Hello! My 100 Days Wife - Bab 66 Tidak Seberapa Cocok
Setelah mengucapkannya, Nikita Ruan ingin menggigit lidahnya sendiri saking menyesalnya.
Perkataan itu ambigu sekali, seolah-olah dia ingin melahirkan anak untuk Darwin Yu.
Gerakan Darwin Yu tertegun, dia mendongak menatap Nikita Ruan, “Dua-duanya.”
Wajah Nikita Ruan memerah, dia mengangguk dengan panik, tidak lagi melanjutkan topik pembicaraan itu.
Setelah tiba di rumah sakit, Darwin Yu mendaftarkan Nikita Ruan, lalu menemaninya melakukan pemeriksaan.
Setelah berkelana ke seluruh divisi, tanpa disadari dua jam lebih pun sudah berlalu.
Di tengah menunggu hasil pemeriksaan, Nikita Ruan merasa haus, dia mendongak menatap ke sekeliling, mencari apakah ada tempat untuk mengambil air.
Darwin Yu berdiri di samping, memegangi beberapa lembar hasil laporan. Melihat Nikita Ruan memandang sekeliling, dia bertanya, “Ada apa?”
Nikita Ruan menjawab dengan jujur, “Sedikit haus….”
Tanpa dua kata, Darwin Yu menekan bahu Nikita Ruan, menyuruhnya untuk duduk, “Kamu tunggu aku di sini, aku ambilkan air hangat untukmu.”
Nikita Ruan mengangguk dengan taat, melihat Darwin Yu berjalan pergi.
Seorang wanita setengah baya yang duduk di samping Nikita Ruan tidak tahan untuk bertanya, “Gadis, apakah itu pacarmu?”
Nikita Ruan tersenyum dan menjawab dengan pelan, “Suamiku.”
Wanita setengah berkata dengan kaget, “Suami kamu! Baik sekali padamu! Tinggi dan tampan, juga suami yang baik, tidak seperti suamiku, menemani aku ke rumah sakit saja tidak ingin.”
Nikita Ruan mengangkat mata, menatap bayangan punggung Darwin Yu yang tinggi kekar, hatinya terasa manis sekali.
Sebelumnya Nikita Ruan selalu merasa selain orangtuanya, tidak ada orang yang menyayangi dan mencintai dia, tetapi sekarang tiba-tiba bertambah seseorang di sisinya, dicintai dan disayangi oleh orang itu, rasanya lumayan bahagia.
Tidak seberapa lama, ponsel Nikita Ruan berdering, dia mengambilnya dan melihat, itu adalah dari Nyonya Liu.
“Halo? Ibu? Ada apa?”
“Tidak apa-apa, hanya saja sudah beberapa hari tidak melihatmu, ingin menelepon untuk menanyakan kabarmu.”
Mendengar Nyonya Liu berkata seperti, hati Nikita Ruan melonjak, seketika dia teringat akan perintah Nyonya Liu tidak lama yang lalu.
Benar saja, Nyonya Liu bertanya, “Bagaimana kamu dan Darwin? Kapan kalian berencana untuk mengadakan acara pernikahan?”
Nikita Ruan menarik napas dalam-dalam, dia menjawab dengan suara pelan, “Ibu, pekerjaannya sangat sibuk, masalah pernikahan takutnya harus diundur ke belakang….”
“Sesibuk apapun juga tidak boleh melupakan masalah pernikahan! Dasar kamu gadis ini, aku sudah tahu kamu tidak akan bisa menyelesaikannya.” Nyonya Liu sedikit marah, “Lihat kamu, masalah pernikahan yang begitu besar saja tidak kamu tanggapi dengan serius.”
Nikita Ruan mengernyit, “Ibu, masalah ini tidak perlu cemas, sekarang aku sedang di rumah sakit, bicarakan nanti saja, aku tutup dulu.”
Sambil berkata, Nikita Ruan hendak menutup telepon.
Sedetik sebelum menutup telepon, terdengar suara Nyonya Liu, “Tunggu sebentar! Apa yang kamu lakukan di rumah sakit! Apakah kamu sakit?”
“Bukan….” Gerakan Nikita Ruan tertegun, dia meletakkan kembali ponsel ke telinganya, “Aku datang untuk memeriksa kesehatan.”
“Memeriksa kesehatan? Kamu sakit apa?”
“Bukan….” Nikita Ruan terbata-bata, seketika tidak tahu harus berkata bagaimana.
Di bawah bombardir pertanyaan Nyonya Liu, Nikita Ruan berkata terus terang, “Kemarin aku dan Darwin pulang ke Kediaman Tua untuk menengok Nenek, Nenek menyuruhku melakukan persiapan untuk kehamilan, juga memberiku banyak sekali suplemen, lalu hari ini Darwin membawaku ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan….”
Mendengarnya berkata seperti itu, nada bicara Nyonya Liu langsung membaik, “Juga sudah saatnya untuk melakukan pemeriksaan, karena kamu dan Darwin sudah membuat surat nikah, mempunyai anak juga harus dimasukkan ke dalam agenda, Nyonya tua sedang menunggu untuk menggendong cucu buyut, aku dan ayahmu juga sedang menunggu untuk menggendong cucu!”
Wajah Nikita Ruan memerah, tetapi sudut bibirnya terangkat. Dia mendongak dan melihat Darwin Yu berjalan ke arahnya, dia bergegas berkata, “Sudah, Ibu, aku harus sibuk, aku tutup dulu.”
“Baik, baik, lain hari bawa Darwin pulang ke rumah untuk makan, aku dan ayahmu menunggu kalian di rumah.”
Nikita Ruan bergegas mengiyakan lalu menutup telepon.
Darwin Yu berjalan menghampiri dan memberikan segelas air kepada Nikita Ruan, “Minum pelan-pelan, airnya panas.”
“Baik.”
Satu jam lebih kemudian, mereka mengambil seluruh laporan hasil pemeriksaan, semuanya normal.
Setelah pergi dari rumah sakit dan pulang ke rumah, Darwin Yu mengirimkan semua hasil laporan digital kepada Peter.
Darwin Yu medongak menatap Nikita Ruan yang sedang makan dan sama sekali tidak tahu-menahu, suasana hatinya kompleks.
Nikita Ruan mendongak, melihat Darwin Yu sedang melamun sambil menatapnya, dia bertanya dengan hati-hati, “Ada apa? Kenapa kamu tidak makan?”
Darwin Yu berkata pelan, “Tidak begitu lapar, aku lihat kamu makan saja.”
Hati Nikita Ruan terasa hangat, dia merasa sedikit malu, “Oh iya, hari ini ibuku menelepon, dia menyuruh kita pulang ke rumah untuk makan di lain hari.”
“Baik, setelah kita pulang dari Mansion Binhu, kita akan pergi menengok mereka.”
Nikita Ruan tersenyum, “Baik!”
Dalam sekejap, tibalah pada hari team building. Ketika Nikita Ruan sampai di perusahaan, dia menyadari semua orang sedang membawa tas kecil dan besar dan berkumpul untuk mengobrol dengan bersemangat.
“Nikita!”
Amel berlari dari samping dengan semangat, dia menarik tangan Nikita Ruan dan mengamatinya, lalu dia memuji, “Hari ini kamu benar-benar cantik sekali!”
Berbeda dengan gaya pakaian kerja pada biasanya, hari ini Nikita Ruan mengenakan setelan pakaian casual, hoodie lebar berwarna putih dan celana santai yang mengerucut di kaki, ditambah lagi rambutnya diikat menjadi ekor kuda, tampak muda dan mencolok.
Nikita Ruan tersenyum, “Kamu juga sangat cantik!”
Karena pergi bermain ke tempat alam, semua orang mengenakan pakaian yang bersifat casual, berbeda dengan pada biasanya, juga lebih aktif dari biasanya. Setelah seluruh departemen memastikan jumlah orang, mereka menumpangi bus menuju Mansion Binhu di pinggiran kota J.
Begitu naik ke dalam bus, ada orang yang berdiskusi dengan semangat, “Mansion Binhu ini sangat asyik, dengar-dengar, Presdir Yu ingin mengembangkan tanah di sekitar, sehingga kegiatan kali ini ditempatkan di sini.”
“Aku tidak tertarik apakah akan dikembangkan atau tidak, sekarang aku hanya ingin melihat Presdir, apakah tadi kalian melihatnya? Presdir Yu mengenakan pakaian casual warna hijau tentara, ya Tuhan! Tampan sekali!”
“Dasar pecinta tampan!”
Dalam canda tawa, suasana di dalam bus menjadi semakin meriah.
Dalam setiap departemen perusahaan, pasti ada beberapa gadis yang memiliki niat terhadap Darwin Yu, karena bos yang kaya dan begitu tampan, tidak ada seberapa banyak gadis yang dapat menahannya.
Nikita Ruan dan Amel duduk di baris depan, mereka dapat mendengar suara canda tawa di belakang dengan jelas.
Di tengah percakapan, tiba-tiba entah siapa yang berkata, “Pecinta tampan ya pecinta tampan, tetapi jangan terjerumus ke dalam, pria unggul seperti Presdir Yu, bagaimana bisa memandang kita? Apakah kalian sudah mendengar, hari ini artis wanita itu juga datang, Lindy Su!”
Awalnya Nikita Ruan masih merasa mengantuk, begitu mendengar nama ini, rasa kantuknya langsung menghilang.
Lindy Su, tepat adalah artis ambassador yang dia temui di acara pameran perhiasan pada hari itu, seorang artis wanita kelas tiga yang akhir-akhir ini lumayan popular.
“Apa? Apakah Lindy Su yang memainkan ‘That Spring’? Akhir-akhir ini dia popular sekali!”
“Benar! Tadi aku melihat dia menaiki mobil Presdir Yu, benar-benar pasangan yang serasi!”
“….”
Mendengar perkataan orang-orang, hati Nikita Ruan juga ikut mengambang, bukannya dia mudah percaya pada perkataan orang-orang, melainkan pada waktu itu di lokasi acara, dia melihat dengan matanya sendiri tampang Darwin Yu bersama dengan Lindy Su.
Berbisik di telinga, tampak intim dan mesra, memang seperti yang dikatakan orang-orang, pasangan serasi.
Nikita Ruan menggigit bibir, dia meremas kedua tangannya dengan sedih.
Berpikir demikian, dia dan Darwin Yu memang tidak seberapa cocok….
Novel Terkait
Wonderful Son-in-Law
EdrickSi Menantu Dokter
Hendy ZhangUntouchable Love
Devil BuddyBack To You
CC LennyMy Superhero
JessiAsisten Bos Cantik
Boris DreyHis Second Chance
Derick HoHello! My 100 Days Wife×
- Bab 1 Kencan Buta
- Bab 2 Menikah
- Bab 3 Seharusnya Kamu Bernama Niko!
- Bab 4 Lega
- Bab 5 Kalian Saling Kenal?
- Bab 6 Upacara Penyerahan Anak
- Bab 7 Tenggelam Dalam Pikiran
- Bab 8 Pergilah!
- Bab 9 Apa Kamu Terluka?
- Bab 10 Terima Kasih Banyak.
- Bab 11 Ruang Kerja Darwin Yu
- Bab 12 Apa Yang Sedang Kamu Lakukan?
- Bab 13 Kamu Adalah Istriku.
- Bab 14 Naik Jabatan
- Bab 15 Selamat
- Bab 16 Kenapa Mencelakaiku?
- Bab 17 Bagaimana Menjelaskannya Pada Profesor?
- Bab 18 Jangan Menyalahkanku!
- Bab 19 Memangnya Aku Tidak Bisa Memakanmu?
- Bab 20 Topik Terlarang
- Bab 21 Apakah Masih Marah?
- Bab 22 Maaf, Aku Datang Terlambat
- Bab 23 Aku Menemanimu Pergi
- Bab 24 Memiliki Hubungan Apa Dengannya?
- Bab 25 Orang Yang Menggangguku
- Bab 26 Kembali Ke Perusahaan
- Bab 27 Tidak Ada Yang Menemaninya Pergi
- Bab 28 Masih Ingin Menyembunyikannya Dariku?
- Bab 29 Hanya Bisa Bergantung Pada Diri Sendiri
- Bab 30 Nenek Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 31 Harus Aku Berlutut Memohon Padamu?
- Bab 32 Datang Menjemputmu Pulang
- Bab 33 Suami Istri Sebatas Nama
- Bab 34 Hadiah yang Sudah Di Siapkan
- Bab 35 Melihat Nenek
- Bab 36 Kamu Itu Kakak Iparku
- Bab 37 Apakah Benar-Benar Tulus?
- Bab 38 Apakah Bisa Berhasil?
- Bab 39 Masuk Ke Ruangannya
- Bab 40 Kamu Mencari Siapa?
- Bab 41 Aku Akan Menunggumu Di Rumah
- Bab 42 Berasal Dari Menguntit
- Bab 43 Mengalihkan Perhatian
- Bab 44 Tidak Ingin Memanfaatkan Dia Lagi
- Bab 45 Mengambil Kesempatan Untuk Menjailinya
- Bab 46 Alergi Terhadap Mangga
- Bab 47 Habiskan Sekotak Mangga
- Bab 48 Kamu Harus Memikul Kesalahan Ini
- Bab 49 Membantu Dia Mengoleskan Obat
- Bab 50 Terima Kasih Kamu Melindungi Aku
- Bab 51 Menyambut Direktur Cheng
- Bab 52 Harus Tanggung Jawab Sampai Akhir
- Bab 53 Kamu Adalah Wanita Yang Sudah Menikah
- Bab 54 Apa Kau Masih Marah Padaku?
- Bab 55 Aku Mencintaimu
- Bab 56 Tidak Bisa Memberimu Sebuah Acara Pernikahan
- Bab 57 Menemaninya Lembur
- Bab 58 Tidak Akan Membuatkan Masalah Untukmu
- Bab 59 Membuatnya Malu!
- Bab 60 Hubungan Yang dilapisi Kertas
- Bab 61 Bagaimana Tega?
- Bab 62 Saudara Tiri
- Bab 63 Lain Kali Tidak Akan Meninggalkan Kamu Lagi
- Bab 64 Memastikan Sumber Ginjal
- Bab 65 Suka Anak Lak-Laki Atau Anak Perempuan?
- Bab 66 Tidak Seberapa Cocok
- Bab 67 Melakukan Permainan Bersama-Sama
- Bab 68 Hukuman Air Es
- Bab 69 Rekan Wanita Yang Paling Beruntung
- Bab 70 Kecelakaan Terjatuh Ke Dalam Air
- Bab 71 Cemburu?
- Bab 72 Apakah Kamu Yang Melakukannya?
- Bab 73 Mesinnya Bermasalah
- Bab 74 Terjebak Di Atas Kapal
- Bab 75 Jujur Dan Terhormat
- Bab 76 Wangi Parfum Wanita
- Bab 77 Ada Wanita Lain?
- Bab 78 Inti Dan Prinsip
- Bab 79 Hanya Makan Saja
- Bab 80 Mungkinkah Hamil?
- Bab 81 Hamil
- Bab 82 Aku Tidak Dapat Mendonorkan Ginjal
- Bab 83 Tidak Ingin Melihat Kamu
- Bab 84 Aku Ingin Bercerai
- Bab 85 Tidak Sudi Dengan Uang Kamu
- Bab 86 Nenek Lari Dari Rumah
- Bab 87 Satu Tamparan
- Bab 88 Berakhir Di Sini Saja
- Bab 89 Kakak Dari Sahabat Baik
- Bab 90 Kembali Bekerja Ke Perusahaan
- Bab 91 Tidak Sengaja Terjatuh
- Bab 92 Musuh Bersama
- Bab 93 Masalah Yang Mana?
- Bab 94 Bukan Menjadi Adik Iparku
- Bab 95 Masalah Ini Hanya Kamu Yang Dapat Membantunya
- Bab 96 Apa Kelebihan Kamu?
- Bab 97 Masih Ada Banyak Kesempatan Mendatang
- Bab 98 Ada Masalah Apa?
- Bab 99 Hidung Belang Yang Terkenal
- Bab 100 Menyuruhnya Menenani Minum Arak
- Bab 101 Pulang Ke Rumahmu Atau Rumahku?
- Bab 102 Hanya Sebuah Pion
- Bab 103 Siluman Rubah
- Bab 104 Sekarang Bukan Saat Yang Tepat
- Bab 105 Tipe Idamannya
- Bab 106 Kita Sudah Bercerai!
- Bab 107 Masalahku Tidak Perlu Kamu Urus
- Bab 108 Menuntut Penjelasan
- Bab 109 Apakah Kamu Masih Adalah Pria?
- Bab 110 Surat Pengunduran Diri Tidak Berlaku