Hello! My 100 Days Wife - Bab 13 Kamu Adalah Istriku.
Saat Nikita Ruan bangun, langit sudah terang, dan melihat jam, sudah menunjukkan pukul setengah delapan.
“Gawat!” Nikita Ruan memekik pelan.
Hari ini hari Senin, adalah hari kerja, awalnya dia berencana untuk bangun pukul tujuh, dengan begini dia tidak akan terlambat bekerja.
Siapa sangka karena kemarin malam tidak bisa tidur hingga tengah malam, pagi ini dia terlambat bangun.
Selesai Nikita Ruan mandi, dia terburu-buru turun ke bawah.
“Nyonya.” suara Alson Du terdengar di ruang tengah.
Mendengar usara Alson Du, Nikita Ruan langsung menoleh ke arah asal suara.
Terlihat Alson Du yang berdiri di samping meja makan, sedangkan Darwin Yu sudah berpakaian rapi duduk di sisi meja makan, jari panjangnya sedang menggunakan pisau dan garpu, memakan sarapannya, sepertinya sudah sedari tadi.
“Pagi.” setelah Nikita Ruan sedikit tercengang, dengan pelan dia mengeluarkan kata ini.
Alson Du yang berada di samping Darwin Yu menarik sebuah bangku untuk Nikita Ruan, mengisyaratkan Nikita Ruan untuk duduk.
Melihat Darwin Yu yang seperti gunung es, Nikita Ruan menggelengkan kepalanya, berucap dengan pelan, “Aku tidak lapar.”
Dia masih tidak tahu, apakah amarah Darwin Yu sudah menghilang atau belum, jika belum, dan dia muncul di hadapannya, bukankah akan semakin membuatnya marah?
Dia tidak mungkin sebodoh ini.
Selesai berucap, Nikita Ruan ingin melangkahkan kakinya pergi dari sana.
“Kemari, duduk.” siapa sangka, Darwin Yu mengangkat pandangannya, menatap ke arahnya, dan berucap memerintah.
Ucapan Darwin Yu, Nikita Ruan tidak berani tidak menurut, dia segera menghampiri dengan patuh, lalu duduk.
Kemudian, Alson Du menyajikan sarapan untuk Nikita Ruan, kemudian pamit undur diri.
Darwin Yu melanjutkan memakan sarapannya, sedangkan Nikita Ruan masih tidak berani bergerak.
Pertama, dia masih sedikit merasa bersalah pada Darwin Yu, jika pria itu tahu dia telah melihat foto itu, entah apakah dia akan membunuhnya atau tidak.
Yang kedua, Darwin Yu makan dengan sangat anggun, gerakan tangannya membuat orang teringat akan bangsawan, ini membuat Nikita Ruan tidak tahu harus bagaimana untuk memulai makannya.
Setengah menit kemudian, Darwin Yu meletakkan pisau garpu yang ada di tangannya, mengambil tisu membersihkan mulutnya, lalu berucap dengan datar, “Habiskan.”
“Oh, baiklah.” Nikita Ruan tidak berani banyak berpikir lagi, dengan cepat langsung menghabiskan roti dan susu yang ada di hadapannya hingga kandas.
Setelah Nikita Ruan menyelesaikan makanannya, saat akan keluar pintu, mobil Darwin Yu telah menunggu di pintu.
Sepertinya, dia sedang menunggunya.
Nikita Ruan merasa sedikit ragu, akan menjadi gosip, jika orang perusahaan melihatnya turun dari mobil Direktur, dia takut menyebabkan badai yang besar.
Lagi pula dia juga tidak ingin menaiki mobil yang sama dengan Darwin Yu, tekanannya terlalu besar.
Dia masih ingin hidup lebih lama!
Akhirnya Nikita Ruan dengan hati-hati berucap pada Darwin Yu, “Aku bisa naik kereta bawah tanah ke perusahaan, jadi tidak perlu merepotkanmu.”
Mendengar hal ini, Darwin Yu yang sedang membaca koran mengangkat pandangannya, menoleh menatap Nikita Ruan, tatapannya berhenti beberapa detik di wajah oval Nikita Ruan yang memerah.
Kemudian, dia berucap: “Nikita, apa kamu lupa?”
Nikita Ruan tercengang mendapat pertanyaan, “Lupa apa?”
“Kamu adalah istriku.”
“Oh.” Nikita Ruan tanpa mengatakan apapun, langsung naik ke dalam mobil dengan patuh.
Karena kalimat ini, tiba-tiba hati Nikita Ruan menjadi melembut.
Tidak perduli ada masalah yang tidak menyenangkan di antara dirinya dengan Darwin Yu, juga tidak perduli bagaimana masa lalu Darwin Yu.
Sekarang dia adalah suaminya, dan dia adalah istrinya.
Jika tidak ada hal yang di luar dugaan, mereka akan menghabiskan sisa umur mereka bersama-sama.
Novel Terkait
Awesome Husband
EdisonDark Love
Angel VeronicaMr. Ceo's Woman
Rebecca WangMy Perfect Lady
AliciaBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensHello! My 100 Days Wife×
- Bab 1 Kencan Buta
- Bab 2 Menikah
- Bab 3 Seharusnya Kamu Bernama Niko!
- Bab 4 Lega
- Bab 5 Kalian Saling Kenal?
- Bab 6 Upacara Penyerahan Anak
- Bab 7 Tenggelam Dalam Pikiran
- Bab 8 Pergilah!
- Bab 9 Apa Kamu Terluka?
- Bab 10 Terima Kasih Banyak.
- Bab 11 Ruang Kerja Darwin Yu
- Bab 12 Apa Yang Sedang Kamu Lakukan?
- Bab 13 Kamu Adalah Istriku.
- Bab 14 Naik Jabatan
- Bab 15 Selamat
- Bab 16 Kenapa Mencelakaiku?
- Bab 17 Bagaimana Menjelaskannya Pada Profesor?
- Bab 18 Jangan Menyalahkanku!
- Bab 19 Memangnya Aku Tidak Bisa Memakanmu?
- Bab 20 Topik Terlarang
- Bab 21 Apakah Masih Marah?
- Bab 22 Maaf, Aku Datang Terlambat
- Bab 23 Aku Menemanimu Pergi
- Bab 24 Memiliki Hubungan Apa Dengannya?
- Bab 25 Orang Yang Menggangguku
- Bab 26 Kembali Ke Perusahaan
- Bab 27 Tidak Ada Yang Menemaninya Pergi
- Bab 28 Masih Ingin Menyembunyikannya Dariku?
- Bab 29 Hanya Bisa Bergantung Pada Diri Sendiri
- Bab 30 Nenek Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 31 Harus Aku Berlutut Memohon Padamu?
- Bab 32 Datang Menjemputmu Pulang
- Bab 33 Suami Istri Sebatas Nama
- Bab 34 Hadiah yang Sudah Di Siapkan
- Bab 35 Melihat Nenek
- Bab 36 Kamu Itu Kakak Iparku
- Bab 37 Apakah Benar-Benar Tulus?
- Bab 38 Apakah Bisa Berhasil?
- Bab 39 Masuk Ke Ruangannya
- Bab 40 Kamu Mencari Siapa?
- Bab 41 Aku Akan Menunggumu Di Rumah
- Bab 42 Berasal Dari Menguntit
- Bab 43 Mengalihkan Perhatian
- Bab 44 Tidak Ingin Memanfaatkan Dia Lagi
- Bab 45 Mengambil Kesempatan Untuk Menjailinya
- Bab 46 Alergi Terhadap Mangga
- Bab 47 Habiskan Sekotak Mangga
- Bab 48 Kamu Harus Memikul Kesalahan Ini
- Bab 49 Membantu Dia Mengoleskan Obat
- Bab 50 Terima Kasih Kamu Melindungi Aku
- Bab 51 Menyambut Direktur Cheng
- Bab 52 Harus Tanggung Jawab Sampai Akhir
- Bab 53 Kamu Adalah Wanita Yang Sudah Menikah
- Bab 54 Apa Kau Masih Marah Padaku?
- Bab 55 Aku Mencintaimu
- Bab 56 Tidak Bisa Memberimu Sebuah Acara Pernikahan
- Bab 57 Menemaninya Lembur
- Bab 58 Tidak Akan Membuatkan Masalah Untukmu
- Bab 59 Membuatnya Malu!
- Bab 60 Hubungan Yang dilapisi Kertas
- Bab 61 Bagaimana Tega?
- Bab 62 Saudara Tiri
- Bab 63 Lain Kali Tidak Akan Meninggalkan Kamu Lagi
- Bab 64 Memastikan Sumber Ginjal
- Bab 65 Suka Anak Lak-Laki Atau Anak Perempuan?
- Bab 66 Tidak Seberapa Cocok
- Bab 67 Melakukan Permainan Bersama-Sama
- Bab 68 Hukuman Air Es
- Bab 69 Rekan Wanita Yang Paling Beruntung
- Bab 70 Kecelakaan Terjatuh Ke Dalam Air
- Bab 71 Cemburu?
- Bab 72 Apakah Kamu Yang Melakukannya?
- Bab 73 Mesinnya Bermasalah
- Bab 74 Terjebak Di Atas Kapal
- Bab 75 Jujur Dan Terhormat
- Bab 76 Wangi Parfum Wanita
- Bab 77 Ada Wanita Lain?
- Bab 78 Inti Dan Prinsip
- Bab 79 Hanya Makan Saja
- Bab 80 Mungkinkah Hamil?
- Bab 81 Hamil
- Bab 82 Aku Tidak Dapat Mendonorkan Ginjal
- Bab 83 Tidak Ingin Melihat Kamu
- Bab 84 Aku Ingin Bercerai
- Bab 85 Tidak Sudi Dengan Uang Kamu
- Bab 86 Nenek Lari Dari Rumah
- Bab 87 Satu Tamparan
- Bab 88 Berakhir Di Sini Saja
- Bab 89 Kakak Dari Sahabat Baik
- Bab 90 Kembali Bekerja Ke Perusahaan
- Bab 91 Tidak Sengaja Terjatuh
- Bab 92 Musuh Bersama
- Bab 93 Masalah Yang Mana?
- Bab 94 Bukan Menjadi Adik Iparku
- Bab 95 Masalah Ini Hanya Kamu Yang Dapat Membantunya
- Bab 96 Apa Kelebihan Kamu?
- Bab 97 Masih Ada Banyak Kesempatan Mendatang
- Bab 98 Ada Masalah Apa?
- Bab 99 Hidung Belang Yang Terkenal
- Bab 100 Menyuruhnya Menenani Minum Arak
- Bab 101 Pulang Ke Rumahmu Atau Rumahku?
- Bab 102 Hanya Sebuah Pion
- Bab 103 Siluman Rubah
- Bab 104 Sekarang Bukan Saat Yang Tepat
- Bab 105 Tipe Idamannya
- Bab 106 Kita Sudah Bercerai!
- Bab 107 Masalahku Tidak Perlu Kamu Urus
- Bab 108 Menuntut Penjelasan
- Bab 109 Apakah Kamu Masih Adalah Pria?
- Bab 110 Surat Pengunduran Diri Tidak Berlaku