Hello! My 100 Days Wife - Bab 107 Masalahku Tidak Perlu Kamu Urus
Tenaga Nikita Ruan tidaklah ringan, Darwin Yu mengernyit karena sakit, badannya menyusut ke belakang secara refleks.
Nikita Ruan segera mengambil kesempatan, dia mendorong Darwin Yu dan bergegas berlari keluar dari toko.
Darwin Yu mengerutkan alis, tidak sempat memedulikan rasa sakit di bibirnya, dia segera mengejar Nikita Ruan, belum beberapa langkah, dia sudah mencengkeram pergelangan tangan Nikita Ruan.
“Kamu lepaskan!” Nikita Ruan terpaksa menghentikan langkah, dia menoleh menatap Darwin Yu, matanya merah karena marah.
Dia baru saja bertekad untuk tidak berkaitan lagi dengan Darwin Yu, dan memulai kehidupan yang baru, tetapi tak disangka Darwin Yu justru tidak ingin melepaskannya!
Melihat air yang membasahi mata Nikita Ruan, hati Darwin Yu mengerat, tetapi kemarahan tadi masih belum pudar. Darwin Yu menghampiri, suaranya yang rendah dan berat membawa sedikit serak, “Ikut denganku, ada yang ingin aku katakan denganmu.”
“Tidak!” Nikita Ruan langsung menolak tanpa berpikir.
Dia sangat sadar, sekarang selain hubungan antara bos dan karyawan, di antara dia dan Darwin Yu sudah tidak memiliki hubungan apapun lagi.
Darwin Yu menggerakkan bibirnya yang tegang, ketika dia hendak berbicara, terdengar sebuah suara yang cemas dari tidak jauh di belakangnya, “Nikita!”
Darwin Yu menolehkan kepala, melihat Nathan Song yang berlari kemari, ekspresinya menjadi suram.
Pria ini, waktu itu orang yang bersama Nikita Ruan di depan perusahaan juga adalah dia!
Api amarah bangkit dalam hati Darwin Yu, tangannya yang meremas pergelangan tangan Nikita Ruan mengerat, dia menarik Nikita Ruan ke belakangnya, menatap pria yang mendekat, wajah Darwin Yu menjadi sangat suram.
“Kamu lepaskan aku, Darwin Yu!” Melihat Nathan Song mendekat, Nikita Ruan langsung cemas, dia meronta-ronta dengan kuat tetapi tidak dapat melepaskan diri.
Nathan Song mendekat, melihat adegan itu, ekspresinya juga menjadi dingin, dia mengernyit dan menatap Darwin Yu sambil berkata dengan suara berat, “Lepaskan dia!”
“Atas dasar apa?” Darwin Yu mengangkat alis, matanya yang dingin menatap Nathan Song, “Apa hubunganmu dengannya?”
“Kamu lepaskan dulu!” Nathan Song mengerutkan alis, jelas dia juga menjadi cemas.
Darwin Yu mengernyit mendengarnya, dia tidak ingin banyak berkata dengan Nathan Song, lalu dia menarik Nikita Ruang berjalan ke arah lain.
“Berhenti kamu!” Nathan Song melangkah maju dan menahan bahu Darwin Yu, ekspresinya juga serius dan dingin, “Kamu lepaskan Nikita!”
Darwin Yu menolehkan kepala, hawa dingin dalam matanya tampak dengan jelas, dia bertanya satu per satu, “Jika aku tidak lepas?”
Nikita Ruan yang berdiri di samping dapat merasakan suhu di sekitar udara Darwin Yu yang menurun drastis, melihat tangannya yang terkepal beserta urat yang menonjol di atasnya, dia dapat menebak apa yang ingin dilakukan Darwin Yu!
Jika Nathan Song tidak minggir, takutnya tinju Darwin Yu akan dikeluarkan.
Niktia Ruan menggertak gigi dan meninggikan suaranya, “Darwin Yu, lepaskan!”
Dia tidak bisa melihat begitu saja kedua pria ini berkelahi karena dirinya.
Nikita Ruan tidak memperhatikan tenaga karena sedang cemas, dia menarik tangannya dari tangan Darwin Yu dengan kuat, karena pengaruh aksi-reaksi, tangan Nikita Ruan terkibas ke belakang dan mengenai tong sampah di samping.
Tenaga Nikita Ruan kali ini kuat sekali, tepat mengenai sudut tajam dari tong sampah, lengannya tergores, dan lukanya langsung membengkak.
Nikita Ruan mengernyit karena sakit, “Sshh….”
Mendengarnya, Darwin Yu segera menoleh kepada Niktia Ruan, melihat goresan merah di lengan putih Nikita Ruan, matanya menjadi suram.
Kenapa Nikita Ruan begitu tidak hati-hati!
Darwin Yu melangkah maju, ketika hendak menarik lengan Nikita Ruan, tak disangka Nikita Ruan melangkah mundur dan langsung menarik jarak dengannya.
“Nikita Ruan….”
Hati Darwin Yu mengerat, sebelum dia sempat mengatakan ingin membawanya ke rumah sakit, Nikita Ruan berkata terlebih dahulu, “Masalahku, tidak perlu kamu urus.”
Melihat hawa dingin dan keasingan dalam mata wanita itu, Darwin Yu menggerakkan bibir, tetapi dia tidak dapat mengucapkan sepatah kata pun.
Nikita Ruan, apakah benar-benar begitu membencinya?
Melihatnya, Nathan Song segera melangkah maju, dia melirik luka di lengan Nikita Ruan, lalu dia mengernyit dan berkata, “Nikita, lukamu perlu ditangani, aku bawa kamu ke rumah sakit.”
Niktia Ruan memalingkan tatapan, dia mengangguk kepada Nathan Song, tanpa melirik Darwin Yu, dia langsung berbalik badan dan pergi bersama Nathan Song.
Menatap bayangan punggung kepergian Nikita Ruan, mata Darwin Yu yang dalam tak berdasar memancarkan sinar dingin, pada akhirnya dia tidak lagi mengejar Nikita Ruan.
Di Rumah Sakit Rakyat, di dalam ruang perawatan.
Melihat luka di lengan Nikita Ruan, dokter mengerutkan alis dan tidak tahan untuk bertanya, “Bagaimana bisa terluka seperti ini, bengkak begitu besar, untung saja tidak mengenai tulang.”
Ekspresi Nikita Ruan kompleks, terhadap pertanyaan dokter, dia hanya tersenyum maaf, dia tidak memiliki suasana hati untuk membicarakannya.
Dokter dengan tangkas mensterilkan dan membalut luka, lalu dia berpesan kepada Nathan Song, “Bocah, luka pacarmu ini tidak boleh terkena air dalam waktu dekat, tidak boleh makan cabai dan makanan laut, ingat. Selain itu, lain kali harus hati-hati, kalau tidak akan meninggalkan bekas luka.”
Mendengarnya, Nathan Song tidak membenarkan hubungan mereka, dia mengangguk kepada dokter dan mengiyakan, “Baik, aku tahu.”
Setelah semuanya selesai, dokter mengangguk dan melangkah keluar.
Nikita Ruan duduk di kursi, melihat sebelah lengannya yang terbalut oleh kain kasa, Nikita Ruan mengernyit, jika dilihat oleh Nyonya Liu, marahan pun tidak terelakkan.
Melihat tatapan Nikita Ruan yang lesu, Nathan Song tidak tahan untuk menanyakan pertanyaan yang tertumpuk di dalam hatinya, “Nikita, kamu dan dia… apa hubungan kalian?”
Meski dia belum lama kembali ke dalam negeri, tetapi dia masih mengenali tokoh besar di Kota J, di beberapa edisi majalah ekonomi Kota J pun terdapat wawancara terhadap Darwin Yu, tadi ketika bertemu dengan Darwin Yu, dia sudah mengenalinya.
Hati Nikita Ruan memberat, dalam hatinya jelas tahu siapa yang dimaksud oleh Nathan Song. Nikita Ruan menggigit bibir, sepertinya ada sesuatu yang tersumbat di tenggorokannya, dia tidak dapat mengatakan apa-apa.
Hubungan antara dia dan Darwin Yu, dia sendiri juga tidak tahu, mantan suami istri? Atasan dan bawahan? Tidak peduli bagaimana menetapkannya, sepertinya tidak begitu tepat….
Entah mengapa, hidung Nikita Ruan terasa masam, air matanya mengucur tak terkendali.
Dia dan Darwin Yu sepertinya bahkan tidak memiliki hubungan yang sah, tidak termasuk sebagai kekasih, tidak termasuk sebagai suami istri yang mesra, juga tidak termasuk sebagai atasan dan bawahan yang resmi.
“Nikita, kamu….”
Melihat air mata Nikita Ruan mengucur keluar, Nathan Song terkejut, dia mengeluarkan kain lap dari dalam sakunya dengan panik, dia ingin menyeka air mata Nikita Ruan, tetapi pada akhirnya dia memberikan kain lap itu kepada Nikita Ruan….
Nikita Ruan mengambil kain lap dan menyeka air mata dengan asal, dia menarik napas dalam-dalam dan berkata, “Aku… tidak apa-apa, Nathan, kamu tidak perlu khawatir….”
Tiba-tiba pintu dibuka, beriringan dengan suara sepatu hak tinggi, seorang wanita yang mengenakan jaket warna merah berjalan ke dalam dengan tergesa-gesa.
Nikita Ruan menoleh ke sumber suara, matanya buram karena air mata, sebelum sempat melihat siapa yang datang, segumpal warna merah itu menyerbu padanya.
“Sayang! Kamu kenapa!”
Terdengar suara Nanda Song yang merdu bagai burung di telinganya.
Nikita Ruan bergegas menyeka air mata, “Nanda?”
Nanda Song mengibaskan rambut panjangnya, dia menatap ke bawah pada tangan kanan Nikita Ruan yang terluka serta wajahnya yang penuh dengan air mata, seketika Nanda Song juga ikut mengerutkan wajah, “Sayang, kenapa kamu menangis? Lalu ada apa dengan lenganmu?”
Tidak menunggu Nikita Ruan menjelaskan, Nanda Song sudah mendongak dan memelototi Nathan Song dengan ganas, “Kakak! Kamu menindas Nikita?”
Tiba-tiba diteriaki oleh Nanda Song, Nathan Song tertegun, ketika dia hendak menjawab, Nikita Ruan menarik baju Nanda Song da bergegas menjelaskan, “Nanda, masalah ini tidak ada hubungannya dengan kakakmu.”
Novel Terkait
Kisah Si Dewa Perang
Daron JayHidden Son-in-Law
Andy LeeCinta Yang Dalam
Kim YongyiMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaDemanding Husband
MarshallMr Huo’s Sweetpie
EllyaHello! My 100 Days Wife×
- Bab 1 Kencan Buta
- Bab 2 Menikah
- Bab 3 Seharusnya Kamu Bernama Niko!
- Bab 4 Lega
- Bab 5 Kalian Saling Kenal?
- Bab 6 Upacara Penyerahan Anak
- Bab 7 Tenggelam Dalam Pikiran
- Bab 8 Pergilah!
- Bab 9 Apa Kamu Terluka?
- Bab 10 Terima Kasih Banyak.
- Bab 11 Ruang Kerja Darwin Yu
- Bab 12 Apa Yang Sedang Kamu Lakukan?
- Bab 13 Kamu Adalah Istriku.
- Bab 14 Naik Jabatan
- Bab 15 Selamat
- Bab 16 Kenapa Mencelakaiku?
- Bab 17 Bagaimana Menjelaskannya Pada Profesor?
- Bab 18 Jangan Menyalahkanku!
- Bab 19 Memangnya Aku Tidak Bisa Memakanmu?
- Bab 20 Topik Terlarang
- Bab 21 Apakah Masih Marah?
- Bab 22 Maaf, Aku Datang Terlambat
- Bab 23 Aku Menemanimu Pergi
- Bab 24 Memiliki Hubungan Apa Dengannya?
- Bab 25 Orang Yang Menggangguku
- Bab 26 Kembali Ke Perusahaan
- Bab 27 Tidak Ada Yang Menemaninya Pergi
- Bab 28 Masih Ingin Menyembunyikannya Dariku?
- Bab 29 Hanya Bisa Bergantung Pada Diri Sendiri
- Bab 30 Nenek Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 31 Harus Aku Berlutut Memohon Padamu?
- Bab 32 Datang Menjemputmu Pulang
- Bab 33 Suami Istri Sebatas Nama
- Bab 34 Hadiah yang Sudah Di Siapkan
- Bab 35 Melihat Nenek
- Bab 36 Kamu Itu Kakak Iparku
- Bab 37 Apakah Benar-Benar Tulus?
- Bab 38 Apakah Bisa Berhasil?
- Bab 39 Masuk Ke Ruangannya
- Bab 40 Kamu Mencari Siapa?
- Bab 41 Aku Akan Menunggumu Di Rumah
- Bab 42 Berasal Dari Menguntit
- Bab 43 Mengalihkan Perhatian
- Bab 44 Tidak Ingin Memanfaatkan Dia Lagi
- Bab 45 Mengambil Kesempatan Untuk Menjailinya
- Bab 46 Alergi Terhadap Mangga
- Bab 47 Habiskan Sekotak Mangga
- Bab 48 Kamu Harus Memikul Kesalahan Ini
- Bab 49 Membantu Dia Mengoleskan Obat
- Bab 50 Terima Kasih Kamu Melindungi Aku
- Bab 51 Menyambut Direktur Cheng
- Bab 52 Harus Tanggung Jawab Sampai Akhir
- Bab 53 Kamu Adalah Wanita Yang Sudah Menikah
- Bab 54 Apa Kau Masih Marah Padaku?
- Bab 55 Aku Mencintaimu
- Bab 56 Tidak Bisa Memberimu Sebuah Acara Pernikahan
- Bab 57 Menemaninya Lembur
- Bab 58 Tidak Akan Membuatkan Masalah Untukmu
- Bab 59 Membuatnya Malu!
- Bab 60 Hubungan Yang dilapisi Kertas
- Bab 61 Bagaimana Tega?
- Bab 62 Saudara Tiri
- Bab 63 Lain Kali Tidak Akan Meninggalkan Kamu Lagi
- Bab 64 Memastikan Sumber Ginjal
- Bab 65 Suka Anak Lak-Laki Atau Anak Perempuan?
- Bab 66 Tidak Seberapa Cocok
- Bab 67 Melakukan Permainan Bersama-Sama
- Bab 68 Hukuman Air Es
- Bab 69 Rekan Wanita Yang Paling Beruntung
- Bab 70 Kecelakaan Terjatuh Ke Dalam Air
- Bab 71 Cemburu?
- Bab 72 Apakah Kamu Yang Melakukannya?
- Bab 73 Mesinnya Bermasalah
- Bab 74 Terjebak Di Atas Kapal
- Bab 75 Jujur Dan Terhormat
- Bab 76 Wangi Parfum Wanita
- Bab 77 Ada Wanita Lain?
- Bab 78 Inti Dan Prinsip
- Bab 79 Hanya Makan Saja
- Bab 80 Mungkinkah Hamil?
- Bab 81 Hamil
- Bab 82 Aku Tidak Dapat Mendonorkan Ginjal
- Bab 83 Tidak Ingin Melihat Kamu
- Bab 84 Aku Ingin Bercerai
- Bab 85 Tidak Sudi Dengan Uang Kamu
- Bab 86 Nenek Lari Dari Rumah
- Bab 87 Satu Tamparan
- Bab 88 Berakhir Di Sini Saja
- Bab 89 Kakak Dari Sahabat Baik
- Bab 90 Kembali Bekerja Ke Perusahaan
- Bab 91 Tidak Sengaja Terjatuh
- Bab 92 Musuh Bersama
- Bab 93 Masalah Yang Mana?
- Bab 94 Bukan Menjadi Adik Iparku
- Bab 95 Masalah Ini Hanya Kamu Yang Dapat Membantunya
- Bab 96 Apa Kelebihan Kamu?
- Bab 97 Masih Ada Banyak Kesempatan Mendatang
- Bab 98 Ada Masalah Apa?
- Bab 99 Hidung Belang Yang Terkenal
- Bab 100 Menyuruhnya Menenani Minum Arak
- Bab 101 Pulang Ke Rumahmu Atau Rumahku?
- Bab 102 Hanya Sebuah Pion
- Bab 103 Siluman Rubah
- Bab 104 Sekarang Bukan Saat Yang Tepat
- Bab 105 Tipe Idamannya
- Bab 106 Kita Sudah Bercerai!
- Bab 107 Masalahku Tidak Perlu Kamu Urus
- Bab 108 Menuntut Penjelasan
- Bab 109 Apakah Kamu Masih Adalah Pria?
- Bab 110 Surat Pengunduran Diri Tidak Berlaku