Hello! My 100 Days Wife - Bab 58 Tidak Akan Membuatkan Masalah Untukmu
Darwin memegang surat undangan dan berhenti sejenak, baru berkata, "Pergi."
Melihat tampangnya ini, Nikita langsung mengerti, Darwin mau pergi menghadiri acara, namun dia tidak bisa pergi bersama NIkita, bagaimanapun juga, hubungan mereka untuk sementara masih tidak boleh dipublikasikan.
Nikita berusaha untuk tersenyum, dia berpura-pura tidak apa-apa dan menerima surat undangannya, dia tersenyum dan berkata, "Aku mengerti."
Dia menundukkan kepalanya dan menatapi surat undangan itu, dia lalu tersenyum dan berkata, "Aku akan pergi, aku tidak akan membuat masalah untukmu.'
Seusai berkata, dia melangkahkan kakinya dan berjalan kearah lantai dua.
Melihat sosok belakang dari sang wanita yang berpura-pura tidak apa-apa, Darwin mengerutkan kenignnya, dan suasana hatinya sedikit aneh.
Hingga sosok belakangnya menghilang dilantai dua, barulah Darwin mengeluarkan hpnya dan mengirim pesan kepada Alson.
"Besok pergi ke customize sebuah dress wanita, sesuaikan dengan ukuran NIkita."
Terhadap Nkita, dia adalah seorang suami yang tidak pantas, maka dia hanya bisa berusaha untuk memenuhinya dibidang lain.
Waktu berlalu cepat, sudah hari sabtu, Nikita bangun dan merasa orang disampingnya hilang, dia mengelus wajahnya dan bergegas turun.
"Bibi Rong, dimanakah Darwin?"
Setelah mencari kesana-kemari, dia tidak melihat sosok sang lelaki.
Bibi Rong sambil melap meja dia menjawab, "Tuan Muda sudah keluar dari pagi, katanya dia mau bertemu dengan seseorang."
"oh."
Nikita sedikit kecewa.
Acara pameran perhiasan itu pada sore hari, awalnya dia masih ingin melihat didetik terakhir apakah Darwin mau membawanya masuk bersama atau tidak, sekalipun setelah masuk baru berpisah, itu juga boleh, namun tidak disangka bahwa dia sudah pergi dari pagi.
Bibi Rong melihat tampang begini, dia bergegas bertanya, "Nyonya Muda, bukannya kamu mau menghadiri acara hari ini?"
Nikita menjawab, "Sebuah pameran perhiasan."
"Kalau begitu cepat sarapan, kita persiapkan dari awal."
Melihat tampang semangat Bibi Rong, Nikita tersenyum, "Sore nanti baru mulai."
Dan dia sama sekali tidak ada pakaian yang cocok, jadi dia juga tidak perlu mempersiapkannya.
Setelah dibujuk oleh Bibi Rong, barulah suasana hati Nikita membaik, dia bangkit dan pergi sarapan.
Baru saja siang hari, Alson tiba-tiba kemari dan kedua tangannya membawa sebuah kotak yang besar sekali, kotaknya jika diberdirikan bahkan bisa menutup habis seluruh badannya bagian atas, dan hanya bisa terlihat dua buah kaki saja.
Nikita tengah menonton tv, ketika melihatnya begini, dia kaget, "Kamu ini........"
Design penampilan baru?
Alson meletakkan kotaknya diatas meja dan tersenyum kearah Nikita, "Nyonya, ini adalah dress yang dipersiapkan oleh Presdir Yu untukmu."
Nikita kaget, "Dress?"
Alson menganggukkan kepalanya, "Benar, beberapa hari yang lalu dia sudah menyuruhku memesannya, modelnya ini dia yang pilih."
Nikita bergegas bangun dan entah kenapa dia sangatlah senang dia berjalan kehadapan meja dan perlahan membuka kotaknya.
Sebuah dress berwarna emas terlihat, seluruh dressnya berwarna emas, sangatlah cantik.
Nikita tercengang sejenak, dia seolah sedang bermimpi dan menatapi Alson, dan bertanya, "Ini untukku?"
Alson menganggukkan kepalanya.
Setelah diyakini, Jantung Nikita berasa nyaris melompat keluar dari dadanya.
dari kecil hingga sekarang, dia tidak pernah mengenakan gaun secantik ini!
Bibi Rong yang berada disamping juga mendekat, dia juga memuji, "Sungguh cantik sekali, Nyonya muda jika pakai ini pasti sangatlah bagus! Tuan Muda sungguh pandai melirik!"
Nikita sekali mendengarnya, wajahnya memerah, setelah tercengang sejenak barulah dia dibujuk oleh Bibi Rong untuk menggantikannya di kamar, barulah dia perlahan memeluk kotaknya dan kembali kekamar.
Selama ini bersama Darwin, dia pernah melihat ketidakpeduliannya, juga merasakan ketelitiannya, meskipun belakangan ini dia tidak pernah lagi mengungkit tentang pameran ini, namun dia sudah menyuruh orang menyiapkan dress ini untuknya, bagaimana mungkin dia tidak terharu?
Nikita mengganti pakaiannya dengan senang, dan melihat dirinya yang berada didalam cermin sampai bengong.
Dia tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan pernah begitu indahnya, bagaimanapun juga dirinya biasanya mengenakan pakaian yang nyaman saja.
Setelah dia mengenakkan dressnya dan turun, Bibi Rong yang sudah menunggu di ruang tamu langsung memujinya.
Alson yang berada disamping juga sedikit kaget, namun tidak lama kemudian, dia sadar kembali dan mengambil hp untuk memotret Nikita ketika dia tidak memerhatikannya, dia memotretnya diam-diam dan memberikannya kepada Darwin.
"Nyonya Muda sungguh indah mengenakan pakaian ini, nanti aku rapikan rambut untukmu lagi, nanti pasti akan membuat kaget semua orang!"
Nikita dipuji hingga wajahnya merah, dia berkata dengan malu, "Bibi Rong, kamu jangan meledekku lagi."
"Mana ada meledek, menurutku Tuan Muda sungguh mengerti kamu, ukurannya semua juga pas."
Nikita mendengarnya, wajahnya semakin merah dan panas.
Bibi Rong melihat wajahnya merah barulah dia tersenyum dan tidak meledeknya lagi.
Mereka berdua terus bercanda dan terakhir Bibi Rong menariknya ke kamar dan bilang mau membuatkan rambut untuknya, NIkita tidak bisa menolaknya barulah mengikutinya pergi kekamar.
Didalam kamar Hotel kota J.
Darwin yang tengah duduk dimeja dan mendengar manager yang disampingnya tengah menjelaskan detail-detailnya, dia sedikit melongo.
"Secara detailnya, Presdir yu bisa lihat lagi solusi yang kami........."
Sebuah dokumen diletakkan dihadapannya, Darwin meliriknya dan berkata, "Tidak perlu dilihat lagi, kamu langsung saja bilang butuh seberapa lama untuk membentuk tim untuk projek ini, dan berapa lama untuk menguntungkan."
"Baik......"
Managernya menganggukkan kepalanya dan mulai menjelaskan dengan detail.
Setelah membahasnya lama, Darwin merasa sedikit sakit kepala, dia membuka hp dan melihat pesan dari Alson, dia langsung membukanya.
Hanya sebuah foto saja, dia membukanya.
Didalam foto, Nikita mengenakan Dress berwarna emas dan pinggangnya kecil, dia sedikit menundukkan tatapannya, dan tersenyum.
Nafasnya terhenti, Darwin merasa ada sebuah api yang berkobar didalam hatinya.
Dia menyipitkan matanya dan menatapi fotonya, tangannya yang memegang hp sudah sampai berkeringat.
Dia tidak menyangka Nikita akan punya momen yang begitu menakjubkan, cantiknya hingga dirinya tidak bisa mengalihkan mata darinya.
"Presdir Yu, kira-kira begini, apakah Anda sudah tahu?"
Suara Manager terdengar,barulah membuat Darwin kembali sadar.
Dia membalikkan hpnya dan diletakkan diatas meja, dia meminum winenya dan berkata, "iya, kurang lebih aku sudah tahu, tidak ada masalah serius, sudah boleh disiapkan kontraknya."
Manager itu lega ketika mendengar perkataannya, dia bergegas mengambil gelas dan ingin cheers dengannya.
Namun Darwin mengerakkan tangannya, "Nanti sore masih ada acara, tidak boleh minum terlalu banyak."
Manager itu tersenyum, dia tidak lagi memaksa.
Darwin meskipun tidak minum terlalu banyak, namun entah kenapa, lambungnya terus serasa lagi kebakaran, dan dikepalanya terus teringat kembali senyuman Nikita , semakin lama semakin membesar, dan semakin membesar........
Dia mengambil gelas air dan meminum setengah gelas lebih, barulah rasa panas didalam hatinya terasa ditahan, dia melirik jam, istirahat sejenak sudah harus siap-siap acara sore hari.
Entah ketika di sana bertemu dengan Nikita, apakah dia akan memberikan kejutan untuk dirinya atau tidak.
Novel Terkait
Beautiful Love
Stefen LeePenyucian Pernikahan
Glen ValoraStep by Step
LeksMy Greget Husband
Dio ZhengMenunggumu Kembali
NovanKing Of Red Sea
Hideo TakashiThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlHello! My 100 Days Wife×
- Bab 1 Kencan Buta
- Bab 2 Menikah
- Bab 3 Seharusnya Kamu Bernama Niko!
- Bab 4 Lega
- Bab 5 Kalian Saling Kenal?
- Bab 6 Upacara Penyerahan Anak
- Bab 7 Tenggelam Dalam Pikiran
- Bab 8 Pergilah!
- Bab 9 Apa Kamu Terluka?
- Bab 10 Terima Kasih Banyak.
- Bab 11 Ruang Kerja Darwin Yu
- Bab 12 Apa Yang Sedang Kamu Lakukan?
- Bab 13 Kamu Adalah Istriku.
- Bab 14 Naik Jabatan
- Bab 15 Selamat
- Bab 16 Kenapa Mencelakaiku?
- Bab 17 Bagaimana Menjelaskannya Pada Profesor?
- Bab 18 Jangan Menyalahkanku!
- Bab 19 Memangnya Aku Tidak Bisa Memakanmu?
- Bab 20 Topik Terlarang
- Bab 21 Apakah Masih Marah?
- Bab 22 Maaf, Aku Datang Terlambat
- Bab 23 Aku Menemanimu Pergi
- Bab 24 Memiliki Hubungan Apa Dengannya?
- Bab 25 Orang Yang Menggangguku
- Bab 26 Kembali Ke Perusahaan
- Bab 27 Tidak Ada Yang Menemaninya Pergi
- Bab 28 Masih Ingin Menyembunyikannya Dariku?
- Bab 29 Hanya Bisa Bergantung Pada Diri Sendiri
- Bab 30 Nenek Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 31 Harus Aku Berlutut Memohon Padamu?
- Bab 32 Datang Menjemputmu Pulang
- Bab 33 Suami Istri Sebatas Nama
- Bab 34 Hadiah yang Sudah Di Siapkan
- Bab 35 Melihat Nenek
- Bab 36 Kamu Itu Kakak Iparku
- Bab 37 Apakah Benar-Benar Tulus?
- Bab 38 Apakah Bisa Berhasil?
- Bab 39 Masuk Ke Ruangannya
- Bab 40 Kamu Mencari Siapa?
- Bab 41 Aku Akan Menunggumu Di Rumah
- Bab 42 Berasal Dari Menguntit
- Bab 43 Mengalihkan Perhatian
- Bab 44 Tidak Ingin Memanfaatkan Dia Lagi
- Bab 45 Mengambil Kesempatan Untuk Menjailinya
- Bab 46 Alergi Terhadap Mangga
- Bab 47 Habiskan Sekotak Mangga
- Bab 48 Kamu Harus Memikul Kesalahan Ini
- Bab 49 Membantu Dia Mengoleskan Obat
- Bab 50 Terima Kasih Kamu Melindungi Aku
- Bab 51 Menyambut Direktur Cheng
- Bab 52 Harus Tanggung Jawab Sampai Akhir
- Bab 53 Kamu Adalah Wanita Yang Sudah Menikah
- Bab 54 Apa Kau Masih Marah Padaku?
- Bab 55 Aku Mencintaimu
- Bab 56 Tidak Bisa Memberimu Sebuah Acara Pernikahan
- Bab 57 Menemaninya Lembur
- Bab 58 Tidak Akan Membuatkan Masalah Untukmu
- Bab 59 Membuatnya Malu!
- Bab 60 Hubungan Yang dilapisi Kertas
- Bab 61 Bagaimana Tega?
- Bab 62 Saudara Tiri
- Bab 63 Lain Kali Tidak Akan Meninggalkan Kamu Lagi
- Bab 64 Memastikan Sumber Ginjal
- Bab 65 Suka Anak Lak-Laki Atau Anak Perempuan?
- Bab 66 Tidak Seberapa Cocok
- Bab 67 Melakukan Permainan Bersama-Sama
- Bab 68 Hukuman Air Es
- Bab 69 Rekan Wanita Yang Paling Beruntung
- Bab 70 Kecelakaan Terjatuh Ke Dalam Air
- Bab 71 Cemburu?
- Bab 72 Apakah Kamu Yang Melakukannya?
- Bab 73 Mesinnya Bermasalah
- Bab 74 Terjebak Di Atas Kapal
- Bab 75 Jujur Dan Terhormat
- Bab 76 Wangi Parfum Wanita
- Bab 77 Ada Wanita Lain?
- Bab 78 Inti Dan Prinsip
- Bab 79 Hanya Makan Saja
- Bab 80 Mungkinkah Hamil?
- Bab 81 Hamil
- Bab 82 Aku Tidak Dapat Mendonorkan Ginjal
- Bab 83 Tidak Ingin Melihat Kamu
- Bab 84 Aku Ingin Bercerai
- Bab 85 Tidak Sudi Dengan Uang Kamu
- Bab 86 Nenek Lari Dari Rumah
- Bab 87 Satu Tamparan
- Bab 88 Berakhir Di Sini Saja
- Bab 89 Kakak Dari Sahabat Baik
- Bab 90 Kembali Bekerja Ke Perusahaan
- Bab 91 Tidak Sengaja Terjatuh
- Bab 92 Musuh Bersama
- Bab 93 Masalah Yang Mana?
- Bab 94 Bukan Menjadi Adik Iparku
- Bab 95 Masalah Ini Hanya Kamu Yang Dapat Membantunya
- Bab 96 Apa Kelebihan Kamu?
- Bab 97 Masih Ada Banyak Kesempatan Mendatang
- Bab 98 Ada Masalah Apa?
- Bab 99 Hidung Belang Yang Terkenal
- Bab 100 Menyuruhnya Menenani Minum Arak
- Bab 101 Pulang Ke Rumahmu Atau Rumahku?
- Bab 102 Hanya Sebuah Pion
- Bab 103 Siluman Rubah
- Bab 104 Sekarang Bukan Saat Yang Tepat
- Bab 105 Tipe Idamannya
- Bab 106 Kita Sudah Bercerai!
- Bab 107 Masalahku Tidak Perlu Kamu Urus
- Bab 108 Menuntut Penjelasan
- Bab 109 Apakah Kamu Masih Adalah Pria?
- Bab 110 Surat Pengunduran Diri Tidak Berlaku