Hello! My 100 Days Wife - Bab 110 Surat Pengunduran Diri Tidak Berlaku
“Nikita, kamu jangan urus masalah ini, hari ini aku datang untuk membantumu mengeluarkan emosi!” Sambil berakta, Nanda Song menyingsingkan lengan baju, tampak hendak berkelahi.
Darwin Yu mengernyit, dia menoleh menatap Alson Du dengan dingin, lalu memberi perintah, “Bawa dia pergi.”
Alson Du kesusahan, dia jelas dapat melihat bahwa Nanda Song bukanlah orang yang mudah dilawan, tetapi dia juga tidak berani melanggar perintah dari presdir, maka dia memberanikan diri untuk maju.
“Nona, mohon kamu keluar denganku.”
Nanda Song mendengus, “Keluar? Atas dasar apa aku pergi keluar?”
Kali ini dia datang untuk memaki pria sampah yang menindas Nikita!
Melihat emosi Nanda Song yang tidak mereda, Nikita Ruan bergegas membujuknya, “Nanda, kamu tunggu aku di luar saja, ada masalah serius yang ingin aku bicarakan dengannya.”
Nanda Song jelas tidak ingin pergi keluar, tetapi Alson Du yang di samping sudah menangkap pergelangan tangan Nanda Song dan memutarnya ke belakang serta menahan pundaknya.
Nanda Song kesal dan gusar karena ditahan seperti itu, wajahnya juga menjadi merah, “Kamu… lepaskan!”
“Alson Du!” Melihat Alson Du turun tangan kepada Nanda Song, Nikita Ruan mengerutkan alis, “Kamu perhatikan batas!”
Alson Du tersenyum, dia setengah mendorong Nanda Song berjalan keluar dan menjawab pelan, “Tenang saja Nona Yuan, aku sangat berhati-hati.”
Dengan suara ‘bum’, pintu yang tertutup itu langsung mengisolasi makian Nanda Song dan suara bujukan Alson Du, seketika di dalam ruangan kantor hanya tersisa Nikita Ruan dan Darwin Yu, suasana langsung menjadi canggung.
Nikita Ruan mengigit bibir, dia memberanikan diri untuk maju dua langkah, dia bertemu dengan pandangan pria itu, lalu menarik napas dan berkata, “Kita bahas sebentar.”
“Bahas apa?” Darwin Yu melangkah menuju Nikita Ruan dengan ekspresi tenang dan napas yang stabil, tetapi tatapan matanya yang dingin membuat orang bergidik tak tertahankan.
Darwin Yu berhenti pada setengah meter dari Nikita Ruan, dia membungkuk mendekati Nikita Ruan, napas pria itu perlahan-lahan mengepung Nikita Ruan.
Tatapan Darwin Yu dalam namun terang, sepertinya dapat melihat ke dalam isi hati Nikita Ruan. Darwin Yu menggerakkan bibir tipisnya dan berkata lambat laun, “Nikita Ruan, sejak kapan aku mengatakan aku tidak akan bertanggung jawab padamu?”
Jelas-jelas Nikita Ruan yang berulang kali menghindar darinya, dan berulang kali menolaknya.
Suara Darwin Yu bagaikan racun, sekujur tubuh Nikita Ruan mati rasa.
Nikita Ruan melangkah mundur secara refleks, dia menarik jarak di antara mereka dan memaksa dirinya untuk mempertahankan kesadaran.
Tadi Darwin Yu begitu dekat dengannya, hatinya menjadi kacau, perkataan yang awalnya sudah disusun pun sudah lupa, otaknya kosong melompong.
“Aku… aku datang untuk mengundurkan diri.”
Darwin Yu menunduk menatap tiga kata di atas amplop, alisnya berkerut dengan kencang, dan di dalam matanya terlintas akan sinar gelap yang samar-samar.
Darwin Yu mengambil surat itu, matanya tertegun sejenak, lalu dia langsung merobek surat itu tanpa melihatnya.
“Kamu!” Nikita Ruan terkejut, “Apa yang kamu lakukan?”
Darwin Yu berkata dengan datar, suaranya tidak memiliki gejolak apapun, “Surat pengunduran diri ini, tidak berlaku.”
Mendengar perkataannya, ketenangan yang dipertahankan oleh Nikita Ruan langsung hilang, dia bertanya menuntut, “Mengapa tidak berlaku?”
Darwin Yu meliriknya dan tidak berkata apa-apa, dia berbalik badan menuju meja kerjanya, lalu mengeluarkan sebuah dokumen dari dalam laci meja.
Darwin Yu melangkah maju dan melemparkan dokumen itu ke atas meja sofa, “Di atas kontrak kerja ini tertulis dengan jelas bahwa pihak yang melanggar penjanjian harus membayarkan dua miliar kepada pihak lain, kamu sendiri yang menandatanganinya.”
Nikita Ruan mengambil dokumen itu dengan tidak percaya, ketika melihat nama di akhirnya, dia terkejut dan kaget.
Itu memang adalah tanda tangannya!
Beberapa hari yang lalu Kakak Lan mengatakan akan menaikkan gajinya, lalu menyuruhnya menandatangani beberapa dokumen, Kakak Lan juga mengatakan dia menandatangani kontrak selama tiga berturut-turut. Pada saat itu dia tidak memikirkannya, juga tidak melihat persyaratan dengan cermat dan langsung menandatangani. Tak disangka ini adalah jebakan Darwin Yu!
Hati Nikita Ruan terasa sakit, dia langsung mempertanyakan, “Kamu… mengapa kamu berbuat seperti itu padaku?”
Dia tidak pernah bersalah padanya!
Apakah karena dia tidak mendonorkan ginjal untuk Cella Ye? Sehingga Darwin Yu membalas dendam padanya dengan seperti itu?
Nikita Ruan gusar sekali, dia hendak merobek kontrak itu. Darwin Yu mengernyit, dia langsung melangkah maju dan menangkap tangan Nikita Ruan, “Walau kamu merobeknya, kontrak juga tetap berlaku!”
Masalah sudah menjadi seperti ini, Nikita Ruan sudah tidak memiliki pilihan lain lagi!
“Kamu!” Nikita Ruan menggertak gigi dengan gusar, dia langsung melontarkan tinju kepada dada Darwin Yu, tanpa memikirkan apakah masih ada luka di lengannya.
Melihat kain kasa di lengan Nikita Ruan, Darwin Yu mengernyit, dia langsung menangkap tangan Nikita Ruan berkata dengan suara berat, “Kamu tenang sedikit!”
Nikita Ruan meronta-ronta, air matanya mengucur tanpa disadari, dia berteriak dengan sekuat tenaga kepada Darwin Yu, “Kamu… mengapa kamu berbuat seperti itu padaku! Mengapa kamu menyiksaku! Aku sudah memikirkan untuk memulai kehidupan baru, mengapa kamu tidak bersedia melepaskan aku!”
Mata Darwin Yu bergejolak, badannya juga menegang, agar Nikita Ruan tidak asal bergerak dan melukai dirinya sendiri, Darwin Yu langsung memeluk pinggangnya.
Darwin Yu menatap ke bawah, dalam matanya diselimuti oleh kemarahan, dia berkata dengan suara berat, “Karena kamu adalah wanitaku!”
Setelah memiliki kali pertama dengan Nikita Ruan, dia sudah berpikir untuk bertanggung jawab padanya, masalah perceraian setelah itu juga sama sekali berada di luar dugaannya!
Telinga Nikita Ruan berdengung, dia terdiam beberapa detik, lalu bergeleng menyangkal, “Aku bukan!”
Darwin Yu memiliki wanita lain, dan mengatakan dia adalah wanitanya, apakah Darwin Yu mengira dia begitu mudah ditipu! Kelihatannya perkataan Nanda adalah benar, Darwin Yu adalah pria sampah!
Ketika sedang meronta, badan Nikita Ruan mendongak ke belakang dan kehilangan kestabilan, lalu dia dan Darwin Yu terjatuh ke sofa di belakang.
Nikita Ruan ditimpa di bawah Darwin Yu, sama sekali tidak dapat bergerak. Badan mereka menempel erat, melalui kain yang tipis, Nikita Ruan dapat merasakan suhu panas dari badan Darwin Yu.
Otot perut dan paha Darwin Yu menegang, menempel pada badan Nikita Ruan dengan keadaan keras, sedangkan kedua tangan Nikita Ruan ditahan oleh Darwin Yu di atas sofa, Nikita Ruan sama sekali tidak dapat melawan.
Ini adalah ruangan kantor, jika pada saat ini ada orang yang masuk untuk mengantar dokumen, pasti akan melihat mereka begitu membuka pintu!
Suasana di dalam ruangan menjadi mesra dan ambigu, wajah Nikita Ruan merona merah karena marah dan malu, dia berkata dengan kesal, “Darwin Yu, bangun!”
Melihat rona merah di wajah wanita yang sedang marah itu, Darwin Yu mendekat pada wajah Nikita Ruan, napasnya yang panas berhembus di telinga Nikita Ruan, dia bertanya dengan suara berat, “Nikita Ruan, apakah dalam hatimu benar-benar tidak ada aku?”
Nikita Ruan menggertak gigi, dia berkata dengan gusar, “Tidak ada! Tidak pernah ada!”
“Benarkah?” Ekspresi Darwin Yu datar, tetapi dalam matanya terlintas akan sinar tajam.
“Benar sekali!”
Mata Darwin Yu menjadi suram, dia menahan kedua tangan Nikita Ruan dengan satu tangan, tangannya yang lain mengusap pelan pada pundak Nikita Ruan dan bergerak ke bawah, lalu menggenggamnya dengan tepat.
Mata Nikita Ruan langsung menyusut dan badannya menjadi kaku, ada secercah api yang tiba-tiba membara, wajahnya merah seperti hendak meneteskan darah, dia bahkan tidak dapat berbicara dengan jelas, “Kamu… kamu lepaskan, dasar keparat!”
Darwin Yu mendekat ke telinga Nikita Ruan berkata dengan suara berat, “Bukankah kamu mengatakan dalam hatimu tidak ada aku? Lalu mengapa kamu memiliki reaksi?”
Dasar wanita kecil ini, selalu berkata menyangkal hati.
Mendengarnya berkata seperti itu, Nikita Ruan semakin malu dan ingin bersembunyi ke dalam celah lantai, “Darwin Yu, kamu….”
Sangat tak terpikirkan oleh Nikita Ruan, Darwin Yu akan berbuat seperti itu padanya di dalam ruangan kantor!
Darwin Yu mengernyit, dia berkata dengan nada yakin, “Nikita Ruan, kamu tidak dapat membohongi aku!”
Nikita Ruan tidak mungkin tidak memiliki sedikipun perasaan padanya!
Sambil berkata, Darwin Yu mengangkat dagu Nikita Ruan dan hendak menciumnya. Nikita Ruan memalingkan kepalanya ke samping dengan kuat, dia berkata sambil menggertak gigi, “Aku tidak memiliki perasaan padamu!”
Tidak menunggu Nikita Ruan selesai berkata, ponsel di dalam saku Darwin Yu berdering.
Mendengar nada dering khusus itu, ekspresi Darwin Yu menjadi suram, dia langsung mengambil ponselnya.
Itu adalah panggilan telepon dari Cella Ye.
Setelah ragu sejenak, Darwin Yu mengangkat telepon, “Halo?”
Namun tangannya yang sedang menahan pergelangan tangan Nikita Ruan, sama sekali tidak bermaksud untuk dilepaskan.
Novel Terkait
Istri ke-7
Sweety GirlAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaCinta Yang Dalam
Kim YongyiMy Goddes
Riski saputroLoving The Pain
AmardaSee You Next Time
Cherry BlossomLoving Handsome
Glen ValoraHello! My 100 Days Wife×
- Bab 1 Kencan Buta
- Bab 2 Menikah
- Bab 3 Seharusnya Kamu Bernama Niko!
- Bab 4 Lega
- Bab 5 Kalian Saling Kenal?
- Bab 6 Upacara Penyerahan Anak
- Bab 7 Tenggelam Dalam Pikiran
- Bab 8 Pergilah!
- Bab 9 Apa Kamu Terluka?
- Bab 10 Terima Kasih Banyak.
- Bab 11 Ruang Kerja Darwin Yu
- Bab 12 Apa Yang Sedang Kamu Lakukan?
- Bab 13 Kamu Adalah Istriku.
- Bab 14 Naik Jabatan
- Bab 15 Selamat
- Bab 16 Kenapa Mencelakaiku?
- Bab 17 Bagaimana Menjelaskannya Pada Profesor?
- Bab 18 Jangan Menyalahkanku!
- Bab 19 Memangnya Aku Tidak Bisa Memakanmu?
- Bab 20 Topik Terlarang
- Bab 21 Apakah Masih Marah?
- Bab 22 Maaf, Aku Datang Terlambat
- Bab 23 Aku Menemanimu Pergi
- Bab 24 Memiliki Hubungan Apa Dengannya?
- Bab 25 Orang Yang Menggangguku
- Bab 26 Kembali Ke Perusahaan
- Bab 27 Tidak Ada Yang Menemaninya Pergi
- Bab 28 Masih Ingin Menyembunyikannya Dariku?
- Bab 29 Hanya Bisa Bergantung Pada Diri Sendiri
- Bab 30 Nenek Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 31 Harus Aku Berlutut Memohon Padamu?
- Bab 32 Datang Menjemputmu Pulang
- Bab 33 Suami Istri Sebatas Nama
- Bab 34 Hadiah yang Sudah Di Siapkan
- Bab 35 Melihat Nenek
- Bab 36 Kamu Itu Kakak Iparku
- Bab 37 Apakah Benar-Benar Tulus?
- Bab 38 Apakah Bisa Berhasil?
- Bab 39 Masuk Ke Ruangannya
- Bab 40 Kamu Mencari Siapa?
- Bab 41 Aku Akan Menunggumu Di Rumah
- Bab 42 Berasal Dari Menguntit
- Bab 43 Mengalihkan Perhatian
- Bab 44 Tidak Ingin Memanfaatkan Dia Lagi
- Bab 45 Mengambil Kesempatan Untuk Menjailinya
- Bab 46 Alergi Terhadap Mangga
- Bab 47 Habiskan Sekotak Mangga
- Bab 48 Kamu Harus Memikul Kesalahan Ini
- Bab 49 Membantu Dia Mengoleskan Obat
- Bab 50 Terima Kasih Kamu Melindungi Aku
- Bab 51 Menyambut Direktur Cheng
- Bab 52 Harus Tanggung Jawab Sampai Akhir
- Bab 53 Kamu Adalah Wanita Yang Sudah Menikah
- Bab 54 Apa Kau Masih Marah Padaku?
- Bab 55 Aku Mencintaimu
- Bab 56 Tidak Bisa Memberimu Sebuah Acara Pernikahan
- Bab 57 Menemaninya Lembur
- Bab 58 Tidak Akan Membuatkan Masalah Untukmu
- Bab 59 Membuatnya Malu!
- Bab 60 Hubungan Yang dilapisi Kertas
- Bab 61 Bagaimana Tega?
- Bab 62 Saudara Tiri
- Bab 63 Lain Kali Tidak Akan Meninggalkan Kamu Lagi
- Bab 64 Memastikan Sumber Ginjal
- Bab 65 Suka Anak Lak-Laki Atau Anak Perempuan?
- Bab 66 Tidak Seberapa Cocok
- Bab 67 Melakukan Permainan Bersama-Sama
- Bab 68 Hukuman Air Es
- Bab 69 Rekan Wanita Yang Paling Beruntung
- Bab 70 Kecelakaan Terjatuh Ke Dalam Air
- Bab 71 Cemburu?
- Bab 72 Apakah Kamu Yang Melakukannya?
- Bab 73 Mesinnya Bermasalah
- Bab 74 Terjebak Di Atas Kapal
- Bab 75 Jujur Dan Terhormat
- Bab 76 Wangi Parfum Wanita
- Bab 77 Ada Wanita Lain?
- Bab 78 Inti Dan Prinsip
- Bab 79 Hanya Makan Saja
- Bab 80 Mungkinkah Hamil?
- Bab 81 Hamil
- Bab 82 Aku Tidak Dapat Mendonorkan Ginjal
- Bab 83 Tidak Ingin Melihat Kamu
- Bab 84 Aku Ingin Bercerai
- Bab 85 Tidak Sudi Dengan Uang Kamu
- Bab 86 Nenek Lari Dari Rumah
- Bab 87 Satu Tamparan
- Bab 88 Berakhir Di Sini Saja
- Bab 89 Kakak Dari Sahabat Baik
- Bab 90 Kembali Bekerja Ke Perusahaan
- Bab 91 Tidak Sengaja Terjatuh
- Bab 92 Musuh Bersama
- Bab 93 Masalah Yang Mana?
- Bab 94 Bukan Menjadi Adik Iparku
- Bab 95 Masalah Ini Hanya Kamu Yang Dapat Membantunya
- Bab 96 Apa Kelebihan Kamu?
- Bab 97 Masih Ada Banyak Kesempatan Mendatang
- Bab 98 Ada Masalah Apa?
- Bab 99 Hidung Belang Yang Terkenal
- Bab 100 Menyuruhnya Menenani Minum Arak
- Bab 101 Pulang Ke Rumahmu Atau Rumahku?
- Bab 102 Hanya Sebuah Pion
- Bab 103 Siluman Rubah
- Bab 104 Sekarang Bukan Saat Yang Tepat
- Bab 105 Tipe Idamannya
- Bab 106 Kita Sudah Bercerai!
- Bab 107 Masalahku Tidak Perlu Kamu Urus
- Bab 108 Menuntut Penjelasan
- Bab 109 Apakah Kamu Masih Adalah Pria?
- Bab 110 Surat Pengunduran Diri Tidak Berlaku