The Break-up Guru - Bab 47 Rahasia
Ketika pulang ke penginapan, James Ge tetap saja sibuk sendirian di luar, istrinya, Caroline Wu, masih tidak terlihat.
“Hei, kalian sudah pulang, apakah kalian sudah makan, kita masih mempunyai sedikit nasi dan sayuran yang tersisa, masih hangat, silahkan dimakan.”
James Ge tetap saja bersikap ramah, aku sengaja tidak tergesa-gesa naik ke atas, aku melirik Wade dan Paula Li untuk menyuruh mereka duduk.
“Kak James, dimana kakak ipar?” Sekarang baru saja pukul enam atau tujuh, dia tidak mungkin sudah tidur.
James Ge tercengang,”Sudah istirahat, dia sedikit flu.”
“Oh, benarkah, Kak James, tolong persiapkan sedikit makanan untuk kami.”
Kita bertiga sebenarnya baru saja selesai makan, namun Wade dan Paula Li mengerti maksudku, sehingga mereka juga tidak mengungkapkan diriku.
Setelah melihat James Ge masuk ke dapur, aku langsung menelepon nomor ponsel tersebut.
“Apakah ini Caroline Wu? Nomor ponsel nyonya?” Wade melirikku, aku menyuruhnya untuk merendakan suaranya, lalu segera mengeluarkan suara ponselnya.
“Hei, halo, apakah ini Tuan Wu?” Nyonya yang baru saja dikatakan sedang flu itu kini sedang menyapaku dengan hangat.
“Betul, ini aku, kantor kami kembali beroperasi, aku ingin bertanya, pekerjaan apa yang ingin kamu lakukan?”
Suara dari sisi lain panggilan terdengar tertegun, seperti baru saja menangis.
“Aku ingin bercerai dengan suamiku.” Paula Li dan Wade kinipun mengerti.
Aku tetap saja terus bertanya tanpa mengubah ekspresiku,”Kenapa?”
“Kalian tidak perlu menanyakan alasannya, kesimpulannya, kalian menjalankan bisnis seperti ini, aku akan membayar, lalu kalian melakukannya, bukankah demikian.”
Caroline Wu yang berada dalam panggilan tiba-tiba bersikap keras, hingga membuatku kebingungan.
“Ucapanmu itu memang benar, kalau begitu, tentukan waktu temunya, lalu kita akan membicarakannya secara langsung.” Saat mendengar nada bicaranya yang menunjukkan dia tidak akan mengatakan alasannya saat ini, akupun langsung menyetujuinya.
“Baik, aku tinggal di Hainan, aku juga bisa pergi ke posisimu untuk menemuimu.”Caroline Wu sepertinya sudah sangat yakin untuk bercerai.
“Tidak perlu, di Hainan saja, aku kebetulan ada sedikit urusan disana.”
“Baik, aku akan menjemputmu di bandara, sekaligus membicarakannya dengan detil secara tatap muka.”
“Baik, tiket pukul sepuluh besok pagi, sampai jumpa pukul sebelas siang di pintu utama bandara besok.”
“Baik.”
Setelah memutuskan panggilannya, aku berpaling dan melihat ke arah Paula Li dan Wade.
“Nyonya yang satu ini setidaknya sudah meneleponku tiga kali, sekarang, dia adalah pelanggan baru kami.”
Paula LI jarang sekali mengerutkan alisnya, aku tahu apa yang sedang ia pikirkan, walaupun bos dan nyonya umunya bertengkar, namun semua orang dapat melihat bahwa bos sangat memanjakan nyonya, bahkan mengkhawatirkan dirinya kelelahan.
Mengapa Nyonya yang satu ini bersikeras ingin bercerai dengannya?
Jangan katakan Paula Li tidak mengerti, aku sendiri saja tidak pernah berhasil memahami hal ini.
“Heh, mungkin saja, bos itu tidak mampu dalam hal itu, kalian tahu bahwa Nyonya sedang berada pada umur empat puluh tahunan, masa-masa yang paling mengejamkan, dia juga memiliki tubuh yang menawa, dia mungkin saja ingin mengusir lelaki tua ini dan bermain dengan lelaki muda yang segar!”
Wade itu menajamkan tatapannya dan tersenyum, benar-benar membuatku ingin menamparnya.
“Jangan bicarakan lagi, bos sudah keluar.” Paula Li tiba-tiba membuka mulutnya, berpaling dan melihat bos datang menyajikan sayuran sambil tersenyum.
“He, Kak James, kemampuan memasakmu ini boleh juga, rasanya cukup enak.”
Aku langsung mencari topik untuk berbincang dengan James Ge, dia kemudian menggaruk kepalanya saat mendengar pujianku,”Tidak, istriku yang mengajarku dengan baik.”
Ckck, dia masih saja memuji istrinya sendiri, semakin melihat sikap James Ge, akupun merasa semakin penasaran mengenai apa yang sebenarnya sedang dipikirkan oleh istrinya, Caroline Wu?
Apakah mungkin seperti apa yang dikatakan dalam lirik lagu, dimana orang yang menyukai akan selalu merasa percaya?
Kita bertiga terus bertanya ragu dalam hati, kita juga tidak bisa langsung mengungkitnya terhadap bos yang tidak tahu apa-apa ini, sehingga kita hanya bisa bergegas melahap beberapa suap, lalu segera naik dan tidur, kemudian bersiap-siap untuk pergi menemui Caroline Wu yang sudah tergesa-gesa meninggalkan suaminya yang baik hati ini.
Karena khawatir James Ge menyadarinya, kita bertiga pergi keluar pada saat yang sama seperti satu hari sebelumnya.
Namun matahari tidak bersinar hari ini, cuaca terlihat mendung dan gelap.
“Sepertinya akan turun hujan, kalian bawa payung saja!” James Ge memberikan beberapa payung kepada kami, aku ragu sejenak, namun ia tetap saja memaksa untuk memberikannya kepadaku.
“Hujannya pasti akan turun sangat deras, membawa payung akan membantu kalian untuk menahannya sedikit.”
Tidak ada pilihan lain, aku hanya bisa membawa payung merah itu keluar, tidak apa-apa, mungkin saja akan diperlukan nanti.
Setelah memanggil taksi, kita bertiga pun langsung bergegas pergi ke bandara.
Orang-orang terus berlalu-lalang, kita bergegas mencari kafe dan duduk di pinggir jendela supaya kita lebih mudah memperhatikan posisi Caroline Wu.
Kebetulan sekali, kita baru saja melangkah masuk, Caroline Wu ikut melangkah masuk.
Namun ekspresinya terlihat tergesa-gesa, ia benar-benar tidak melihat kami, dan langsung menanyakan sesuatu kepada pelayan toko.
Pelayan toko menunjuk, ia pun langsung berlari ke sudut lainnya.
Tempat itu sepertinya adalah toilet, ternyata tergesa-gesa ke toilet, pantas saja.
“Kak Neil, menurutmu, apakah Caroline Wu mungkin akan langsung berpaling dari kami jika kami langsung mengungkapkan dirinya?”
Wade melihat ke arah toilet, bibirnya berkata mengkhawatirkannya, namun ekspresinya terlihat merasa senang diatas penderitaan orang lain.
Dia sudah menyendiri terlalu lama, sehingga dia sudah tidak bisa melihat perasaan orang lain lagi.
“Jika dia memang bersikeras ingin mencari orang untuk membantunya bercerai, setidaknya hal ini menjelaskan dua hal, pertama, dia mengalami masalah dengan suaminya, kedua, suaminya tidak bersedia untuk meninggalkannya, sehingga dia harus menggunakan cara seperti ini.”
Aku mencicipi Americanoku, pahit, aku sudah makan dan minum hal-hal manis selama beberapa hari ini, benar-benar sudah sangat bosan.
“Menurutku, wanita yang bernama Caroline Wu ini ingin mengusir Kak James, benar bukan, Kak Paula?’
Paula Li tidak menghiraukan Wade, dia hanya melihat ke arah toilet dengan alis mata yang sedikit mengerut.
“Aku rasa, dia seharusnya mempunyai rahasia yang sulit dituturkan, setelah berhubungan dengannya, dia tidak terlihat seperti orang yang mudah goyah dalam urusan cinta.”
Ck, ucapan Paula Li ini tiba-tiba terdengar sangat beradab.
“Sudah, bukankah kita akan segera tahu ketika kita menanyakannya, jangan sembarangan menebak.”
Saat baru saja selesai berbicara, Caroline Wu yang mengenakan set pakaian berwarna krim itu perlahan berjalan keluar, dia mengelus perutnya dan terlihat sangat tidak nyaman.
Aku tidak merasa ragu dan langsung meneleponnya.
“Halo? Tuan Wu, apakah kamu sudah tiba?” Caroline Wu mengelus tasnya cukup lama, hingga akhirnya menjawab panggilannya, ia berbicara sambil bergegas berjalan keluar.
“Sudah, aku berada di depan hadapanmu, kamu hanya perlu mengangkat kepalaku untuk melihatku.”
Aku berdiri dan melambaikan tanganku ke arah Caroline Wu, ekspresinya pun langsung berubah saat ia mengangkat kepalanya.
“Tuan Wu, Neil Wu?”
“Betul, ini aku.”
Walaupun berjarak cukup jauh, namun aku tetap saja dapat melihat tubuh Caroline Wu yang bergemetar, ia menyimpan ponselnya, melirikku sejenak, lalu langsung keluar dari kafe tanpa menghiraukan kami.
Dia ingin melarikan diri,”Wade!” Aku baru saja membuka mulutku, Wade bahkan belum sempat bergerak, namun Paula Li sudah terlebih dahulu melangkah maju dan menghalangi Caroline Wu.
Dia tidak melakukan kesalahan apapun, untuk apa ia berlari?
Aku tiba-tiba tersenyum dingin dalam hati, Caroline Wu ini pasti mempunyai rahasia yang tidak bisa disampaikan kepada orang lain.
Novel Terkait
Untouchable Love
Devil BuddyDark Love
Angel VeronicaMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiAir Mata Cinta
Bella CiaoLelaki Greget
Rudy GoldThe Break-up Guru×
- Bab 1 The Split-up Guru
- Bab 2 Selebriti Wanita Yang Cantik
- Bab 3 Mengambil Kebutuhan Masing-Masing
- Bab 4 Aku Mungkin Sudah Menyukaimu
- Bab 5 Target Di Tangan
- Bab 6 Masalah Yang Disebabkan Paula Li
- Bab 7 Rahasia Flashdisk?
- Bab 8 Suami Yang Diselingkuhi
- Bab 9 Menerima Tugas Baru
- Bab 10 Perubahan Rahasia
- Bab 11 Menguji
- Bab 12 Nana
- Bab 13 Alarm yang Mengerikan
- Bab 14 Godaan yang Luar Biasa
- Bab 15 Pemain Handal
- Bab 16 Tidak Ada Harapan
- Bab 17 Kamar Presidensial
- Bab 18 Kehilangan Kesempatan
- Bab 19 Membuka Flash Drive
- Bab 20 Ketahuan
- Bab 21 Jauh di Atas Langit, Dekat di Depan Mata
- Bab 22 Penculikan
- Bab 23 Berubah Kotor
- Bab 24 Asal Usul USB Itu
- Bab 25 Pilihan
- Bab 26 Harapan Tipis
- Bab 27 Penyakit Kembali Kambuh
- Bab 28 Kami Adalah Polisi
- Bab 29 Merampas Orang yang Dicintai
- Bab 30 Terbongkar
- Bab 31 Terjadi Sesuatu Pada Paula Li
- Bab 32 Menangkis Tembakan
- Bab 33 Membunuh Untuk Menutup Rahasia
- Bab 34 Grace Yin Turun Tangan
- Bab 35 Serangan Balik
- Bab 36 Bertaruh
- Bab 37 Aku Juga Pernah Merasakannya
- Bab 38 Menjadi Menantu
- Bab 39 Perayaan
- Bab 40 Masa Lalu
- Bab 41 Berlibur
- Bab 42 Permainan Menembak
- Bab 43 Melakukan Tak-Tik
- Bab 44 Percaya
- Bab 45 Pelanggan Baru, Caroline Wu
- Bab 46 Perlombaan Jet Ski
- Bab 47 Rahasia
- Bab 48 Anak Putra
- Bab 49 Menguji Keberuntungan
- Bab 50 Kubu Perlindungan
- Bab 51 Melapor Polisi
- Bab 52 Menaruh Obat
- Bab 53 Pulang
- Bab 54 Memanja
- Bab 55 Ada Masalah Di Obatnya
- Bab 56 Adiknya, Lily Wu
- Bab 57 Diperintahkan
- Bab 58 Menakut-nakuti
- Bab 59 Pria Brengsek
- Bab 60 Merayu
- Bab 61 Frenky Zhao
- Bab 62 Tidak Bisa Melihat Bayangan Selingkuhan Itu
- Bab 63 Mencari Bukti
- Bab 64 Pahlawan
- Bab 65 Sudah Impas
- Bab 66 Di Rumah Sakit
- Bab 67 Menunjukkan Kewibawaan
- Bab 68 Menikah Di Umur 14 Tahun
- Bab 69 Mengutamakan Keselamatan
- Bab 70 Terluka
- Bab 71 Darah
- Bab 72 Wanita Gila
- Bab 73 Tidak Mencampuri Urusan Sesama
- Bab 74 Dipaksa
- Bab 75 Keuntungan
- Bab 76 Perbedaan Wanita Dan Pria
- Bab 77 Misi Rahasia
- Bab 78 Iri Hati
- Bab 79 Mengikuti Jejak Untuk Melacak
- Bab 80 Gadis Muda
- Bab 81 Dunia Sangat Sempit
- Bab 82 Tidak Takut Mati
- Bab 83 Daftar Nama Ditangan Siapa
- Bab 84 Brengsek
- Bab 85 Wade Ditangkap
- Bab 86 Tumor Beracun
- Bab 87 Anak Muda Yang Suka Jalan Belakang
- Bab 88 Rencana
- Bab 89 Pertukaran
- Bab 90 Bersandiwara
- Bab 91 Meninggal
- Bab 92 Menyerang Polisi
- Bab 93 Kenangan
- Bab 94 Selamat Tahun Baru
- Bab 95 Kembali