Hello! My 100 Days Wife - Bab 108 Menuntut Penjelasan
Ekspresi di wajah cantik Nanda Song berubah, “Tidak ada hubungannya dengan kakakku? Kalau begitu kamu….”
Nikita Ruan menarik napas dalam-dalam, dia juga tidak tahu harus bagaimana mengatakannya dengan sahabat baiknya, sejak awal dia tidak memberitahu Nanda Song terkait masalah dia dan Darwin Yu.
“Nanda, bicarakan nanti saja….” Nikita Ruan menyeka air mata, dia memaksakan senyum dan mengalihkan pembicaraan, “Bukankah sudah sepakat kami yang pergi menjemputmu ke bandara? Kenapa kamu pulang sendiri?”
Nanda Song berkata dengan lekas, “Tadi kakakku mengirimkan pesan bahwa kamu terjadi masalah dan sedang di rumah sakit, ketika aku turun dari pesawat dan melihat pesan itu, aku langsung melesat kemari, justru kamu beritahu aku, sebenarnya keparat mana yang menindasmu seperti ini!”
Melihat Nikita Ruan kesusahan, Nathan Song juga bisa menebaknya secara garis besar, Nathan Song mengemas ekspresinya dan berdeham, “Nanda, aku lihat Nikita juga sudah lelah, kamu bawa dia beristirahat ke apartemen kecilmu dulu, ada masalah apa, bicarakan lain kali saja.”
Nanda Song mengangguk, dia menoleh menatap Nikita Ruan dan bertanya, “Kalau begitu… Nikita, bagaimana kalau kamu pergi ke tempatku dulu?”
Setelah ragu sejenak, Nikita Ruan mengangguk dan berkata, “Baik.”
Saat ini dia baru saja mencari rumah yang akan disewa, barang-barang juga belum sempat dipindahkan ke dalam, sekarang dia terluka dan tidak berani pulang ke rumah, kebetulan Nanda sudah pulang, dia pergi menginap ke tempatnya selama beberapa hari adalah pilihan yang paling cocok.
Nathan Song menyetir mobil mengantarkan mereka ke depan apartemen Nanda Song, lalu dia berpesan, “Jika ada yang kurang, katakan saja denganku, aku akan beli dan antarkan untuk kalian.”
“Tidak perlu! Kakak, kamu pulang saja, masih ada yang ingin aku bicarakan dengan Nikita! Kita berkumpul lagi di lain hari!”
Dalam hati Nanda Song penuh dengan pertanyaan, dia ingin sekali segera menanyakannya pada Nikita Ruan, tetapi karena masih berada di depan Nathan Song, dia menelan kembali semua pertanyaannya.
Ssambil berkata, Nanda Song membuka pintu dan turun dari mobil, dia menarik Nikita Ruan berjalan menuju pintu.
Nikita Ruan menolehkan kepala, kebetulan Nathan Song turun dari mobil untuk mengantarkan mereka, mereka bertatapan empat mata, lalu dia tersenyum dan mengangguk pada Nathan Song.
Dalam hati Nikita Ruan tahu, dia dan Nathan Song belum sampai pada tahap di mana dia akan memberitahukan segala hal padanya.
Jika dibandingkan, dia lebih bersedia untuk menceritakannya dengan sahabat baik.
Merasakan tatapan Nikita Ruan, Nanda Song berkata mengusik, “Aduh, jangan lihat lagi! Jika lihat lagi kamu tidak perlu mengikuti aku lagi, langsung saja pulang dengan kakakku!”
Nikita Ruan kesal sekaligus ingiin tertawa, “Nanda, jangan berkata sembarangan.”
Sekarang dia dan Nathan Song paling-paling adalah teman, belum sampai pada hubungannya yang lain.
“Sudah, tidak mengusikmu lagi!” Nanda Song mengubah ekspresinya menjadi serius, dia menarik tangan kiri Nikita Ruan dan berkata dengan sungguh-sunggguh, “Aku tahu, ada hal yang kamu sembunyikan dariku!”
Mereka sudah kenal selama bertahun-tahun, dengan satu ekspresi Nikita Ruan saja dia sudah bisa menebak apa maksudnya.
“Memang ada hal yang aku… sembunyikan darimu.” Nikita Ruan merasa bersalah dalam hati, “Kita bicarakan nanti setelah pulang.”
Apartemen kecil ini berlokasi di sekitar pusat kota, Nanda Song membelinya ketika bertengkar dengan Kakek Song dan kabur dari rumah demi menghindari kencan buta pada sebelumnya, lalu Nanda Song pergi ke luar negeri, rumah ini juga tetap dibiarkan kosong. Beberapa hari yang lalu Nathan Song baru saja memanggil petugas kebersihan untuk membersihkan rumah, sekaligus memenuhi kulkas. Begitu masuk, Nanda Song dapat langsung tinggal di dalamnya.
Setibanya di apartemen, Nanda Song langsung mengibaskan sepatu hak tinggi dari kakinya, dia mengambil dua botol jus buah dan merebah ke sofa, dia memasang tampang menginterogasi, “Katakan, Nikita, sebenarnya apa yang telah kamu lakukan di belakangku?”
Nikita Ruan menarik napas dalam-dalam, perlahan-lahan menenangkan perasaan hatinya, “Ini… bermula dari Nyonya Liu mendesakku untuk pergi kencan buta….”
Nikita Ruan mengutarakannya dengan lambat laun, Nanda Song bagaikan mendengarkan cerita, ekspresinya berliku-liku, ketika mendengar Nikita Ruan mengambil surat nikah dengan Darwin Yu, dagunya hampir jatuh ke lantai.
“Nikita, kamu sudah mengambil surat nikah pun tidak beritahu aku! Ah!”
Melihat reaksi Nanda Song, Nikita Ruan tersenyum tak berdaya, “Waktu itu aku juga tidak memikirkan begitu banyak….”
“Lalu? Cepat beritahu aku bagaimana setelah itu!”
Nikita Ruan menarik napas dalam-dalam, dia memberitahukan pengalaman cinta antara dia dan Darwin Yu kepada Nanda Song.
Ketika sampai di akhir, Nanda Song kesal dan gusar, dia langsung meremas kaleng di tangannya menjadi gepeng, dan berkata dengan marah, “Darwin Yu ini, dia mengira dirinya adalah siapa! Menikahimu dengan tujuan tersembunyi! Setelah bercerai pun masih mencampuri kehidupanmu!”
Mendengarnya, hati Nikita Ruan terasa masam.
Jelas-jelas Darwin Yu tidak memiliki perasaan padanya, tetapi mengapa hari ini Darwin Yu berbuat seperti itu padanya!
Dia baru saja mengumpulkan keberanian dan bertekad untuk memulai kehidupan baru, dengan Darwin Yu yang mengacau, dia sekali lagi terjerumus ke dalam situasi yang canggung.
Berpikir demikian, hidung Nikita Ruan juga terasa masam, air matanya mengalir di dalam mata.
Nanda Song berkata dengan kesal, “Nikita, menurutku kamu terlalu mudah ditindas! Darwin Yu ini adalah pria sampah! Terkait masalah bercerai ini, seharusnya dia memberikan penjelasan padamu! Kamu pasti tidak boleh membiarkannya untung!”
Sambil berkata, Nanda Song menolehkan kepala, melihat air mata di dalam mata Nikita Ruan, perkataannya tertegun, lalu nada bicaranya menjadi lunak, “Sayang, kamu… kenapa kamu menangis? Jangan menangis!”
Nanda Song mengangkat tangan menyeka wajah Nikita Ruan dengan ceroboh, “Kamu ini… benar-benar membuatku kesal sekali!”
Jika dia berada di dalam negeri, dia sudah memberesi pria sampah itu untuk Nikita Ruan sejak awal, dia tidak akan membiarkan Nikita Ruan ditindas sampai sekarang!
“Nanda, tidak ada hubungannya denganmu.” Nikita Ruan menarik napas, dia mengatur emosi dan berkata, “Aku hanya tidak menyangka ada suatu hari aku akan terjerumus ke dalam situasi seperti ini….”
Nanda Song mendesah, dia berkata pelan, “Nikita, menurutku kamu seharusnya mengundurkan diri dari pekerjaan ini, sekarang kamu bekerja di Perusahaan Yu akan selalu bertemu dengan dia, pasti tidak terelakkan akan memiliki keterkaitan lagi!”
Nikita Ruan tertegun, dia merasa perkataan Nanda Song masuk akal.
Jika dia benar-benar ingin memulai kehidupan baru, seharusnya dia mengganti sebuah pekerjaan, dengan begitu dia dan Darwin Yu akan sepenuhnya berakhir, tidak bertemu dan tidak perlu galau, sebaliknya akan lebih baik.
“Nanda, perkataanmu benar….”
Nikita Ruan menggigit bibir, dia berkata dengan ragu-ragu, “Tetapi aku tidak memiliki alasan untuk mengundurkan diri, selain itu bagaimana jika aku tidak memiliki pekerjaan setelah aku mengundurkan diri….”
Nanda Song berkata, “Dasar gadis bodoh! Mengundurkan diri dari pekerjaan masih memerlukan alasan apa! Menurutku besok kita pergi ke Perusahaan Yu, aku akan memarahi pria sampah itu untukmu! Sekaligus kamu mengundurkan diri dari pekerjaan ini! Pekerjaan masih bisa dicari lagi, kalau tidak aku juga bisa menghidupi kamu!”
Melihat ekspresi Nanda Song yang sangat jantan, Nikita Ruan tidak tahan untuk tertawa.
Dia tidak memiliki seberapa teman baik, tetapi dia memiliki seorang sahabat baik yang sangat setia kawan. Sebelumnya setiap kali dia bertemu dengan masalah, Nanda Song selalu adalah orang pertama yang menolongnya.
Hati Nikita Ruan terasa hangat, dia melebarkan kedua tangan dan memeluk Nanda Song, dia berkata, “Nanda, terima kasih.”
Nanda Song terkekeh dan menepuk punggung Nikita Ruan, “Kenapa begitu menggelikan, lain hari kamu traktir aku makan hotpot saja, semuanya pun aka nada!”
Keesokan paginya, Nikita Ruan dibangunkan oleh Nanda Song, lalu Nanda Song langsung menariknya pergi ke Perusahaan Yu.
Ketika tiba di depan perusahaan, Nikita Ruan mendongak menatap gedung besar di depannya, tiba-tiba hatinya merasa sedikit takut, “Nanda, lebih baik kita meletakkan surat pengunduran diri saja dan langsung pergi.”
“Tidak bisa, kita pun sudah sampai, apakah kamu lupa akan perkataanku kemarin? Aku pasti akan menuntut penjelasannya untukmu!”
Sambil berkata, Nanda Song menarik tangan Nikita Ruan dan melangkah menuju pintu besar.
Ketika mereka sampai di depan lift dan sedang menunggu lift, tiba-tiba terdengar suara yang familiar dari samping.
“Yo, Nikita Ruan, kamu masih berani datang ke perusahaan!”
Novel Terkait
Menaklukkan Suami CEO
Red MapleKing Of Red Sea
Hideo TakashiAfter The End
Selena BeeUnperfect Wedding
Agnes YuGue Jadi Kaya
Faya SaitamaThe Richest man
AfradenHello! My 100 Days Wife×
- Bab 1 Kencan Buta
- Bab 2 Menikah
- Bab 3 Seharusnya Kamu Bernama Niko!
- Bab 4 Lega
- Bab 5 Kalian Saling Kenal?
- Bab 6 Upacara Penyerahan Anak
- Bab 7 Tenggelam Dalam Pikiran
- Bab 8 Pergilah!
- Bab 9 Apa Kamu Terluka?
- Bab 10 Terima Kasih Banyak.
- Bab 11 Ruang Kerja Darwin Yu
- Bab 12 Apa Yang Sedang Kamu Lakukan?
- Bab 13 Kamu Adalah Istriku.
- Bab 14 Naik Jabatan
- Bab 15 Selamat
- Bab 16 Kenapa Mencelakaiku?
- Bab 17 Bagaimana Menjelaskannya Pada Profesor?
- Bab 18 Jangan Menyalahkanku!
- Bab 19 Memangnya Aku Tidak Bisa Memakanmu?
- Bab 20 Topik Terlarang
- Bab 21 Apakah Masih Marah?
- Bab 22 Maaf, Aku Datang Terlambat
- Bab 23 Aku Menemanimu Pergi
- Bab 24 Memiliki Hubungan Apa Dengannya?
- Bab 25 Orang Yang Menggangguku
- Bab 26 Kembali Ke Perusahaan
- Bab 27 Tidak Ada Yang Menemaninya Pergi
- Bab 28 Masih Ingin Menyembunyikannya Dariku?
- Bab 29 Hanya Bisa Bergantung Pada Diri Sendiri
- Bab 30 Nenek Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 31 Harus Aku Berlutut Memohon Padamu?
- Bab 32 Datang Menjemputmu Pulang
- Bab 33 Suami Istri Sebatas Nama
- Bab 34 Hadiah yang Sudah Di Siapkan
- Bab 35 Melihat Nenek
- Bab 36 Kamu Itu Kakak Iparku
- Bab 37 Apakah Benar-Benar Tulus?
- Bab 38 Apakah Bisa Berhasil?
- Bab 39 Masuk Ke Ruangannya
- Bab 40 Kamu Mencari Siapa?
- Bab 41 Aku Akan Menunggumu Di Rumah
- Bab 42 Berasal Dari Menguntit
- Bab 43 Mengalihkan Perhatian
- Bab 44 Tidak Ingin Memanfaatkan Dia Lagi
- Bab 45 Mengambil Kesempatan Untuk Menjailinya
- Bab 46 Alergi Terhadap Mangga
- Bab 47 Habiskan Sekotak Mangga
- Bab 48 Kamu Harus Memikul Kesalahan Ini
- Bab 49 Membantu Dia Mengoleskan Obat
- Bab 50 Terima Kasih Kamu Melindungi Aku
- Bab 51 Menyambut Direktur Cheng
- Bab 52 Harus Tanggung Jawab Sampai Akhir
- Bab 53 Kamu Adalah Wanita Yang Sudah Menikah
- Bab 54 Apa Kau Masih Marah Padaku?
- Bab 55 Aku Mencintaimu
- Bab 56 Tidak Bisa Memberimu Sebuah Acara Pernikahan
- Bab 57 Menemaninya Lembur
- Bab 58 Tidak Akan Membuatkan Masalah Untukmu
- Bab 59 Membuatnya Malu!
- Bab 60 Hubungan Yang dilapisi Kertas
- Bab 61 Bagaimana Tega?
- Bab 62 Saudara Tiri
- Bab 63 Lain Kali Tidak Akan Meninggalkan Kamu Lagi
- Bab 64 Memastikan Sumber Ginjal
- Bab 65 Suka Anak Lak-Laki Atau Anak Perempuan?
- Bab 66 Tidak Seberapa Cocok
- Bab 67 Melakukan Permainan Bersama-Sama
- Bab 68 Hukuman Air Es
- Bab 69 Rekan Wanita Yang Paling Beruntung
- Bab 70 Kecelakaan Terjatuh Ke Dalam Air
- Bab 71 Cemburu?
- Bab 72 Apakah Kamu Yang Melakukannya?
- Bab 73 Mesinnya Bermasalah
- Bab 74 Terjebak Di Atas Kapal
- Bab 75 Jujur Dan Terhormat
- Bab 76 Wangi Parfum Wanita
- Bab 77 Ada Wanita Lain?
- Bab 78 Inti Dan Prinsip
- Bab 79 Hanya Makan Saja
- Bab 80 Mungkinkah Hamil?
- Bab 81 Hamil
- Bab 82 Aku Tidak Dapat Mendonorkan Ginjal
- Bab 83 Tidak Ingin Melihat Kamu
- Bab 84 Aku Ingin Bercerai
- Bab 85 Tidak Sudi Dengan Uang Kamu
- Bab 86 Nenek Lari Dari Rumah
- Bab 87 Satu Tamparan
- Bab 88 Berakhir Di Sini Saja
- Bab 89 Kakak Dari Sahabat Baik
- Bab 90 Kembali Bekerja Ke Perusahaan
- Bab 91 Tidak Sengaja Terjatuh
- Bab 92 Musuh Bersama
- Bab 93 Masalah Yang Mana?
- Bab 94 Bukan Menjadi Adik Iparku
- Bab 95 Masalah Ini Hanya Kamu Yang Dapat Membantunya
- Bab 96 Apa Kelebihan Kamu?
- Bab 97 Masih Ada Banyak Kesempatan Mendatang
- Bab 98 Ada Masalah Apa?
- Bab 99 Hidung Belang Yang Terkenal
- Bab 100 Menyuruhnya Menenani Minum Arak
- Bab 101 Pulang Ke Rumahmu Atau Rumahku?
- Bab 102 Hanya Sebuah Pion
- Bab 103 Siluman Rubah
- Bab 104 Sekarang Bukan Saat Yang Tepat
- Bab 105 Tipe Idamannya
- Bab 106 Kita Sudah Bercerai!
- Bab 107 Masalahku Tidak Perlu Kamu Urus
- Bab 108 Menuntut Penjelasan
- Bab 109 Apakah Kamu Masih Adalah Pria?
- Bab 110 Surat Pengunduran Diri Tidak Berlaku