The Break-up Guru - Bab 46 Perlombaan Jet Ski
Hatiku terus berpikir, namun aku tetap saja menyimpan nomornya.
Caroline Wu, wanita ini cukup menarik, aku kemudian tiba-tiba teringat akan keanehan hubungan kedua suami istri ini, yang sudah dikatakan oleh Wade sebelumnya.
Jika kini dipikirkan kembali, mungkin tidak sesederhana hanya merupakan keanehan.
“Apa yang kamu lakukan, Kak Neil, bukankah kamu tadi terus mendesakku, apa yang kamu bengongkan saat ini?”
Tamparan Wade langsung menyadarkan diriku, aku melihat James Ge dan tetap saja tidak dapat menahan diri untuk bertanya,”Eh, kemana kakak ipar pergi?”
Ekspresi James Ge tiba-tiba terlihat sedikit berubah, ia pun tertegun cukup lama.
“Dia, sedikit kurang sehat.”
“Oh, baiklah, kalau begitu, kita akan pergi bermain dahulu.”
Terlihat jelas ada yang tidak tepat, setelah keluar dari penginapan, Paula Li mendekatiku.
“Ada apa?”
Hei, dia ini ternyata sangat sensitif.
“Tidak apa-apa, aku hanya meragukan Kak James sepertinya mempunyai sedikit masalah dengan Caroline Wu.”
Paula Li tercengang,”Permasalahan apa?”
“Tidak ada, aku masih belum yakin saat ini, coba kita cari tahu ketika pulang nanti malam.”
Lagipula kita sudah keluar, hal yang paling penting adalah bersenang-senang, kita jarang sekali mendapatkan waktu beristiraht, mengenai Caroline Wu sebenarnya ingin bercerai dengan James Ge atau sejenisnya, singkirkan saja dahulu untuk sementara waktu.
Di pinggir pantai, Wade terus tercengang melihat wanita cantik di sepanjang jalan, dia sesekali menggoda beberapa dari mereka, lalu diusir kembali.
Mengenai Paula Li, dia menjadi pihak yang digoda, dia bertemu dengan beberapa fotografer yang terus memotretnya, seperti sedang memotret iklan.
Jika bukan karena ekspresi Paula Li yang terlalu dingin, sepertinya beberapa lelaki pasti akan kemari untuk meminta kontaknya.
“Kak Neil, jet ski, sini sini sini, kita berdua bertanding satu ronde!”
Setelah mengalihkan pandanganku dari Paula Li, aku melihat adanya seorang paman yang mengenakan pakaian selam, serta papan bertuliskan bos di depan dadanya di pinggir pantai.
“Jet ski, nikmati dunia yang bebas.”
Hai, anggap saja mengabulkan keinginan Wade,”Pergilah, terserah padamu, cobalah untuk pecahkan rekornya.”
Sambil berbicara, aku berpaling dan bertanya kepada paman itu,”Katakan harganya.”
“Seratus untuk pulang pergi.”
“Seratus, satu jam.”
“Tidak bisa, aku memerlukan bahan bakar yang banyak dalam satu jam!”
“Permainanmu ini tidak memerlukan bahanbakar, jangan sembarangan denganku, seratus, satu jam, bagaimana, bisa?”
“Tidak, setidaknya dua ratus.”
“Seratus dua puluh.”
“Seratus tujuh puluh.”
“Seratus tiga puluh.”
“Seratus enam puluh.”
“Seratus lima puluh, sudah cukup bukan.”
“Baiklah, baikah, seratus lima puluh, satu jam, akan dikenakan biaya lebih jika melebihi batas waktu.”
“Deal, biarkan saudaraku mengendarainya.” Setelah membayar biayanya kepada bosnya dan mempersilahkan Wade naik, aku berpaling dan melihat tatapan Paula Li yang sedikit aneh.
“Kenapa?” Aku merasa sedikit tertekan, aku tidak membawa uang palsu.
“Teganya kamu, kamu sudah berhasil mendapatkan satu juta yuan dari pekerjaan suami Grace Yin itu, namun kamu masih saja memperhitungkan lima puluh yuan.”
Heh, ternyata masalah ini, akupun tersenyum, aku menghitung uang tunai yang berada di tanganku, lalu memasukkannya kembali ke saku celana.
“Bukan memperhitungkan, namun aku sudah terlalu miskin hingga merasa takut, keluargaku tidak punya uang saat masih kecil, ayah dan ibuku harus bertengkar heboh hanya demi uang beras sebesar dua yuan.”
Aku berbicara sambil ingin mengeluarkan rokokku, setelah melirik Paula Li, akupun menyimpannya kembali.
Dia tidak menyukai aroma rokok, aku masih mengingatnya.
“Heh, setelah kamu kini mempunyai uang, mengapa kamu tidak pulang dan berbakti kepada mereka?”
“Mereka sudah berpisah sejak awal dan mempunyai pasangan masing-masing, tanpa menghiraukan diriku, aku mungkin akan dibenci oleh orang-orang jika aku pulang.”
Paula Li tercengang, ia mengangkat kepalanya dan melirikku sejenak, lalu tersenyum,”Masih cukup baik, setidaknya semuanya masih ada.”
Maksud dari ucapannya ini tiba-tiba membuatku teringat kembali akan permasalahan ayah dan ibu yang pernah Paula Li ceritakan sebelumnya.
“Ayahku dipukul dalam keadaan hidup sampai mati, ibuku diperkosa secara bergilir di depan mataku, aku juga mengira diriku sudah terjatuh ke neraka dan tidak akan bisa beranjak lagi untuk selamanya.”
Walaupun itu mungkin saja adalah ucapan yang digunakan Paula Li untuk meyakinkan Yumi, namun aku selalu saja merasa bahwa permasalahannya seharusnya adalah sungguhan.
Seingatku, dia adalah ketua kelas dari kelas keenam tingkatan SMA 1, ia memiliki sifat yang ceria, sehingga ia pasti mempunyai alasannya tersendiri hingga berubah seperti ini.
Namun aku tidak mempunyai cara untuk menelitinya, aku juga tidak langsung menanyakan masalah pribadinya.
“Ayo jalan, kita juga akan menikmatinya sekali, kejar Wade dan perlihatkan kepadanya.”
Aku menarik Paula Li dan berjalan ke arah paman tersebut, paman itu melihatku dengan ekspresi yang tidak tersenyum maupun menangis, ekspresinya benar-benar sudah terlihat sangat canggung.
“Hei, aku mencarimu untuk menjalani bisnismu lagi , bagaimana, ini adalah kedua kalinya berbisnis denganmu, berikan harga yang sedikit lebih murah.”
Ekspresi paman itu langsung menjadi lesu,”Kusampaikan kepadamu, pemuda, ini adalah musim sepi, jika ini adalah musim puncak keramaian, jangan katakan seratus lima puluh, aku bahkan tidak akan membiarkanmu menaikinya selama satu jam untuk dua ratus yuan. Kamu ini sudah sedikit keterlaluan, jika bukan karena bisnis yang berjalan kurang baik......”
“Berikan.” Paula Li langsung memotong ucapan paman itu, ia kemudian menyerahkan dua ratus yuan kepadanya.
Paman ini kini langsung merasa senang,”Lihat, kekasihmu ini lebih murah hati dibandingkan dirimu, belajarlah lebih banyak darinya!”
Hei, jangan manfaatkan keadaannya, setelah melirik Paula Li sejenak, dia ternyata tidak marah, ckck, sangat jarang sekali.
Setelah menaiki jet ski bersama Paula Li,”Hei hei, Paula, kukatakan kepadamu, aku tumbuh di perkampungan sejak kecil, aku sudah mengendarai jet ski seperti ini sejak kecil, sepertinya akan sedikit sulit bagimu jika kamu ingin menang.”
Paula Li tidak melihatku sedikitpun, ia hanya mengulurkan tangannya dan menunjuk pulau kecil di depan.
“Itu saja, jika aku terlebih dahulu sampai, kamu harus menyampaikan permasalahan James Ge dan istrinya kepadaku, jika kamu duluan sampai, terserah padamu.”
Ckck, ucapan yang cukup berani.
“Baik!” Setelah menginjak gas, aku langsung bergegas ke arah depan, Paula Li masih sedikit lebih lambat dibandingkan diriku dan berada tepat di belakangku.
Hei, ini adalah jet ski dengan model yang sama, selama aku terlebih dahulu memimpin, maka dia tidak akan bisa melewatiku lagi.
Air terus tersembur ke segala arah, menyejukkan, aku selalu saja ditekan habis-habisan oleh Paula Li pada umumnya, setelah kini memperoleh kesempatan memimpin, aku tidak berpaling dan terus bergegas ke arah depan.
Saat melihat akan segera tiba, akupun mulai memikirkan persyaratan indah yang akan kuajukan kepada Paula Li, tatapanku mengabur, ombak yang lebih besar langsung tertuju ke arahku dan membasahiku, saat membuka mata, Paula Li sudah tiba di pinggir pulau kecil, sedangkan diriku dihadapkan dengan ekspresi Wade yang bersemangat.
“Kak Neil, apakah kamu datang mencariku? Pemandangan disini sangat indah, sini sini sini, aku akan membawamu pergi melihatnya!”
Jika bukan karena tidak bisa berenang, aku benar-benar ingin sekali berenang dan menggigit Wade sejenak, kemenangan yang berada di tanganku lagi-lagi lenyap, Paula Li yang tetap menang, benar-benar sulit sekali!
Tidak ada pilihan lain, akui saja, aku sepertinya tidak akan bisa mengalahkan wanita untuk sepanjang hidupku, dia sepertinya sudah melihat Wade yang datang ke arahku sehingga ia sengaja menjadikan pulau kecil itu sebagai targetnya.
Karena kita bertiga sudah sampai di pulau kecil, maka kita memutuskan untuk bermain di pulau kecil sejenak, tidak banyak orang yang datang di musim sepi, sehingga keadaannya juga terlihat jauh lebih tenang, aku dan Wade masing-masing berbaring di atas buaian dan berjemur sinar matahari, Paula Li hanya memainkan ponselnya di salah satu sisi, lalu sesekali bersuara, namun ucapannya itu tidak terdengar jelas.
Setelah berjemur sepanjang sore, pakaian kami pun sudah kering, rambut Paula Li kebasahan ketika memainkan jet ski sebelumnya, ia segera melepaskan rambutnyadan mengeringkannya, lalu sesekali menutupi matanya, dan menampilkan bibirnya yang memerah.
“Ayo pulang, lihat apa yang sedang dilakukan kedua suami istri itu.”
Wade merasa aneh mendengar ucapanku,”Suami istri yang mana?”
“Kamu akan tahu ketika kita pulang nanti.”
Novel Terkait
CEO Daddy
TantoSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiIstri Yang Sombong
JessicaSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaThick Wallet
TessaThe Break-up Guru×
- Bab 1 The Split-up Guru
- Bab 2 Selebriti Wanita Yang Cantik
- Bab 3 Mengambil Kebutuhan Masing-Masing
- Bab 4 Aku Mungkin Sudah Menyukaimu
- Bab 5 Target Di Tangan
- Bab 6 Masalah Yang Disebabkan Paula Li
- Bab 7 Rahasia Flashdisk?
- Bab 8 Suami Yang Diselingkuhi
- Bab 9 Menerima Tugas Baru
- Bab 10 Perubahan Rahasia
- Bab 11 Menguji
- Bab 12 Nana
- Bab 13 Alarm yang Mengerikan
- Bab 14 Godaan yang Luar Biasa
- Bab 15 Pemain Handal
- Bab 16 Tidak Ada Harapan
- Bab 17 Kamar Presidensial
- Bab 18 Kehilangan Kesempatan
- Bab 19 Membuka Flash Drive
- Bab 20 Ketahuan
- Bab 21 Jauh di Atas Langit, Dekat di Depan Mata
- Bab 22 Penculikan
- Bab 23 Berubah Kotor
- Bab 24 Asal Usul USB Itu
- Bab 25 Pilihan
- Bab 26 Harapan Tipis
- Bab 27 Penyakit Kembali Kambuh
- Bab 28 Kami Adalah Polisi
- Bab 29 Merampas Orang yang Dicintai
- Bab 30 Terbongkar
- Bab 31 Terjadi Sesuatu Pada Paula Li
- Bab 32 Menangkis Tembakan
- Bab 33 Membunuh Untuk Menutup Rahasia
- Bab 34 Grace Yin Turun Tangan
- Bab 35 Serangan Balik
- Bab 36 Bertaruh
- Bab 37 Aku Juga Pernah Merasakannya
- Bab 38 Menjadi Menantu
- Bab 39 Perayaan
- Bab 40 Masa Lalu
- Bab 41 Berlibur
- Bab 42 Permainan Menembak
- Bab 43 Melakukan Tak-Tik
- Bab 44 Percaya
- Bab 45 Pelanggan Baru, Caroline Wu
- Bab 46 Perlombaan Jet Ski
- Bab 47 Rahasia
- Bab 48 Anak Putra
- Bab 49 Menguji Keberuntungan
- Bab 50 Kubu Perlindungan
- Bab 51 Melapor Polisi
- Bab 52 Menaruh Obat
- Bab 53 Pulang
- Bab 54 Memanja
- Bab 55 Ada Masalah Di Obatnya
- Bab 56 Adiknya, Lily Wu
- Bab 57 Diperintahkan
- Bab 58 Menakut-nakuti
- Bab 59 Pria Brengsek
- Bab 60 Merayu
- Bab 61 Frenky Zhao
- Bab 62 Tidak Bisa Melihat Bayangan Selingkuhan Itu
- Bab 63 Mencari Bukti
- Bab 64 Pahlawan
- Bab 65 Sudah Impas
- Bab 66 Di Rumah Sakit
- Bab 67 Menunjukkan Kewibawaan
- Bab 68 Menikah Di Umur 14 Tahun
- Bab 69 Mengutamakan Keselamatan
- Bab 70 Terluka
- Bab 71 Darah
- Bab 72 Wanita Gila
- Bab 73 Tidak Mencampuri Urusan Sesama
- Bab 74 Dipaksa
- Bab 75 Keuntungan
- Bab 76 Perbedaan Wanita Dan Pria
- Bab 77 Misi Rahasia
- Bab 78 Iri Hati
- Bab 79 Mengikuti Jejak Untuk Melacak
- Bab 80 Gadis Muda
- Bab 81 Dunia Sangat Sempit
- Bab 82 Tidak Takut Mati
- Bab 83 Daftar Nama Ditangan Siapa
- Bab 84 Brengsek
- Bab 85 Wade Ditangkap
- Bab 86 Tumor Beracun
- Bab 87 Anak Muda Yang Suka Jalan Belakang
- Bab 88 Rencana
- Bab 89 Pertukaran
- Bab 90 Bersandiwara
- Bab 91 Meninggal
- Bab 92 Menyerang Polisi
- Bab 93 Kenangan
- Bab 94 Selamat Tahun Baru
- Bab 95 Kembali