Hello! My 100 Days Wife - Bab 43 Mengalihkan Perhatian
Nikita Ruan menarik napas dalam-dalam, dia menoleh menatap Amel di sebelahnya, “Masalah ini benar-benar tidak ada hubungan dengan Presdir Yu.”
Amel mendesah, “Kalau begitu kamu harus memikirkan cara untuk menjelaskannya, sekarang semua orang mengira kamu cinta mati kepada Presdir Yu, menggunakan segala cara….”
Menjelaskan? Takutnya dia ingin menjelaskan, juga tidak ada orang yang akan mendengarkan.
“Ting….” Pintu lift terbuka, Nikita Ruan dan Amel berjalan keluar dari lift, menuju pintu.
Tiba-tiba, ada seseorang yang berjalan menghampiri mereka dari samping.
“Nikita!”
Nikita Ruan menolehkan kepala, itu adalah rekan kerja pria dari departemen keuangan, Harry Song.
“Harry Song, kamu juga baru pulang kerja?”
Harry Song tersenyum kepada Nikita Ruan, dia mengangguk dan berkata, “Kebetulan sekali.”
Harry Song tertegun, dia menyapa Amel lalu menatap Nikita Ruan, “Pergi ke mana kamu? Maukah aku mengantarmu pulang?”
Terhadap antusias Harry Song, Nikita Ruan merasa sedikit canggung, dia menjulurkan tangan mengait lengan Amel, dan menolak secara halus sambil tersenyum, “Aku dan Amel sudah sepakat untuk pergi makan bersama.”
Mendengar perkataannya, Harry Song menggaruk kepala sambil tersenyum, “Baiklah kalau begitu, kalian pergi makan saja, lain kali jika ada kesempatan aku akan mengantarmu pulang.”
“Baik, sampai jumpa.”
Setelah berpamitan dengan Harry Song, Nikita Ruan menarik Amel meninggalkan aula besar perusahaan.
Setelah jauh, barulah Amel bertanya dengan senyum, “Nikita, orang yang punya mata pun bisa melihat bahwa Harry Song menyukai kamu! Aku merasa dia lumayan baik, kenapa kamu selalu menolaknya?”
Suasana hati Nikita Ruan kompleks, dia menunduk menatap cincin pernikahan di tangannya, tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya kepada Amel.
Melihat Nikita Ruan tidak menjawab, Amel juga tidak marah, dia menarik Nikita Ruan dan melanjutkan, “Sebenarnya, aku memiliki satu cara untuk melawan desas-desus di dalam perusahaan saat ini.”
Nikita Ruan bergegas bertanya, “Apa caranya?”
“Bukankah desas-desus di dalam perusahaan mengatakan bahwa kamu menggunakan segala cara untuk mendekati Presdir Yu? Jika kamu berdekatan dengan lawan jenis yang lain, misalnya Harry Song, bukankah secara tidak langsung menyangkal desas-desus itu?”
Mendengar perkataanya, Nikita Ruan merasa masuk akal, tetapi juga merasa sedikit aneh.
“Demi mencerminkan bahwa aku tidak memiliki niat terhadap Presdir Yu, maka aku harus berinteraksi dengan lawan jenis yang lain, apakah maksudnya seperti ini?”
Amel mengangguk, “Benar, pada saatnya nanti kamu menjelaskan lagi, maka desas-desus itu juga akan lenyap dengan sendirinya.”
Nikita Ruan ragu-ragu, “Tetapi dengan berbuat seperti ini, bukankah memanfaatkan Harry Song?”
“Bagaimana bisa dikatakan memanfaatkan? Harry Song menyukai kamu, kamu hanya mencoba untuk berinteraksi dengannya saja, bukan berarti harus menjadi kekasih, asalkan dapat mencerminkan kepada orang-orang bahwa kamu tidak memiliki niat terhadap Presdir Yu, bukankah begitu?”
Nikita Ruan mengangguk dengan setengah curiga setengah percaya, namun dalam hatinya tetap sangat ragu-ragu.
Setelah berpisah dengan Amel, Nikita Ruan mempertimbangkan dalam hati, tetapi tidak menemukan cara yang lebih baik lagi.
Dua hari sudah berlalu, awalnya Nikita Ruan mengira setelah beberapa hari, desas-desus di dalam perusahaan akan mereda perlahan-lahan, tetapi pada akhirnya barulah dia menyadari, desas-desus itu tidak hanya tidak mereda, sebaliknya menjadi semakin marak.
Sekarang, tidak peduli ke mana dia pergi, pasti akan mendatangkan perhatian, tebakan, penilaian, dan cemooh dari orang-orang, bagaikan gunung besar yang membuatnya tidak bisa bernapas.
Jika terus seperti ini, setelah Darwin Yu pulang dari luar negeri, pasti akan mendengar semua masalah ini, pada saatnya nanti, dia harus bagaimana?
Dalam hati Nikita Ruan semakin tidak tenang, pada akhirnya karena sungguh tidak ada cara yang lebih baik lagi, dia teringat akan perkataan Amel pada hari itu.
Ketika benar-benar sampai pada jalan buntu, dia tidak mempunyai pilihan lain, masalah utama pada saat ini adalah meredakan desas-desus ini, semakin sedikit orang yang menggosipi, akan semakin baik.
Trik seperti ini, sering kali digunakan oleh orang di dunia entertainment, demi meredakan suatu berita yang menggemparkan, maka menggunakan berita menggemparkan yang lain untuk mengalihkan perhatian orang-orang.
Sampai pada langkah ini, Nikita Ruan juga bersedia, walau dia dan Harry Song akan menjadi sasaran panah, asalkan tidak memengaruhi Darwin Yu.
Setelah membulatkan hati, Nikita Ruan memberanikan diri untuk pergi ke departemen keuangan mencari Harry Song, tetapi tiba di depan pintu departemen keuangan, keberanian yang terkumpul dengan tidak mudah pun hilang tak berjejak.
Tepat ketika Nikita Ruan dilema, tiba-tiba ada seseorang yang berjalan keluar, tepat adalah Harry Song.
Harry Song sedang memegangi setumpuk dokumen, sepertinya hendak diantarkan ke ruang berkas. Ketika melihat Nikita Ruan, Harry Song merasa kaget, juga sangat senang, “Nikita, kenapa kamu ada di sini? Apakah untuk mengumpulkan laporan keuangan?”
“Bukan.” Tiba-tiba Nikita Ruan menjadi gugup, perkataan yang awalnya sudah dipikirkan juga tidak tahu harus bagaimana mengucapkannya.
Harry Song tersenyum kepada Nikita Ruan dengan penuh kesabaran, “Lalu kamu datang untuk apa?”
Nikita Ruan memberanikan diri, “Aku… datang untuk mencarimu.”
“Aku?” Harry Song terkejut.
Nikita Ruan menarik napas dalam-dalam, “Malam ini aku punya waktu, bagaimana kalau kita pergi makan bersama….”
Harry Song langsung menjawab dengan tanpa ragu, “Baik!”
Mereka sedang berdiri di depan pintu departemen keuangan, tidak sedikit orang yang lalu lalang di samping, karena beberapa foto itu, Nikita Ruan sudah menjadi orang ternama di perusahaan, sekarang semua orang mengenalinya, maka begitu melihat Nikita Ruan bersama dengan pria lain, orang-orang tidak hentinya melirik mereka.
Harry Song bertanya dengan senyum, “Nikita, kamu ingin makan Barbeque Grill atau Masakan Chuan?”
Nikita Ruan merasa tidak keruan karena tatapan orang-orang, dia berkata pelan, “Aku bisa dua-duanya, kamu yang atur saja.”
Dia mengajak Harry Song, adalah demi mengalihkan perhatian orang-orang pada mereka, memencarkan perhatian pada Darwin Yu.
“Baik, kalau begitu aku akan ke departemen kamu setelah pulang kerja nanti.”
“Baik.”
Setelah sepakat dengan Harry Song, Nikita Ruan berbalik badan dan pergi dengan tergesa-gesa.
Dalam melaksanakan pekerjaan pada sore hari itu, pikiran Nikita Ruan sedang buyar, dia selalu memikirkan apakah pilihannya benar atau salah, tetapi tidak menunggu dia menemukan jawaban, sore hari itu pun sudah berlalu.
Belum beberapa menit setelah jam pulang kerja, ada seseorang yang mengetuk pintu, Amel membuka pintu dan berjalan masuk dengan penuh semangat, dia berkata dengan merendahkan suara sambil menatap Nikita Ruan, “Nikita, tebak siapa yang datang?”
Nikita Ruan menjawab dengan tidak fokus, “Siapa?”
“Harry Song! Dia sedang menunggu kamu di depan pintu!”
Mendengar perkatannya, Nikita Ruan tiba-tiba menjadi gugup, dia mengangguk, “Aku pergi dulu.”
Setelah menarik napas dalam-dalam, Nikita Ruan mengambil tasnya dan berjalan menuju pintu, ketika melewati zona kantor, beberapa rekan kerja di departemen yang suka bergosip sedang berkumpul bersama dan membicarakan sesuatu sambil tertawa….
Nikita Ruan hanya mendengarkan sedikit ketika berjalan lewat, orang yang sedang dibicarakan oleh mereka adalah dirinya sendiri.
Nikita Ruan mengepalkan tangan, dia mempercepat langkahnya menuju pintu.
Harry Song sedang berdiri di depan pintu, mengenakan kemeja berwarna biru muda, wajahnya membawa sedikit rasa cemas dan penantian, ketika melihat Nikita Ruan, matanya berbinar.
“Nikita, di sini!”
Nikita Ruan tahu bahwa beberapa rekan kerja itu sedang menatap mereka di tempat yang tidak jauh, dia mengangkat sudut bibir dan tersenyum kepada Harry Song, dia bertanya , “Kenapa kamu datang begitu awal?”
“Pekerjaanku selesai lebih awal, maka aku datang untuk menunggu kamu. Restoran sudah dipesan, suasananya lumayan bagus….”
Nikita Ruan mengangguk, dia berjalan di sisi Harry Song, mereka berdua berjalan pergi dengan berdampingan.
Begitu mereka pergi, seorang rekan di departemen yang gemar bergosip menggoyang ponsel dengan semangat, “Eh, menurut kalian, jika aku mengirimkan foto ini ke dalam grup, akan bagaimana?”
“Coba saja!”
Rekan kerja itu menekan ponsel, dengan tanpa ragu mengirimkan foto mereka berdua yang dipotret secara diam-diam ke dalam grup.
Novel Terkait
Asisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaMy Charming Wife
Diana AndrikaHis Soft Side
RiseYour Ignorance
YayaBeautiful Love
Stefen LeeMy Perfect Lady
AliciaAdieu
Shi QiHello! My 100 Days Wife×
- Bab 1 Kencan Buta
- Bab 2 Menikah
- Bab 3 Seharusnya Kamu Bernama Niko!
- Bab 4 Lega
- Bab 5 Kalian Saling Kenal?
- Bab 6 Upacara Penyerahan Anak
- Bab 7 Tenggelam Dalam Pikiran
- Bab 8 Pergilah!
- Bab 9 Apa Kamu Terluka?
- Bab 10 Terima Kasih Banyak.
- Bab 11 Ruang Kerja Darwin Yu
- Bab 12 Apa Yang Sedang Kamu Lakukan?
- Bab 13 Kamu Adalah Istriku.
- Bab 14 Naik Jabatan
- Bab 15 Selamat
- Bab 16 Kenapa Mencelakaiku?
- Bab 17 Bagaimana Menjelaskannya Pada Profesor?
- Bab 18 Jangan Menyalahkanku!
- Bab 19 Memangnya Aku Tidak Bisa Memakanmu?
- Bab 20 Topik Terlarang
- Bab 21 Apakah Masih Marah?
- Bab 22 Maaf, Aku Datang Terlambat
- Bab 23 Aku Menemanimu Pergi
- Bab 24 Memiliki Hubungan Apa Dengannya?
- Bab 25 Orang Yang Menggangguku
- Bab 26 Kembali Ke Perusahaan
- Bab 27 Tidak Ada Yang Menemaninya Pergi
- Bab 28 Masih Ingin Menyembunyikannya Dariku?
- Bab 29 Hanya Bisa Bergantung Pada Diri Sendiri
- Bab 30 Nenek Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 31 Harus Aku Berlutut Memohon Padamu?
- Bab 32 Datang Menjemputmu Pulang
- Bab 33 Suami Istri Sebatas Nama
- Bab 34 Hadiah yang Sudah Di Siapkan
- Bab 35 Melihat Nenek
- Bab 36 Kamu Itu Kakak Iparku
- Bab 37 Apakah Benar-Benar Tulus?
- Bab 38 Apakah Bisa Berhasil?
- Bab 39 Masuk Ke Ruangannya
- Bab 40 Kamu Mencari Siapa?
- Bab 41 Aku Akan Menunggumu Di Rumah
- Bab 42 Berasal Dari Menguntit
- Bab 43 Mengalihkan Perhatian
- Bab 44 Tidak Ingin Memanfaatkan Dia Lagi
- Bab 45 Mengambil Kesempatan Untuk Menjailinya
- Bab 46 Alergi Terhadap Mangga
- Bab 47 Habiskan Sekotak Mangga
- Bab 48 Kamu Harus Memikul Kesalahan Ini
- Bab 49 Membantu Dia Mengoleskan Obat
- Bab 50 Terima Kasih Kamu Melindungi Aku
- Bab 51 Menyambut Direktur Cheng
- Bab 52 Harus Tanggung Jawab Sampai Akhir
- Bab 53 Kamu Adalah Wanita Yang Sudah Menikah
- Bab 54 Apa Kau Masih Marah Padaku?
- Bab 55 Aku Mencintaimu
- Bab 56 Tidak Bisa Memberimu Sebuah Acara Pernikahan
- Bab 57 Menemaninya Lembur
- Bab 58 Tidak Akan Membuatkan Masalah Untukmu
- Bab 59 Membuatnya Malu!
- Bab 60 Hubungan Yang dilapisi Kertas
- Bab 61 Bagaimana Tega?
- Bab 62 Saudara Tiri
- Bab 63 Lain Kali Tidak Akan Meninggalkan Kamu Lagi
- Bab 64 Memastikan Sumber Ginjal
- Bab 65 Suka Anak Lak-Laki Atau Anak Perempuan?
- Bab 66 Tidak Seberapa Cocok
- Bab 67 Melakukan Permainan Bersama-Sama
- Bab 68 Hukuman Air Es
- Bab 69 Rekan Wanita Yang Paling Beruntung
- Bab 70 Kecelakaan Terjatuh Ke Dalam Air
- Bab 71 Cemburu?
- Bab 72 Apakah Kamu Yang Melakukannya?
- Bab 73 Mesinnya Bermasalah
- Bab 74 Terjebak Di Atas Kapal
- Bab 75 Jujur Dan Terhormat
- Bab 76 Wangi Parfum Wanita
- Bab 77 Ada Wanita Lain?
- Bab 78 Inti Dan Prinsip
- Bab 79 Hanya Makan Saja
- Bab 80 Mungkinkah Hamil?
- Bab 81 Hamil
- Bab 82 Aku Tidak Dapat Mendonorkan Ginjal
- Bab 83 Tidak Ingin Melihat Kamu
- Bab 84 Aku Ingin Bercerai
- Bab 85 Tidak Sudi Dengan Uang Kamu
- Bab 86 Nenek Lari Dari Rumah
- Bab 87 Satu Tamparan
- Bab 88 Berakhir Di Sini Saja
- Bab 89 Kakak Dari Sahabat Baik
- Bab 90 Kembali Bekerja Ke Perusahaan
- Bab 91 Tidak Sengaja Terjatuh
- Bab 92 Musuh Bersama
- Bab 93 Masalah Yang Mana?
- Bab 94 Bukan Menjadi Adik Iparku
- Bab 95 Masalah Ini Hanya Kamu Yang Dapat Membantunya
- Bab 96 Apa Kelebihan Kamu?
- Bab 97 Masih Ada Banyak Kesempatan Mendatang
- Bab 98 Ada Masalah Apa?
- Bab 99 Hidung Belang Yang Terkenal
- Bab 100 Menyuruhnya Menenani Minum Arak
- Bab 101 Pulang Ke Rumahmu Atau Rumahku?
- Bab 102 Hanya Sebuah Pion
- Bab 103 Siluman Rubah
- Bab 104 Sekarang Bukan Saat Yang Tepat
- Bab 105 Tipe Idamannya
- Bab 106 Kita Sudah Bercerai!
- Bab 107 Masalahku Tidak Perlu Kamu Urus
- Bab 108 Menuntut Penjelasan
- Bab 109 Apakah Kamu Masih Adalah Pria?
- Bab 110 Surat Pengunduran Diri Tidak Berlaku