The Break-up Guru - Bab 8 Suami Yang Diselingkuhi
Aku sudah tidak mempunyai keinginan untuk berbisnis untuk beberapa hari kedepanya, panggilan Paula Li yang beberapa hari itu membuatku semakin merasa ada masalah, aku terus memikirkan hal ini setiap harinya hingga aku tidak bisa tertidur lelap.
Bukannya mengkhawatirkan diriku sendiri, aku adalah seorang bos besaar, apa yang dapat mereka lakukan kepadaku? Setelah pelajaran sebelumnya, aku hanya akan melarikan diri jika merasa ada yang kurang tepat.
Namun Paula Li adalah seorang perempuan, dia membuat masalah sebesar ini, bahkan sendirian di luar sana, apakah aku mungkin bisa tidak mengkhwatirkannya?
Aku merasa tenang setelah mengetahui orangnya masih hidup, Wade Peng sudah memastikan bahwa Paula Li sedang berlibur di Maldives, sehingga tidak khawatir lagi, lalu bermain game dan menonton setiap harinya.
Setiap kali aku selalu berpikir, apakah uang dua puluh ribu yuan yang kuhabiskan setiap bulannya itu pantas atau tidak? Mungkin aku seharusnya memotongnya sedikit?
Wade Peng bahkan menyarankan kepadaku untuk pergi berlibur, dia berkata aku kira pekerjaanmu memberikan tekanan yang terlalu besar, wajahmu selalu saja terlihat merengut setiap harinya, kamu seharusnya membiarkan dirimu bersantai sejenak.
Sebenanrya aku terkadang meragukannya, bagaimana kalau aku mengikuti perkataan Paula Li dan Wade Peng, lalu pergi ke luar negeri dan berlibur? Namun Paula Li adalah seorang wanita, aku adalah seorang lelaki, uang yang sudah kudapatkan itu harus kugunakan untuk menikah kedepannya.
Biaya saat ini sangat tinggi, pergi berjalan-jalan mungkin saja akan memerlukan biaya untuk sebuah kamar mandi.
Pada suatu siang di hari ketiga setelah Paula Li menelepon, telepon kantor kembali berdering lagi.
“Halo, kita kini sedang berhenti untuk sementara waktu, silahkan bicarakan lain kali jika ada urusan.”
Wade Peng langsung menjawab panggilannya dan mengucapkan satu kalimat tersebut.
Apa maksudnya?
“Dasar bodoh, bawa kemari! Siapa yang berhenti bekerja untuk sementara? Kamu benar-benar ingin berlibur sampai menggila!”
Wade Peng menyerahkan telepon yang hendak ia tutup itu kepadaku dengan perasaan tidak rela, ia menggaruk kepalanya, lalu duduk kembali ke tumpukan besar yang penuh dengan makanan ringan itu.
“Hei, Tuan Wu bukan, Tuan Wu?” Terdengar suara seorang lelaki muda dari sisi lain panggilan yang terdengar sangat gugup.
“Halo, aku adalah Neil Wu, ada apa?”
“Ah, Tuan Wu, bantu aku, kamu harus membantuku, aku mempunyai permasalahan yang sangat darurat, hanya kamu yang bisa membantuku.”
Lelaki ini seperti baru saja bertemu dengan hantu, aku juga mulai merasa penasaran,”Katakan saja dahulu ada apa.”
“Tuan Wu, istriku, wanita yang kejam itu, membuat keributan di belakangku, dia bahkan ingin mengusirku saat ini, lalu menyuruhku untuk bercerai tanpa membagi harta.”
Sambil berbicara, suara dari sisi lain panggilan itu terdengar menjadi sedikit kejam,”Tuan Wu, aku tidak akan bersikap baik padanya jika dia tidak bersikap baik padaku, kamu ahli dalam hal ini, tolong bantu aku sedikit, sekalipun harus melepas topengnya, aku juga akan membuatnya melepasnya.”
Aku tersenyum dingin dalam hati, aku mengira ada masalah besar, namun lelaki ini sebenarnya hanya menginginkan hartanya.
Setelah masalah Paula Li muncul, keadaan juga menjadi menegangkan, sehingga kita akan berhenti untuk sementara waktu.
“Maaf, kita tidak menerima pekerjaan untuk sementara waktu.”
Setelah selesai berbicara, aku ingin langsung memutuskan panggilannya, namun lelaki yang berada di sisi lain panggilan itu langsung memanggilku.
“Saudaraku, jangan, tolong aku, wanita berhati jahat itu mungkin saja akan mengusirku besok, kita adalah lelaki, aku memiliki istri yang tidak setia bahkan harus diusir tanpa mendapatkan sepeserpun, saudaraku, mohon bersimpatislah denganku, aku benar-benar kesulitan......”
Dia terus memanggilku dengan suara yang terdengar semakin tajam, seperti seorang wanita yang sedang memanja hingga membuat kepalaku terasa sakit mendengarnya.
“Saudaraku, begini saja, walaupun tidak menguntungkan, mohon bersimpatislah denganku, hargai diriku, tolong hargai aku dahulu, kita akan membicarakannya setelah kita bertemu nanti.”
Aku merasa sedikit sakit hati, semua orang selalu berkata bahwa wanita itu mudah emosi, namun suara lelaki ini benar-benar membuatmu tidak tahan mendengarnya.
“Baiklah, kita akan berjumpa di depan pintu pusat perbelanjaan pukul tujuh malam nanti.”
“Baik baik baik, aku pasti akan datang, pasti akan datang, terima kasih saudaraku, terima kasih,”ucap lelaki itu dengan tergesa-gesa, jika bukan karena aku yang memutuskan panggilannya, ia mungkin masih akan terus mengatakannya.
Lelaki yang menggunakan kata-kata lembut seperti ini seharusnya mampu membujuk istrinya, mengapa ia bisa diselingkuhi?
“Urusi makan malammu sendiri, aku akan pergi menemui pelanggar, perhatikan alat pelacak dengan baik, Kak Paula sudah pergi, jika aku mati, maka tidak akan ada orang yang akan mengajimu.”
Aku menyampaikan pesan kepada Wade Peng sejenak, lalu membawa jaketku dan pergi keluar.
Banyak sekali orang yang mondar-mandir di pusat perbelanjaan pada pukul tujuh malam, jika keadaannya terasa kurang tepat, maka aku bisa langsung melarikan diri, setelah terjun di pekerjaan ini untuk waktu yang cukup lama, aku selalu terbiasa lebih berhati-hati.
Setelah menghentikan mobil di lapangan parkir bawah tanah, sebelum tiba di depan pintu pusat perbelanjaan, aku melihat seorang lelaki berpakaian mewah dan mengenakan kacamata hitam yang besar, ia terus menyentuh layar ponselnya dengan perasaan tidak sabar, seperti ketakutan tidak ada yang tahu bahwa ia sedang menunggu orang.
Lelaki seperti ini bisa menggoda seroang istri kaya, apakah ia mungkin adalah lelaki yang bergantung hidup kepada istrinya?
“Halo, dimana kamu, mengapa aku tidak melihatmu?” Aku langsung meneleponnya, benar saja, ekspresi lelaki itu langsung berubah, ia menutupi ponsel di sisi telinganya dengan kedua tangannya,”Kak, aku sedang di depan pintu utama, aku mengenakan kemeja kotak-kotak berwarna hijau, apakah kamu sudah melihatku?”
Dia berbicara sambil melambaikan tangannya seperti orang bodoh, namun setidaknya membuatku yakin bahwa ia datang sendirian.
“Pergi ke ruang VIP A1di kafe yang berada di belakang pusat perbelanjaan, aku akan menunggumu disana,”setelah selesai berbicara, aku langsung memutuskan panggilannya, lelaki yang kutemui kali ini benar-benar terlalu lemah, ditambah lagi dengan permasalahan Paula Li, maka akupun langsung segera memesan tempat sendiri.
Jika aku tidak salah mengingat, kafe tersebut mempunyai pintu belakang.
Setelah bergegas pergi ke dalam ruang VIP dan baru saja duduk, lelaki itu kemudian melangkah masuk dengan wajah tersenyum, dia terlihat lebih muda dari dekat, sepertinya dia ini masih lebih muda dibandingkan diriku, jika ia menikah semuda ini, apakah dia adalah anak dari keluarga kaya?
“Kak, Kak Neil Wu, bukan, halo, halo, senang sekali bertemu denganmu!” DIa langsung tersenyum ketika masuk wajahnya yang sebelumnya terlihat tampan itu kini tersenyum mengenaskn.
“Duduk, masalah utamanya lebih penting, tidak perlu berbasa-basi lagi,” aku bersalaman dengannya dan mempersilahkannya duduk di sofa.
“Baik, baik, baik, kak, aku akan menceritakan keadaanku terlebih dahulu, aku benar-benar kesulitan beberapa hari ini, istriku berselingkuh di belakangku, aku tidak bisa menangkapnya atau bahkan menyembuhkannya, dia kini sebaliknya ingin mengusirku keluar......”
“Sudah, kamu sudah menjelaskan semua ini kepadaku, mengapa istrimu bisa berselingkuh terhadap dirimu, bukankah kamu udah membagikannya sejak awal?”
Lelaki itu tercengang, wajahnya langsung terlihat canggung,”Kak, aku tidak akan menyembunyikannya darimu, aku tinggal di rumah istriku, mulai dari menikah sampai saat ini, aku tidak mempunyai sedikitpun hak untuk berbicara di rumah, semua hal besar dan kecil hanya tergantung kepada perkataannya saja.”
Ternyata dia adalah seorang lelaki yang bergantung hidup kepada istrinya, pantas saja dia tidak berani langsung berpaling sekalipun diselingkuhi.
“Kalau begitu, apa yang ingin kamu lakukan saat ini?”
Ekspresi canggung lelaki itu langsung menghilang, wajah mudanya itu langsung menjadi kejam.
“Carikan bukti ia bertindak sembarangan, laporkan dia ke pengadilan, lalu berpisah dengan pembagian harta.”
Saat melihat lelaki itu menggertak giginya, aku hanya merasa konyol, sialan, kamu ini menumpang hidup di rumah istrimu, menikahi istri tanpa mengeluarkan sedikitpun biaya, namun satu-satunya hal yang kamu pikirkan saat istrimu kini berselingkuh hanyalah menginginkan uangnya.
Lelaki seperti ini benar-benar tidak tahu malu, masih muda lengkap dengan kaki dan tangan, namun tidak bisa berusaha sendiri untuk mencari uang dan menghidup dirinya.
“Maaf, jika kamu sudah melakukannya berulang kali namun masih belum menangkap bukti istrimu, maka aku juga tidak mempunyai kemampuan ini, biarkan saja masalah ini berlalu.”
Aku berbicara sambil beranjak berdiri, tidak ada informasi apapun, lelaki ini juga merupakan lelaki yang bergantung hidup kepada istrinya, dia benar-benar tidak bisa mendapatkan uang apapun, pulang dan cari Paula Li saja.
“Kak! Mohon bantu aku sejenak, aku tahu kamu pasti sangat meyepelekanku, namun aku juga benar-benar putus asa, apakah kamu tahu, istriku itu tidak pernah membiarkan aku menyentuhnya sekalipun sejak kami menikah.”
Aku tercengang, jika demikian, maka wanita itu sudah sedikit kelewatan.
Novel Terkait
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaAir Mata Cinta
Bella CiaoLove and Trouble
Mimi XuLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelMy Goddes
Riski saputroHarmless Lie
BaigeThe Break-up Guru×
- Bab 1 The Split-up Guru
- Bab 2 Selebriti Wanita Yang Cantik
- Bab 3 Mengambil Kebutuhan Masing-Masing
- Bab 4 Aku Mungkin Sudah Menyukaimu
- Bab 5 Target Di Tangan
- Bab 6 Masalah Yang Disebabkan Paula Li
- Bab 7 Rahasia Flashdisk?
- Bab 8 Suami Yang Diselingkuhi
- Bab 9 Menerima Tugas Baru
- Bab 10 Perubahan Rahasia
- Bab 11 Menguji
- Bab 12 Nana
- Bab 13 Alarm yang Mengerikan
- Bab 14 Godaan yang Luar Biasa
- Bab 15 Pemain Handal
- Bab 16 Tidak Ada Harapan
- Bab 17 Kamar Presidensial
- Bab 18 Kehilangan Kesempatan
- Bab 19 Membuka Flash Drive
- Bab 20 Ketahuan
- Bab 21 Jauh di Atas Langit, Dekat di Depan Mata
- Bab 22 Penculikan
- Bab 23 Berubah Kotor
- Bab 24 Asal Usul USB Itu
- Bab 25 Pilihan
- Bab 26 Harapan Tipis
- Bab 27 Penyakit Kembali Kambuh
- Bab 28 Kami Adalah Polisi
- Bab 29 Merampas Orang yang Dicintai
- Bab 30 Terbongkar
- Bab 31 Terjadi Sesuatu Pada Paula Li
- Bab 32 Menangkis Tembakan
- Bab 33 Membunuh Untuk Menutup Rahasia
- Bab 34 Grace Yin Turun Tangan
- Bab 35 Serangan Balik
- Bab 36 Bertaruh
- Bab 37 Aku Juga Pernah Merasakannya
- Bab 38 Menjadi Menantu
- Bab 39 Perayaan
- Bab 40 Masa Lalu
- Bab 41 Berlibur
- Bab 42 Permainan Menembak
- Bab 43 Melakukan Tak-Tik
- Bab 44 Percaya
- Bab 45 Pelanggan Baru, Caroline Wu
- Bab 46 Perlombaan Jet Ski
- Bab 47 Rahasia
- Bab 48 Anak Putra
- Bab 49 Menguji Keberuntungan
- Bab 50 Kubu Perlindungan
- Bab 51 Melapor Polisi
- Bab 52 Menaruh Obat
- Bab 53 Pulang
- Bab 54 Memanja
- Bab 55 Ada Masalah Di Obatnya
- Bab 56 Adiknya, Lily Wu
- Bab 57 Diperintahkan
- Bab 58 Menakut-nakuti
- Bab 59 Pria Brengsek
- Bab 60 Merayu
- Bab 61 Frenky Zhao
- Bab 62 Tidak Bisa Melihat Bayangan Selingkuhan Itu
- Bab 63 Mencari Bukti
- Bab 64 Pahlawan
- Bab 65 Sudah Impas
- Bab 66 Di Rumah Sakit
- Bab 67 Menunjukkan Kewibawaan
- Bab 68 Menikah Di Umur 14 Tahun
- Bab 69 Mengutamakan Keselamatan
- Bab 70 Terluka
- Bab 71 Darah
- Bab 72 Wanita Gila
- Bab 73 Tidak Mencampuri Urusan Sesama
- Bab 74 Dipaksa
- Bab 75 Keuntungan
- Bab 76 Perbedaan Wanita Dan Pria
- Bab 77 Misi Rahasia
- Bab 78 Iri Hati
- Bab 79 Mengikuti Jejak Untuk Melacak
- Bab 80 Gadis Muda
- Bab 81 Dunia Sangat Sempit
- Bab 82 Tidak Takut Mati
- Bab 83 Daftar Nama Ditangan Siapa
- Bab 84 Brengsek
- Bab 85 Wade Ditangkap
- Bab 86 Tumor Beracun
- Bab 87 Anak Muda Yang Suka Jalan Belakang
- Bab 88 Rencana
- Bab 89 Pertukaran
- Bab 90 Bersandiwara
- Bab 91 Meninggal
- Bab 92 Menyerang Polisi
- Bab 93 Kenangan
- Bab 94 Selamat Tahun Baru
- Bab 95 Kembali