The Break-up Guru - Bab 32 Menangkis Tembakan
Saling menjaga dan berwaspada, kami masuk dengan ketakutan. Ini lubang kecil dengan ketinggian orang. Tanahnya datar, tapi tidak ada pipa. Bagaimana kami bisa membuang limbah kalau seperti ini?
Aku bertanya-tanya, dan tidak berani berbicara, karena takut mengejutkan seseorang.
Setelah berjalan sekitar tiga menit, melihat cahaya redup di depan, aku menarik Wade dan berjalan ke dinding.
Sekilas, aku tertegun.
Dari luar, pabrik ini tidak lain adalah sekumpulan besi hitam, tapi sekarang baru melihat di dalamnya begitu besar.
Rasa panas dari tungku peleburan baja, mesin, dan kotak barang seperti menampar di wajah, dengan juga ada aroma yang kuat, mengerutkan kening, dan aku menekan masker dengan kuat.
Tidak tahu mengapa, tidak ada orang di dalam.
Melambai ke Wade, kami masuk, menginjak plat besi dengan ringan, lalu menuruni tangga. Kami hendak melanjutkan berjalan masuk, tapi kami mendengar suara samar di belakang kami.
Wade bereaksi cepat dan menarik aku langsung ke dua rak besi.
“Apa sudah menemukan orangnya?” Kami bersembunyi di dalam rangka besi, dan kami hanya bisa melihat beberapa orang yang datang melalui luar rangka besi, semuanya memakai masker tebal dan tidak bisa melihat wajah mereka.
Tetapi aku mendengar bahwa salah satu dari mereka adalah orang yang sebelumnya mencari aku dan Wade di pabrik lain.
Dia bertanya kepada orang-orang di belakang apakah dia telah menemukan seseorang. aku dan Wade saling memandang. Orang ini mungkin Paula Li.
Untungnya, dia baik-baik saja untuk saat ini, dan aku diam-diam menarik napas lega.
"Bos, belum, tapi ..." Saat seseorang melangkah maju untuk berbicara, pria itu langsung menampar.
"Tutup semua jalan keluar, wanita itu mengambil barangnya, kalau kalian tidak bisa menemukannya, siap saja menerima hukuman dariku!"
Ketika bosnya marah, orang-orang lainnya dengan cepat bubar, tetapi dia sendiri berdiri di sana dan menelepon.
Aku dan Wade memperhatikan bahwa pintu masuk yang baru saja mereka masuki telah ditutup, mengetahui bahwa situasinya tidak baik, tetapi sekarang tidak dapat segera keluar dengan paksa, hanya dapat menunggu dan melihat perubahannya, bagaimanapun juga, Paula Li masih baik-baik saja.
"Halo, Kakak Carlos, ini aku, wanita itu belum ditemukan, ya, aku tahu ..."
"Tapi ... yah, aku mengerti, kakak Carlos."
Pria itu menutup telepon setelah beberapa patah kata, tetapi aku gemetar di dalam hati, kakak Carlos? Carlos Nie?
Dia membuka pabrik ini?
Aku tiba-tiba bereaksi. Carlos Nie terlibat dalam properti. Dia membutuhkan banyak batang baja untuk membangun rumahnya sendiri. Dengan cara ini, dia menjalankan pabrik untuk memproduksinya sendiri, dan harganya murah.
Tetapi, dalam kasus itu, mengapa aku dan Wade bertemu dengan Tuan Zhang di pabrik lain untuk membeli barang?
Mungkinkah selain untuk digunakan sendiri, ada juga yang dijual di luar negeri?
Di tengah kebingungan ini, aku merasa telah melewatkan sesuatu, tetapi setelah memikirkannya dengan cermat, juga tidak bisa mengingatnya lagi.
Pria itu sepertinya telah menerima perintah dari Carlos Nie, menutup telepon dan pergi.
aku tinggal bersama Wade selama satu atau dua menit, memastikan bahwa tidak ada orang di sana, dan kemudian pindah dari rak besi lagi. Perut Wade sangat besar karena dia suka makan, saat keluar, perutnya hampir saja menjatuhkan rak besi.
"Hati-hati!" Aku memelototi Wade, sekarang di pabrik aneh ini, setiap langkah seperti berjalan di atas tali.
Tepat setelah berbicara, mata Wade tiba-tiba mengembun, dan dia langsung melayangkan tinjunya ke arah aku.
"Sial, kamu tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun ..." aku tidak bereaksi, dan buru-buru mengulurkan tangan untuk menangkisnya, hanya untuk menemukan bahwa pukulan Wade tidak untuk mengenaiku sama sekali.
Sebaliknya, orang di belakangku.
Berbalik dengan cepat, aku melihat pria yang baru saja menutup telepon dan tidak tahu mengapa dia kembali lagi, dia menatap kami dengan dingin.
"Aku tahu kalian berdua punya masalah."
Wajah Wade muram dan dia berdiri di depanku. Pukulan yang tadi dia pukul dilontarkan dengan seluruh kekuatannya, tapi pria itu dengan mudah bergerak maju, menunjukkan bahwa levelnya tidak di bawah Wade.
Orang-orang di bawah Carlos Nie semuanya adalah orang yang kejam.
Namun, bahkan jika Wade bisa mengalahkannya, itu tidak berguna.
Pria itu mengambil pistol langsung dari lengannya dan mengarahkannya langsung ke kepalaku.
"Katakan, siapa kalian? Apa yang ingin kalian lakukan?"
Aku pernah mengalami baku tembak sebelumnya dan menembak orang. Sekarang aku akhirnya tidak gemetar begitu melihat senjatanya. Setelah dipikir-pikir, aku tersenyum pada pria itu.
“Bos, jujur saja, kami juga dipaksa dan tidak ada cara lain, sebentar lagi tahun baru. Jika kami ingin memenangkan bonus akhir tahun, bos mengirim kami untuk bekerja keras.
Saat berbicara, aku mengeluarkan dua kartu pers dari saku celananya.
Sebelum menerima urusan di studio, kami sering harus memainkan berbagai peran sesuai dengan kebutuhan pelanggan, jadi kami juga memalsukan berbagai sertifikat. Kali ini kami mau ke pabrik ini, dan aku secara khusus meminta Wade untuk membawanya dari studio.
Tanpa diduga, ini sangat berguna.
Meskipun hati tidak begitu takut, aku masih berpura-pura takut dengan kaki dan tangan yang gemetar, dan menyerahkan ID kepada pria itu.
Namun, dia tidak menjawab sama sekali, dia malah tersenyum dingin.
"Apa kamu pikir aku, Yongky Zeng, yang sudah menjalankan pabrik begitu lama, kamu adalah orang pertama yang menggunakan trik ini di depanku? Jangan bermain denganku, melihat dari pukulan tadi saja aku sudah tahu itu pukulan yang sudah terlatih.
Yongky Zeng, aku mengingat nama itu secara diam-diam di dalam hati, kemudian aku terus berpura-pura.
"Bos, kamu benar-benar salah paham, tentu saja kami tahu penjagaanmu begitu ketat, kan? Bos kami secara khusus mengirim pengawal bersamaku, dan dia ini adalah seorang veteran."
Kata-katanya setengah benar, Yongky Zeng tidak berkata apa-apa.
“Bos, jujur saja kami terlibat di media, bukankah kami hanya mengandalkan berita untuk makan? Hari ini cara kami tidak terhormat. Kami tertangkap olehmu. Kami akan menerimanya, kami tidak akan pernah datang ke tempatmu lagi di masa depan, tapi tolong bos melepasi kami berdua, kalau tidak, kalau sampai bos kami tahu, dia pasti akan menuli berita jelek di internet dan menyebarkannya."
Melihat dia tidak menjawab, aku mengambil kembali kartu pers palsu itu, tetapi terus berbicara.
Yongky Zeng mengangkat alisnya, dan sepertinya tertarik. aku mengira dia percaya, tetapi tiba-tiba dia menembak secara langsung.
Suara pistol tanpa peredam sangat keras, dan aku sangat terkejut.
Apakah akan benar-benar mati di sini?
Aku membuka mata lebar-lebar dan memandang pria di depan, dan bahkan lupa bernapas, tetapi pada saat ini, tubuhku terbanting ke bawah, dan tubuh lemas menekan tubuhku.
Sialan, Wade, apa kamu ingin membunuhku dengan menekanku? Aku baru saja berteriak, tapi menemukan ada sesuatu yang salah. Wade tidak seringan ini.
Aku membuka mata dan melihat Paula Li jatuh ke pelukanku, dan wajahnya pucat.
Novel Terkait
Mr Huo’s Sweetpie
EllyaMy Charming Wife
Diana AndrikaCinta Tak Biasa
SusantiAnak Sultan Super
Tristan XuThe Break-up Guru×
- Bab 1 The Split-up Guru
- Bab 2 Selebriti Wanita Yang Cantik
- Bab 3 Mengambil Kebutuhan Masing-Masing
- Bab 4 Aku Mungkin Sudah Menyukaimu
- Bab 5 Target Di Tangan
- Bab 6 Masalah Yang Disebabkan Paula Li
- Bab 7 Rahasia Flashdisk?
- Bab 8 Suami Yang Diselingkuhi
- Bab 9 Menerima Tugas Baru
- Bab 10 Perubahan Rahasia
- Bab 11 Menguji
- Bab 12 Nana
- Bab 13 Alarm yang Mengerikan
- Bab 14 Godaan yang Luar Biasa
- Bab 15 Pemain Handal
- Bab 16 Tidak Ada Harapan
- Bab 17 Kamar Presidensial
- Bab 18 Kehilangan Kesempatan
- Bab 19 Membuka Flash Drive
- Bab 20 Ketahuan
- Bab 21 Jauh di Atas Langit, Dekat di Depan Mata
- Bab 22 Penculikan
- Bab 23 Berubah Kotor
- Bab 24 Asal Usul USB Itu
- Bab 25 Pilihan
- Bab 26 Harapan Tipis
- Bab 27 Penyakit Kembali Kambuh
- Bab 28 Kami Adalah Polisi
- Bab 29 Merampas Orang yang Dicintai
- Bab 30 Terbongkar
- Bab 31 Terjadi Sesuatu Pada Paula Li
- Bab 32 Menangkis Tembakan
- Bab 33 Membunuh Untuk Menutup Rahasia
- Bab 34 Grace Yin Turun Tangan
- Bab 35 Serangan Balik
- Bab 36 Bertaruh
- Bab 37 Aku Juga Pernah Merasakannya
- Bab 38 Menjadi Menantu
- Bab 39 Perayaan
- Bab 40 Masa Lalu
- Bab 41 Berlibur
- Bab 42 Permainan Menembak
- Bab 43 Melakukan Tak-Tik
- Bab 44 Percaya
- Bab 45 Pelanggan Baru, Caroline Wu
- Bab 46 Perlombaan Jet Ski
- Bab 47 Rahasia
- Bab 48 Anak Putra
- Bab 49 Menguji Keberuntungan
- Bab 50 Kubu Perlindungan
- Bab 51 Melapor Polisi
- Bab 52 Menaruh Obat
- Bab 53 Pulang
- Bab 54 Memanja
- Bab 55 Ada Masalah Di Obatnya
- Bab 56 Adiknya, Lily Wu
- Bab 57 Diperintahkan
- Bab 58 Menakut-nakuti
- Bab 59 Pria Brengsek
- Bab 60 Merayu
- Bab 61 Frenky Zhao
- Bab 62 Tidak Bisa Melihat Bayangan Selingkuhan Itu
- Bab 63 Mencari Bukti
- Bab 64 Pahlawan
- Bab 65 Sudah Impas
- Bab 66 Di Rumah Sakit
- Bab 67 Menunjukkan Kewibawaan
- Bab 68 Menikah Di Umur 14 Tahun
- Bab 69 Mengutamakan Keselamatan
- Bab 70 Terluka
- Bab 71 Darah
- Bab 72 Wanita Gila
- Bab 73 Tidak Mencampuri Urusan Sesama
- Bab 74 Dipaksa
- Bab 75 Keuntungan
- Bab 76 Perbedaan Wanita Dan Pria
- Bab 77 Misi Rahasia
- Bab 78 Iri Hati
- Bab 79 Mengikuti Jejak Untuk Melacak
- Bab 80 Gadis Muda
- Bab 81 Dunia Sangat Sempit
- Bab 82 Tidak Takut Mati
- Bab 83 Daftar Nama Ditangan Siapa
- Bab 84 Brengsek
- Bab 85 Wade Ditangkap
- Bab 86 Tumor Beracun
- Bab 87 Anak Muda Yang Suka Jalan Belakang
- Bab 88 Rencana
- Bab 89 Pertukaran
- Bab 90 Bersandiwara
- Bab 91 Meninggal
- Bab 92 Menyerang Polisi
- Bab 93 Kenangan
- Bab 94 Selamat Tahun Baru
- Bab 95 Kembali