mengenai projek Hengxin, apakah Wakil Direktur Xu bisa mewakilkan atau tidak, jika bisa, kami sangatlah bersedia untuk mencari lebih tahu akan ini."
Mendengar manager sana berkata seperti begitu, Kevin tertawa, dia berbalik bertanya, "Saat ini aku yang bertanggung jawab akan projek ini, jika aku tidak bisa mewakilkan siapa lagi? Darwin Yu?"
Perbincangan terus dilanjutkan, suasana sedikit berubah, orang-orang dimeja makan saling bertukar tatapan, ada banyak suara batuk canggung terdengar.
Melihat ini, Kevin melirik kearah Nikita dan senyuman diwajahnya sedikit seram, "Pergi bersulang dengan Manager Liu."
Nikita mengerutkan keningnya, dia berbisik, "Wakil Direktur Xu, aku tadi sudah bilang, aku tidak jago minum arak...."
Ekspresi Kevin langsung berubah, "Tadi bisa minum 3 gelas itu, sekarang langsung tidak bisa minum?"
Sekali berkata seperti begini, suasana didalam ruangan semakin hening, NIkita lalu mengambil segelas arak dan berjalan kehadapan Manager Liu, dia menarik nafas dalam dan berkata, "Manager Liu, aku bersulang untukmu."
Setelah beberapa sat, Nikita sudah bersulang banyak gelas, perutnya terasa pedas dan dia pusing hingga tidak stabil berdirinya.
Untung saja acaranya selesai, jika tidak dia akan mabuk hingga tidak sadar diri.
Kevin juga minum banyak, langkahnya sedikit berantakan, ada beberapa kali dia nyaris terjatuh.
Nikita menarik nafas dalam, dia mengikutinya keluar dari hotel, dan mengingatkan, "Wakil Direktur Xu, Anda hati-hati."
Mobilnya berhenti didepan pintu utama Hotel, Kevin goyang sana-sini, Nikita melihatnya seram, dia bergegas maju dan menopangnya.
Sekali ditopangnya, badan Kevin langsung mendekat kearahnya, Nikita lemas dan hampir tidak stabil berdirinya.
Disamping sana, ada sebuah mobil yang berhenti dipinggir jalan, Lenny duduk didalam mobil dan lewat jendela mobil, dia memotret terus menggunakan kamera.
Setelah mengambil banyak foto, barulah dia mengeluarkan foto dan melihatnya, dia tersenyum.
Kali ini dia bekerjasama dengan Bella, dia tidak percaya tidak bisa menghabisi Nikita!
Novel Terkait
My Charming Wife
Diana AndrikaAdore You
ElinaMy Secret Love
Fang FangMy Charming Lady Boss
AndikaPernikahan Kontrak
JennyHello! My 100 Days Wife×
- Bab 1 Kencan Buta
- Bab 2 Menikah
- Bab 3 Seharusnya Kamu Bernama Niko!
- Bab 4 Lega
- Bab 5 Kalian Saling Kenal?
- Bab 6 Upacara Penyerahan Anak
- Bab 7 Tenggelam Dalam Pikiran
- Bab 8 Pergilah!
- Bab 9 Apa Kamu Terluka?
- Bab 10 Terima Kasih Banyak.
- Bab 11 Ruang Kerja Darwin Yu
- Bab 12 Apa Yang Sedang Kamu Lakukan?
- Bab 13 Kamu Adalah Istriku.
- Bab 14 Naik Jabatan
- Bab 15 Selamat
- Bab 16 Kenapa Mencelakaiku?
- Bab 17 Bagaimana Menjelaskannya Pada Profesor?
- Bab 18 Jangan Menyalahkanku!
- Bab 19 Memangnya Aku Tidak Bisa Memakanmu?
- Bab 20 Topik Terlarang
- Bab 21 Apakah Masih Marah?
- Bab 22 Maaf, Aku Datang Terlambat
- Bab 23 Aku Menemanimu Pergi
- Bab 24 Memiliki Hubungan Apa Dengannya?
- Bab 25 Orang Yang Menggangguku
- Bab 26 Kembali Ke Perusahaan
- Bab 27 Tidak Ada Yang Menemaninya Pergi
- Bab 28 Masih Ingin Menyembunyikannya Dariku?
- Bab 29 Hanya Bisa Bergantung Pada Diri Sendiri
- Bab 30 Nenek Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 31 Harus Aku Berlutut Memohon Padamu?
- Bab 32 Datang Menjemputmu Pulang
- Bab 33 Suami Istri Sebatas Nama
- Bab 34 Hadiah yang Sudah Di Siapkan
- Bab 35 Melihat Nenek
- Bab 36 Kamu Itu Kakak Iparku
- Bab 37 Apakah Benar-Benar Tulus?
- Bab 38 Apakah Bisa Berhasil?
- Bab 39 Masuk Ke Ruangannya
- Bab 40 Kamu Mencari Siapa?
- Bab 41 Aku Akan Menunggumu Di Rumah
- Bab 42 Berasal Dari Menguntit
- Bab 43 Mengalihkan Perhatian
- Bab 44 Tidak Ingin Memanfaatkan Dia Lagi
- Bab 45 Mengambil Kesempatan Untuk Menjailinya
- Bab 46 Alergi Terhadap Mangga
- Bab 47 Habiskan Sekotak Mangga
- Bab 48 Kamu Harus Memikul Kesalahan Ini
- Bab 49 Membantu Dia Mengoleskan Obat
- Bab 50 Terima Kasih Kamu Melindungi Aku
- Bab 51 Menyambut Direktur Cheng
- Bab 52 Harus Tanggung Jawab Sampai Akhir
- Bab 53 Kamu Adalah Wanita Yang Sudah Menikah
- Bab 54 Apa Kau Masih Marah Padaku?
- Bab 55 Aku Mencintaimu
- Bab 56 Tidak Bisa Memberimu Sebuah Acara Pernikahan
- Bab 57 Menemaninya Lembur
- Bab 58 Tidak Akan Membuatkan Masalah Untukmu
- Bab 59 Membuatnya Malu!
- Bab 60 Hubungan Yang dilapisi Kertas
- Bab 61 Bagaimana Tega?
- Bab 62 Saudara Tiri
- Bab 63 Lain Kali Tidak Akan Meninggalkan Kamu Lagi
- Bab 64 Memastikan Sumber Ginjal
- Bab 65 Suka Anak Lak-Laki Atau Anak Perempuan?
- Bab 66 Tidak Seberapa Cocok
- Bab 67 Melakukan Permainan Bersama-Sama
- Bab 68 Hukuman Air Es
- Bab 69 Rekan Wanita Yang Paling Beruntung
- Bab 70 Kecelakaan Terjatuh Ke Dalam Air
- Bab 71 Cemburu?
- Bab 72 Apakah Kamu Yang Melakukannya?
- Bab 73 Mesinnya Bermasalah
- Bab 74 Terjebak Di Atas Kapal
- Bab 75 Jujur Dan Terhormat
- Bab 76 Wangi Parfum Wanita
- Bab 77 Ada Wanita Lain?
- Bab 78 Inti Dan Prinsip
- Bab 79 Hanya Makan Saja
- Bab 80 Mungkinkah Hamil?
- Bab 81 Hamil
- Bab 82 Aku Tidak Dapat Mendonorkan Ginjal
- Bab 83 Tidak Ingin Melihat Kamu
- Bab 84 Aku Ingin Bercerai
- Bab 85 Tidak Sudi Dengan Uang Kamu
- Bab 86 Nenek Lari Dari Rumah
- Bab 87 Satu Tamparan
- Bab 88 Berakhir Di Sini Saja
- Bab 89 Kakak Dari Sahabat Baik
- Bab 90 Kembali Bekerja Ke Perusahaan
- Bab 91 Tidak Sengaja Terjatuh
- Bab 92 Musuh Bersama
- Bab 93 Masalah Yang Mana?
- Bab 94 Bukan Menjadi Adik Iparku
- Bab 95 Masalah Ini Hanya Kamu Yang Dapat Membantunya
- Bab 96 Apa Kelebihan Kamu?
- Bab 97 Masih Ada Banyak Kesempatan Mendatang
- Bab 98 Ada Masalah Apa?
- Bab 99 Hidung Belang Yang Terkenal
- Bab 100 Menyuruhnya Menenani Minum Arak
- Bab 101 Pulang Ke Rumahmu Atau Rumahku?
- Bab 102 Hanya Sebuah Pion
- Bab 103 Siluman Rubah
- Bab 104 Sekarang Bukan Saat Yang Tepat
- Bab 105 Tipe Idamannya
- Bab 106 Kita Sudah Bercerai!
- Bab 107 Masalahku Tidak Perlu Kamu Urus
- Bab 108 Menuntut Penjelasan
- Bab 109 Apakah Kamu Masih Adalah Pria?
- Bab 110 Surat Pengunduran Diri Tidak Berlaku