The Break-up Guru - Bab 6 Masalah Yang Disebabkan Paula Li
Pada saat kembali bertemu dengan Kaylie Lin, dirinya terlihat jelas sudah pernah dirias dengan hati-hati, dia mengenakan sepasang sepatu hak tinggi, gaun sifon yang memperlihatkan kedua paha putih cerahnya. Hal yang berbeda dengan kemarin malam adalah, ia hari ini mengenakan kaca mata hitam, sepertinya takut orang mengenalinya.
“Kamu terlambat, katakan, bagaimana aku bisa menghukummu?” Saat melihatku turun dari mobil, ia langsung menghampiriku dan merangkul leherku, seperti sepasang kekasih yang sedang jatuh cinta.
Saat merasakan kelembutan di depan dadanya, diriku langsung merasa kebas.
“Kalau begitu, hukum saja diriku dengan baik-baik melayanimu malam ini.” Aku tersenyum nakal sambil mencubit wajahnya, aku langsung menggendongnya ke arah kursi samping pengemudi, mobil convertible memiliki kemudahan yang satu ini.
Di sepanjang perjalanan, aku terus mengelus-elus dengan Kaylie Lin, bahkan menarik salah satu tanganku dan meletakkannya di atas kakinya, diriku yang berpikiran terbuka ini tidak merasa bersalah sedikitpun. Aku merasa sedikit tidak fokus pada saat sedang berkendara, merasakan kegatalan dalam hatiku, hingga hampir saja menerobos lampu merah.
Hal yang penting adalah, mengurusi masalahnya, mengurusi masalahnya, aku menghirup nafas yang dalam, membawa Kaylie Lin pergi ke kamar yang sudah dipesan, aku memilih untuk bertemu di Central Building hanya karena aku sudah sangat akrab dengan hotel yang satu ini, kameranya juga sudah kupasang sejak awal.
“Kamu benar-benar jahat, kamu berkata kita akan makan, mengapa kamu langsung membawaku ke hotel?”
Lengan Kaylie Lin bergantung pada leherku, ia kemudian memanja kepadaku.
“Kita akan berolahraga terlebih dahulu, supaya kita dapat makan lebih banyak nanti, bagaimana kalau aku mengundangmu untuk makan ayam nanti?”
“Dasar nakal!”
Lagipula aku juga sudah memasang kameranya, aku sudah tidak perlu mengkhawatirkannya lagi, aku langsung menekan Kaylie Lin di atas tempat tidur. Permainan pembukaan itu tetap diperlukan, bercumbu akan menambahkan kehangatannya, hal ini saja bahkan dapat menjadi bukti Kaylie Lin berselingkuh.
Lagipula, meurut seorang wanita, sekalipun adalah wanita pelacur, mereka boleh saja menjual diri mereka, namun mereka umumnya akan menolak mencium lelaki yang tidak mereka sukai.
“Neil Wu, apakah kamu ini hanya ingin bermain-main denganku, atau ingin berkencan denganku?”
Pada saat aku hendak menidurinya, Kaylie Lin menyingkirkan pinggangnya dengan ekspresi yang tidak berubah dan menyingkir dari seranganku.
Dia berhasil memisahkan batasannya dengan jelas, sebagian besar lelaki umumnya tidak akan bisa menolak godaan seperti ini pada saat-saat seperti ini, mereka pasti akan terus mengikuti perkataan Kaylie Lin.
Namun aku berbeda, sekalipun sedang berada di atas tempat tidur, aku juga tidak akan membiarkan diriku terbawa suasana. Sehingga aku juga menghentikan gerakanku menatap tajam mata Kaylie Lin, lalu tersenyum dan bertanya kembali kepadanya,”Bagaimana denganmu?”
“Sebenanrya aku sudah jatuh cinta padamu sejak kamu membantuku di bar, sehingga aku ingin bertanya kepadamu, apakah kamu...... Sebenarnya bukanlah sebuah masalah besar, jika kamu memang hanya ingin bermain-main denganku, anggap saja tubuhku ini sebagai sebuah pembalasan budi untukmu, aku tidak menyesalinya.”
Pada saat berbicara, ia memalingkan wajahnya ke salah satu sisi, menyingkir dari tatapanku dengan mata yang berkaca-kaca.
Dia memang pintar berakting, namun kemampuan aktingku juga tidak tergolong buruk.
Aku menundukkan kepalaku dan mengecup bibir Kaylie Lin sejenak, aku tersenyum kepadanya dan berkata bagaiamana mungkin? Aku benar-benar sudah terpesona oleh karenamu. Aku sebenarnya bahkan ingin mengatakan kepadamu, jika kamu tidak terlalu senang bekerja di perusahaanmu, kamu boleh mempertimbangkan untuk bekerja di tempatku, kebetulan ayahku juga memerlukan satu dua orang baru untuk menjadi wajah peerusahaan, aku kira kamu tidak berbeda jauh dengan selebritis-selebritis kecil itu, kita berdua bahkan dapat lebih sering bersama.
“Terkenal atau tidak itu bukanlah sebuah masalah penting, aku hanya ingin lebih sering bersama denganmu.”
Dia merangkul leherku, berpaling dan memelukku, aku perlahan mengelus punggungnya, bibirku terus kata-kata manja yang hanya merupakan sebuah ilusi. Kaylie Lin sangat mendalami perannya, namun aku merasa sedikit gugup, jika dia terus memerankan peran perasaan seperti ini, bukankah berarti aku tidak bisa merekam peran di atas tempat tidur lagi?
Namun aku tidak menyangka Kaylie Lin akan langsung berinisiatif.
Dia langsung menurunkan tubuhnya, membuka ikatan pada bagian bawah tubuhku, membuka mulutnya dan langsung menahannya.
Pada saat itu, nyawa dalam diriku terasa akan segera terbang melayang.
Kaylie Lin sebenarnya sudah terjun di dunia hiburan untuk beberapa saat, berdasarkan teorinya, dia seharusnya tidak akan dapat dibohongi semudah itu, namun dia selalu saja dilindungi oleh Tuan Zhang yang berkuasa itu dengan terlalu baik, ia jarang sekali terjun langsung ke masyarakat, terlebih lagi, ia juga merasa sangat percaya diri terhadap penampilannya.
Dengan demikian, aku akan mudah sekali menjatuhkannya.
Setelah melalui sepanjang malam, Kaylie Lin benar-benar sangat hebat, dia mengeluarkan segala jenis trik, hingga pandanganku akhirnya sedikit mengabur, bahkan hampir saja terjatuh di kamar mandi saat sedang mandi.
Trik wanita-wanita dalam lingkungan ini benar-benar sudah terlalu banyak.
Malam sudah sangat larut, wajah Kaylie Lin yang menawan itu masih tertanam dalam bantalnya, dia juga sudah kelelahan oleh karenaku. Demi mendapatkan kesempatan untuk terkenal, dia juga sudah tidak mempedulikan segala jenis cara lagi, tubuhnya itu hanyalah sebuah token dalam bisnis saja, sayang sekali, dia ternyata tetap saja menjadi mainan orang lain.
Aku mengehela nafasku, mengisap rokok di samping tempat tidur, lalu mengirimkan rekaman yang berada dalam kamera itu ke surel Tuan Zhang.
Setelah keluar tidak terlalu jauh dari hotel, ponselku berdering, ada sebuah transaksi transfer ke rekeningku.
Satu tugas sudah terselesaikan lagi, aku menghela nafas lega, aku tidak akan merepotkan diri dengan bisnisku dahulu, aku akan mencari Paula Li kembali terlebih dahulu.
Aku semakin khawatir memikirkannya, juga tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
Setelah mengantar mobil tersebut kembali ke lantai bawah rumah pemiliknya, hatiku terasa sedikit sesak, aku tiba-tiba ingin minum alkohol dan melegakannya sejenak, kembali ke rumah dan tidur dengan nyaman. Tenaga yang kuhabiskan bersama dengan Kaylie Lin itu sangatlah banyak, aku menelepon Wade Peng, memanggilnya untuk keluar dan makan bersama denganku, sekaligus membincangkan permasalahan Paula Li.
Aku tidak berani mengajaknya bertemu di BBQ City karena khawatir Kaylie Lin akan datang mencariku, hingga akhirnya kita menempatkan tempat temu di pasar malam di University Town. Aku tidak terlalu jauh dari sana, rumah Wade Peng juga berada di sekitarnya, aku tidak mengendarai mobil dan bersiap-siap untuk berjalan santai kesana, aku bahkan mungkin saja bertemu dengan Wade Peng di tengah perjalanan.
Namun, pada saat aku berjalan memasuki sebuah gang kecil, aku tiba-tiba menyadari adanya seidkit keanehan di gang ini.
Dua lelaki terlihat sedang merokok di salah satu sudutnya, mereka meroko sambil menatapku dengan tajam. Awalnya aku juga tidak terlalu serius menanggapinya, namun saat aku baru saja berjalan beberapa langkah, aku bertemu lagi dengan beberapa lelaki di pinggir jalan, kini aku merasakan ada yang kurang tepat.
Karena tatapan mereka terhadap diriku itu terlihat tidak terlalu baik sejak awal, mereka ini terlihat seperti datang khusus untuk menargetkan diriku. Aku masih merasa ragu, apakah aku mungkin akan dirampok? Jika benar-benar dirampok, aku akan menyerahkan ponsel dan uang seribu yuan di sakuku ini, jangan sampai melukaiku saja.
Setelah berjalan maju beberapa puluh meter, beberapa orang lainna muncul lagi dan langsung menghalangi jalanku, beberapa orang yang berada di belakang juga ikut menghampiriku.
“Saudaraku, bolehkah aku menanyakan arah jalan kepadamu?”
Lelaki yang berbicara itu terlihat berumur tiga puluh tahunan, sepertinya dia adalah pemimpinnya, namun dia mengenakan pakaian yang sangat rapi dan tidak terlihat seperti perampok.
“Jangan tanyakan arah jalan lagi, langsung katakan saja ada apa.”
Aku juga tidak terlalu gugup, lagipula permasalahannya sudah tiba sampai saat ini, mari hadapi musuhnya dengan cara yang cerdas, mereka juga tidak akan membunuhku.
“Baik, kalau begitu kita akan langsung mengatakannya, namamu adalah Neil Wu, bukan? Kenal dengan Paula Li? Dimana dia?”
Saat mendengarnya bertanya demikian, hatiku pun langsung jatuh sejenak, Paula Li baru saja pergi tidak lama, namun ada orang yang langsung datang mencarinya, sialan, masalah besar apa yang sebenarnya ia perbuat? Hingga orang menghabiskan banyak tenaga untuk datang mencarinya seperti ini.
Hal yang membuatku merasa lebih takut lagi adalah, sekelompok orang ini bahkan mengetahui namaku, dan mengetahui hubunganku dengan Paula Li. Banyak sekali teman kuliah yang bahkan tidak tahu aku saling kenal dengan Paula Li, terlebih lagi jika orang asing, aku mulai merasa sedikit takut memikirkannya.
“Kenal memang kenal, namun jika kamu menanyakan dirinya, aku hanya bisa mengatakan kepadamu bahwa aku idak tahu. Aku benar-benar tidak tahu, aku tidak bisa menghubungi Paula Li selama seharian untuk hari ini, jika kamu kenal dengannya, kamu boleh mencoba untuk meneleponnya.”
Orang itu hanya tertawa, lalu menggelengkan kepalanya dan berkata, aku tidak percaya, orang lain tidak mengetahui keberadaan Paula Li, namun apakah kamu mungkin tidak tahu? Mari, saudaraku, sampaikan kepadaku dimana dia, bawa kami pergi menemuinya, maka tidak aka nada masalah apapun hari ini, jika kamu tidak mengatakannya, maka aku tidak memastikan apakah akan ada masalah atau tidak.
“Apakah kamu ini sedang mengancamku?”
Aku menajamkan tatapanku terhadap dirinya, ia menganggukan kepalanya dan berkata, betul, aku sedang mengancammu.
“Kalau begitu, maaf, aku ini paling kesal dengan orang yang mengancamku, aku benar-benar tidak tahu dimana Paula Li, silahkan percaya jika memang kalian percaya, jika kalian tidak percaya, maka aku juga sudah tidak mempunyai cara lainnya.
“Tidak apa-apa, aku punya cara untuk membuatmu mengetahuinya.”
Aku masih belum sempat bereaksi, namun ia langsung menendang perutku setelah selesa berbicara.
Tendangannya ini sangatlah kuat, tendangannya langsung membuatku bersujud mengelus perutku hingga tidak bisa beranjak berdiri.
Namun sekelompok orang ini benar-benar tidak memberikan kesempatan kepadaku untuk menarik nafasku, terlebih lagi melawan, tonjokan dan tendangan tujuh hingga delapan orang langsung terus tertuju ke tubuhku dalam sekejap, aku benar-benar tidak mempunyai kesempatan untuk melawan, aku hanya bisa memeluk kepalaku dan meringkuk sambil menerima setiap pukulannya.
Sejujurnya, aku terus mempunyai niat untuk melawan, bahkan berpikir bahwa aku adalah pahlawan yang tidak terkalahkan, yang mampu menghabiskan para manusia ini hanya dengan sebuah tak-tik, namun mereka memukuliku hingga aku bahkan kesulitan mengangkat kepalaku.
Sekelompok orang ini menganggapku sebagai samsak pasir, mereka memukuliku selama semenit penuh, namun tidak membunuhku.
Pemimpin mereka itu akhirnya mencekikku dan bertanya, apakah sudah puas? Apakah sudah bersedia untuk mengatakan dimana Paula Li?
Aku berkata cukup, kakakku, sepertinya kalian ini cukup hebat? Bisakah kamu sampaikan kepadaku bagaimana aku harus memanggilmu?
Orang itu hanya tersenyum dan berkata kenapa, apakah kamu masih ingin membalasku?
Aku berkata tidak, aku hanya ingin tahu siapa yang memukuliku hari ini, lalu mengingatnya dengan sangat mendalam kedepannya.
“Kamu tidak perlu tahu siapa diriku, katakan kepadaku dimana Paula Li, apakah kamu mengerti? Jika kamu tidak mengatakannya, maka kamu tidak perlu berpikir untuk pergi hari ini.”
Aku langsung gugup setelah mendengar ucapannya ini, sejujurnya, aku benar-benar tidak menyangka permasalahannya akan seserius ini. Aku menggertak gigiku dalam hati, aku benar-benar sudah sangat kesal dengan Paula Li, masalah besar apakah yang sebenarnya disebabkan oleh gadis konyol ini?
Aku bahkan sudah mulai merasa sedikit kecewa, aku berpikir, aku benar-benar tidak bisa menuturkan keberadaan Paula Li? Tidak ada gunanya sekalipun aku mengatakannya, apakah sekelompok orang ini akan percaya jika aku berkata Paula Li berada di Phuket? Mereka pasti mengira aku sedang menipu.
“Tidak bisa, Kakak Neilku harus pergi minum dengaku hari ini, bagaimana mungkin dia bisa pergi denganmu?”
Pada saat inilah, aku tiba-tiba mendengar suara penyelamat.
Novel Terkait
Mbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiHusband Deeply Love
NaomiYou're My Savior
Shella NaviPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Kisah Si Dewa Perang
Daron JayThe Break-up Guru×
- Bab 1 The Split-up Guru
- Bab 2 Selebriti Wanita Yang Cantik
- Bab 3 Mengambil Kebutuhan Masing-Masing
- Bab 4 Aku Mungkin Sudah Menyukaimu
- Bab 5 Target Di Tangan
- Bab 6 Masalah Yang Disebabkan Paula Li
- Bab 7 Rahasia Flashdisk?
- Bab 8 Suami Yang Diselingkuhi
- Bab 9 Menerima Tugas Baru
- Bab 10 Perubahan Rahasia
- Bab 11 Menguji
- Bab 12 Nana
- Bab 13 Alarm yang Mengerikan
- Bab 14 Godaan yang Luar Biasa
- Bab 15 Pemain Handal
- Bab 16 Tidak Ada Harapan
- Bab 17 Kamar Presidensial
- Bab 18 Kehilangan Kesempatan
- Bab 19 Membuka Flash Drive
- Bab 20 Ketahuan
- Bab 21 Jauh di Atas Langit, Dekat di Depan Mata
- Bab 22 Penculikan
- Bab 23 Berubah Kotor
- Bab 24 Asal Usul USB Itu
- Bab 25 Pilihan
- Bab 26 Harapan Tipis
- Bab 27 Penyakit Kembali Kambuh
- Bab 28 Kami Adalah Polisi
- Bab 29 Merampas Orang yang Dicintai
- Bab 30 Terbongkar
- Bab 31 Terjadi Sesuatu Pada Paula Li
- Bab 32 Menangkis Tembakan
- Bab 33 Membunuh Untuk Menutup Rahasia
- Bab 34 Grace Yin Turun Tangan
- Bab 35 Serangan Balik
- Bab 36 Bertaruh
- Bab 37 Aku Juga Pernah Merasakannya
- Bab 38 Menjadi Menantu
- Bab 39 Perayaan
- Bab 40 Masa Lalu
- Bab 41 Berlibur
- Bab 42 Permainan Menembak
- Bab 43 Melakukan Tak-Tik
- Bab 44 Percaya
- Bab 45 Pelanggan Baru, Caroline Wu
- Bab 46 Perlombaan Jet Ski
- Bab 47 Rahasia
- Bab 48 Anak Putra
- Bab 49 Menguji Keberuntungan
- Bab 50 Kubu Perlindungan
- Bab 51 Melapor Polisi
- Bab 52 Menaruh Obat
- Bab 53 Pulang
- Bab 54 Memanja
- Bab 55 Ada Masalah Di Obatnya
- Bab 56 Adiknya, Lily Wu
- Bab 57 Diperintahkan
- Bab 58 Menakut-nakuti
- Bab 59 Pria Brengsek
- Bab 60 Merayu
- Bab 61 Frenky Zhao
- Bab 62 Tidak Bisa Melihat Bayangan Selingkuhan Itu
- Bab 63 Mencari Bukti
- Bab 64 Pahlawan
- Bab 65 Sudah Impas
- Bab 66 Di Rumah Sakit
- Bab 67 Menunjukkan Kewibawaan
- Bab 68 Menikah Di Umur 14 Tahun
- Bab 69 Mengutamakan Keselamatan
- Bab 70 Terluka
- Bab 71 Darah
- Bab 72 Wanita Gila
- Bab 73 Tidak Mencampuri Urusan Sesama
- Bab 74 Dipaksa
- Bab 75 Keuntungan
- Bab 76 Perbedaan Wanita Dan Pria
- Bab 77 Misi Rahasia
- Bab 78 Iri Hati
- Bab 79 Mengikuti Jejak Untuk Melacak
- Bab 80 Gadis Muda
- Bab 81 Dunia Sangat Sempit
- Bab 82 Tidak Takut Mati
- Bab 83 Daftar Nama Ditangan Siapa
- Bab 84 Brengsek
- Bab 85 Wade Ditangkap
- Bab 86 Tumor Beracun
- Bab 87 Anak Muda Yang Suka Jalan Belakang
- Bab 88 Rencana
- Bab 89 Pertukaran
- Bab 90 Bersandiwara
- Bab 91 Meninggal
- Bab 92 Menyerang Polisi
- Bab 93 Kenangan
- Bab 94 Selamat Tahun Baru
- Bab 95 Kembali