Hello! My 100 Days Wife - Bab 28 Masih Ingin Menyembunyikannya Dariku?

“Ting——” pintu lift terbuka, Nikita Ruan tidak memiliki cara lain lagi, hanya bisa keluar dari dalam dengan terpaksa.

Saat ini, dia tidak bisa melarikan diri, bahkan masalah kecil seperti mengantarkan dokumen ini dia tidak bisa menghindarinya.

Dia menarik napas dalam, melangkahkan kakinya dengan stabil, berusaha agar tidak terlihat aneh.

Berjalan hingga ke depan ruangan, dia mengangkat tangannya mengetuk pintu, setelah mendengar suara dari dalam, dia baru membuka pintu dan masuk ke dalam.

Darwin Yu sedang duduk di depan meja kerjanya membalikkan dokumen, ruangan yang besar ini hanya ada dia seorang.

Nikita Ruan mengeratkan genggamannya pada dokumen, lalu berjalan perlahan ke arahnya, “Direktur Yu, ini dokumen yang kamu minta.”

Darwin Yu sedikit menganggukkan kepalanya, tidak ada perubahan besar di raut wajahnya, “Baik, letakkan saja.”

Nikita Ruan mengerjapkan matanya, kembali berucap, “Kalau begitu jika tidak ada lagi, aku akan keluar.”

Selesai berucap, suara Darwin Yu kembali terdengar, “Kenapa tiba-tiba datang ke perusahaan, bukankah aku menyuruhmu untuk istirahat di rumah?”

Seketika Nikita Ruan merasa ragu, lalu berucap dengan jujur, “Aku... terlalu bosan di rumah, jadi aku datang bekerja.”

Darwin Yu yang mendengar hal ini, terdiam sejenak, tiba-tiba bangkit berdiri, melangkah ke sampingnya, lalu menatapnya, “Ada apa dengan kakimu?”

Nikita Ruan tercengang, kemudian memundurkan langkahnya, “Tidak... tidak apa-apa.”

Jelas-jelas dia berjalan sambil menahan rasa sakitnya, bagaimana bisa dia masih menyadarinya?

Darwin Yu mengerutkan alisnya, langsung mengulurkan tangan menariknya duduk di sofa, menekannya untuk duduk, “Jangan bergerak, biar kulihat.”

Selesai berucap, dia menjongkokkan tubuhnya, dan langsung melepaskan sepatu hak tingginya.

Nikita Ruan menarik kakinya ke belakang, namun pergelangan kakinya masih digenggam oleh pria itu.

Darwin Yu menundukkan kepalanya, saat melihat luka yang berdarah di belakang kaki putihnya, seketika tatapannya menggelap.

Luka di kakinya separah ini, dan dia masih tidak mengatakan apapun!

Sebuah api tak dikenal memenuhi ke benaknya, Darwin Yu mengerutkan alisnya, menatap Nikita Ruan dan bertanya, “Sampai kapan kamu ingin menyembunyikannya?”

Ditanyai seperti ini, seketika Nikita Ruan tidak bisa mengatakan apapun, hanya menundukkan kepalanya, dan terdiam.

Darwin Yu bangkit berdiri, membuka laci yang ada di samping, mencari kotak obat, lalu mengeluarkan perban dan cairan alkohol membantu Nikita Ruan mengobati lukanya.

Dia duduk di samping Nikita Ruan, meletakkan kaki jenjangnya di atas pahanya, gerakannya sangat lembut dan teliti mengobati lukanya.

Melihat wajah tampan pria ini, dan raut wajahnya yang serius, wajah Nikita Ruan tidak bisa berhenti memanas, hingga akhirnya, sebuah kobaran api mulai bangkit.

“Itu...” Nikita Ruan berusaha mengalihkan perhatiannya, “Apakah kemarin malam aku melakukan sesuatu di luar dugaan?”

Mendengarnya yang tiba-tiba menanyakan kemarin malam, raut wajah Darwin Yu sedikit berubah, menatap ke arah wanita itu, terdapat sedikit senyuman di dalam tatapannya, “Kamu ingin tahu apa yang terjadi kemarin malam?”

Nikita Ruan langsung menganggukkan kepalanya, “Aku... tidak membuat masalah kan?”

Darwin Yu mengangkat alisnya, melanjutkan kembali gerakan tangannya yang membalut perban, “Jika melingkari leherku lalu menciumku tidak tergolong masalah, kalau begitu tidak ada.”

“Apa!” Nikita Ruan terkejut, dan memekik tanpa sadar, “Aku......”

Sebuah rasa panas langsung memenuhi kepalanya, membuat wajah Nikita Ruan yang sudah memerah terasa semakin panas, bahkan kedua telinganya pun ikut memerah.

Ternyata kemarin malam dia melingkari leher Darwin Yu dan menciumnya, jika dipikir-pikir ini sangat memalukan!

Melihat perubahan raut wajah wanita itu, sudut bibir Darwin Yu tersenyum kecil, lalu menyelesaikan balutan perban di lukanya, dan berucap, “Sepatunya tidak cocok ganti saja.”

Selesai berucap, dia bangkit berdiri, berjalan ke depan meja kerja, lalu menelepon, “Antarkan sepasang sepatu datar wanita ukuran tiga puluh enam kemari.”

Selesai berucap, dia menutup teleponnya, berjalan ke depan sofa, lalu memerintah Nikita Ruan, “Nanti Alson akan mengantarkan sepatu yang datar kemari, setelah kamu menggantinya baru kamu keluar.”

“Dan sepasang sepatu ini, jangan dipakai lagi.”

Nikita Ruan duduk di atas sofa, lalu menjawab dengan patuh, “Ya.”

Tidak lama kemudian, Alson Du mengetuk pintu masuk ke dalam, mengantarkan sepasang sepatu datar berukuran tiga puluh enam yang baru.

Awalnya Alson Du merasa kebingungan, tidak tahu mengapa tiba-tiba direkturnya meminta sepasang sepatu wanita, namun saat melihat Nikita Ruan, seketika dia mengerti, setelah meletakkan sepatu itu dia langsung keluar, tidak ingin menjadi pengganggu.

Melihat Darwin Yu yang menyerahkan sepatu untuknya, hati Nikita Ruan menghangat, lalu berucap pelan, “Terima kasih.”

Dia tidak tahu bagaimana bisa Darwin Yu menyadari jika kakinya terluka, namun yang tidak perlu diragukan lagi adalah, dia seorang pria yang perhatian.

“Sudah seharusnya aku melakukan ini, tidak perlu berterima kasih.” Darwin Yu berucap dengan datar, “Hari pertama bekerja setelah naik jabatan, bagaimana rasanya?”

Nikita Ruan menarik napas dalam dan berucap, “Cukup baik...”

“Hmm, jika membutuhkan bantuan, kamu langsung cari Alson saja.”

Selesai Darwin Yu berucap, dia kembali ke depan meja kerjanya, melanjutkan membaca dokumen.

Selesai Nikita Ruan mengganti sepatunya, dan meletakkan sepatu tingginya ke dalam kantong, kemudian dia keluar dari ruangan.

Setelah diperban, lukanya masih terasa sedikit sakit, namun jauh lebih baik dibandingkan tadi.

Yang tidak dia sangka adalah, ternyata Darwin Yu sangat perhatian seperti ini, bahkan meminta Alson Du mengantarkan sepasang sepatu datar untuknya.

Memikirkan hal ini, tanpa sadar Nikita Ruan tersenyum lebar, mengulurkan tangannya menepuk wajahnya yang memerah, sambil melangkahkan kakinya.

“Tunggu!”

Tiba-tiba terdengar suara familiar dari belakangnya, Nikita Ruan tertegun, membalikkan tubuhnya.

Ternyata Lenny Cheng, sekretaris yang bertemu dengannya kemarin saat dia mengantarkan sup iga untuk Darwin Yu.

Lenny Cheng menatapnya dengan sedikit waspada, setelah menatapnya dengan tatapan menilai, dia bertanya, “Kamu dari departemen mana?”

Nikita Ruan memiliki kesan yang tidak terlalu baik padanya, namun dia tidak ingin banyak bicara dengannya, akhirnya langsung menjawab, “Departemen administrasi.”

Mendengar suara Nikita Ruan, Lenny Cheng mengerutkan alisnya, menatap kartu tanda pengenal yang ada di depan dadanya, “Nikita Ruan? Apa kita pernah bertemu di suatu tempat? Suaramu ini terasa tidak asing......”

“Benarkah?” Nikita Ruan menyunggingkan sudut bibirnya, “Jika tidak ada urusan lagi aku akan pergi dulu, masih ada pekerjaan yang harus kukerjakan.”

Lenny Cheng mengerutkan alisnya, tatapannya jatuh pada sepatu yang ada di kaki Nikita Ruan, “Tadi aku melihat Asisten Du membawa sepasang sepatu masuk ke dalam ruangan, apakah sepatu yang ada di kakimu itu?”

Nikita Ruan mengerutkan alisnya, berucap dengan dingin, “Sekretaris Cheng, masih ada pekerjaan yang harus kukerjakan, maaf aku pergi dulu.”

Selesai berucap, dia melangkahkan kakinya untuk pergi.

Tanpa ragu Lenny Cheng langsung mengejarnya, “Berhenti, kuperingatkan, tidak perduli kamu dari departemen mana, aku harus menasehatimu, jangan berpikir untuk menggoda Direktur Yu! Selama Direktur memiliki aku Lenny Cheng, kamu jangan pernah berpikir untuk menggodanya!”

Mendengar Lenny Cheng berucap seperti ini, membuat Nikita Ruan mengerutkan alisnya, ternyata dia menganggapnya sebagai musuh khayalannya.

Nikita Ruan tersenyum, berucap, “Sekretaris Cheng, tidak semua orang sesantai dirimu.”

Mendengar Nikita Ruan berucap seperti ini, seketika wajah Lenny Cheng memucat, “Apa maksudmu?”

Nikita Ruan malas untuk menggubrisnya, dan langsung melanjutkan langkahnya.

Melihat Nikita Ruan yang masuk ke dalam lift, Lenny Cheng merasa sangat kesal dan marah, menatapnya sejenak dengan tajam.

Dia merasa seperti pernah mendengar suara Nikita Ruan, tadi mendengarnya berbicara beberapa kalimat, terdengar sangat familiar di telinganya.

Tiba-tiba, sebuah bayangan berkelibat di kepalanya.

Orang yang mengantarkan makanan untuk Darwin Yu yang menggunakan topi dan masker, sepertinya Nikita Ruan!

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu