The Break-up Guru - Bab 83 Daftar Nama Ditangan Siapa
Kembali ke tempat kerja, Wade sudah membuka komputernya, tetapi tangan pria itu masih saja menggenggam ponsel dan sibuk bertukar pesan dengan Lily Wu.
Sudah, sayang, jangan takut, tidak akan ada orang jahat di sana, orang jahatnya sudah aku hajar, benar sekali, tidak perlu takut.
Wade tertawa seperti sebuah bunga yang bermekaran, seolah-olah Lily Wu sedang berbaring di dalam pelukannya.
Sudah ya, segera masukkan orang itu, tempat ini, sekarang sudah banyak orang yang tahu, tidak aman, jika bukan karena ingin membantumu mencari tahu tentang seseorang, aku juga tidak akan membawa orang itu.
Wade kemudian memicingkan matanya, dengan tidak rela dia kemudian mematikan telepon tersebut, sepertinya dia masih berada di dalam lamunannya bersama dengan gadis muda.
Orang apa?
Aku kemudian memukul pria tersebut, Diluar di dalam mobil, orang itu hampir saja menembak mati Lily Wu mu, kamu sudah lupa?
Begitu mendengar nama Lily Wu Wade kemudian terlihat lebih khawatir dibandingkan denganku, setelah membelalakkan matanya padaku dia akhirnya keluar dan memindahkan orang-orang itu.
Satu laki-laki dan satu perempuan, mereka kemudian diikat di atas sofa.
Yongki Zeng juga tidak tahu sejak kapan tersadar, pria itu sekarang membelalakkan sepasang matanya melihatku.
Apa, tidak senang? Aku kemudian memain-mainkan pistol yang ada di tanganku, perlahan-lahan berjalan mendekati Yongki Zeng.
Tetapi ekspresinya tetap kelihatan sangat dingin, benar juga, orang seperti ini, sudah lama sekali pintar menyembunyikan perasaannya.
Kalian berdua, hari ini, membuat kalian susah-susah datang ke tempat ini, akan tetapi kita bisa bertemu di tempat kecil seperti ini, juga sangat berjodoh, oleh karena itu, kita tidak bisa menyia-nyiakan pertemuan kita kali ini.
Aku kemudian tersenyum dan meletakkan pistolku di atas kepala Yongki Zeng, wajah pria itu akhirnya memperlihatkan sedikit ekspresi, diluar dugaan dia malah tertawa.
Apa, kamu pikir aku tidak berani menembakmu? Aku juga ikut tertawa, kemudian aku melanjutkan mengatakan, Kamu seharusnya tahu, aku pernah membunuh seseorang, bawahan dari Carlos Nie, pria yang memiliki bekas luka itu.
Senyum di wajah Yongki Zeng perlahan-lahan menghilang, pria itu tetap tidak mengatakan apapun, dia menutup matanya, ck, benar-benar sangat bodoh.
Baru saja berpikir untuk maju dan melakukan sesuatu, suara Wade kemudian terdengar sangat keras.
“Kak Neil, sudah ketemu, Caroline Jiang, 25 tahun...... Wade baru saja ingin mengatakannya, aku segera menghentikannya.
Bagaimanapun sikap nyonya tidak buruk, lebih baik tidak mengatakan informasi wanita ini di hadapan Yongki Zeng, meskipun bos wanita pria ini bisa mendapatkan informasinya jika dia menginginkannya.
Aku kemudian berjalan mendekati Wade, memintanya melihat kedua orang yang ada di atas sofa itu, aku kemudian melihat komputer itu.
Melihat itu, aku kemudian paham, aku heran mengapa Paula Li selalu membawa aku dan Wade makan sop daging kambing di tempat itu, mengapa seorang wanita muda yang begitu cantik membuka sebuah kedai dibelakang gang yang begitu berantakan, dan tidak pernah di usik, dan juga mengapa, bawahan dari wanita itu bisa mencarinya.
Itu karena Caroline Jiang ini, adalah seorang polisi, akan tetapi, menyamar dengan menggunakan kedai makan kecil tersebut.
“Kak Neil, informasi ini harus kita rahasiakan, setelah aku mencari tahu tentangnya mungkin tidak lama lagi tempat ini akan diperiksa, kita seharusnya mencari tempat tinggal yang baru. Ujar Wade sambil menodongkan pistol pada kepala Yongki Zeng.
Aku mengangguk tanpa begitu memperdulikannya, lagipula tempat ini juga sudah diketahui oleh Grace Yin, dia juga pernah datang ke tempat ini dengan wanita itu sekali, kedepannya sudah pasti tempat ini tidak akan bisa kita gunakan sebagai kantor.
“Wade, coba kamu sekali lagi periksa tentang dirinya. Aku kemudian menutup informasi yang berhubungan dengan Caroline Jiang, aku kemudian menuju ke arah Yongki Zeng.
Tadi ketika Wade mengatakan informasi yang berhubungan dengan Caroline Jiang, Yongki Zeng sama sekali tidak membuka matanya, sepertinya dia sudah tahu status sebenarnya dari wanita ini, atau mungkin saja, dia sama sekali tidak mengetahui status wanita itu, hanya saja, pria itu menganggap, mungkin saja orang yang memberi perintah padanya menganggap, barang itu ada pada Caroline Jiang.
“Caroline Jiang, asalkan aku mengatakannya, tugasmu akan terbongkar, sekarang aku sudah mengetahuinya, apa kamu masih bermaksud untuk menyembunyikannya dariku?
Ketika Caroline Jiang mendengar Wade menyebut namanya wajah wanita itu sudah terlihat sangat tidak senang, sekarang mendengar aku mengatakan hal ini, wanita itu, terlihat semakin gugup, seseorang yang baru saja tamat dari sekolah kepolisian 2 tahun yang lalu, bisa bersikap setenang apa.
Dan, benar saja, sangat cepat, wanita itu kemudian memberi tahu semuanya.
Pria ini adalah bawahan dari Melsy Lin, dia datang ke toko untuk mencari daftar nama.
Aku sudah mengetahui hal ini, yang ingin kuketahui adalah...... Ketika aku mengatakan hal ini aku kemudian berhenti, aku memalingkan wajahku melihat Wade.
Apakah kamu sudah menemukannya? Wade kemudian menggelengkan kepalanya, Namanya sepertinya nama palsu, dari tadi aku tidak bisa menemukan apapun, aku akan mencoba memeriksa dirinya menggunakan wajahnya.
Menggunakan wajah? Aku belum sempat memberi respon, Wade sudah berada di hadapanku, kemudian dia menggerakkan ponselnya, Kachak, dia mengambil sebuah foto dari Yongki Zeng.
Bocah, aku harap kamu tidak melakukan operasi plastik! Wade kemudian mencubit wajah Yongki Zeng, melihat hal ini membuat aku hampir saja tidak bisa menahan tawaku.
Yongki Zeng sudah lama berseliweran, mungkin ini adalah kali pertama wajahnya dicubit dan dituduh melakukan operasi plastik oleh seorang pria.
Wajahku tertawa, tetapi di dalam hati aku sudah membuat keputusan, orang seperti ini, sekali disinggung, maka tidak akan bisa dilepaskan lagi.
Karena jika dia membalas dendam maka yang akan dirugikan tidak lain adalah mereka sendiri.
Setelah melakukan pencarian menggunakan wajahnya, tidak lama kemudian muncullah jatidiri sebenarnya dari Yongki Zeng.
Benar saja, setelah Carlos Nie bangkrut, Yongki Zeng kemudian melakukan pekerjaan yang diberikan oleh Melsy Lin yang sangat berkuasa.
“Kak Neil, hari ini dia sudah pergi ke rumah sakit, kakak Paula Li ada di rumah sakit itu!
Wade tiba-tiba saja memekik keras, aku tertegun, brengsek, sampai lupa pada si Paula Li.
Dia bisa menemukan keberadaan nyonya pemilik kedai Caroline Jiang, ini membuktikan kalau dia sudah mengirim orang ke rumah sakit.
“Kak Neil, hari ini ketika aku pergi mencari kakak Paula Li di rumah sakit sepertinya aku telah diikuti oleh orang ini, sekarang dia sudah lama tidak kembali pada Melsy Lin, mereka pasti sudah curiga, Paula Li masih di rumah sakit, bisa berbahaya.
Caroline Jiang segera membuka mulut, masalahnya di waktu ini, kita juga sudah menyadari hal ini.
Wade tergesa-gesa bangkit berpikir untuk pergi ke rumah sakit, aku kemudian menahan dirinya, Jangan gerabah, bawa pistol ini bersamamu, di rumah sakit mereka tidak akan berani bertindak sesuka hati, tetapi lebih baik kamu membawanya bersamamu, untuk berjaga-jaga.
Wade kemudian mengangguk, dia membawa pistol itu bersamanya.
Hai, lepaskan aku, aku juga ingin pergi ke sana! Ujar Caroline Jiang dengan gugup, sepertinya hubungan mereka berdua cukup baik, sehingga wanita ini mengkhawatirkannya.
Aku kemudian mendekatinya, menahan dirinya, Melepaskan dirimu, boleh saja, tapi kamu harus memberitahuku, apakah daftar nama itu ada pada Paula Li?
Hal ini juga adalah sesuatu yang paling inginku tanyakan pada Caroline Jiang sejak awal, sejak awal, Grace Yin mengatakan kalau daftar nama itu ada pada diri Melsy Lin, oleh karena itu, hanya ada satu kemungkinan, Paula Li sudah membohongiku sejak awal?
Ketika dia bertarung dengan Melsy Lin di ruang baca Franky Zhao, meskipun terluka, tetapi mungkin saja daftar nama itu ada bersamanya.
Dilihat dari sikap Paula Li, dia tentu tidak akan tenang jika daftar nama itu bersama dengannya, itu karena siapa pun dapat menemukan keberadaannya di rumah sakit.
Dan jika mereka menemukan rumah sakit tempat dirinya berada, daftar nama itu akan ditemukan, oleh karena itu kemungkinan terbesar adalah, Paula Li sudah memberikan daftar nama tersebut pada Caroline Jiang yang hari ini datang menjenguknya.
Atau kita katakan, daftar nama itu ada di sini bersama denganmu benar tidak? Aku mendekati Caroline Jiang, bertanya padanya dengan suara yang sangat kecil, memastikan kalau Wade dan Yongki Zeng tidak mendengar apa yang aku katakan.
Novel Terkait
The Break-up Guru×
- Bab 1 The Split-up Guru
- Bab 2 Selebriti Wanita Yang Cantik
- Bab 3 Mengambil Kebutuhan Masing-Masing
- Bab 4 Aku Mungkin Sudah Menyukaimu
- Bab 5 Target Di Tangan
- Bab 6 Masalah Yang Disebabkan Paula Li
- Bab 7 Rahasia Flashdisk?
- Bab 8 Suami Yang Diselingkuhi
- Bab 9 Menerima Tugas Baru
- Bab 10 Perubahan Rahasia
- Bab 11 Menguji
- Bab 12 Nana
- Bab 13 Alarm yang Mengerikan
- Bab 14 Godaan yang Luar Biasa
- Bab 15 Pemain Handal
- Bab 16 Tidak Ada Harapan
- Bab 17 Kamar Presidensial
- Bab 18 Kehilangan Kesempatan
- Bab 19 Membuka Flash Drive
- Bab 20 Ketahuan
- Bab 21 Jauh di Atas Langit, Dekat di Depan Mata
- Bab 22 Penculikan
- Bab 23 Berubah Kotor
- Bab 24 Asal Usul USB Itu
- Bab 25 Pilihan
- Bab 26 Harapan Tipis
- Bab 27 Penyakit Kembali Kambuh
- Bab 28 Kami Adalah Polisi
- Bab 29 Merampas Orang yang Dicintai
- Bab 30 Terbongkar
- Bab 31 Terjadi Sesuatu Pada Paula Li
- Bab 32 Menangkis Tembakan
- Bab 33 Membunuh Untuk Menutup Rahasia
- Bab 34 Grace Yin Turun Tangan
- Bab 35 Serangan Balik
- Bab 36 Bertaruh
- Bab 37 Aku Juga Pernah Merasakannya
- Bab 38 Menjadi Menantu
- Bab 39 Perayaan
- Bab 40 Masa Lalu
- Bab 41 Berlibur
- Bab 42 Permainan Menembak
- Bab 43 Melakukan Tak-Tik
- Bab 44 Percaya
- Bab 45 Pelanggan Baru, Caroline Wu
- Bab 46 Perlombaan Jet Ski
- Bab 47 Rahasia
- Bab 48 Anak Putra
- Bab 49 Menguji Keberuntungan
- Bab 50 Kubu Perlindungan
- Bab 51 Melapor Polisi
- Bab 52 Menaruh Obat
- Bab 53 Pulang
- Bab 54 Memanja
- Bab 55 Ada Masalah Di Obatnya
- Bab 56 Adiknya, Lily Wu
- Bab 57 Diperintahkan
- Bab 58 Menakut-nakuti
- Bab 59 Pria Brengsek
- Bab 60 Merayu
- Bab 61 Frenky Zhao
- Bab 62 Tidak Bisa Melihat Bayangan Selingkuhan Itu
- Bab 63 Mencari Bukti
- Bab 64 Pahlawan
- Bab 65 Sudah Impas
- Bab 66 Di Rumah Sakit
- Bab 67 Menunjukkan Kewibawaan
- Bab 68 Menikah Di Umur 14 Tahun
- Bab 69 Mengutamakan Keselamatan
- Bab 70 Terluka
- Bab 71 Darah
- Bab 72 Wanita Gila
- Bab 73 Tidak Mencampuri Urusan Sesama
- Bab 74 Dipaksa
- Bab 75 Keuntungan
- Bab 76 Perbedaan Wanita Dan Pria
- Bab 77 Misi Rahasia
- Bab 78 Iri Hati
- Bab 79 Mengikuti Jejak Untuk Melacak
- Bab 80 Gadis Muda
- Bab 81 Dunia Sangat Sempit
- Bab 82 Tidak Takut Mati
- Bab 83 Daftar Nama Ditangan Siapa
- Bab 84 Brengsek
- Bab 85 Wade Ditangkap
- Bab 86 Tumor Beracun
- Bab 87 Anak Muda Yang Suka Jalan Belakang
- Bab 88 Rencana
- Bab 89 Pertukaran
- Bab 90 Bersandiwara
- Bab 91 Meninggal
- Bab 92 Menyerang Polisi
- Bab 93 Kenangan
- Bab 94 Selamat Tahun Baru
- Bab 95 Kembali